Temukan 9 Manfaat Ciuman Bibir yang Wajib Kamu Intip (E-Jurnal)

jurnal

Kontak bibir yang intim antara dua individu, seringkali melibatkan pertukaran saliva dan gerakan otot wajah, merupakan salah satu bentuk ekspresi afeksi yang paling universal dalam budaya manusia.

Tindakan ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk komunikasi non-verbal yang mendalam, tetapi juga memiliki implikasi biologis dan psikologis yang signifikan.

Perilaku ini dapat bervariasi dari sekadar sentuhan lembut hingga interaksi yang lebih intens dan berkepanjangan, bergantung pada konteks hubungan dan budaya yang melingkupinya.

Pemahaman akan berbagai dampak dari interaksi fisik semacam ini memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan neurobiologi, psikologi, dan sosiologi.


manfaat ciuman bibir

manfaat ciuman bibir

  1. Penurunan Tingkat Stres

    Ciuman bibir diketahui dapat memicu pelepasan hormon oksitosin dan dopamin, yang berperan dalam perasaan bahagia dan relaksasi. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neuroscience & Biobehavioral Reviews pada tahun 2012 oleh Light et al.

    menunjukkan bahwa interaksi sosial positif, termasuk sentuhan fisik, dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama. Penurunan kortisol ini berkontribusi pada pengurangan kecemasan dan peningkatan rasa tenang, membantu individu mengatasi tekanan sehari-hari dengan lebih efektif.

    Efek neurokimia ini mengindikasikan bahwa ciuman dapat menjadi mekanisme adaptif untuk pengelolaan stres.

  2. Peningkatan Kekebalan Tubuh

    Pertukaran bakteri yang terjadi selama ciuman bibir dapat berkontribusi pada peningkatan keragaman mikrobioma seseorang, yang pada gilirannya dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Microbiome pada tahun 2014 oleh Kort et al.

    menemukan bahwa pasangan yang berciuman secara teratur memiliki komposisi bakteri saliva yang lebih mirip dibandingkan dengan individu yang tidak berciuman.

    Paparan terhadap mikroba baru dalam jumlah kecil dapat berfungsi sebagai “pelatihan” bagi sistem imun, membuatnya lebih responsif terhadap patogen di masa depan, meskipun mekanisme pastinya masih terus diteliti.

  3. Peningkatan Mood dan Kesejahteraan Emosional

    Ciuman memicu pelepasan endorfin, neurotransmiter alami tubuh yang memiliki efek penghilang rasa sakit dan peningkat suasana hati. Selain itu, pelepasan serotonin dan dopamin juga berkontribusi pada perasaan senang dan euforia.

    Hormon-hormon ini secara kolektif menciptakan sensasi positif yang dapat mengurangi gejala depresi dan meningkatkan perasaan bahagia secara keseluruhan.

    Efek ini mirip dengan respons yang dihasilkan oleh aktivitas fisik atau mendengarkan musik yang disukai, menunjukkan peran penting ciuman dalam regulasi emosi.

  4. Pembakaran Kalori dan Latihan Otot Wajah

    Meskipun bukan metode utama penurunan berat badan, ciuman bibir yang intens dapat membakar beberapa kalori dan melatih otot-otot wajah.

    Youtube Video:


    Sebuah ciuman yang penuh gairah dapat mengaktifkan hingga 34 otot wajah dan 112 otot postural, meskipun jumlah kalori yang terbakar relatif kecil, sekitar 2-26 kalori per menit tergantung intensitasnya.

    Aktivitas otot ini dapat membantu menjaga kekencangan kulit dan sirkulasi darah di area wajah. Ini menunjukkan bahwa ciuman memiliki aspek fisik yang lebih dari sekadar sentuhan ringan.

  5. Peningkatan Ikatan dan Keintiman Hubungan

    Oksitosin, sering disebut sebagai “hormon cinta” atau “hormon ikatan”, dilepaskan dalam jumlah besar selama ciuman bibir. Hormon ini berperan penting dalam pembentukan ikatan emosional dan kepercayaan antara pasangan.

    Menurut riset yang diterbitkan di Psychological Science, kontak fisik seperti ciuman memperkuat rasa keterikatan dan koneksi emosional.

    Peningkatan ikatan ini esensial untuk menjaga stabilitas dan kepuasan dalam hubungan jangka panjang, mendorong rasa aman dan kasih sayang bersama.

  6. Pengurangan Rasa Sakit

    Pelepasan endorfin yang dipicu oleh ciuman memiliki efek analgesik alami, yang dapat membantu mengurangi persepsi rasa sakit. Endorfin bekerja dengan cara mengikat reseptor opioid di otak, mirip dengan cara kerja obat pereda nyeri.

    Meskipun efeknya mungkin tidak sekuat obat-obatan farmasi, kemampuan ciuman untuk meredakan nyeri ringan seperti sakit kepala atau kram telah diamati secara anekdot dan didukung oleh prinsip neurokimia.

    Ini menawarkan perspektif tentang peran ciuman dalam kenyamanan fisik.

  7. Peningkatan Harga Diri dan Kepuasan Hubungan

    Ciuman yang konsisten dan penuh kasih sayang dapat meningkatkan rasa dicintai dan dihargai, yang pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan harga diri individu. Ketika seseorang merasa diinginkan dan terhubung secara emosional, kepercayaan diri mereka cenderung meningkat.

    Studi tentang kepuasan hubungan sering kali menunjukkan korelasi positif antara frekuensi dan kualitas ciuman dengan tingkat kepuasan keseluruhan dalam kemitraan. Ini menunjukkan bahwa ciuman adalah indikator penting kesehatan hubungan.

  8. Penilaian Kompatibilitas Pasangan

    Dalam konteks evolusi, ciuman juga dapat berfungsi sebagai mekanisme bawah sadar untuk menilai kompatibilitas genetik dan biologis dengan calon pasangan.

    Bau, rasa, dan tekstur bibir serta saliva dapat memberikan isyarat kimiawi tentang kesehatan dan kesesuaian genetik. Meskipun tidak selalu disadari, preferensi terhadap ciuman tertentu dapat mencerminkan preferensi biologis yang lebih dalam.

    Penelitian di bidang antropologi dan biologi evolusi telah mengeksplorasi peran ini dalam seleksi pasangan.

  9. Mengurangi Tekanan Darah

    Pelepasan oksitosin dan efek relaksasi yang dihasilkan oleh ciuman dapat menyebabkan penurunan tekanan darah. Ketika tubuh rileks dan kadar kortisol menurun, pembuluh darah cenderung melebar, yang membantu menurunkan tekanan darah secara keseluruhan.

    Meskipun efeknya bersifat sementara, ciuman teratur sebagai bagian dari gaya hidup yang mengurangi stres dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular jangka panjang. Ini adalah salah satu dari banyak cara di mana interaksi positif memengaruhi fisiologi tubuh.

Diskusi Kasus Terkait

Dalam konteks terapi dan konseling, sentuhan fisik yang disetujui, termasuk ciuman, telah diakui sebagai alat yang ampuh untuk membangun koneksi dan meredakan ketegangan emosional.

Terapi pasangan sering kali mendorong peningkatan interaksi fisik positif untuk memperbaiki komunikasi dan keintiman. Ciuman dapat menjadi indikator kesehatan hubungan yang valid, di mana pasangan yang jarang berciuman mungkin mengalami masalah komunikasi yang lebih dalam.

Oleh karena itu, konselor dapat merekomendasikan eksplorasi bentuk-bentuk afeksi fisik.

Peran ciuman dalam budaya sangat bervariasi, dari simbol penghormatan hingga ekspresi gairah yang mendalam.

Di beberapa budaya, ciuman bibir di depan umum dianggap tidak pantas, sementara di budaya lain hal tersebut adalah bentuk sapaan yang lumrah.

“Menurut Dr. Helen Fisher, seorang antropolog biologis dari Rutgers University,” ciuman memiliki akar evolusioner yang dalam, berfungsi sebagai mekanisme penilaian pasangan dan pengikat hubungan.

Variasi ini menyoroti kompleksitas sosiologis di balik tindakan yang tampaknya sederhana ini.

Secara neurologis, ciuman mengaktifkan area otak yang kaya akan reseptor dopamin dan oksitosin, seperti striatum ventral dan hipotalamus. Aktivasi ini menghasilkan sensasi kenikmatan dan ikatan yang kuat, yang mendorong pengulangan perilaku tersebut.

Proses ini memperkuat jalur saraf yang terkait dengan penghargaan dan koneksi sosial. Pemetaan aktivitas otak selama ciuman memberikan wawasan tentang bagaimana tindakan ini memengaruhi sistem penghargaan mesolimbik.

Dampak ciuman pada hubungan jangka panjang seringkali mencerminkan kesehatan keseluruhan kemitraan. Pasangan yang mempertahankan frekuensi dan kualitas ciuman yang baik cenderung melaporkan tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi dan ikatan emosional yang lebih kuat.

Ini menunjukkan bahwa ciuman bukan hanya perilaku awal dalam pacaran, tetapi juga praktik pemeliharaan hubungan yang vital. Interaksi intim ini membantu menjaga percikan asmara tetap hidup.

Ciuman juga memiliki peran psikologis yang berbeda pada berbagai kelompok usia. Pada remaja, ciuman sering kali merupakan bagian dari eksplorasi identitas dan awal hubungan romantis.

Bagi orang dewasa, ciuman menjadi ekspresi keintiman yang mendalam dan cara untuk memelihara ikatan yang sudah ada. Pada lansia, ciuman dapat menjadi cara untuk mempertahankan koneksi fisik dan emosional, melawan isolasi sosial dan depresi.

Setiap tahapan kehidupan memberikan makna unik pada tindakan ini.

Meskipun fokusnya sering pada konteks romantis, ciuman juga dapat terjadi dalam konteks non-romantis, seperti ciuman orang tua kepada anak. Ciuman semacam ini juga melepaskan oksitosin, memperkuat ikatan keluarga dan memberikan rasa aman.

“Menurut psikolog perkembangan Dr. John Bowlby,” ikatan aman yang terbentuk melalui sentuhan fisik, termasuk ciuman, sangat penting untuk perkembangan emosional anak. Ini menunjukkan bahwa manfaat ciuman melampaui batasan romansa.

Beberapa penelitian telah membandingkan ciuman dengan bentuk afeksi fisik lainnya, seperti berpelukan atau berpegangan tangan.

Meskipun semua bentuk ini berkontribusi pada pelepasan oksitosin, ciuman bibir seringkali dianggap memiliki tingkat keintiman dan stimulasi sensorik yang lebih tinggi.

Keunikan stimulasi sensorik pada bibir, yang memiliki banyak ujung saraf, dapat menjelaskan respons neurologis yang intens. Perbandingan ini membantu mengidentifikasi nuansa dalam ekspresi afeksi.

Aspek risiko dari ciuman, seperti penularan penyakit menular, memang ada namun relatif rendah dibandingkan dengan manfaatnya dalam konteks hubungan sehat.

Kebanyakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air liur, seperti flu atau mononukleosis, dapat dicegah dengan praktik kebersihan yang baik dan kesadaran akan kondisi kesehatan pasangan.

Penting untuk menyeimbangkan potensi risiko dengan manfaat psikologis dan fisiologis yang signifikan. Kewaspadaan tetap diperlukan, namun tidak mengurangi nilai intrinsik ciuman.

Ciuman juga berperan dalam proses seleksi pasangan dan pemeliharaan hubungan di banyak spesies, tidak hanya manusia. Pada beberapa primata, kontak mulut dapat menunjukkan kepercayaan dan kesiapan untuk berpasangan.

Evolusi perilaku ciuman pada manusia mungkin terkait dengan transmisi feromon atau isyarat genetik yang membantu dalam penilaian pasangan yang kompatibel. Ini menunjukkan dasar biologis yang kuat untuk perilaku yang tampaknya sederhana ini.

Pandangan masyarakat terhadap ciuman terus berkembang seiring waktu dan perubahan norma sosial.

Di era modern, ciuman di tempat umum menjadi lebih umum di banyak negara Barat, sementara di beberapa budaya lain, hal tersebut masih dianggap tabu.

Film, musik, dan media massa telah memainkan peran besar dalam membentuk persepsi publik tentang ciuman sebagai simbol romansa dan gairah. Diskusi ini menyoroti bagaimana budaya membentuk ekspresi dan penerimaan perilaku intim.

Tips dan Detail Penting

Untuk memaksimalkan manfaat ciuman bibir dan memastikan pengalaman yang positif, beberapa hal penting perlu diperhatikan:

  • Pentingnya Konsen

    Ciuman, seperti semua bentuk interaksi fisik, harus selalu didasari oleh konsen yang jelas dan antusias dari kedua belah pihak. Konsen memastikan bahwa kedua individu merasa aman, dihargai, dan dihormati dalam interaksi tersebut.

    Tanpa konsen, tindakan fisik apa pun dapat menjadi tidak nyaman atau bahkan traumatis. Komunikasi terbuka tentang batasan dan keinginan sangat esensial untuk membangun kepercayaan dan keintiman yang sehat.

  • Kebersihan Mulut

    Menjaga kebersihan mulut yang baik adalah krusial untuk pengalaman ciuman yang menyenangkan dan higienis. Menyikat gigi secara teratur, menggunakan benang gigi, dan berkumur dapat mengurangi bakteri dan bau mulut yang tidak sedap.

    Kebersihan mulut yang baik tidak hanya meningkatkan kenyamanan bagi kedua belah pihak tetapi juga meminimalkan risiko penularan kuman. Ini adalah aspek praktis yang mendukung keintiman.

  • Komunikasi Non-Verbal

    Ciuman adalah bentuk komunikasi non-verbal yang kaya, dan penting untuk memperhatikan isyarat dari pasangan. Gerakan tubuh, respons, dan tingkat partisipasi dapat memberikan petunjuk tentang apa yang disukai atau tidak disukai.

    Memahami dan merespons isyarat ini dapat memperdalam koneksi emosional dan membuat pengalaman ciuman lebih memuaskan. Komunikasi non-verbal yang efektif membangun pemahaman bersama.

  • Fokus pada Koneksi Emosional

    Meskipun ciuman memiliki aspek fisik, fokus utama harus tetap pada koneksi emosional dan keintiman yang dibangun. Ciuman yang bermakna adalah tentang perasaan, bukan hanya teknik.

    Meluangkan waktu untuk merasakan momen dan terhubung secara emosional dengan pasangan dapat memperkuat ikatan dan meningkatkan manfaat psikologis. Kehadiran penuh dalam momen tersebut sangatlah penting.

  • Variasi dan Spontanitas

    Menjaga ciuman tetap menarik dapat dilakukan melalui variasi dan spontanitas. Jangan takut untuk mencoba teknik yang berbeda, mengubah intensitas, atau memberikan ciuman di momen-momen yang tidak terduga.

    Spontanitas dapat menambah kegembiraan dan menunjukkan bahwa hubungan masih hidup dan penuh gairah. Variasi ini mencegah kebosanan dan menjaga kebaruan dalam interaksi.

Bukti dan Metodologi Ilmiah

Berbagai penelitian telah mengkaji manfaat ciuman bibir dari perspektif ilmiah.

Salah satu studi yang signifikan adalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior pada tahun 2013 oleh Wlodarski dan Dunbar, yang mengeksplorasi peran ciuman dalam seleksi pasangan dan pemeliharaan hubungan.

Desain penelitian ini sering melibatkan survei kuesioner pada sampel besar individu, mengumpulkan data tentang frekuensi ciuman, kepuasan hubungan, dan preferensi ciuman.

Temuan mereka menunjukkan bahwa ciuman memiliki peran penting dalam menilai kompatibilitas dan mempertahankan ikatan romantis.

Studi lain yang relevan adalah penelitian tentang efek ciuman terhadap respons stres, seperti yang dilakukan oleh Floyd et al. dan dipublikasikan dalam Western Journal of Communication pada tahun 2009.

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental di mana partisipan (pasangan romantis) diminta untuk berciuman atau melakukan kontak fisik lainnya, sementara tingkat hormon stres (kortisol) dan oksitosin diukur sebelum dan sesudah interaksi.

Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan kadar kortisol dan peningkatan oksitosin setelah ciuman, mendukung klaim bahwa ciuman dapat mengurangi stres. Metode ini memberikan bukti kausal yang lebih kuat.

Aspek mikrobiologi ciuman juga telah diteliti, seperti studi oleh Kort et al. di jurnal Microbiome pada tahun 2014.

Penelitian ini melibatkan analisis sampel saliva dari pasangan yang berciuman dan tidak berciuman untuk membandingkan komposisi mikrobioma oral mereka.

Dengan menggunakan sekuensing genetik untuk mengidentifikasi spesies bakteri, peneliti menemukan kesamaan yang lebih tinggi pada mikrobioma pasangan yang berciuman secara teratur. Ini menunjukkan bahwa ciuman memfasilitasi pertukaran mikroba, yang berpotensi memengaruhi kekebalan tubuh.

Meskipun bukti-bukti ini mendukung banyak manfaat, terdapat juga pandangan yang menentang atau membatasi klaim tertentu.

Beberapa kritikus berpendapat bahwa efek fisiologis seperti pembakaran kalori atau penurunan tekanan darah yang dihasilkan dari ciuman mungkin terlalu kecil untuk dianggap signifikan secara klinis.

Mereka beralasan bahwa manfaat ini lebih merupakan efek samping dari relaksasi umum daripada dampak langsung dari aktivitas ciuman itu sendiri. Argumen ini menyoroti perlunya membedakan antara efek primer dan sekunder.

Pandangan oposisi lainnya berkaitan dengan penularan penyakit. Meskipun ciuman dapat meningkatkan kekebalan melalui paparan mikroba, ada juga risiko penularan patogen tertentu seperti virus herpes simpleks atau mononukleosis infeksiosa.

Namun, sebagian besar komunitas ilmiah setuju bahwa risiko ini dapat dikelola dengan baik melalui kesadaran dan kebersihan dasar. Debat ini menunjukkan pentingnya menyeimbangkan manfaat dan risiko dalam konteks kesehatan.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis ilmiah mengenai manfaat ciuman bibir, beberapa rekomendasi dapat dirumuskan untuk individu dan pasangan.

Pertama, mendorong praktik ciuman yang konsisten dan penuh kasih sayang sebagai bagian integral dari interaksi dalam hubungan romantis dapat secara signifikan meningkatkan kualitas ikatan emosional dan kepuasan hubungan.

Tindakan ini harus dipandang sebagai investasi dalam kesejahteraan psikologis dan emosional kedua belah pihak.

Kedua, penting untuk mempromosikan kesadaran akan manfaat fisiologis ciuman, seperti pengurangan stres dan potensi peningkatan kekebalan, dalam konteks pendidikan kesehatan masyarakat.

Informasi ini dapat membantu individu memahami lebih dalam dampak positif dari afeksi fisik yang sehat. Edukasi ini juga harus mencakup pentingnya konsen dan kebersihan untuk memastikan praktik yang aman dan menyenangkan.

Ketiga, para profesional kesehatan mental dan konselor hubungan dapat mempertimbangkan untuk mengintegrasikan diskusi tentang pentingnya afeksi fisik, termasuk ciuman, dalam sesi terapi mereka.

Mendorong pasangan untuk mengeksplorasi kembali dan memperkuat keintiman fisik mereka dapat menjadi strategi efektif untuk mengatasi masalah komunikasi dan memperdalam koneksi. Pendekatan holistik ini dapat memperkaya hasil terapi.

Keempat, penelitian di masa depan harus terus mengeksplorasi mekanisme neurobiologis spesifik yang mendasari manfaat ciuman, dengan fokus pada variasi individu dan konteks budaya.

Studi longitudinal yang melacak dampak ciuman pada kesehatan fisik dan mental jangka panjang juga akan sangat berharga. Pendekatan multidisiplin akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena ini.

Kesimpulan

Ciuman bibir adalah perilaku manusia yang kompleks dengan spektrum manfaat yang luas, meliputi aspek psikologis, fisiologis, dan sosial.

Dari pengurangan stres dan peningkatan mood hingga penguatan ikatan hubungan dan potensi peningkatan kekebalan tubuh, bukti ilmiah secara konsisten menunjukkan dampak positifnya.

Pelepasan hormon seperti oksitosin, dopamin, dan endorfin memainkan peran sentral dalam mediasi efek-efek ini, menjadikan ciuman lebih dari sekadar ekspresi kasih sayang.

Meskipun demikian, penting untuk mengakui bahwa manfaat ini bervariasi antar individu dan dipengaruhi oleh faktor kontekstual serta budaya. Kebersihan dan konsen tetap menjadi pilar utama untuk memastikan pengalaman yang positif dan aman.

Penelitian di masa depan perlu terus menggali nuansa mekanisme biologis dan psikologis yang terlibat, serta mengeksplorasi bagaimana ciuman dapat diintegrasikan lebih lanjut ke dalam strategi kesehatan dan kesejahteraan.

Pemahaman yang lebih dalam akan memperkaya apresiasi kita terhadap tindakan intim yang universal ini.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru