Inilah 10 Bahaya Penyakit HIV yang Wajib Diketahui

jurnal


bahaya penyakit hiv

Bahaya penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) mengintai kesehatan manusia di seluruh dunia. Virus ini menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat penderitanya rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit oportunistik.

Risiko penularan HIV dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom, berbagi jarum suntik, transfusi darah yang terkontaminasi, serta dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Jika tidak ditangani dengan tepat, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), tahap akhir dari infeksi HIV yang dapat mengancam jiwa.

Upaya pencegahan dan mitigasi bahaya penyakit HIV sangat penting. Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku seksual yang aman, seperti menggunakan kondom secara konsisten, melakukan tes HIV secara berkala, dan menghindari penggunaan narkoba suntik. Selain itu, edukasi dan penyuluhan tentang HIV perlu terus digalakkan untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi stigma yang terkait dengan penyakit ini.

Bahaya Penyakit HIV

Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia. Memahami bahaya penyakit ini sangatlah penting untuk mencegah penularan dan dampak negatifnya. Berikut adalah 10 bahaya utama yang terkait dengan penyakit HIV:

  • Infeksi Oportunistik
  • Kanker
  • Demensia
  • Gangguan Saraf
  • Penyakit Ginjal
  • Penyakit Jantung
  • Penyakit Paru-paru
  • Penurunan Fungsi Kekebalan Tubuh
  • Penularan dari Ibu ke Anak
  • Stigma dan Diskriminasi

Bahaya-bahaya ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan penderita HIV. Infeksi oportunistik, seperti pneumonia dan tuberkulosis, dapat mengancam jiwa pada penderita HIV karena sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah. Kanker, seperti sarkoma Kaposi dan limfoma non-Hodgkin, juga lebih sering terjadi pada penderita HIV. Selain itu, HIV dapat menyebabkan kerusakan neurologis, gangguan kognitif, dan penyakit kardiovaskular.

Infeksi Oportunistik

Infeksi oportunistik merupakan salah satu bahaya utama penyakit HIV. Ketika sistem kekebalan tubuh melemah akibat HIV, tubuh menjadi rentan terhadap infeksi yang biasanya tidak berbahaya bagi orang sehat. Infeksi ini dapat menyebabkan penyakit serius dan bahkan mengancam jiwa.

  • Pneumonia

    Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, demam, dan batuk berdahak. Pada penderita HIV, pneumonia bisa menjadi penyakit yang mengancam jiwa.

  • Tuberkulosis (TBC)

    TBC adalah infeksi bakteri yang menyerang paru-paru. Gejala TBC antara lain batuk berdahak yang berlangsung lebih dari dua minggu, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan. TBC merupakan salah satu penyebab utama kematian pada penderita HIV.

  • Toksoplasmosis

    Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit. Infeksi ini biasanya tidak menimbulkan gejala pada orang sehat, tetapi dapat menyebabkan penyakit serius pada penderita HIV, seperti kerusakan otak dan infeksi mata.

  • Sariawan

    Sariawan adalah infeksi jamur yang menyerang mulut dan tenggorokan. Infeksi ini dapat menyebabkan nyeri, kesulitan menelan, dan sariawan di mulut. Sariawan sering terjadi pada penderita HIV dan dapat menjadi tanda infeksi HIV yang parah.

Infeksi oportunistik merupakan ancaman serius bagi kesehatan penderita HIV. Penting untuk melakukan tes HIV secara rutin dan memulai pengobatan sesegera mungkin untuk mengurangi risiko infeksi oportunistik dan komplikasi lainnya.

Kanker

Infeksi HIV dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker, termasuk:

  • Sarkoma Kaposi

    Sarkoma Kaposi adalah jenis kanker yang menyebabkan pertumbuhan sel abnormal pada kulit dan organ dalam. Kanker ini sering terjadi pada penderita HIV yang tidak diobati.

  • Limfoma Non-Hodgkin

    Limfoma non-Hodgkin adalah kanker yang menyerang sistem limfatik. Kanker ini lebih sering terjadi pada penderita HIV dibandingkan pada orang yang tidak terinfeksi HIV.

  • Kanker Serviks

    Kanker serviks adalah kanker yang menyerang leher rahim. Penderita HIV memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan pada wanita yang tidak terinfeksi HIV.

  • Kanker Hati

    Kanker hati merupakan salah satu penyebab utama kematian pada penderita HIV. Infeksi HIV dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati, yang meningkatkan risiko terkena kanker hati.

Kanker merupakan bahaya serius bagi penderita HIV. Penting untuk melakukan tes HIV secara rutin dan memulai pengobatan sesegera mungkin untuk mengurangi risiko terkena kanker dan komplikasi lainnya.

Demensia

Demensia merupakan gangguan kognitif yang ditandai dengan penurunan fungsi otak yang parah, termasuk memori, berpikir, pemahaman, pertimbangan, dan bahasa. Penderita HIV memiliki risiko lebih tinggi mengalami demensia dibandingkan dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.

  • Demensia Terkait HIV (HAD)

    HAD adalah jenis demensia yang terjadi pada penderita HIV. HAD disebabkan oleh infeksi HIV itu sendiri, yang dapat merusak sel-sel otak dan menyebabkan peradangan. Gejala HAD dapat bervariasi, tetapi biasanya meliputi masalah memori, kesulitan berkonsentrasi, perubahan perilaku, dan gangguan gerakan.

  • Faktor Risiko HAD

    Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya HAD, antara lain:

    • Infeksi HIV yang tidak diobati
    • Jumlah virus HIV yang tinggi dalam darah
    • Lamanya infeksi HIV
    • Riwayat infeksi oportunistik
  • Dampak HAD

    HAD dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup penderita HIV. Gejala HAD dapat membuat sulit bagi penderita untuk bekerja, belajar, atau melakukan aktivitas sehari-hari. HAD juga dapat menyebabkan masalah perilaku dan sosial, seperti depresi, kecemasan, dan isolasi.

  • Pengobatan HAD

    Tidak ada obat untuk HAD, tetapi pengobatan dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Pengobatan HAD dapat meliputi:

    • Obat antiretroviral untuk mengendalikan infeksi HIV
    • Obat untuk mengobati gejala HAD, seperti obat untuk memori, perilaku, dan depresi
    • Terapi untuk mendukung penderita HIV dan keluarganya

Demensia merupakan bahaya serius bagi penderita HIV. Penting untuk melakukan tes HIV secara rutin dan memulai pengobatan sesegera mungkin untuk mengurangi risiko terkena demensia dan komplikasi lainnya.

Gangguan Saraf

Gangguan saraf merupakan salah satu bahaya serius yang dapat ditimbulkan oleh penyakit HIV. Virus HIV dapat menyerang sistem saraf, menyebabkan kerusakan dan gangguan pada fungsi saraf.

  • Neuropati Perifer

    Neuropati perifer adalah kerusakan saraf yang terjadi pada tangan dan kaki. Gejala neuropati perifer dapat meliputi nyeri, kesemutan, mati rasa, dan kelemahan otot.

  • Ensefalopati HIV

    Ensefalopati HIV adalah peradangan pada otak yang disebabkan oleh infeksi HIV. Gejala ensefalopati HIV dapat meliputi kesulitan berpikir, kehilangan memori, perubahan perilaku, dan gangguan koordinasi.

  • Demensia Terkait HIV (HAD)

    HAD adalah jenis demensia yang dapat terjadi pada penderita HIV. Gejala HAD dapat meliputi masalah memori, kesulitan berkonsentrasi, perubahan perilaku, dan gangguan gerakan.

  • Mielitis Transversal

    Mielitis transversal adalah peradangan pada sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh infeksi HIV. Gejala mielitis transversal dapat meliputi kelemahan otot, gangguan sensorik, dan masalah kandung kemih dan usus.

Gangguan saraf dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup penderita HIV. Gejala gangguan saraf dapat membuat sulit bagi penderita untuk bekerja, belajar, atau melakukan aktivitas sehari-hari. Gangguan saraf juga dapat menyebabkan masalah perilaku dan sosial, seperti depresi, kecemasan, dan isolasi.

Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal merupakan salah satu komplikasi serius yang dapat terjadi pada penderita HIV. Infeksi HIV dapat merusak ginjal dan mengganggu fungsinya. Kerusakan ginjal pada penderita HIV dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Infeksi HIV itu sendiri
  • Obat antiretroviral yang digunakan untuk mengobati HIV
  • Infeksi lain yang terkait dengan HIV, seperti hepatitis C dan virus Epstein-Barr

Penyakit ginjal pada penderita HIV dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, antara lain:

  • Penumpukan cairan dan elektrolit dalam tubuh
  • Tekanan darah tinggi
  • Anemia
  • Gangguan tulang dan sendi
  • Penurunan fungsi kognitif

Penyakit ginjal dapat memperburuk kondisi penderita HIV dan mengurangi kualitas hidupnya. Dalam kasus yang parah, penyakit ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal, yang membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.

Penting bagi penderita HIV untuk melakukan tes fungsi ginjal secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala penyakit ginjal, seperti pembengkakan pada kaki, tangan, atau wajah; kelelahan; mual; dan penurunan nafsu makan.

Penyakit Jantung

Infeksi HIV dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada penderita. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Peradangan

    Infeksi HIV menyebabkan peradangan kronis pada tubuh, yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

  • Obat Antiretroviral

    Beberapa obat antiretroviral yang digunakan untuk mengobati HIV dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

  • Faktor Gaya Hidup

    Penderita HIV lebih mungkin merokok, kurang olahraga, dan memiliki pola makan yang tidak sehat, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

  • Infeksi Oportunistik

    Beberapa infeksi oportunistik yang terkait dengan HIV, seperti cytomegalovirus (CMV), dapat menyebabkan peradangan pada jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Penyakit jantung merupakan komplikasi serius pada penderita HIV yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan gagal jantung. Penting bagi penderita HIV untuk mengendalikan faktor risiko penyakit jantung, seperti berhenti merokok, berolahraga secara teratur, dan menjaga pola makan yang sehat. Dokter juga dapat meresepkan obat untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah.

Penyakit Paru-paru

Penyakit paru-paru merupakan salah satu komplikasi serius yang dapat terjadi pada penderita HIV. Infeksi HIV dapat merusak paru-paru dan mengganggu fungsinya. Kerusakan paru-paru pada penderita HIV dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Infeksi HIV itu sendiri
  • Infeksi oportunistik, seperti pneumonia dan tuberkulosis
  • Obat antiretroviral yang digunakan untuk mengobati HIV

Penyakit paru-paru pada penderita HIV dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, antara lain:

  • Sesak napas
  • Batuk
  • Dahak berdarah
  • Nyeri dada
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan

Penyakit paru-paru dapat memperburuk kondisi penderita HIV dan mengurangi kualitas hidupnya. Dalam kasus yang parah, penyakit paru-paru dapat menyebabkan gagal napas, yang membutuhkan bantuan pernapasan atau transplantasi paru-paru.

Penting bagi penderita HIV untuk melakukan pemeriksaan paru-paru secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala penyakit paru-paru, seperti sesak napas, batuk, atau nyeri dada.

Penurunan Fungsi Kekebalan Tubuh

Penurunan fungsi kekebalan tubuh merupakan salah satu bahaya utama penyakit HIV. Virus HIV menyerang dan merusak sel-sel sistem kekebalan, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit.

  • Infeksi Oportunistik

    Penurunan fungsi kekebalan tubuh akibat HIV membuat penderita rentan terhadap infeksi oportunistik, yaitu infeksi yang biasanya tidak berbahaya bagi orang sehat. Infeksi ini dapat menyebabkan penyakit serius, bahkan mengancam jiwa.

  • Kanker

    Penderita HIV memiliki risiko lebih tinggi terkena beberapa jenis kanker, seperti sarkoma Kaposi dan limfoma non-Hodgkin. Hal ini disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh yang tidak mampu melawan sel-sel kanker.

  • Gangguan Neurologis

    HIV dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan gangguan neurologis, seperti demensia terkait HIV (HAD). Gangguan ini dapat memengaruhi fungsi kognitif, perilaku, dan gerakan.

  • Penyakit Kardiovaskular

    Penurunan fungsi kekebalan tubuh akibat HIV dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan oleh peradangan dan kerusakan pembuluh darah.

Penurunan fungsi kekebalan tubuh merupakan bahaya yang sangat serius bagi penderita HIV. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi dan penyakit yang mengancam jiwa. Oleh karena itu, penting bagi penderita HIV untuk mendapatkan pengobatan yang tepat untuk mengendalikan virus dan menjaga fungsi kekebalan tubuh.

Penyebab dan Faktor yang Berkontribusi terhadap Bahaya Penyakit HIV

Penyakit HIV merupakan kondisi serius yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga menyebabkan individu rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit. Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap bahaya penyakit HIV, antara lain:

Faktor Biologis

  • Virus HIV itu Sendiri: Virus HIV secara langsung menyerang dan merusak sel-sel kekebalan tubuh, khususnya sel CD4. Seiring waktu, hal ini menyebabkan penurunan jumlah sel CD4, sehingga melemahkan sistem kekebalan tubuh.
  • Infeksi Oportunistik: Sistem kekebalan tubuh yang lemah pada penderita HIV membuat mereka sangat rentan terhadap infeksi oportunistik, yaitu infeksi yang pada umumnya tidak berbahaya bagi individu sehat. Infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan mengancam jiwa.

Faktor Perilaku

  • Perilaku Seksual Berisiko: Hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan yang terinfeksi HIV merupakan cara utama penularan virus. Perilaku seksual berisiko lainnya, seperti seks dengan banyak pasangan atau penggunaan narkoba suntik, juga meningkatkan risiko tertular HIV.
  • Penggunaan Narkoba Suntik: Berbagi jarum suntik dengan pengguna narkoba lain dapat menyebarkan HIV jika salah satu dari mereka terinfeksi virus tersebut.

Faktor Sosial-Ekonomi

  • Kemiskinan dan Kurangnya Akses Kesehatan: Individu yang hidup dalam kemiskinan atau tidak memiliki akses ke layanan kesehatan yang memadai mungkin tidak memiliki pengetahuan atau sumber daya yang diperlukan untuk mencegah atau mengobati HIV.
  • Stigma dan Diskriminasi: Stigma dan diskriminasi yang terkait dengan HIV dapat mencegah orang untuk mencari informasi, mendapatkan pengobatan, atau menjalani tes untuk HIV. Hal ini dapat memperburuk kondisi mereka dan meningkatkan risiko penyebaran virus.

Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap bahaya penyakit HIV, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mencegah, mengobati, dan memberikan dukungan kepada penderita HIV.

Pencegahan dan Mitigasi Bahaya Penyakit HIV

Pencegahan dan mitigasi bahaya penyakit HIV sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat dan mengurangi dampak buruk virus ini. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mencegah dan memitigasi bahaya penyakit HIV, antara lain:

Pencegahan

  • Pendidikan dan Penyuluhan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV, cara penularannya, dan cara mencegahnya melalui program pendidikan dan penyuluhan.
  • Penggunaan Kondom: Menggunakan kondom secara konsisten dan benar saat berhubungan seksual dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan HIV.
  • Pengurangan Risiko: Mempromosikan praktik pengurangan risiko di kalangan kelompok berisiko tinggi, seperti pengguna narkoba suntik dan pekerja seks, untuk mengurangi risiko penularan HIV.
  • Tes HIV: Melakukan tes HIV secara teratur sangat penting untuk mengetahui status HIV dan mendapatkan pengobatan dini jika terinfeksi.

Mitigasi

  • Pengobatan Antiretroviral (ARV): Obat ARV dapat menekan virus HIV dan mencegah perkembangan penyakit. Pengobatan ARV dini sangat penting untuk menjaga kesehatan penderita HIV dan mencegah penularan kepada orang lain.
  • Perawatan dan Dukungan: Penderita HIV membutuhkan perawatan dan dukungan komprehensif, termasuk akses ke layanan kesehatan, konseling, dan dukungan sosial.
  • Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak: Pemberian obat ARV kepada ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan HIV kepada bayinya.

Dengan menerapkan metode pencegahan dan mitigasi ini, kita dapat mengurangi bahaya penyakit HIV, melindungi kesehatan masyarakat, dan meningkatkan kualitas hidup penderita HIV.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru