Taraweh adalah sholat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan setelah shalat Isya. Sholat ini dilakukan secara berjamaah dan biasanya terdiri dari 8, 10, 12, atau 20 rakaat.
Sholat taraweh memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Cari Herbal Alami di Shopee : https://s.shopee.co.id/4Afrzfktn6
Tata cara sholat taraweh pada dasarnya sama dengan sholat sunnah lainnya. Namun, terdapat beberapa perbedaan, di antaranya adalah adanya bacaan witir pada akhir sholat dan jumlah rakaat yang lebih banyak.
taraweh berapa rokaat
Sholat taraweh adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Pelaksanaan sholat taraweh memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Jumlah rakaat
- Waktu pelaksanaan
- Tata cara pelaksanaan
- Keutamaan
- Hukum
- Sejarah
- Dalil
Jumlah rakaat sholat taraweh yang paling umum dilakukan adalah 20 rakaat, namun ada juga yang melakukan 8, 10, atau 12 rakaat. Waktu pelaksanaan sholat taraweh adalah setelah sholat Isya hingga menjelang waktu sholat Subuh. Tata cara pelaksanaan sholat taraweh pada dasarnya sama dengan sholat sunnah lainnya, namun terdapat beberapa perbedaan, seperti adanya bacaan witir pada akhir sholat.
Keutamaan sholat taraweh sangat banyak, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hukum sholat taraweh adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Sejarah sholat taraweh berawal dari zaman Nabi Muhammad SAW, yang pada awalnya dilakukan secara berjamaah di Masjid Nabawi.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat sholat taraweh merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Jumlah rakaat sholat taraweh yang paling umum dilakukan adalah 20 rakaat, namun ada juga yang melakukan 8, 10, atau 12 rakaat. Pemilihan jumlah rakaat ini didasarkan pada beberapa faktor, di antaranya adalah kemampuan fisik dan waktu yang tersedia.
Bagi yang baru pertama kali melaksanakan sholat taraweh, disarankan untuk melakukan 8 atau 10 rakaat terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menghindari kelelahan dan menjaga kekhusyukan dalam beribadah. Seiring berjalannya waktu, jumlah rakaat dapat ditambah secara bertahap hingga mencapai 20 rakaat.
Jumlah rakaat sholat taraweh juga mempengaruhi bacaan witir yang dilakukan pada akhir sholat. Bacaan witir dilakukan sebanyak 3 rakaat bagi yang melakukan sholat taraweh 8 rakaat, 2 rakaat bagi yang melakukan sholat taraweh 10 atau 12 rakaat, dan 1 rakaat bagi yang melakukan sholat taraweh 20 rakaat.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan sholat taraweh merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Waktu pelaksanaan sholat taraweh adalah setelah sholat Isya hingga menjelang waktu sholat Subuh. Pemilihan waktu pelaksanaan ini didasarkan pada beberapa faktor, di antaranya adalah:
- Waktu yang tersedia
- Kondisi fisik
- Khusyuk dalam beribadah
Bagi yang memiliki waktu yang cukup dan kondisi fisik yang prima, disarankan untuk melaksanakan sholat taraweh pada sepertiga malam terakhir. Sebab, pada waktu tersebut suasana lebih tenang dan khusyuk, sehingga lebih mudah untuk berkonsentrasi dalam beribadah.
Namun, bagi yang memiliki keterbatasan waktu atau kondisi fisik yang kurang memungkinkan, dapat melaksanakan sholat taraweh pada waktu yang lebih awal, seperti setelah sholat Isya atau setelah sholat tarawih. Yang terpenting adalah tetap menjaga kekhusyukan dalam beribadah.
Tata cara pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan sholat taraweh pada dasarnya sama dengan sholat sunnah lainnya, namun terdapat beberapa perbedaan, di antaranya adalah adanya bacaan witir pada akhir sholat dan jumlah rakaat yang lebih banyak.
-
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat sholat taraweh yang paling umum dilakukan adalah 20 rakaat, namun ada juga yang melakukan 8, 10, atau 12 rakaat. Pemilihan jumlah rakaat ini didasarkan pada beberapa faktor, di antaranya adalah kemampuan fisik dan waktu yang tersedia.
-
Bacaan witir
Bacaan witir dilakukan pada akhir sholat taraweh sebanyak 3 rakaat bagi yang melakukan sholat taraweh 8 rakaat, 2 rakaat bagi yang melakukan sholat taraweh 10 atau 12 rakaat, dan 1 rakaat bagi yang melakukan sholat taraweh 20 rakaat.
-
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan sholat taraweh adalah setelah sholat Isya hingga menjelang waktu sholat Subuh. Pemilihan waktu pelaksanaan ini didasarkan pada beberapa faktor, di antaranya adalah waktu yang tersedia, kondisi fisik, dan kekhusyukan dalam beribadah.
-
Tata cara sholat taraweh
Tata cara sholat taraweh pada dasarnya sama dengan sholat sunnah lainnya, yaitu dimulai dengan niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam. Perbedaannya terletak pada jumlah rakaat dan adanya bacaan witir pada akhir sholat.
Dengan memahami tata cara pelaksanaan sholat taraweh yang benar, diharapkan dapat membantu umat Islam dalam melaksanakan ibadah sunnah ini dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Keutamaan
Sholat taraweh memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan sholat taraweh dengan sebaik-baiknya.
Pahala yang berlipat ganda merupakan salah satu keutamaan yang paling utama dari sholat taraweh. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Barang siapa yang melaksanakan sholat malam (taraweh) pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, sholat taraweh juga dapat menghapus dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW bersabda, “Sholat lima waktu, sholat Jumat ke sholat Jumat berikutnya, dan sholat taraweh di bulan Ramadhan, merupakan penghapus dosa-dosa kecil di antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim)
Dengan melaksanakan sholat taraweh, umat Islam juga dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebab, sholat taraweh merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Amalan yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam (taraweh).” (HR. Muslim)
Memahami keutamaan-keutamaan sholat taraweh dapat memotivasi umat Islam untuk melaksanakan ibadah tersebut dengan sebaik-baiknya. Dengan melaksanakan sholat taraweh, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hukum
Hukum sholat taraweh adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Hukum ini didasarkan pada beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, di antaranya:
- Dari Aisyah RA, beliau berkata, “Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat malam (taraweh) pada bulan Ramadhan, baik ketika beliau sehat maupun sakit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang melaksanakan sholat malam (taraweh) pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadits-hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa sholat taraweh merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Para ulama sepakat bahwa hukum sholat taraweh adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan dan mendapatkan pahala yang besar bagi yang melaksanakannya.
Jumlah rakaat sholat taraweh yang paling umum dilakukan adalah 20 rakaat, namun ada juga yang melakukan 8, 10, atau 12 rakaat. Pemilihan jumlah rakaat ini tidak mempengaruhi hukum sholat taraweh, karena yang terpenting adalah melaksanakannya dengan niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Dengan memahami hukum sholat taraweh, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya dan memperoleh pahala yang berlipat ganda.
Sejarah
Sejarah sholat taraweh tidak dapat dipisahkan dari perkembangan syariat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW. Sholat taraweh pertama kali dilaksanakan pada tahun kedua hijriyah, setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Pada awalnya, sholat taraweh dilakukan secara berjamaah di Masjid Nabawi dengan jumlah rakaat yang bervariasi, tergantung pada kemampuan dan kondisi umat Islam saat itu.
Seiring berjalannya waktu, jumlah rakaat sholat taraweh gradually distandarisasi menjadi 20 rakaat, sebagaimana yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab RA. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dan menyatukan umat Islam dalam melaksanakan sholat taraweh.
Namun, perlu dicatat bahwa jumlah rakaat sholat taraweh yang dilakukan pada masa Rasulullah SAW tidak selalu tetap pada angka 20 rakaat. Terdapat beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah melaksanakan sholat taraweh dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit, seperti 8 rakaat atau 12 rakaat.
Memahami sejarah sholat taraweh dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perkembangan syariat Islam dan praktik keagamaan umat Islam. Selain itu, dengan mengetahui sejarah sholat taraweh, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Dalil
Dalil merupakan dasar hukum dalam Islam yang menjadi rujukan dalam menetapkan sebuah hukum. Dalam hal sholat taraweh, terdapat beberapa dalil yang menjadi landasan pelaksanaannya, di antaranya:
-
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 184
Dalam ayat ini Allah SWT berfirman, “Pada bulan Ramadhan itu diturunkan (Al-Qur’an), sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai bukti-bukti yang jelas dari petunjuk dan Furqan.” Ayat ini menjadi dalil bahwa sholat taraweh merupakan salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam bulan Ramadhan.
-
Hadits Rasulullah SAW
Banyak hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang sholat taraweh, di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, “Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat malam (taraweh) pada bulan Ramadhan, baik ketika beliau sehat maupun sakit.” Hadits ini menunjukkan bahwa sholat taraweh merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
-
Ijma’ sahabat
Seluruh sahabat Rasulullah SAW sepakat tentang disunnahkannya sholat taraweh pada bulan Ramadhan. Ijma’ sahabat ini menjadi dalil yang kuat dalam menetapkan hukum sholat taraweh sebagai sunnah muakkad.
Dengan memahami dalil-dalil tentang sholat taraweh, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih yakin dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Pertanyaan Umum tentang Sholat Taraweh
Sholat taraweh merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Terdapat beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan terkait sholat taraweh, antara lain:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat sholat taraweh?
Jumlah rakaat sholat taraweh yang paling umum dilakukan adalah 20 rakaat, namun ada juga yang melakukan 8, 10, atau 12 rakaat. Pemilihan jumlah rakaat ini didasarkan pada beberapa faktor, seperti kemampuan fisik dan waktu yang tersedia.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan sholat taraweh?
Waktu pelaksanaan sholat taraweh adalah setelah sholat Isya hingga menjelang waktu sholat Subuh. Pemilihan waktu pelaksanaan ini didasarkan pada beberapa faktor, seperti waktu yang tersedia, kondisi fisik, dan kekhusyukan dalam beribadah.
Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara pelaksanaan sholat taraweh?
Tata cara pelaksanaan sholat taraweh pada dasarnya sama dengan sholat sunnah lainnya, yaitu dimulai dengan niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam. Perbedaannya terletak pada jumlah rakaat dan adanya bacaan witir pada akhir sholat.
Pertanyaan 4: Apa hukum sholat taraweh?
Hukum sholat taraweh adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Hukum ini didasarkan pada beberapa hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan keutamaan dan pahala besar bagi orang yang melaksanakan sholat taraweh.
Demikian beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya terkait sholat taraweh. Dengan memahami hal-hal tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah sholat taraweh dengan lebih baik dan khusyuk, sehingga dapat meraih pahala yang berlipat ganda dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selanjutnya, artikel ini akan membahas beberapa tips dalam melaksanakan sholat taraweh agar lebih optimal dan bermakna.
Tips Melaksanakan Sholat Taraweh
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan sholat taraweh dan memperoleh manfaatnya secara maksimal, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tip 1: Menjaga Kekhusyukan dan Konsentrasi
Kekhusyukan dan konsentrasi merupakan kunci dalam melaksanakan sholat taraweh. Upayakan untuk menyingkirkan segala pikiran dan gangguan selama sholat, sehingga dapat fokus dan khusyuk dalam beribadah.
Tip 2: Memperhatikan Waktu dan Kemampuan Fisik
Pemilihan waktu pelaksanaan sholat taraweh hendaknya disesuaikan dengan waktu dan kemampuan fisik masing-masing individu. Bagi yang memiliki waktu dan kondisi fisik yang prima, dianjurkan untuk melaksanakan sholat taraweh pada sepertiga malam terakhir, karena pada waktu tersebut suasana lebih tenang dan khusyuk.
Tip 3: Menjaga Keistiqamahan
Istiqomah dalam melaksanakan sholat taraweh sangat penting. Meskipun jumlah rakaat yang dilakukan sedikit, namun konsisten melaksanakan sholat taraweh setiap malam memiliki keutamaan yang besar. Upayakan untuk tidak meninggalkan sholat taraweh meskipun hanya satu rakaat.
Tip 4: Mengoptimalkan Bacaan dan Zikir
Selain kekhusyukan, mengoptimalkan bacaan Al-Qur’an dan berzikir selama sholat taraweh juga sangat dianjurkan. Perbanyaklah membaca surat-surat pendek dan berzikir kepada Allah SWT, karena hal tersebut dapat menambah pahala dan kedekatan kepada-Nya.
Dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan pelaksanaan sholat taraweh dapat lebih optimal dan bermakna, sehingga umat Islam dapat meraih pahala yang berlipat ganda dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kesimpulan
Sholat taraweh merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Dengan memahami hukum, dalil, tata cara, serta tips dalam melaksanakan sholat taraweh, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh manfaat dan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Kesimpulan
Shalat taraweh merupakan ibadah sunnah yang memiliki keutamaan sangat besar. Pelaksanaan shalat taraweh sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Ramadhan. Dengan memahami jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, tata cara, hukum, dalil, dan tips dalam melaksanakan shalat taraweh, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk.
Melalui shalat taraweh, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadhan. Marilah kita bersama-sama memaksimalkan pelaksanaan shalat taraweh untuk meraih keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.