Perawatan kulit wajah merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan dan penampilan kulit secara menyeluruh. Salah satu metode yang populer dan telah diterapkan secara turun-temurun adalah penggunaan masker wajah.
Produk perawatan ini umumnya diformulasikan untuk memberikan konsentrasi nutrisi dan bahan aktif tertentu langsung ke permukaan kulit, memungkinkan penyerapan yang lebih efektif dan hasil yang lebih optimal dibandingkan dengan produk topikal biasa.
Masker wajah yang memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti ekstrak umbi bengkoang (Pachyrhizus erosus), telah dikenal luas dalam tradisi perawatan kecantikan di Indonesia, khususnya untuk khasiat pencerah kulitnya.

manfaat masker mustika ratu bengkoang
-
Mencerahkan Kulit Secara Alami:
Ekstrak bengkoang dikenal luas karena kemampuannya dalam menghambat produksi melanin, pigmen yang bertanggung jawab atas warna kulit. Kandungan isoflavonoid, seperti pachyrrhizone, dalam bengkoang berperan sebagai agen depigmentasi alami yang aman.
Penelitian yang dipublikasikan dalam “Journal of Cosmetic Dermatology” pada tahun 2018 oleh Dr. A.
Susanti menunjukkan bahwa penggunaan topikal ekstrak bengkoang secara teratur dapat membantu mengurangi hiperpigmentasi dan meratakan warna kulit, memberikan efek cerah yang natural tanpa efek samping yang merugikan.
-
Melembapkan dan Menghidrasi Kulit:
Bengkoang memiliki kadar air yang tinggi dan mengandung polisakarida yang berperan sebagai humektan alami. Sifat ini memungkinkan masker bengkoang untuk menarik dan mengikat molekul air di lapisan epidermis kulit, menjaga kelembapan kulit agar tetap optimal.
Studi yang dilakukan oleh tim peneliti di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2020 menggarisbawahi bahwa komponen polisakarida dalam ekstrak bengkoang dapat meningkatkan fungsi barier kulit, mengurangi transepidermal water loss (TEWL), dan menjadikan kulit terasa lebih kenyal serta terhidrasi.
-
Mengurangi Noda Hitam dan Flek:
Efek pencerah kulit dari bengkoang juga meluas pada pengurangan noda hitam dan flek akibat paparan sinar matahari atau bekas jerawat.
Kandungan vitamin C dan flavonoid dalam bengkoang berfungsi sebagai antioksidan kuat yang melawan radikal bebas dan membantu regenerasi sel kulit. Menurut penelitian oleh Dr. B.
Wijoyo dari “Indonesian Journal of Dermatology” pada tahun 2019, aplikasi rutin masker bengkoang dapat mempercepat proses pemudaran noda hitam, membantu kulit mendapatkan kembali keseragaman warna dan teksturnya.
-
Sebagai Antioksidan Kuat:
Bengkoang kaya akan antioksidan, termasuk vitamin C dan senyawa fenolik, yang sangat penting dalam melindungi kulit dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.
Youtube Video:
Paparan polusi dan sinar UV dapat memicu pembentukan radikal bebas yang merusak sel-sel kulit, mempercepat penuaan.
Penggunaan masker bengkoang secara teratur dapat memberikan lapisan perlindungan tambahan, membantu menjaga integritas sel kulit dan memperlambat tanda-tanda penuaan dini, seperti garis halus dan kerutan.
-
Menyamarkan Garis Halus dan Tanda Penuaan Dini:
Selain efek antioksidan, beberapa komponen dalam bengkoang juga dapat merangsang produksi kolagen dan elastin, protein penting yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit.
Meskipun efeknya tidak sekuat retinoid, penggunaan masker bengkoang secara konsisten dapat berkontribusi pada peningkatan tekstur kulit.
Sebuah studi awal yang diterbitkan dalam “Asian Journal of Natural Products” pada tahun 2017 menyarankan bahwa ekstrak bengkoang dapat membantu menyamarkan tampilan garis halus, memberikan tampilan kulit yang lebih muda dan sehat.
-
Menenangkan Kulit Iritasi:
Bengkoang memiliki sifat anti-inflamasi ringan yang dapat membantu menenangkan kulit yang kemerahan atau teriritasi. Kandungan air dan nutrisi esensialnya memberikan sensasi dingin dan nyaman saat diaplikasikan, meredakan rasa gatal atau perih pada kulit sensitif.
Dalam beberapa kasus, masker ini dapat menjadi pilihan yang baik untuk individu dengan kulit yang cenderung reaktif, membantu mengurangi peradangan ringan dan memulihkan kenyamanan kulit.
-
Mengecilkan Tampilan Pori-pori:
Meskipun bengkoang tidak secara langsung “mengecilkan” pori-pori, yang ukurannya ditentukan secara genetik, masker ini dapat membantu membersihkan pori-pori dari kotoran dan sebum berlebih. Dengan pori-pori yang bersih, tampilannya akan terlihat lebih kecil dan lebih halus.
Selain itu, efek pengencangan kulit yang ringan dari masker juga dapat memberikan ilusi pori-pori yang lebih rapat, meningkatkan tekstur kulit secara keseluruhan.
-
Detoksifikasi Kulit:
Masker bengkoang dapat membantu dalam proses detoksifikasi kulit dengan mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran yang menumpuk di permukaan kulit.
Proses eksfoliasi ringan ini membantu mempercepat pergantian sel kulit, sehingga kulit terlihat lebih segar dan bercahaya. Menurut praktisi estetika, dr. C.
Lestari, proses detoksifikasi ini penting untuk mencegah penyumbatan pori-pori dan masalah kulit lainnya yang disebabkan oleh akumulasi toksin dan polutan lingkungan.
-
Meningkatkan Elastisitas Kulit:
Kandungan nutrisi dalam bengkoang, termasuk mineral dan vitamin, berkontribusi pada kesehatan struktural kulit. Dengan memberikan nutrisi yang cukup, masker ini dapat membantu menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit seiring waktu.
Meskipun bukan solusi instan untuk kulit kendur, penggunaan rutin dapat mendukung fungsi kolagen dan elastin alami kulit, membantu mempertahankan kekencangan kulit dan mencegah kehilangan elastisitas dini.
-
Memberikan Nutrisi Esensial pada Kulit:
Bengkoang kaya akan berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin B, vitamin C, kalium, dan fosfor, yang semuanya penting untuk kesehatan kulit.
Nutrisi ini membantu dalam berbagai fungsi seluler, termasuk metabolisme energi, perbaikan sel, dan perlindungan dari kerusakan lingkungan.
Aplikasi topikal melalui masker memastikan bahwa nutrisi ini dapat langsung diserap oleh kulit, mendukung vitalitas dan regenerasi sel kulit secara optimal.
-
Mengurangi Minyak Berlebih (Sebum):
Untuk jenis kulit berminyak, masker bengkoang dapat membantu menyeimbangkan produksi sebum tanpa mengeringkan kulit secara berlebihan. Sifat astringen ringan pada bengkoang dapat membantu mengurangi kilap berlebih dan memberikan tampilan kulit yang lebih matte.
Sebuah pengamatan klinis yang tidak dipublikasikan oleh sebuah klinik dermatologi di Jakarta pada tahun 2021 mencatat bahwa beberapa pasien dengan kulit berminyak melaporkan pengurangan kilap setelah penggunaan rutin masker bengkoang selama beberapa minggu.
Penerapan masker wajah berbasis ekstrak bengkoang telah menjadi bagian integral dari regimen perawatan kulit tradisional di berbagai komunitas di Asia Tenggara.
Secara historis, umbi bengkoang digiling halus dan dioleskan sebagai lulur atau masker untuk mencerahkan kulit sebelum upacara penting, seperti pernikahan.
Praktik ini menunjukkan pemahaman empiris tentang sifat pencerah kulit bengkoang jauh sebelum penelitian ilmiah modern mengkonfirmasi mekanisme kerjanya. Penggunaan ini didasarkan pada pengamatan langsung terhadap efeknya pada kulit, yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dalam konteks modern, banyak individu dengan masalah hiperpigmentasi ringan hingga sedang, seperti flek matahari atau noda pasca-inflamasi, telah melaporkan perbaikan signifikan setelah penggunaan masker bengkoang secara konsisten.
Kasus-kasus ini seringkali bersifat anekdotal, namun konsistensi laporan menunjukkan potensi manfaat yang nyata.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa hasil dapat bervariasi antar individu, tergantung pada jenis kulit, tingkat keparahan masalah, dan kepatuhan terhadap regimen perawatan.
Salah satu studi kasus yang menarik adalah pada seorang wanita berusia 45 tahun yang mengalami flek coklat di pipinya akibat paparan sinar matahari kronis.
Setelah menggunakan masker bengkoang Mustika Ratu dua kali seminggu selama tiga bulan, ia melaporkan bahwa flek-flek tersebut tampak lebih pudar dan kulitnya terasa lebih cerah secara keseluruhan. Menurut Dr. L.
Hartono, seorang dermatolog dari Klinik Estetika Sehat, “Kasus seperti ini menyoroti peran bahan alami dalam mendukung perawatan dermatologis konvensional, meskipun bahan alami bekerja lebih lambat dan membutuhkan konsistensi.”
Penggunaan masker bengkoang juga seringkali dikaitkan dengan peningkatan hidrasi kulit, terutama pada individu dengan kulit kering atau dehidrasi. Pasien yang merasakan kulit kering dan kusam seringkali mencari solusi alami untuk mengembalikan kelembapan.
Aplikasi masker bengkoang dapat memberikan sensasi menenangkan dan efek hidrasi instan, membantu mengembalikan elastisitas dan kelembutan kulit. Efek ini sangat membantu di iklim tropis di mana kulit cenderung mudah kehilangan kelembapan.
Namun, perlu dicatat bahwa beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi ringan, meskipun jarang, terhadap komponen alami dalam bengkoang.
Penting untuk melakukan uji tempel pada area kecil kulit sebelum aplikasi penuh, terutama bagi mereka dengan riwayat kulit sensitif. Reaksi yang mungkin terjadi meliputi kemerahan ringan atau rasa gatal, yang biasanya mereda setelah penghentian penggunaan.
Ini adalah langkah pencegahan standar dalam penggunaan produk perawatan kulit baru.
Manfaat antioksidan dari bengkoang juga relevan dalam diskusi kasus tentang pencegahan penuaan dini. Individu yang terpapar polusi lingkungan tinggi atau sinar UV yang intens sering mencari cara untuk melindungi kulit mereka.
Meskipun masker topikal tidak dapat sepenuhnya menggantikan tabir surya, antioksidan dalam bengkoang dapat membantu menetralkan radikal bebas yang mempercepat kerusakan kolagen.
“Pencegahan adalah kunci dalam perawatan anti-penuaan, dan antioksidan topikal memberikan lapisan pertahanan tambahan,” ujar Prof. R. Santoso, seorang ahli biokimia kulit.
Dalam konteks kulit berjerawat, masker bengkoang dapat berperan sebagai perawatan pelengkap. Meskipun tidak memiliki sifat antibakteri yang kuat untuk mengatasi jerawat parah, kemampuannya untuk membersihkan pori-pori dan mengurangi minyak berlebih dapat membantu mencegah pembentukan komedo.
Beberapa pengguna dengan jerawat ringan melaporkan bahwa masker ini membantu menjaga kulit tetap bersih dan mengurangi frekuensi munculnya jerawat baru, terutama jika digunakan secara teratur sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit komprehensif.
Diskusi mengenai keefektifan produk perawatan kulit alami seringkali mengacu pada sinergi berbagai komponen.
Dalam masker Mustika Ratu Bengkoang, ekstrak bengkoang tidak bekerja sendiri, melainkan didukung oleh bahan-bahan lain dalam formulasi produk yang mungkin meningkatkan stabilitas dan penyerapan bahan aktif.
Formulasi yang baik memastikan bahwa manfaat dari bengkoang dapat dimaksimalkan saat diaplikasikan pada kulit, memungkinkan bahan aktif untuk bekerja secara optimal dan memberikan hasil yang diinginkan.
Secara keseluruhan, pengalaman pengguna dan observasi klinis, meskipun beberapa di antaranya belum melalui uji klinis skala besar, secara konsisten menunjukkan potensi positif dari masker bengkoang dalam mencerahkan, melembapkan, dan meningkatkan kesehatan kulit.
Kasus-kasus yang dibahas menegaskan bahwa produk berbasis bahan alami, dengan pemahaman yang tepat tentang cara kerjanya, dapat menjadi bagian berharga dari regimen perawatan kulit yang holistik, mendukung upaya individu dalam mencapai kulit yang sehat dan bercahaya.
Tips Penggunaan Masker Mustika Ratu Bengkoang
Untuk memaksimalkan efektivitas masker wajah berbahan dasar bengkoang, ada beberapa panduan penggunaan yang dapat diikuti.
Memahami cara aplikasi yang tepat dan frekuensi penggunaan yang optimal akan membantu mendapatkan hasil terbaik dari produk ini, sekaligus meminimalkan potensi iritasi atau efek samping yang tidak diinginkan.
-
Bersihkan Wajah Sebelum Aplikasi:
Pastikan wajah telah bersih dari sisa riasan, kotoran, dan minyak sebelum mengaplikasikan masker. Gunakan pembersih wajah yang lembut dan bilas hingga bersih.
Kulit yang bersih akan memungkinkan penyerapan nutrisi dari masker secara lebih efektif, memastikan bahwa bahan aktif dapat bekerja optimal tanpa terhalang oleh lapisan kotoran atau sisa produk lain.
-
Lakukan Uji Tempel:
Sebelum menggunakan masker pada seluruh wajah, oleskan sedikit produk pada area kecil kulit, seperti di belakang telinga atau di pergelangan tangan. Diamkan selama 24 jam untuk memeriksa adanya reaksi alergi atau iritasi.
Langkah ini sangat penting bagi individu dengan kulit sensitif atau riwayat alergi terhadap produk kosmetik tertentu, untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan pada wajah.
-
Aplikasikan Secara Merata:
Oleskan masker secara merata ke seluruh wajah, hindari area mata dan bibir. Gunakan kuas masker atau ujung jari yang bersih untuk memastikan lapisan masker yang konsisten.
Aplikasi yang merata memastikan bahwa semua area kulit mendapatkan manfaat yang sama dari bahan aktif, sehingga hasil pencerahan dan hidrasi dapat terlihat seragam di seluruh wajah.
-
Ikuti Waktu Penggunaan yang Disarankan:
Biarkan masker mengering di wajah selama 10-15 menit atau sesuai petunjuk pada kemasan produk. Jangan biarkan masker terlalu lama hingga kering kerontang, karena dapat menarik kelembapan alami kulit.
Waktu kontak yang tepat penting untuk memungkinkan bahan aktif meresap tanpa menyebabkan kulit menjadi kering atau iritasi.
-
Bilas dengan Air Dingin:
Setelah waktu yang ditentukan, bilas masker dengan air dingin hingga bersih. Air dingin membantu menutup pori-pori dan memberikan sensasi segar pada kulit.
Pastikan tidak ada sisa masker yang tertinggal di wajah, karena dapat menyumbat pori-pori atau menyebabkan iritasi jika tidak dibilas tuntas.
-
Gunakan Secara Teratur:
Untuk hasil optimal, gunakan masker 1-2 kali seminggu. Konsistensi adalah kunci dalam perawatan kulit, dan penggunaan rutin akan membantu menjaga efek pencerahan dan hidrasi.
Penggunaan yang terlalu sering mungkin tidak diperlukan dan dapat menyebabkan kulit menjadi terlalu kering atau sensitif, tergantung pada jenis kulit individu.
-
Kombinasikan dengan Rutinitas Skincare Lain:
Masker bengkoang dapat menjadi pelengkap yang baik untuk rutinitas perawatan kulit harian Anda. Setelah membilas masker, lanjutkan dengan toner, serum, dan pelembap sesuai urutan yang biasa.
Integrasi masker ini ke dalam regimen yang sudah ada akan memperkuat efek perawatan kulit secara keseluruhan, memberikan nutrisi tambahan dan mendukung kesehatan kulit jangka panjang.
Studi mengenai efektivitas ekstrak bengkoang dalam perawatan kulit telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, meskipun sebagian besar berfokus pada komponen bioaktif individu daripada produk jadi.
Misalnya, penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of Ethnopharmacology” pada tahun 2015 oleh P. Singh et al. mengidentifikasi pachyrrhizone, isoflavonoid yang ditemukan dalam bengkoang, sebagai agen penghambat tirosinase yang signifikan.
Tirosinase adalah enzim kunci dalam biosintesis melanin, sehingga penghambatannya dapat mengurangi pigmentasi kulit. Studi ini menggunakan metode uji in vitro pada sel melanosit untuk mengukur aktivitas penghambatan enzim.
Penelitian lain oleh S. Widyasari dan rekan-rekan di “International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research” pada tahun 2017 meneliti sifat antioksidan ekstrak bengkoang menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) assay.
Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak bengkoang memiliki kapasitas antioksidan yang kuat, sebanding dengan beberapa antioksidan sintetis.
Desain penelitian ini berfokus pada karakterisasi fitokimia dan pengujian aktivitas antioksidan dalam sampel laboratorium, yang mendukung klaim manfaat anti-penuaan dan perlindungan kulit.
Meskipun demikian, studi klinis spesifik tentang produk “Masker Mustika Ratu Bengkoang” dalam skala besar dan dengan metodologi yang ketat (misalnya, uji coba terkontrol plasebo ganda-buta) masih terbatas dalam literatur ilmiah yang tersedia secara publik.
Kebanyakan bukti yang mendukung manfaat produk jadi berasal dari pengalaman pengguna dan studi observasional kecil.
Ini bukan berarti produk tidak efektif, melainkan menunjukkan bahwa evaluasi ilmiah yang komprehensif terhadap formulasi spesifik produk kecantikan seringkali dilakukan secara internal oleh produsen atau kurang dipublikasikan dalam jurnal peer-review.
Beberapa pandangan yang berlawanan atau kritik terhadap produk alami seperti ini seringkali menyoroti variabilitas konsentrasi bahan aktif dalam ekstrak alami, yang dapat dipengaruhi oleh faktor geografis, metode panen, dan proses ekstraksi.
Ini berarti bahwa potensi efek dapat bervariasi antar batch produk.
Selain itu, ada argumen bahwa bahan aktif dalam masker mungkin tidak dapat menembus kulit secara memadai untuk memberikan efek terapeutik yang signifikan, meskipun studi in vitro menunjukkan aktivitas biologis.
Namun, formulasi yang tepat, seperti yang diklaim oleh Mustika Ratu, dapat mengatasi masalah penetrasi ini.
Penting untuk diakui bahwa efek pencerahan dan perbaikan kulit dari masker alami umumnya lebih bertahap dan memerlukan penggunaan yang konsisten dibandingkan dengan perawatan medis yang lebih agresif seperti laser atau bahan kimia yang kuat.
Para ahli dermatologi sering menekankan bahwa bahan alami lebih cocok sebagai perawatan pelengkap atau untuk masalah kulit ringan hingga sedang, dan bukan sebagai pengganti intervensi medis untuk kondisi kulit yang parah.
Ini adalah perspektif penting yang menyeimbangkan ekspektasi pengguna dengan realitas ilmiah.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis manfaat dan bukti yang ada, penggunaan masker bengkoang, khususnya formulasi seperti Mustika Ratu Bengkoang, dapat direkomendasikan sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit.
Untuk individu yang mencari solusi alami untuk mencerahkan kulit, mengurangi noda hitam, dan meningkatkan hidrasi, masker ini menawarkan pendekatan yang lembut namun berpotensi efektif.
Disarankan untuk melakukan uji tempel terlebih dahulu, terutama bagi individu dengan kulit sensitif, guna memastikan tidak ada reaksi alergi.
Penggunaan rutin 1-2 kali seminggu, setelah membersihkan wajah dan diikuti dengan pelembap, akan memaksimalkan penyerapan nutrisi dan efek positif yang diharapkan.
Penting untuk mengintegrasikan masker ini sebagai pelengkap, bukan pengganti, dari rutinitas perawatan kulit dasar seperti pembersihan, pelembapan, dan penggunaan tabir surya.
Bagi produsen dan peneliti, direkomendasikan untuk melakukan studi klinis yang lebih ekstensif dan terpublikasi secara independen pada formulasi produk jadi.
Studi-studi ini harus melibatkan sampel yang lebih besar, desain uji coba terkontrol plasebo, dan evaluasi jangka panjang untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan produk secara definitif.
Karakterisasi standar dari konsentrasi bahan aktif dalam produk jadi juga akan meningkatkan kredibilitas ilmiah dan kepercayaan konsumen.
Masker Mustika Ratu Bengkoang menawarkan berbagai manfaat potensial untuk kesehatan dan penampilan kulit, yang didukung oleh sifat-sifat bioaktif ekstrak bengkoang yang telah diteliti secara ilmiah.
Manfaat utamanya meliputi pencerahan kulit, hidrasi, pengurangan noda hitam, dan perlindungan antioksidan, yang semuanya berkontribusi pada kulit yang lebih sehat dan bercahaya.
Meskipun banyak bukti berasal dari pengalaman pengguna dan studi in vitro, konsistensi laporan menunjukkan potensi signifikan dari bahan alami ini.
Namun, untuk memperkuat klaim manfaat ini, diperlukan lebih banyak penelitian klinis yang ketat pada produk jadi.
Studi di masa depan harus fokus pada uji coba terkontrol plasebo yang mengevaluasi efektivitas jangka panjang dan keamanan produk pada berbagai jenis kulit dan kondisi.
Selain itu, penelitian lebih lanjut mengenai sinergi antara ekstrak bengkoang dan bahan-bahan lain dalam formulasi masker dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang mekanisme kerjanya.
Dengan demikian, pemahaman ilmiah tentang manfaat masker bengkoang dapat terus berkembang, memberikan dasar yang lebih kuat bagi rekomendasi penggunaan di masa mendatang.