16 Manfaat Puasa bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui (E-Jurnal)

jurnal

Puasa, dalam konteks kesehatan, merujuk pada praktik menahan diri secara sukarela dari konsumsi makanan dan/atau minuman untuk periode waktu tertentu.

Praktik ini dapat bervariasi dalam durasi dan intensitasnya, mulai dari puasa intermiten yang melibatkan periode makan dan tidak makan yang teratur, hingga puasa yang lebih panjang seperti puasa air.

Tujuan dari praktik ini dapat beragam, termasuk tujuan spiritual, penurunan berat badan, atau optimalisasi kesehatan metabolik.

Seiring berjalannya waktu, penelitian ilmiah telah banyak mengungkap bagaimana mekanisme fisiologis tubuh merespons periode tanpa asupan kalori, memicu serangkaian adaptasi seluler dan molekuler yang bermanfaat.


apa manfaat puasa bagi kesehatan

apa manfaat puasa bagi kesehatan

  1. Meningkatkan Autophagy

    Autophagy adalah proses alami tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak atau tidak berfungsi, mendaur ulang komponen seluler, dan mempromosikan regenerasi sel yang sehat.

    Puasa diketahui menginduksi proses autophagy secara signifikan, yang berperan penting dalam pencegahan penyakit dan memperlambat proses penuaan. Mekanisme ini membantu menghilangkan protein agregat dan organel yang rusak, yang jika terakumulasi dapat menyebabkan disfungsi seluler.

    Peningkatan autophagy ini telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan seluler secara keseluruhan dan potensi perlindungan terhadap berbagai penyakit degeneratif.

  2. Meningkatkan Sensitivitas Insulin

    Puasa dapat secara dramatis meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar gula darah.

    Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel tubuh lebih efisien dalam mengambil glukosa dari darah, yang dapat menurunkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

    Kondisi ini juga berkontribusi pada kontrol gula darah yang lebih baik pada individu yang sudah menderita diabetes.

    Penurunan kadar insulin yang terjadi selama puasa juga mengurangi penyimpanan lemak, mendorong tubuh untuk menggunakan cadangan lemak sebagai energi.

  3. Menurunkan Berat Badan dan Lemak Tubuh

    Salah satu manfaat puasa yang paling dikenal adalah kemampuannya untuk membantu penurunan berat badan.

    Dengan membatasi periode makan, asupan kalori secara keseluruhan cenderung berkurang, sementara tubuh juga beralih dari membakar glukosa menjadi membakar lemak sebagai sumber energi utama.

    Hal ini didukung oleh peningkatan pelepasan norepinefrin, hormon yang dapat meningkatkan laju metabolisme, serta peningkatan penggunaan lemak tubuh untuk energi.

    Penurunan berat badan yang sehat ini dapat mengurangi risiko berbagai penyakit terkait obesitas, seperti penyakit jantung dan sindrom metabolik.

  4. Mengurangi Peradangan

    Peradangan kronis adalah pemicu utama berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit autoimun. Puasa telah terbukti mengurangi penanda peradangan dalam tubuh, seperti protein C-reaktif (CRP) dan sitokin pro-inflamasi.

    Efek anti-inflamasi ini diduga terjadi melalui regulasi jalur pensinyalan yang terlibat dalam respons imun dan peradangan. Pengurangan peradangan sistemik dapat berkontribusi pada kesehatan jangka panjang dan mitigasi risiko penyakit kronis.

  5. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Puasa dapat memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan kardiovaskular. Ini termasuk penurunan tekanan darah, peningkatan profil kolesterol (penurunan kolesterol LDL “jahat” dan trigliserida, serta peningkatan kolesterol HDL “baik”), dan penurunan kadar gula darah.

    Semua faktor ini merupakan penanda risiko utama untuk penyakit jantung. Dengan mengelola faktor-faktor risiko ini, puasa dapat membantu melindungi jantung dan pembuluh darah dari kerusakan, sehingga mengurangi kemungkinan kejadian kardiovaskular yang serius.

  6. Meningkatkan Fungsi Otak dan Melindungi dari Penyakit Neurodegeneratif

    Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan otak dengan meningkatkan produksi faktor neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF), protein yang penting untuk pertumbuhan neuron dan fungsi kognitif.

    Youtube Video:


    Puasa juga dapat meningkatkan neuroplastisitas, kemampuan otak untuk membentuk koneksi baru dan beradaptasi.

    Potensi perlindungan terhadap penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson juga sedang diteliti, karena puasa dapat membantu membersihkan protein abnormal dan mengurangi peradangan di otak.

  7. Memperpanjang Umur (Longevity)

    Meskipun sebagian besar penelitian tentang umur panjang dan puasa masih dilakukan pada hewan, temuan menunjukkan bahwa puasa dapat memperpanjang rentang hidup dengan memodifikasi jalur metabolisme dan seluler yang terkait dengan penuaan.

    Mekanisme ini melibatkan peningkatan autophagy, perbaikan sel, dan regulasi gen yang terkait dengan umur panjang. Aktivasi jalur SIRT1 dan AMPK selama puasa juga berperan dalam proses ini, menunjukkan potensi untuk memperlambat proses penuaan seluler.

  8. Meningkatkan Fleksibilitas Metabolik

    Puasa melatih tubuh untuk beralih antara menggunakan glukosa dan lemak sebagai sumber energi, sebuah kondisi yang disebut fleksibilitas metabolik.

    Individu dengan fleksibilitas metabolik yang baik lebih efisien dalam mengelola kadar gula darah dan membakar lemak, yang penting untuk kesehatan metabolik secara keseluruhan.

    Kemampuan ini membantu tubuh beradaptasi lebih baik terhadap perubahan ketersediaan energi, meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar, dan berpotensi mengurangi penumpukan lemak berlebih.

  9. Mendukung Kesehatan Usus

    Puasa dapat memberikan waktu bagi saluran pencernaan untuk beristirahat dan meregenerasi diri. Periode tanpa makanan memungkinkan perbaikan lapisan usus dan perubahan positif pada komposisi mikrobioma usus.

    Perubahan ini dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan pencernaan, mengurangi gejala sindrom iritasi usus besar (IBS), dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Keseimbangan mikrobioma usus yang lebih baik juga terkait dengan peningkatan kekebalan tubuh dan kesehatan mental.

  10. Potensi dalam Pencegahan Kanker

    Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa studi awal menunjukkan bahwa puasa dapat memiliki efek protektif terhadap kanker.

    Puasa dapat membuat sel kanker lebih rentan terhadap kemoterapi dan mengurangi pertumbuhan tumor dengan membatasi ketersediaan glukosa, yang merupakan sumber energi utama bagi sel kanker.

    Puasa juga dapat mengurangi faktor pertumbuhan seperti IGF-1, yang diketahui memicu pertumbuhan sel kanker. Ini menjadikan puasa sebagai area penelitian yang menjanjikan dalam terapi adjuvan kanker.

  11. Mengurangi Stres Oksidatif

    Stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, menyebabkan kerusakan sel. Puasa dapat meningkatkan resistensi sel terhadap stres oksidatif dengan meningkatkan produksi antioksidan endogen dan mengurangi produksi radikal bebas.

    Perlindungan seluler ini penting untuk mencegah kerusakan DNA dan protein, yang merupakan faktor pemicu berbagai penyakit kronis. Kemampuan tubuh untuk melawan stres oksidatif ditingkatkan, memperkuat pertahanan alami tubuh.

  12. Meningkatkan Kualitas Tidur

    Beberapa individu melaporkan peningkatan kualitas tidur setelah beradaptasi dengan pola puasa intermiten. Ini mungkin terkait dengan regulasi ritme sirkadian dan penurunan peradangan.

    Tidur yang berkualitas sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan, mempengaruhi suasana hati, fungsi kognitif, dan keseimbangan hormonal.

    Meskipun mekanisme pastinya masih diteliti, efek positif pada ritme sirkadian dan metabolisme dapat berkontribusi pada tidur yang lebih nyenyak.

  13. Peningkatan Produksi Hormon Pertumbuhan Manusia (HGH)

    Puasa secara signifikan dapat meningkatkan produksi hormon pertumbuhan manusia (HGH), yang penting untuk pertumbuhan otot, metabolisme lemak, dan kesehatan tulang.

    Kadar HGH yang lebih tinggi dapat membantu mempertahankan massa otot tanpa lemak selama penurunan berat badan dan meningkatkan komposisi tubuh.

    Peningkatan HGH juga berkontribusi pada proses perbaikan seluler dan pemulihan, mendukung vitalitas dan kesehatan secara keseluruhan.

  14. Potensi untuk Kesehatan Ginjal

    Meskipun data masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut, beberapa studi menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mengurangi beban kerja pada ginjal dengan memodulasi tekanan darah dan kadar gula darah.

    Ini berpotensi melindungi fungsi ginjal dari kerusakan jangka panjang yang disebabkan oleh kondisi seperti diabetes dan hipertensi. Efek ini kemungkinan besar merupakan konsekuensi tidak langsung dari perbaikan metabolik dan kardiovaskular yang diinduksi oleh puasa.

  15. Meningkatkan Kesejahteraan Mental dan Konsentrasi

    Banyak orang melaporkan peningkatan kejernihan mental, fokus, dan suasana hati selama periode puasa. Ini mungkin disebabkan oleh peningkatan produksi BDNF, penurunan peradangan otak, dan stabilisasi kadar gula darah.

    Peningkatan energi mental dan konsentrasi dapat berdampak positif pada produktivitas dan kualitas hidup sehari-hari. Adaptasi otak terhadap penggunaan keton sebagai sumber energi juga dapat berkontribusi pada peningkatan fungsi kognitif.

  16. Meningkatkan Ketahanan Terhadap Stres

    Puasa dapat berfungsi sebagai bentuk stres ringan yang mengaktifkan respons adaptif dalam tubuh, mirip dengan efek olahraga.

    Paparan stres terkontrol ini, yang dikenal sebagai hormesis, dapat meningkatkan ketahanan sel terhadap stres yang lebih besar di masa depan.

    Adaptasi ini melibatkan jalur sinyal seluler yang meningkatkan perbaikan DNA, produksi antioksidan, dan resistensi terhadap kerusakan sel. Ketahanan yang lebih baik terhadap stres seluler ini berkontribusi pada kesehatan dan umur panjang.

Dalam konteks klinis, implikasi puasa intermiten telah banyak didiskusikan, terutama dalam manajemen diabetes tipe 2.

Pasien dengan diabetes tipe 2 seringkali menunjukkan resistensi insulin yang parah, dan penerapan puasa intermiten yang diawasi dapat secara signifikan meningkatkan sensitivitas insulin mereka.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal BMJ Case Reports pada tahun 2018 melaporkan tiga kasus pasien diabetes tipe 2 yang berhasil menghentikan penggunaan insulin setelah mengadopsi pola puasa yang diawasi, menunjukkan potensi besar dalam remisi penyakit.

Manfaat puasa juga meluas ke bidang penurunan berat badan yang berkelanjutan.

Kasus-kasus individu yang berjuang dengan obesitas dan telah mencoba berbagai diet sering menemukan keberhasilan dengan puasa intermiten karena kesederhanaan dan kemampuannya untuk mengurangi asupan kalori secara alami.

Menurut Dr. Jason Fung, seorang nefrolog dan ahli puasa, puasa membantu mengatasi resistensi insulin, yang sering menjadi akar masalah obesitas, dengan menurunkan kadar insulin secara konsisten.

Efek anti-inflamasi puasa juga telah diamati pada individu dengan kondisi peradangan kronis. Misalnya, pasien dengan rheumatoid arthritis atau kondisi autoimun lainnya terkadang melaporkan penurunan gejala setelah menerapkan puasa intermiten.

Meskipun bukan obat, pengurangan peradangan sistemik dapat membantu meringankan beban penyakit dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, sebagaimana dibuktikan oleh beberapa laporan anekdotal dan studi observasional.

Di bidang neurosains, potensi puasa untuk meningkatkan fungsi kognitif telah menarik perhatian.

Studi pada hewan, seperti yang dilakukan oleh Dr. Mark Mattson dari National Institute on Aging, menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan plastisitas sinaptik dan melindungi neuron dari kerusakan.

Meskipun studi pada manusia masih dalam tahap awal, peningkatan BDNF yang diamati selama puasa mengindikasikan potensi untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi pada individu sehat.

Puasa juga menunjukkan janji dalam konteks kesehatan kardiovaskular. Banyak individu dengan hipertensi ringan atau sedang telah melihat penurunan tekanan darah mereka setelah mengadopsi pola makan yang melibatkan puasa.

Selain itu, perbaikan profil lipid, termasuk penurunan trigliserida dan kolesterol LDL, seringkali terjadi.

Menurut American Heart Association, pengelolaan berat badan dan kontrol gula darah adalah kunci untuk kesehatan jantung, dan puasa dapat berkontribusi pada kedua aspek tersebut.

Dalam hal kesehatan usus, puasa memberikan kesempatan bagi mikrobioma usus untuk mengalami restrukturisasi yang bermanfaat. Periode tanpa asupan makanan memungkinkan sel-sel usus untuk memperbaiki diri dan mempromosikan pertumbuhan bakteri baik.

Pasien dengan masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS) terkadang menemukan bahwa puasa memberikan kelegaan dari gejala, menunjukkan bahwa istirahat bagi sistem pencernaan dapat sangat membantu.

Aspek autophagy, proses pembersihan seluler, adalah salah satu manfaat puasa yang paling mendalam.

Dr. Yoshinori Ohsumi, penerima Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran, menyoroti pentingnya autophagy dalam menjaga kesehatan sel dan mencegah akumulasi komponen seluler yang rusak.

Puasa adalah salah satu pemicu autophagy yang paling kuat, yang berpotensi memperlambat proses penuaan dan melindungi dari penyakit degeneratif.

Puasa juga telah dieksplorasi sebagai strategi pendukung dalam terapi kanker.

Meskipun puasa tidak menggantikan perawatan medis konvensional, penelitian awal menunjukkan bahwa puasa dapat membuat sel kanker lebih rentan terhadap kemoterapi dan radiasi, sambil melindungi sel-sel sehat.

Studi oleh Dr. Valter Longo dari University of Southern California telah menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi efek samping kemoterapi sambil berpotensi meningkatkan efektivitasnya, sebuah konsep yang disebut puasa diferensial.

Dalam hal perpanjangan umur, studi pada berbagai organisme model telah menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan umur rata-rata dan maksimum.

Meskipun aplikasi langsung pada manusia masih dalam penelitian, mekanisme seperti peningkatan autophagy dan regulasi jalur sinyal yang terkait dengan penuaan menunjukkan janji.

Dr. Cynthia Kenyon, seorang peneliti penuaan terkemuka, telah menunjukkan bagaimana manipulasi genetik dan diet, termasuk restriksi kalori, dapat secara dramatis memperpanjang umur pada cacing, memberikan wawasan tentang potensi serupa pada mamalia.

Peningkatan fleksibilitas metabolik adalah manfaat penting lainnya yang sering dibahas oleh ahli gizi dan dokter. Kemampuan tubuh untuk dengan mudah beralih antara membakar karbohidrat dan lemak sebagai energi adalah tanda kesehatan metabolik yang baik.

Individu yang secara teratur berpuasa cenderung mengembangkan fleksibilitas metabolik yang lebih baik, yang dapat membantu menjaga kadar energi yang stabil dan mencegah penumpukan lemak yang tidak diinginkan.

Ini sangat relevan dalam masyarakat modern di mana asupan makanan seringkali berlebihan dan tidak teratur.

Tips dan Detail dalam Praktik Puasa untuk Kesehatan

Menerapkan puasa untuk tujuan kesehatan memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terinformasi. Penting untuk memahami bahwa ada berbagai jenis puasa, dan tidak semua metode cocok untuk setiap individu.

Memulai dengan durasi puasa yang lebih pendek dan secara bertahap memperpanjangnya adalah strategi yang bijaksana, memungkinkan tubuh untuk beradaptasi secara bertahap terhadap perubahan pola makan.

Konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai rejimen puasa yang signifikan sangat dianjurkan, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada.

  • Mulai Secara Bertahap

    Bagi pemula, disarankan untuk memulai dengan puasa intermiten yang lebih ringan, seperti metode puasa 12/12 atau 14/10, di mana periode makan adalah 12 atau 14 jam dan periode puasa adalah 12 atau 10 jam.

    Ini membantu tubuh beradaptasi dengan perubahan pola makan tanpa menimbulkan stres berlebihan. Seiring waktu, durasi puasa dapat diperpanjang jika tubuh merespons dengan baik dan tidak ada efek samping yang merugikan.

    Konsistensi awal lebih penting daripada durasi yang ekstrem.

  • Perhatikan Hidrasi

    Selama periode puasa, sangat penting untuk tetap terhidrasi dengan baik. Konsumsi air putih yang cukup, teh herbal tanpa gula, atau kopi hitam tanpa tambahan dapat membantu mencegah dehidrasi dan mengurangi rasa lapar.

    Elektrolit juga bisa menjadi pertimbangan, terutama untuk puasa yang lebih lama, untuk menjaga keseimbangan mineral tubuh. Hidrasi yang memadai mendukung fungsi seluler dan membantu menjaga energi.

  • Pilih Makanan Bergizi Saat Berbuka

    Saat periode makan tiba, penting untuk memilih makanan yang padat nutrisi dan seimbang. Hindari mengonsumsi makanan olahan, tinggi gula, atau tinggi lemak jenuh secara berlebihan.

    Fokus pada protein tanpa lemak, lemak sehat, serat dari buah-buahan dan sayuran, serta karbohidrat kompleks. Kualitas makanan yang dikonsumsi selama periode makan akan sangat mempengaruhi manfaat kesehatan yang diperoleh dari puasa.

  • Dengarkan Tubuh Anda

    Setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap puasa. Penting untuk mendengarkan sinyal tubuh dan tidak memaksakan diri jika merasa tidak nyaman, pusing, atau sangat lemas. Puasa harus terasa memberdayakan, bukan melemahkan.

    Jika gejala yang tidak biasa muncul, sebaiknya hentikan puasa dan konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut. Fleksibilitas adalah kunci dalam menjaga keberlanjutan praktik puasa.

  • Konsultasi Medis

    Sebelum memulai rejimen puasa, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes, penyakit jantung, gangguan makan, atau sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat penting.

    Puasa mungkin tidak cocok untuk semua orang, termasuk wanita hamil atau menyusui, anak-anak, dan individu dengan riwayat kondisi medis tertentu. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan yang aman dan personal.

Studi ilmiah tentang puasa telah menggunakan berbagai desain penelitian, mulai dari studi observasional, uji coba terkontrol secara acak (RCTs), hingga penelitian pada hewan dan sel.

Misalnya, sebuah RCT yang diterbitkan di jurnal Cell Metabolism pada tahun 2017 oleh Moro et al. menunjukkan bahwa puasa intermiten (puasa 16/8) pada pria muda yang terlatih dapat meningkatkan komposisi tubuh dan mempertahankan massa otot tanpa lemak.

Studi ini melibatkan sampel kecil tetapi memberikan wawasan awal tentang respons fisiologis.

Penelitian tentang autophagy dan puasa seringkali menggunakan model hewan, seperti tikus, untuk mengamati mekanisme seluler secara langsung.

Sebuah artikel tinjauan di New England Journal of Medicine pada tahun 2019 oleh Mattson dan de Cabo merangkum bukti ekstensif tentang manfaat puasa intermiten, termasuk efeknya pada metabolisme, otak, dan penuaan, dengan menyoroti jalur molekuler yang terlibat.

Mereka membahas bagaimana restriksi kalori dan puasa dapat mengaktifkan jalur stres seluler adaptif yang mempromosikan perbaikan dan perlindungan sel.

Meskipun banyak bukti mendukung manfaat puasa, terdapat pandangan yang berlawanan atau kekhawatiran yang perlu dipertimbangkan.

Beberapa kritikus berpendapat bahwa puasa mungkin tidak berkelanjutan bagi sebagian orang dan dapat menyebabkan perilaku makan yang tidak sehat, seperti makan berlebihan saat periode makan.

Kekhawatiran juga muncul mengenai potensi malnutrisi jika pilihan makanan tidak optimal selama periode makan, atau dampak negatif pada kinerja atletik dan keseimbangan hormonal pada beberapa individu, terutama wanita.

Penting untuk mengakui bahwa respons terhadap puasa bersifat sangat individual dan tidak ada pendekatan tunggal yang cocok untuk semua orang.

Metodologi penelitian bervariasi; studi pada manusia sering melibatkan pengukuran biomarker metabolik, komposisi tubuh, dan parameter kesehatan lainnya. Misalnya, studi oleh Harvie et al.

yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity pada tahun 2011 membandingkan puasa intermiten dengan diet rendah kalori harian pada wanita dan menemukan hasil yang serupa dalam penurunan berat badan, tetapi dengan potensi keuntungan dalam kepatuhan untuk kelompok puasa.

Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa manfaat puasa mungkin tidak lebih unggul dari restriksi kalori harian dalam hal penurunan berat badan, tetapi mungkin menawarkan keuntungan metabolik tambahan.

Penelitian jangka panjang yang lebih besar dengan sampel yang beragam masih diperlukan untuk sepenuhnya memahami dampak puasa pada berbagai populasi dan kondisi kesehatan.

Kualitas bukti ilmiah juga bervariasi, dengan beberapa klaim yang didasarkan pada studi kecil atau observasional yang memerlukan konfirmasi lebih lanjut melalui uji klinis yang ketat.

Penting untuk membedakan antara bukti anekdotal, studi hewan, dan uji coba terkontrol pada manusia saat mengevaluasi manfaat puasa.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis ilmiah yang ada, berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan terkait praktik puasa untuk kesehatan:

  • Pendekatan Bertahap dan Personalisasi: Mulailah dengan bentuk puasa yang lebih ringan, seperti puasa 12-14 jam setiap hari, dan secara bertahap tingkatkan durasi jika tubuh beradaptasi dengan baik. Pendekatan ini harus disesuaikan dengan gaya hidup, kondisi kesehatan, dan preferensi individu. Tidak ada satu pun pola puasa yang cocok untuk semua orang, sehingga penyesuaian adalah kunci.
  • Prioritaskan Nutrisi dan Hidrasi: Selama periode makan, fokuslah pada konsumsi makanan utuh yang kaya nutrisi, termasuk protein tanpa lemak, lemak sehat, serat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Pastikan asupan cairan yang memadai, terutama air, selama periode puasa untuk mencegah dehidrasi. Kualitas nutrisi pada periode makan sangat menentukan keberhasilan puasa.
  • Konsultasi Medis Sebelum Memulai: Individu dengan kondisi medis yang sudah ada, seperti diabetes, gangguan makan, atau penyakit kronis lainnya, serta wanita hamil atau menyusui, harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai rejimen puasa. Hal ini untuk memastikan keamanan dan menghindari potensi risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
  • Dengarkan Sinyal Tubuh: Perhatikan respons tubuh terhadap puasa. Jika mengalami gejala negatif seperti pusing berlebihan, kelelahan ekstrem, atau perubahan suasana hati yang signifikan, pertimbangkan untuk menyesuaikan durasi atau frekuensi puasa, atau hentikan praktik tersebut dan cari saran medis. Fleksibilitas dan mendengarkan tubuh adalah esensial untuk praktik puasa yang aman.
  • Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat Lainnya: Untuk manfaat kesehatan optimal, puasa harus diintegrasikan sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan. Ini termasuk olahraga teratur, tidur yang cukup, manajemen stres yang efektif, dan menghindari kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol berlebihan. Puasa bukanlah pengganti, melainkan pelengkap dari fondasi kesehatan yang kuat.

Puasa, dalam berbagai bentuknya, telah menunjukkan potensi signifikan sebagai intervensi diet yang bermanfaat bagi kesehatan.

Bukti ilmiah yang terus berkembang mendukung perannya dalam meningkatkan sensitivitas insulin, mendukung penurunan berat badan, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kesehatan seluler melalui proses seperti autophagy.

Manfaat ini secara kolektif berkontribusi pada pencegahan dan pengelolaan berbagai penyakit kronis, serta berpotensi memperpanjang umur.

Meskipun demikian, penting untuk mengakui bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji coba klinis jangka panjang pada populasi yang beragam, masih diperlukan untuk mengonfirmasi sepenuhnya manfaat dan keamanan puasa dalam berbagai konteks klinis.

Pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme molekuler dan respons individual terhadap puasa akan membantu mengoptimalkan praktik ini.

Penelitian di masa depan juga perlu fokus pada identifikasi subkelompok individu yang paling diuntungkan dari puasa, serta pengembangan pedoman yang lebih spesifik dan personalisasi untuk implementasi yang aman dan efektif.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru