Ketahui 10 Bahaya TBC yang Bikin Penasaran

jurnal


bahaya tbc

Bahaya TBC (tuberkulosis) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyerang paru-paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui percikan dahak penderita yang terinfeksi.

TBC merupakan salah satu penyakit menular yang mematikan di dunia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2020 diperkirakan terdapat 10 juta kasus baru TBC dan 1,5 juta kematian akibat penyakit ini. Di Indonesia, TBC menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian akibat penyakit menular setelah stroke dan jantung.

Gejala TBC dapat bervariasi tergantung pada lokasi infeksi. Gejala yang paling umum adalah batuk berdahak yang berlangsung lebih dari dua minggu, disertai dengan gejala lain seperti demam, berkeringat malam, penurunan berat badan, dan kelelahan. Jika tidak ditangani dengan tepat, TBC dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen, bahkan kematian.

Untuk mencegah penularan TBC, penting untuk melakukan vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Gurin) pada anak-anak, serta menerapkan pola hidup sehat seperti menjaga kebersihan lingkungan, tidak merokok, dan mengonsumsi makanan bergizi. Selain itu, penderita TBC harus menjalani pengobatan secara teratur untuk mencegah penyebaran penyakit dan komplikasi yang lebih serius.

bahaya tbc

TBC (tuberkulosis) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyerang paru-paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui percikan dahak penderita yang terinfeksi. TBC merupakan salah satu penyakit menular yang mematikan di dunia, sehingga penting untuk memahami bahaya dan risikonya.

  • Menular
  • Mematikan
  • Menyerang paru-paru
  • Dapat menyebar ke organ lain
  • Gejala tidak spesifik
  • Pengobatan jangka panjang
  • Dapat menimbulkan komplikasi
  • Resistensi obat
  • Beban ekonomi
  • Stigma sosial

Bahaya TBC tidak hanya mengancam kesehatan penderita, tetapi juga dapat berdampak pada keluarga, masyarakat, dan negara. Penderita TBC yang tidak diobati dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain, sehingga menimbulkan wabah. Selain itu, pengobatan TBC membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar, sehingga dapat menjadi beban ekonomi bagi keluarga dan negara. Stigma sosial yang terkait dengan TBC juga dapat membuat penderita enggan mencari pengobatan, sehingga memperburuk kondisi mereka.

Menular

TBC merupakan penyakit yang sangat menular. Bakteri penyebab TBC dapat menyebar melalui udara ketika penderita TBC batuk, bersin, atau berbicara. Orang yang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri TBC dapat tertular penyakit ini. Risiko penularan TBC lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC, bekerja atau belajar di tempat yang sama, atau sering mengunjungi tempat-tempat umum yang ramai.

  • Penularan melalui percikan dahak

    Ketika penderita TBC batuk, bersin, atau berbicara, mereka dapat mengeluarkan percikan dahak yang mengandung bakteri TBC. Percikan dahak ini dapat bertahan di udara selama beberapa jam dan dapat dihirup oleh orang lain yang berada di sekitarnya.

  • Penularan melalui kontak dekat

    Orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC memiliki risiko tinggi tertular penyakit ini karena mereka sering terpapar percikan dahak penderita. Risiko penularan juga tinggi pada orang yang bekerja atau belajar di tempat yang sama dengan penderita TBC.

  • Penularan melalui tempat umum

    Tempat-tempat umum yang ramai, seperti halte bus, stasiun kereta api, dan pusat perbelanjaan, dapat menjadi tempat penularan TBC. Bakteri TBC dapat bertahan hidup di permukaan benda selama berjam-jam, sehingga orang yang menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka dapat tertular penyakit ini.

  • Penularan pada kelompok rentan

    Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, diabetes, atau kanker, lebih rentan tertular TBC. Selain itu, anak-anak dan lansia juga lebih rentan tertular penyakit ini.

Penularan TBC dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi BCG, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari kontak dekat dengan penderita TBC. Vaksinasi BCG memberikan perlindungan yang cukup baik terhadap TBC, terutama pada anak-anak. Menjaga kebersihan lingkungan, seperti dengan mencuci tangan secara teratur dan menutup mulut saat batuk atau bersin, dapat membantu mencegah penyebaran bakteri TBC. Menghindari kontak dekat dengan penderita TBC, seperti dengan menggunakan masker atau menjaga jarak, juga dapat mengurangi risiko penularan.

Mematikan

TBC merupakan penyakit yang mematikan. Menurut data WHO, pada tahun 2020 diperkirakan terdapat 1,5 juta kematian akibat TBC di seluruh dunia. Di Indonesia, TBC menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian akibat penyakit menular setelah stroke dan jantung.

TBC dapat menyebabkan kematian karena beberapa alasan. Pertama, TBC dapat merusak paru-paru secara permanen, sehingga penderita mengalami kesulitan bernapas dan akhirnya meninggal dunia. Kedua, TBC dapat menyebar ke organ lain, seperti otak, tulang, dan ginjal, yang dapat menyebabkan komplikasi serius dan kematian.

Kematian akibat TBC juga dapat disebabkan oleh keterlambatan diagnosis dan pengobatan. Gejala TBC pada tahap awal seringkali tidak spesifik, sehingga sulit untuk didiagnosis. Selain itu, pengobatan TBC membutuhkan waktu yang lama, yaitu selama 6-9 bulan. Jika penderita tidak patuh menjalani pengobatan, bakteri TBC dapat menjadi resisten terhadap obat, sehingga semakin sulit untuk disembuhkan.

Menyerang paru-paru

Tuberkulosis (TBC) terutama menyerang paru-paru, menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru yang dapat menimbulkan berbagai bahaya dan risiko kesehatan yang serius.

  • Gangguan fungsi paru-paru

    TBC dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan paru-paru, sehingga mengganggu fungsi normal paru-paru dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Hal ini dapat menyebabkan sesak napas, batuk kronis, dan penurunan kapasitas paru-paru.

  • Penyebaran infeksi

    TBC dapat menyebar dari paru-paru ke organ lain melalui aliran darah atau sistem limfatik, menyebabkan infeksi pada organ tersebut. Penyebaran infeksi ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti meningitis (infeksi selaput otak), infeksi tulang, dan infeksi ginjal.

  • Kerusakan paru-paru permanen

    Dalam kasus yang parah, TBC dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen, seperti pembentukan jaringan parut dan fibrosis. Kerusakan ini dapat menyebabkan gangguan fungsi paru-paru yang menetap, bahkan setelah pengobatan.

  • Kematian

    TBC merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian, terutama jika tidak diobati dengan tepat. Kerusakan paru-paru yang parah akibat TBC dapat menyebabkan gagal napas dan akhirnya kematian.

Menyerang paru-paru merupakan salah satu bahaya utama TBC yang dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius, bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dan deteksi dini TBC untuk mengurangi risiko dan dampak negatifnya pada kesehatan.

Dapat menyebar ke organ lain

Salah satu bahaya utama tuberkulosis (TBC) adalah kemampuannya untuk menyebar ke organ lain di luar paru-paru. Penyebaran ini dapat terjadi melalui aliran darah atau sistem limfatik, sehingga menyebabkan komplikasi serius yang mengancam jiwa.

Ketika bakteri TBC menyebar ke organ lain, dapat menyebabkan berbagai infeksi, seperti meningitis (radang selaput otak), infeksi tulang (osteomielitis), dan infeksi ginjal. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang signifikan dan gangguan fungsi organ yang berujung pada kecacatan permanen atau bahkan kematian.

Penyebaran TBC ke organ lain juga dapat memperburuk kondisi pasien yang sudah memiliki penyakit penyerta. Misalnya, pada penderita HIV/AIDS, infeksi TBC dapat mempercepat perkembangan penyakit dan mengurangi efektivitas pengobatan antiretroviral. Demikian pula, pada penderita diabetes, infeksi TBC dapat memperburuk kontrol gula darah dan meningkatkan risiko komplikasi.

Untuk mencegah penyebaran TBC ke organ lain, penting untuk melakukan diagnosis dan pengobatan dini. Pengobatan TBC yang tepat dan teratur dapat membunuh bakteri TBC dan mencegah penyebarannya. Selain itu, vaksinasi BCG juga dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi TBC, terutama pada anak-anak.

Gejala tidak spesifik

Gejala tuberkulosis (TBC) pada tahap awal seringkali tidak spesifik, sehingga sulit untuk dikenali. Hal ini dapat menjadi berbahaya karena dapat menunda diagnosis dan pengobatan, sehingga meningkatkan risiko komplikasi dan kematian.

  • Kesulitan diagnosis dini

    Gejala TBC yang tidak spesifik, seperti batuk, demam, dan penurunan berat badan, seringkali menyerupai gejala penyakit lain yang lebih umum, seperti flu atau infeksi saluran pernapasan. Hal ini dapat menyulitkan dokter untuk mendiagnosis TBC pada tahap awal, sehingga menunda pemberian pengobatan yang tepat.

  • Perkembangan penyakit yang lebih parah

    Keterlambatan diagnosis dan pengobatan TBC dapat menyebabkan perkembangan penyakit yang lebih parah. Bakteri TBC dapat menyebar ke bagian lain paru-paru atau bahkan organ lain, sehingga menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti meningitis (radang selaput otak) atau infeksi tulang.

  • Penularan yang lebih luas

    Penderita TBC yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati dapat terus menularkan penyakit ini kepada orang lain, terutama melalui percikan dahak saat batuk atau bersin. Penularan yang lebih luas ini dapat menyebabkan wabah TBC dan membahayakan kesehatan masyarakat.

  • Resistensi obat

    Pengobatan TBC yang tertunda atau tidak tepat dapat menyebabkan bakteri TBC menjadi resisten terhadap obat-obatan. TBC resisten obat lebih sulit diobati dan dapat menyebabkan kegagalan pengobatan, yang dapat berujung pada kematian.

Gejala TBC yang tidak spesifik merupakan bahaya tersembunyi yang dapat meningkatkan risiko komplikasi, penularan, dan kematian. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang gejala TBC dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala tersebut.

Pengobatan Jangka Panjang

Pengobatan tuberkulosis (TBC) memerlukan waktu yang lama, biasanya selama 6-9 bulan. Hal ini dapat menjadi salah satu bahaya TBC karena pengobatan yang lama dapat menimbulkan berbagai risiko dan tantangan.

Salah satu risiko pengobatan jangka panjang adalah kepatuhan pasien. Pasien mungkin merasa bosan atau lelah mengonsumsi obat selama berbulan-bulan, sehingga mereka mungkin berhenti minum obat sebelum waktunya. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan pengobatan dan resistensi obat, yang membuat TBC semakin sulit diobati.

Selain itu, pengobatan jangka panjang juga dapat menimbulkan efek samping. Obat-obatan anti-TBC dapat menyebabkan mual, muntah, kerusakan hati, dan reaksi alergi. Efek samping ini dapat membuat pasien enggan untuk melanjutkan pengobatan, sehingga meningkatkan risiko kegagalan pengobatan.

Pengobatan jangka panjang juga dapat berdampak pada aspek psikologis pasien. Pasien mungkin merasa terisolasi atau mengalami stigma karena penyakit mereka. Hal ini dapat menyebabkan depresi dan kecemasan, yang dapat semakin memperburuk kondisi kesehatan mereka.

Oleh karena itu, pengobatan jangka panjang merupakan salah satu bahaya TBC yang perlu diperhatikan. Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kepatuhan pengobatan dan memberikan dukungan kepada pasien selama menjalani pengobatan.

Dapat menimbulkan komplikasi

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit yang tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan kesehatan. Komplikasi-komplikasi ini dapat terjadi ketika infeksi TBC tidak ditangani dengan tepat atau terlambat diobati.

  • Kerusakan paru-paru permanen

    TBC yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen, seperti fibrosis dan jaringan parut. Kerusakan ini dapat menyebabkan gangguan fungsi paru-paru yang menetap, bahkan setelah pengobatan. Pada kasus yang parah, kerusakan paru-paru dapat menyebabkan gagal napas dan kematian.

  • Penyebaran infeksi

    Bakteri TBC dapat menyebar dari paru-paru ke organ lain melalui aliran darah atau sistem limfatik, menyebabkan infeksi pada organ tersebut. Penyebaran infeksi ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti meningitis (infeksi selaput otak), infeksi tulang, dan infeksi ginjal.

  • Resistensi obat

    Pengobatan TBC yang tidak tepat atau tidak teratur dapat menyebabkan bakteri TBC menjadi resisten terhadap obat-obatan. TBC resisten obat lebih sulit diobati dan dapat menyebabkan kegagalan pengobatan, yang meningkatkan risiko kematian.

  • Kematian

    Apabila komplikasi TBC tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan kematian. Komplikasi seperti gagal napas, meningitis, dan infeksi organ yang parah dapat mengancam jiwa dan menyebabkan kematian.

Komplikasi yang ditimbulkan oleh TBC merupakan salah satu bahaya utama penyakit ini. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dan pengobatan dini TBC untuk mengurangi risiko komplikasi dan kematian.

Penyebab atau Faktor yang Berkontribusi pada Bahaya TBC

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyebar ke organ lain dan menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan kesehatan. Terdapat beberapa faktor atau penyebab yang berkontribusi pada bahaya TBC, di antaranya:

1. Penularan melalui udara
Bakteri TBC dapat menyebar melalui udara saat penderita TBC batuk, bersin, atau berbicara. Orang yang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri TBC dapat tertular penyakit ini. Risiko penularan lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah, bekerja, atau belajar di tempat yang sama dengan penderita TBC.

2. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, diabetes, atau kanker, lebih rentan tertular TBC dan mengalami komplikasi yang lebih parah. Sistem kekebalan tubuh yang lemah tidak dapat melawan bakteri TBC secara efektif, sehingga bakteri dapat berkembang biak dan menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru.

3. Pengobatan yang tidak tepat atau tidak teratur
Pengobatan TBC memerlukan waktu yang lama, yaitu selama 6-9 bulan. Beberapa pasien mungkin merasa bosan atau lelah mengonsumsi obat selama berbulan-bulan, sehingga mereka berhenti minum obat sebelum waktunya. Hal ini dapat menyebabkan bakteri TBC menjadi resisten terhadap obat, sehingga pengobatan menjadi lebih sulit dan berisiko gagal.

4. Kurangnya kesadaran masyarakat
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang gejala, penularan, dan pengobatan TBC dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada bahaya TBC. Orang yang tidak menyadari gejala TBC mungkin terlambat mencari pengobatan, sehingga penyakit dapat berkembang dan menimbulkan komplikasi. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat tentang penularan TBC dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang lebih luas.

Faktor-faktor tersebut saling terkait dan berkontribusi pada bahaya TBC. Penularan melalui udara, sistem kekebalan tubuh yang lemah, pengobatan yang tidak tepat, dan kurangnya kesadaran masyarakat dapat meningkatkan risiko tertular, mengalami komplikasi, dan bahkan kematian akibat TBC.

Cara Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya TBC

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi berbahaya. Oleh karena itu, pencegahan dan penanggulangan bahaya TBC sangat penting dilakukan.

Salah satu cara yang efektif untuk mencegah TBC adalah dengan melakukan vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Vaksinasi BCG diberikan pada bayi dan anak-anak untuk melindungi mereka dari infeksi TBC. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan cara membuang dahak dengan benar, menutup mulut saat batuk atau bersin, dan mencuci tangan secara teratur.

Jika seseorang terinfeksi TBC, pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan kematian. Pengobatan TBC biasanya dilakukan dengan kombinasi beberapa jenis obat selama 6-9 bulan. Penting untuk mengikuti pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter dan tidak berhenti minum obat sebelum waktunya, meskipun gejala sudah membaik. Hal ini dapat mencegah bakteri TBC menjadi resisten terhadap obat, sehingga pengobatan menjadi lebih sulit.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru