
Memakai lensa kontak atau softlens memang dapat memperbaiki penglihatan dan membuat penampilan lebih menarik. Namun, di balik kemudahan dan kenyamanan tersebut, tersimpan bahaya memakai softlens yang perlu diwaspadai.
Beberapa risiko yang dapat timbul akibat penggunaan softlens, antara lain: iritasi mata, infeksi kornea, dan bahkan kebutaan. Iritasi mata dapat terjadi karena softlens yang tidak pas atau kotor menggesek permukaan mata. Sedangkan infeksi kornea dapat timbul akibat bakteri atau jamur yang masuk ke mata melalui softlens yang terkontaminasi.
Untuk mencegah bahaya memakai softlens, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti: selalu menjaga kebersihan softlens, mengganti softlens secara teratur, dan tidak menggunakan softlens saat tidur. Jika mengalami iritasi atau ketidaknyamanan pada mata saat memakai softlens, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan ke dokter mata.
Bahaya Memakai Softlens
Penggunaan softlens memang dapat memberikan manfaat, namun di sisi lain juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai. Berikut adalah 10 bahaya memakai softlens yang perlu diketahui:
- Iritasi mata
- Infeksi kornea
- Kebutaan
- Mata merah
- Penglihatan kabur
- Mata kering
- Alergi
- Goresan pada kornea
- Peradangan
- Infeksi bakteri
Bahaya-bahaya ini dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti penggunaan softlens yang tidak steril, penggunaan softlens yang terlalu lama, atau penggunaan softlens yang tidak sesuai dengan ukuran mata. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memperhatikan kebersihan softlens, mengganti softlens secara teratur, dan berkonsultasi dengan dokter mata sebelum menggunakan softlens.
Iritasi mata
Iritasi mata merupakan salah satu bahaya memakai softlens yang paling umum terjadi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
-
Softlens yang tidak sesuai ukuran
Softlens yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat menggesek permukaan mata dan menyebabkan iritasi. -
Softlens yang kotor
Softlens yang tidak dibersihkan dengan benar dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur, yang dapat menyebabkan iritasi dan infeksi. -
Softlens yang sudah kadaluarsa
Softlens yang sudah kadaluarsa dapat berubah bentuk dan menjadi kurang nyaman dipakai, sehingga dapat menyebabkan iritasi. -
Alergi terhadap bahan softlens
Beberapa orang alergi terhadap bahan yang digunakan dalam pembuatan softlens, yang dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan gatal-gatal pada mata.
Iritasi mata akibat softlens biasanya dapat diatasi dengan cara membersihkan softlens dengan benar, mengganti softlens secara teratur, dan menggunakan obat tetes mata yang diresepkan oleh dokter mata. Namun, jika iritasi mata tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Infeksi kornea
Infeksi kornea merupakan salah satu bahaya memakai softlens yang paling serius. Kondisi ini dapat terjadi ketika bakteri atau jamur masuk ke mata melalui softlens yang terkontaminasi. Gejala infeksi kornea antara lain nyeri hebat pada mata, mata merah, penglihatan kabur, dan sensitivitas terhadap cahaya.
Infeksi kornea dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata, bahkan hingga kebutaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala infeksi kornea. Pengobatan infeksi kornea biasanya dilakukan dengan pemberian obat tetes mata antibiotik atau antijamur.
Untuk mencegah infeksi kornea, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
- Selalu mencuci tangan sebelum memegang softlens.
- Membersihkan softlens dengan benar menggunakan cairan khusus.
- Mengganti softlens secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter mata.
- Tidak menggunakan softlens saat tidur.
- Tidak menggunakan softlens yang sudah kadaluarsa.
Kebutaan
Kebutaan merupakan salah satu bahaya memakai softlens yang paling serius. Kondisi ini dapat terjadi ketika terjadi kerusakan pada kornea atau retina mata akibat infeksi atau cedera.
-
Infeksi kornea
Infeksi kornea dapat terjadi ketika bakteri atau jamur masuk ke mata melalui softlens yang terkontaminasi. Gejala infeksi kornea antara lain nyeri hebat pada mata, mata merah, penglihatan kabur, dan sensitivitas terhadap cahaya. Jika tidak segera diobati, infeksi kornea dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata, bahkan hingga kebutaan. -
Cedera kornea
Cedera kornea dapat terjadi akibat penggunaan softlens yang tidak tepat, seperti memakai softlens yang terlalu lama atau memakai softlens yang sudah rusak. Cedera kornea juga dapat disebabkan oleh benda asing yang masuk ke mata saat memakai softlens. Gejala cedera kornea antara lain nyeri, mata merah, dan penglihatan kabur. Jika tidak segera diobati, cedera kornea dapat menyebabkan jaringan parut pada kornea, yang dapat mengganggu penglihatan. -
Ablasi retina
Ablasi retina adalah kondisi ketika retina terlepas dari bagian belakang mata. Kondisi ini dapat terjadi akibat penggunaan softlens yang tidak tepat, seperti memakai softlens yang terlalu ketat atau memakai softlens saat berolahraga berat. Gejala ablasi retina antara lain melihat kilatan cahaya, melihat bayangan melayang, dan penglihatan kabur. Jika tidak segera diobati, ablasi retina dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Untuk mencegah kebutaan akibat bahaya memakai softlens, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
- Selalu mencuci tangan sebelum memegang softlens.
- Membersihkan softlens dengan benar menggunakan cairan khusus.
- Mengganti softlens secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter mata.
- Tidak menggunakan softlens saat tidur.
- Tidak menggunakan softlens yang sudah kadaluarsa.
- Segera berkonsultasi ke dokter mata jika mengalami gejala infeksi atau cedera pada mata saat memakai softlens.
Mata merah
Mata merah merupakan salah satu gejala bahaya memakai softlens yang sering terjadi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
-
Iritasi mata
Iritasi mata dapat terjadi akibat penggunaan softlens yang tidak tepat, seperti memakai softlens yang terlalu lama atau memakai softlens yang sudah kadaluarsa. Gejala iritasi mata antara lain mata merah, gatal, dan berair. -
Infeksi mata
Infeksi mata dapat terjadi ketika bakteri atau virus masuk ke mata melalui softlens yang terkontaminasi. Gejala infeksi mata antara lain mata merah, nyeri, dan bernanah. -
Alergi
Alergi terhadap bahan softlens atau cairan pembersih softlens dapat menyebabkan mata merah, gatal, dan berair.
Mata merah akibat bahaya memakai softlens dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti:
-
Gangguan penglihatan
Mata merah dapat menyebabkan penglihatan kabur atau terganggu, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. -
Nyeri dan ketidaknyamanan
Mata merah dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan pada mata. -
Infeksi yang lebih serius
Jika mata merah tidak segera diobati, dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius, seperti infeksi kornea atau bahkan kebutaan.
Untuk mencegah mata merah akibat bahaya memakai softlens, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
- Selalu mencuci tangan sebelum memegang softlens.
- Membersihkan softlens dengan benar menggunakan cairan khusus.
- Mengganti softlens secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter mata.
- Tidak menggunakan softlens saat tidur.
- Tidak menggunakan softlens yang sudah kadaluarsa.
- Segera berkonsultasi ke dokter mata jika mengalami mata merah saat memakai softlens.
Penglihatan kabur
Penglihatan kabur merupakan salah satu bahaya memakai softlens yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
-
Iritasi mata
Iritasi mata akibat penggunaan softlens yang tidak tepat, seperti memakai softlens yang terlalu lama atau memakai softlens yang sudah kadaluarsa, dapat menyebabkan penglihatan kabur. Selain itu, iritasi mata juga dapat disebabkan oleh alergi terhadap bahan softlens atau cairan pembersih softlens. -
Infeksi mata
Infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke mata melalui softlens yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan penglihatan kabur. Gejala infeksi mata antara lain mata merah, nyeri, dan bernanah. -
Cedera kornea
Cedera kornea yang disebabkan oleh penggunaan softlens yang tidak tepat, seperti memakai softlens yang terlalu ketat atau memakai softlens saat berolahraga berat, dapat menyebabkan penglihatan kabur. Gejala cedera kornea antara lain nyeri, mata merah, dan penglihatan kabur. -
Ablasi retina
Ablasi retina adalah kondisi ketika retina terlepas dari bagian belakang mata. Kondisi ini dapat terjadi akibat penggunaan softlens yang tidak tepat, seperti memakai softlens yang terlalu ketat atau memakai softlens saat berolahraga berat. Gejala ablasi retina antara lain melihat kilatan cahaya, melihat bayangan melayang, dan penglihatan kabur.
Penglihatan kabur akibat bahaya memakai softlens dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti:
-
Gangguan aktivitas sehari-hari
Penglihatan kabur dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti membaca, mengemudi, dan bekerja. -
Nyeri dan ketidaknyamanan
Penglihatan kabur dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan pada mata. -
Infeksi yang lebih serius
Jika penglihatan kabur tidak segera diobati, dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius, seperti infeksi kornea atau bahkan kebutaan.
Untuk mencegah penglihatan kabur akibat bahaya memakai softlens, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
- Selalu mencuci tangan sebelum memegang softlens.
- Membersihkan softlens dengan benar menggunakan cairan khusus.
- Mengganti softlens secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter mata.
- Tidak menggunakan softlens saat tidur.
- Tidak menggunakan softlens yang sudah kadaluarsa.
- Segera berkonsultasi ke dokter mata jika mengalami penglihatan kabur saat memakai softlens.
Mata kering
Mata kering merupakan salah satu bahaya memakai softlens yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan mata. Kondisi ini terjadi ketika mata tidak memproduksi cukup air mata untuk menjaga kelembapan dan kesehatan permukaan mata.
-
Gangguan produksi air mata
Penggunaan softlens jangka panjang dapat mengganggu produksi air mata, karena softlens dapat menghalangi kelenjar air mata yang terletak di kelopak mata. Selain itu, bahan kimia yang terdapat dalam cairan pembersih softlens juga dapat mengiritasi kelenjar air mata dan mengurangi produksi air mata. -
Penguapan air mata yang berlebihan
Softlens dapat menyerap air mata, sehingga menyebabkan penguapan air mata yang berlebihan. Hal ini dapat memperburuk kondisi mata kering, terutama pada lingkungan yang kering atau berangin. -
Peradangan pada permukaan mata
Penggunaan softlens yang tidak tepat, seperti memakai softlens yang terlalu lama atau memakai softlens yang kotor, dapat menyebabkan peradangan pada permukaan mata. Peradangan ini dapat merusak sel-sel yang memproduksi air mata, sehingga mengurangi produksi air mata. -
Gangguan pada lapisan lipid air mata
Selain memproduksi air, mata juga memproduksi lipid yang membentuk lapisan terluar air mata. Lapisan lipid ini berfungsi untuk mencegah penguapan air mata. Penggunaan softlens dapat mengganggu lapisan lipid ini, sehingga menyebabkan penguapan air mata yang berlebihan dan memperburuk kondisi mata kering.
Mata kering akibat bahaya memakai softlens dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti:
- Ketidaknyamanan dan nyeri pada mata
- Penglihatan kabur atau berfluktuasi
- Peradangan dan infeksi pada permukaan mata
- Penurunan kualitas hidup
Untuk mencegah mata kering akibat bahaya memakai softlens, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
- Menggunakan softlens sesuai dengan petunjuk dokter mata
- Membersihkan dan menyimpan softlens dengan benar
- Menggunakan obat tetes mata buatan jika diperlukan
- Mengurangi penggunaan softlens jika mengalami gejala mata kering
- Segera berkonsultasi ke dokter mata jika mengalami mata kering yang tidak kunjung membaik
Alergi
Penggunaan softlens dapat menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Reaksi alergi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
-
Bahan pembuat softlens
Bahan yang digunakan untuk membuat softlens, seperti silikon hidrogel atau hidrogel, dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang. Reaksi alergi ini dapat berupa iritasi mata, mata merah, gatal, dan berair. -
Cairan pembersih softlens
Bahan kimia yang terkandung dalam cairan pembersih softlens, seperti pengawet atau disinfektan, juga dapat menyebabkan reaksi alergi. Reaksi alergi ini dapat berupa mata merah, gatal, dan berair. -
Debu dan kotoran
Debu dan kotoran yang menempel pada softlens dapat memicu reaksi alergi pada orang yang alergi terhadap zat-zat tersebut. Reaksi alergi ini dapat berupa mata merah, gatal, dan berair. -
Produk perawatan mata lainnya
Produk perawatan mata lainnya, seperti obat tetes mata atau salep mata, juga dapat memicu reaksi alergi pada orang yang alergi terhadap zat-zat tersebut. Reaksi alergi ini dapat berupa mata merah, gatal, dan berair.
Reaksi alergi akibat bahaya memakai softlens dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti:
- Ketidaknyamanan dan nyeri pada mata
- Penglihatan kabur atau berfluktuasi
- Peradangan dan infeksi pada permukaan mata
- Penurunan kualitas hidup
Untuk mencegah reaksi alergi akibat bahaya memakai softlens, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
- Gunakan softlens yang direkomendasikan oleh dokter mata
- Bersihkan dan simpan softlens dengan benar
- Hindari menggunakan softlens jika mengalami gejala alergi
- Segera berkonsultasi ke dokter mata jika mengalami reaksi alergi akibat memakai softlens
Penyebab Bahaya Memakai Softlens
Penggunaan softlens memang dapat memberikan manfaat, namun di sisi lain juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa penyebab atau faktor yang berkontribusi terhadap bahaya memakai softlens:
1. Penggunaan Softlens yang Tidak Tepat
Penggunaan softlens yang tidak tepat, seperti memakai softlens yang terlalu lama, memakai softlens yang kotor, atau memakai softlens yang tidak sesuai dengan ukuran mata, dapat meningkatkan risiko iritasi, infeksi, dan kerusakan pada mata.
2. Perawatan Softlens yang Buruk
Perawatan softlens yang buruk, seperti membersihkan softlens dengan cairan yang tidak tepat atau menyimpan softlens dalam wadah yang tidak steril, dapat menyebabkan kontaminasi bakteri atau jamur yang dapat menyebabkan infeksi pada mata.
3. Alergi
Beberapa orang alergi terhadap bahan yang digunakan dalam pembuatan softlens atau cairan pembersih softlens. Alergi ini dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan gatal pada mata.
4. Kondisi Mata Tertentu
Orang dengan kondisi mata tertentu, seperti mata kering atau sindrom mata kering, lebih berisiko mengalami iritasi dan ketidaknyamanan saat memakai softlens.
5. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan, seperti debu, asap, dan angin, dapat memperburuk iritasi mata yang disebabkan oleh softlens.
Cara Mencegah dan Mengatasi Bahaya Memakai Softlens
Penggunaan softlens memang dapat memberikan manfaat, namun di sisi lain juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai. Untuk mencegah dan mengatasi bahaya memakai softlens, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
1. Gunakan Softlens Sesuai Petunjuk
Gunakan softlens sesuai dengan petunjuk dokter mata, baik dari segi jenis softlens, ukuran, maupun durasi pemakaian. Hindari memakai softlens terlalu lama atau menggunakan softlens yang sudah kadaluarsa.
2. Rawat Softlens dengan Benar
Bersihkan softlens setiap hari dengan cairan pembersih khusus dan simpan dalam wadah yang bersih. Ganti wadah softlens secara berkala untuk mencegah kontaminasi bakteri atau jamur.
3. Hindari Penggunaan Softlens Saat Tertentu
Hindari menggunakan softlens saat tidur, berenang, atau berada di lingkungan yang berdebu atau berasap. Hal ini dapat meningkatkan risiko iritasi atau infeksi pada mata.
4. Periksa Mata Secara Teratur
Lakukan pemeriksaan mata secara teratur ke dokter mata untuk memastikan kesehatan mata dan mendeteksi dini adanya masalah yang berhubungan dengan penggunaan softlens.
5. Gunakan Obat Tetes Mata Jika Diperlukan
Jika mengalami iritasi atau ketidaknyamanan saat memakai softlens, segera hentikan penggunaan dan gunakan obat tetes mata yang diresepkan oleh dokter mata.