
Bahaya bid’ah adalah segala sesuatu yang baru dalam urusan agama yang tidak ada dasarnya dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan tidak pernah dikerjakan oleh generasi salaf (generasi terbaik umat Islam). Bahaya bid’ah dapat menyebabkan kesesatan dalam akidah, ibadah, dan akhlak. Bid’ah termasuk perbuatan syirik, khurafat, tahayul, dan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Risiko bahaya bid’ah sangat besar, di antaranya adalah:
- Menjerumuskan kepada kesesatan dan kemurtadan.
- Merusak akidah dan ibadah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
- Menimbulkan perpecahan dan pertikaian di antara umat Islam.
- Menghancurkan nilai-nilai Islam yang luhur.
Dalam sejarah Islam, banyak sekali contoh bahaya bid’ah yang telah terjadi. Salah satunya adalah bid’ah Khawarij, yang mengkafirkan sahabat-sahabat Rasulullah SAW dan melakukan pemberontakan terhadap kekhalifahan.
Oleh karena itu, umat Islam harus selalu waspada terhadap bahaya bid’ah. Cara terbaik untuk mencegah bid’ah adalah dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta mengikuti ajaran para ulama yang terpercaya. Selain itu, umat Islam juga harus selalu mengkritisi segala sesuatu yang baru dalam urusan agama, dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran atau praktik yang tidak sesuai dengan Islam.
Bahaya Bid’ah
Bid’ah merupakan segala sesuatu yang baru dalam urusan agama yang tidak ada dasarnya dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan tidak pernah dikerjakan oleh generasi salaf (generasi terbaik umat Islam). Bahaya bid’ah sangat besar, di antaranya adalah:
- Menjerumuskan kepada kesesatan dan kemurtadan.
- Merusak akidah dan ibadah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
- Menimbulkan perpecahan dan pertikaian di antara umat Islam.
- Menghancurkan nilai-nilai Islam yang luhur.
- Menghalangi masuk surga.
- Mendapat laknat dari Allah SWT.
- Mendapat siksa yang pedih di akhirat.
- Menjadi penghalang untuk menerima syafaat Rasulullah SAW.
- Menjadi sebab terhapusnya pahala amal kebaikan.
- Menjadi sebab terhalangnya doa.
Contoh bahaya bid’ah dalam sejarah Islam adalah bid’ah Khawarij, yang mengkafirkan sahabat-sahabat Rasulullah SAW dan melakukan pemberontakan terhadap kekhalifahan. Contoh lainnya adalah bid’ah Syiah, yang berkeyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah Tuhan. Bid’ah-bid’ah tersebut telah menimbulkan banyak kerusakan dan perpecahan di kalangan umat Islam.
Menjerumuskan kepada kesesatan dan kemurtadan
Bid’ah dapat menjerumuskan kepada kesesatan dan kemurtadan karena bid’ah merupakan perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Bid’ah dapat mengubah akidah dan ibadah seseorang, sehingga orang tersebut tidak lagi berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar. Selain itu, bid’ah juga dapat menyebabkan perpecahan dan pertikaian di antara umat Islam, sehingga umat Islam menjadi lemah dan mudah diserang oleh musuh-musuh Islam.
Contoh nyata dari bahaya bid’ah yang menjerumuskan kepada kesesatan dan kemurtadan adalah bid’ah Khawarij. Khawarij adalah kelompok yang mengkafirkan sahabat-sahabat Rasulullah SAW dan melakukan pemberontakan terhadap kekhalifahan. Khawarij berkeyakinan bahwa mereka adalah satu-satunya kelompok yang benar dan bahwa semua orang yang tidak mengikuti ajaran mereka adalah kafir. Akibatnya, Khawarij melakukan banyak tindakan kekerasan dan pembunuhan terhadap sahabat-sahabat Rasulullah SAW dan umat Islam lainnya.
Oleh karena itu, umat Islam harus selalu waspada terhadap bahaya bid’ah dan menghindari segala bentuk bid’ah. Umat Islam harus berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta mengikuti ajaran para ulama yang terpercaya. Selain itu, umat Islam juga harus selalu mengkritisi segala sesuatu yang baru dalam urusan agama, dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran atau praktik yang tidak sesuai dengan Islam.
Merusak akidah dan ibadah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Bid’ah dapat merusak akidah dan ibadah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW karena bid’ah merupakan perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Bid’ah dapat mengubah keyakinan dan cara beribadah seseorang, sehingga orang tersebut tidak lagi berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar.
-
Menambah-nambahkan atau mengurangi rukun ibadah.
Bid’ah dapat merusak akidah karena bid’ah dapat mengubah keyakinan seseorang tentang rukun-rukun ibadah. Misalnya, bid’ah menambah-nambahkan rukun shalat atau mengurangi rukun haji. Hal ini dapat menyebabkan seseorang tidak lagi beriman kepada ajaran Islam yang benar.
-
Mengubah tata cara ibadah.
Bid’ah juga dapat merusak ibadah karena bid’ah dapat mengubah tata cara ibadah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Misalnya, bid’ah mengubah tata cara wudu atau tata cara shalat. Hal ini dapat menyebabkan ibadah seseorang tidak lagi sah.
-
Menjadikan ibadah sebagai tujuan.
Bid’ah juga dapat merusak ibadah karena bid’ah dapat menjadikan ibadah sebagai tujuan. Misalnya, bid’ah melakukan ibadah tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan pahala yang banyak atau untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini dapat menyebabkan ibadah seseorang tidak lagi ikhlas.
-
Meyakini bahwa ibadah tertentu dapat memberikan syafaat.
Bid’ah juga dapat merusak ibadah karena bid’ah dapat membuat seseorang meyakini bahwa ibadah tertentu dapat memberikan syafaat. Misalnya, bid’ah meyakini bahwa membaca wirid tertentu dapat memberikan syafaat di akhirat. Hal ini dapat menyebabkan seseorang tidak lagi beriman kepada syafaat Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, umat Islam harus selalu waspada terhadap bahaya bid’ah dan menghindari segala bentuk bid’ah. Umat Islam harus berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta mengikuti ajaran para ulama yang terpercaya. Selain itu, umat Islam juga harus selalu mengkritisi segala sesuatu yang baru dalam urusan agama, dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran atau praktik yang tidak sesuai dengan Islam.
Menimbulkan perpecahan dan pertikaian di antara umat Islam.
Bahaya bid’ah dapat menimbulkan perpecahan dan pertikaian di antara umat Islam karena bid’ah dapat menyebabkan perbedaan pendapat dan keyakinan di kalangan umat Islam. Ketika umat Islam berbeda pendapat dan keyakinan, maka mereka akan mudah terpecah belah dan bertikai.
Bid’ah dapat memunculkan kelompok-kelompok baru dalam Islam yang memiliki keyakinan dan praktik yang berbeda dengan kelompok mayoritas. Kelompok-kelompok baru ini seringkali menganggap kelompok lain sebagai sesat dan kafir, sehingga menimbulkan permusuhan dan pertikaian di antara umat Islam.
Perpecahan dan pertikaian di antara umat Islam dapat melemahkan umat Islam dan membuat mereka mudah diserang oleh musuh-musuh Islam. Selain itu, perpecahan dan pertikaian juga dapat menghambat dakwah Islam dan penyebaran agama Islam.
Oleh karena itu, umat Islam harus selalu waspada terhadap bahaya bid’ah dan menghindari segala bentuk bid’ah. Umat Islam harus berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta mengikuti ajaran para ulama yang terpercaya. Selain itu, umat Islam juga harus selalu mengkritisi segala sesuatu yang baru dalam urusan agama, dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran atau praktik yang tidak sesuai dengan Islam.
Menghancurkan nilai-nilai Islam yang luhur.
Bid’ah dapat menghancurkan nilai-nilai Islam yang luhur karena bid’ah dapat mengubah ajaran Islam yang benar dan merusak akhlak umat Islam.
-
Merusak akhlak umat Islam.
Bid’ah dapat merusak akhlak umat Islam karena bid’ah dapat mengajarkan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Misalnya, bid’ah mengajarkan untuk berbuat zalim, berbohong, dan berbuat curang. Hal ini dapat menyebabkan umat Islam menjadi rusak akhlaknya dan tidak lagi mencerminkan ajaran Islam yang benar.
-
Menghancurkan persatuan umat Islam.
Bid’ah dapat menghancurkan persatuan umat Islam karena bid’ah dapat menyebabkan perpecahan dan pertikaian di antara umat Islam. Ketika umat Islam berbeda pendapat dan keyakinan, maka mereka akan mudah terpecah belah dan bertikai. Hal ini dapat menyebabkan umat Islam menjadi lemah dan mudah diserang oleh musuh-musuh Islam.
-
Merusak citra Islam.
Bid’ah dapat merusak citra Islam karena bid’ah dapat mengajarkan ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang benar. Hal ini dapat menyebabkan orang-orang non-Muslim salah paham tentang Islam dan menganggap Islam sebagai agama yang buruk. Akibatnya, orang-orang non-Muslim menjadi enggan untuk memeluk Islam.
-
Menghalangi dakwah Islam.
Bid’ah dapat menghalangi dakwah Islam karena bid’ah dapat membuat orang-orang non-Muslim enggan untuk memeluk Islam. Ketika orang-orang non-Muslim melihat ajaran-ajaran bid’ah yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang benar, maka mereka akan menjadi enggan untuk memeluk Islam. Hal ini dapat menyebabkan dakwah Islam menjadi terhambat.
Oleh karena itu, umat Islam harus selalu waspada terhadap bahaya bid’ah dan menghindari segala bentuk bid’ah. Umat Islam harus berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta mengikuti ajaran para ulama yang terpercaya. Selain itu, umat Islam juga harus selalu mengkritisi segala sesuatu yang baru dalam urusan agama, dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran atau praktik yang tidak sesuai dengan Islam.
Menghalangi masuk surga.
Bahaya bid’ah yang paling besar adalah menghalangi masuk surga. Hal ini karena bid’ah merupakan perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, sehingga dapat menyebabkan seseorang keluar dari Islam dan tidak lagi berhak masuk surga.
-
Menjerumuskan kepada kesesatan dan kemurtadan.
Bid’ah dapat menjerumuskan seseorang kepada kesesatan dan kemurtadan karena bid’ah dapat mengubah keyakinan seseorang tentang ajaran Islam. Misalnya, bid’ah Khawarij yang mengkafirkan sahabat-sahabat Rasulullah SAW merupakan perbuatan yang dapat menyebabkan seseorang keluar dari Islam.
-
Merusak akidah dan ibadah.
Bid’ah dapat merusak akidah dan ibadah seseorang karena bid’ah dapat mengubah keyakinan dan cara beribadah seseorang. Misalnya, bid’ah menambah-nambahkan rukun shalat atau mengurangi rukun haji merupakan perbuatan yang dapat merusak akidah dan ibadah seseorang.
-
Menimbulkan perpecahan dan pertikaian di antara umat Islam.
Bid’ah dapat menimbulkan perpecahan dan pertikaian di antara umat Islam karena bid’ah dapat menyebabkan perbedaan pendapat dan keyakinan di kalangan umat Islam. Perpecahan dan pertikaian ini dapat melemahkan umat Islam dan membuat mereka mudah diserang oleh musuh-musuh Islam.
-
Menghancurkan nilai-nilai Islam yang luhur.
Bid’ah dapat menghancurkan nilai-nilai Islam yang luhur karena bid’ah dapat mengajarkan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Misalnya, bid’ah mengajarkan untuk berbuat zalim, berbohong, dan berbuat curang merupakan perbuatan yang dapat merusak akhlak umat Islam.
Oleh karena itu, umat Islam harus selalu waspada terhadap bahaya bid’ah dan menghindari segala bentuk bid’ah. Umat Islam harus berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta mengikuti ajaran para ulama yang terpercaya. Selain itu, umat Islam juga harus selalu mengkritisi segala sesuatu yang baru dalam urusan agama, dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran atau praktik yang tidak sesuai dengan Islam.
Mendapat laknat dari Allah SWT.
Mendapat laknat dari Allah SWT merupakan salah satu bahaya besar dari bid’ah. Laknat adalah kutukan atau murka Allah SWT yang sangat berat dan pedih. Orang yang terkena laknat Allah SWT akan dijauhkan dari rahmat-Nya dan ditimpakan berbagai musibah dan azab.
-
Menolak ajaran Islam yang benar.
Orang yang melakukan bid’ah berarti telah menolak ajaran Islam yang benar yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW. Penolakan ini merupakan dosa besar yang dapat mengundang laknat Allah SWT. Misalnya, orang yang meyakini bahwa shalat fardhu hanya wajib dilakukan sekali sehari, padahal dalam ajaran Islam yang benar shalat fardhu wajib dilakukan lima kali sehari.
-
Mengubah ajaran Islam.
Orang yang melakukan bid’ah juga berarti telah mengubah ajaran Islam. Perubahan ini dapat berupa menambah-nambahkan, mengurangi, atau mengubah rukun ibadah, , atau syariat Islam. Perubahan ini merupakan dosa besar yang dapat mengundang laknat Allah SWT. Misalnya, orang yang menambah-nambahkan rukun shalat dengan membaca doa tertentu setelah salam, padahal dalam ajaran Islam yang benar tidak ada rukun shalat seperti itu.
-
Menyesatkan umat Islam.
Orang yang melakukan bid’ah dapat menyesatkan umat Islam lainnya karena mereka mengajarkan ajaran yang salah. Penyesatan ini merupakan dosa besar yang dapat mengundang laknat Allah SWT. Misalnya, orang yang mengajarkan bahwa tidak wajib menunaikan haji, padahal dalam ajaran Islam yang benar haji merupakan rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mampu.
-
Memecah belah umat Islam.
Bid’ah dapat memecah belah umat Islam karena dapat menimbulkan perbedaan pendapat dan keyakinan di kalangan umat Islam. Perpecahan ini dapat melemahkan umat Islam dan membuat mereka mudah diserang oleh musuh-musuh Islam. Perpecahan ini merupakan dosa besar yang dapat mengundang laknat Allah SWT. Misalnya, bid’ah Khawarij yang mengkafirkan sahabat-sahabat Rasulullah SAW dan melakukan pemberontakan terhadap kekhalifahan.
Oleh karena itu, umat Islam harus selalu waspada terhadap bahaya bid’ah dan menghindari segala bentuk bid’ah. Umat Islam harus berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta mengikuti ajaran para ulama yang terpercaya. Selain itu, umat Islam juga harus selalu mengkritisi segala sesuatu yang baru dalam urusan agama, dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran atau praktik yang tidak sesuai dengan Islam.
Penyebab atau Faktor yang Berkontribusi terhadap Bahaya Bid’ah
Bid’ah merupakan segala sesuatu yang baru dalam urusan agama yang tidak ada dasarnya dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan tidak pernah dikerjakan oleh generasi salaf (generasi terbaik umat Islam). Bahaya bid’ah sangat besar, di antaranya adalah menjerumuskan kepada kesesatan dan kemurtadan, merusak akidah dan ibadah, menimbulkan perpecahan dan pertikaian di antara umat Islam, menghancurkan nilai-nilai Islam yang luhur, dan menghalangi masuk surga.
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap bahaya bid’ah, di antaranya:
- Kurangnya pemahaman tentang Islam.
Kurangnya pemahaman tentang Islam dapat menyebabkan seseorang mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran bid’ah. Orang yang tidak memiliki pemahaman yang baik tentang Islam akan kesulitan membedakan antara ajaran Islam yang benar dan ajaran bid’ah yang sesat.
Lemahnya iman.
Iman yang lemah dapat menyebabkan seseorang mudah terombang-ambing oleh ajaran-ajaran bid’ah. Orang yang imannya lemah akan mudah tergoda oleh ajaran-ajaran bid’ah yang menawarkan jalan pintas atau solusi yang instan.
Fanatisme buta.
Fanatisme buta dapat menyebabkan seseorang menutup diri terhadap ajaran-ajaran yang berbeda dari keyakinannya. Orang yang fanatik buta akan cenderung menolak ajaran-ajaran Islam yang benar jika tidak sesuai dengan keyakinannya, dan akan mudah menerima ajaran-ajaran bid’ah yang sesuai dengan keyakinannya.
Pengaruh lingkungan.
Pengaruh lingkungan dapat berperan besar dalam penyebaran bid’ah. Jika seseorang tinggal di lingkungan yang banyak terdapat ajaran-ajaran bid’ah, maka ia akan lebih mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran tersebut.
Faktor-faktor tersebut dapat berinteraksi dan saling memperkuat, sehingga semakin memperbesar bahaya bid’ah. Oleh karena itu, umat Islam harus selalu waspada terhadap bahaya bid’ah dan menghindari segala bentuk bid’ah. Umat Islam harus berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta mengikuti ajaran para ulama yang terpercaya. Selain itu, umat Islam juga harus selalu mengkritisi segala sesuatu yang baru dalam urusan agama, dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran atau praktik yang tidak sesuai dengan Islam.
Cara Mencegah dan Mengatasi Bahaya Bid’ah
Mencegah dan mengatasi bahaya bid’ah merupakan kewajiban setiap umat Islam. Hal ini karena bid’ah dapat merusak akidah, ibadah, dan akhlak umat Islam, serta memecah belah persatuan umat Islam.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi bahaya bid’ah, di antaranya:
-
Meningkatkan pemahaman tentang Islam.
Meningkatkan pemahaman tentang Islam merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah dan mengatasi bahaya bid’ah. Dengan memahami Islam dengan baik, umat Islam akan dapat membedakan antara ajaran Islam yang benar dan ajaran bid’ah yang sesat. -
Mengu .
Iman yang kuat akan membuat umat Islam tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran bid’ah. Orang yang imannya kuat akan selalu berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar dan tidak akan mudah tergoda oleh ajaran-ajaran bid’ah yang menawarkan jalan pintas atau solusi yang instan. -
Menghindari fanatisme buta.
Fanatisme buta dapat menyebabkan seseorang menutup diri terhadap ajaran-ajaran yang berbeda dari keyakinannya. Orang yang fanatik buta akan cenderung menolak ajaran-ajaran Islam yang benar jika tidak sesuai dengan keyakinannya, dan akan mudah menerima ajaran-ajaran bid’ah yang sesuai dengan keyakinannya. -
Menjauhi lingkungan yang banyak terdapat ajaran-ajaran bid’ah.
Pengaruh lingkungan dapat berperan besar dalam penyebaran bid’ah. Jika seseorang tinggal di lingkungan yang banyak terdapat ajaran-ajaran bid’ah, maka ia akan lebih mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran tersebut.
Dengan menerapkan cara-cara tersebut, umat Islam dapat terhindar dari bahaya bid’ah dan menjaga kemurnian ajaran Islam.