Ketahui Jumlah Rakaat Tarawih yang Bikin Kamu Penasaran

jurnal


tarawih berapa rakaat

Tarawih berapa rakaat merupakan pertanyaan yang sering diajukan oleh umat Islam saat bulan Ramadhan tiba. Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan suci ini. Pelaksanaan tarawih dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak.

Jumlah rakaat tarawih yang umum dikerjakan adalah 20 rakaat, yang dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama terdiri dari 8 rakaat yang dikerjakan secara berjamaah di masjid. Sementara itu, bagian kedua terdiri dari 12 rakaat yang dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendiri di rumah. Selain itu, terdapat juga pendapat yang menyatakan bahwa jumlah rakaat tarawih adalah 36 rakaat.

Adapun tata cara pelaksanaan shalat tarawih adalah sebagai berikut:

  1. Niat shalat tarawih
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
  4. Rukuk
  5. I’tidal
  6. Sujud
  7. Duduk di antara dua sujud
  8. Sujud yang kedua
  9. Duduk istirahat sejenak
  10. Mengerjakan rakaat berikutnya dengan cara yang sama
  11. Salam

tarawih berapa rakaat

Dalam melaksanakan ibadah tarawih, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diketahui, yaitu:

  • Jumlah rakaat
  • Waktu pelaksanaan
  • Tata cara pelaksanaan
  • Hukum pelaksanaan
  • Keutamaan pelaksanaan
  • Sunnah dalam pelaksanaan
  • Hal-hal yang membatalkan pelaksanaan

Jumlah rakaat tarawih yang umum dikerjakan adalah 20 rakaat, yang dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama terdiri dari 8 rakaat yang dikerjakan secara berjamaah di masjid. Sementara itu, bagian kedua terdiri dari 12 rakaat yang dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendiri di rumah. Waktu pelaksanaan tarawih adalah setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak. Tata cara pelaksanaan tarawih sama dengan shalat sunnah lainnya, yaitu diawali dengan niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua, dan diakhiri dengan salam.

Hukum pelaksanaan tarawih adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Keutamaan pelaksanaan tarawih sangat banyak, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan mendapatkan pahala yang besar. Dalam pelaksanaan tarawih, terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan, seperti membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali pada setiap rakaat, memperbanyak doa dan dzikir, serta memperpanjang bacaan pada rakaat ganjil.

Terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan pelaksanaan tarawih, yaitu:

  1. Keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur
  2. Hilangnya akal karena gila atau mabuk
  3. Murtad
  4. Tertawa terbahak-bahak
  5. Berbicara dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan
  6. Melakukan gerakan yang tidak termasuk dalam shalat
  7. Makan atau minum

Jumlah rakaat

Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah tarawih. Jumlah rakaat tarawih yang umum dikerjakan adalah 20 rakaat, yang dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama terdiri dari 8 rakaat yang dikerjakan secara berjamaah di masjid. Sementara itu, bagian kedua terdiri dari 12 rakaat yang dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendiri di rumah.

Jumlah rakaat tarawih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sah atau tidaknya ibadah tarawih tersebut. Jika jumlah rakaatnya kurang dari 8 rakaat, maka ibadah tarawih tersebut tidak dianggap sah. Sebaliknya, jika jumlah rakaatnya lebih dari 20 rakaat, maka ibadah tarawih tersebut dianggap makruh.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan jumlah rakaat tarawih yang dikerjakan agar ibadah tarawih tersebut dapat diterima oleh Allah SWT. Jumlah rakaat tarawih yang benar akan menyempurnakan ibadah tarawih dan memberikan pahala yang maksimal bagi pelakunya.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan merupakan aspek lain yang perlu diperhatikan dalam ibadah tarawih. Ibadah tarawih dilaksanakan pada malam hari setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak. Pelaksanaan tarawih pada waktu tersebut memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Mendapatkan pahala yang lebih besar

    Melaksanakan tarawih pada malam hari setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan melaksanakannya pada waktu lain. Hal ini dikarenakan pada waktu tersebut umat Islam sedang berada dalam keadaan khusyuk dan tenang, sehingga lebih mudah untuk fokus dan khusyuk dalam beribadah.

  • Waktu yang mustajab untuk berdoa

    Malam hari, khususnya pada sepertiga malam terakhir, merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu, melaksanakan tarawih pada waktu tersebut akan menjadi kesempatan yang baik untuk memanjatkan doa-doa terbaik kepada Allah SWT.

  • Menghidupkan malam Ramadhan

    Melaksanakan tarawih pada malam hari setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak juga merupakan salah satu cara untuk menghidupkan malam Ramadhan. Dengan melaksanakan tarawih, umat Islam dapat mengisi malam Ramadhan dengan kegiatan yang bermanfaat dan bernilai ibadah.

Selain waktu pelaksanaan yang disebutkan di atas, terdapat juga pendapat yang menyatakan bahwa tarawih dapat dilaksanakan pada siang hari setelah shalat Dzuhur. Namun, pendapat ini tidak terlalu populer dan tidak banyak diamalkan oleh umat Islam. Oleh karena itu, waktu pelaksanaan tarawih yang paling utama adalah pada malam hari setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak.

Tata cara pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan tarawih memiliki keterkaitan yang erat dengan jumlah rakaat tarawih. Jumlah rakaat tarawih yang dikerjakan akan mempengaruhi tata cara pelaksanaannya. Secara umum, tata cara pelaksanaan tarawih adalah sebagai berikut:

  1. Niat shalat tarawih
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
  4. Rukuk
  5. I’tidal
  6. Sujud
  7. Duduk di antara dua sujud
  8. Sujud yang kedua
  9. Duduk istirahat sejenak
  10. Mengerjakan rakaat berikutnya dengan cara yang sama
  11. Salam

Tata cara pelaksanaan tarawih ini berlaku untuk semua jumlah rakaat tarawih, baik yang dikerjakan 8 rakaat, 12 rakaat, maupun 20 rakaat. Namun, terdapat perbedaan dalam jumlah salam yang dilakukan. Jika tarawih dikerjakan 8 rakaat, maka salam dilakukan setelah rakaat ke-8. Jika tarawih dikerjakan 12 rakaat, maka salam dilakukan setelah rakaat ke-12. Dan jika tarawih dikerjakan 20 rakaat, maka salam dilakukan setelah rakaat ke-20.

Selain tata cara pelaksanaan yang disebutkan di atas, terdapat juga beberapa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan dalam shalat tarawih, seperti membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali pada setiap rakaat, memperbanyak doa dan dzikir, serta memperpanjang bacaan pada rakaat ganjil.

Hukum pelaksanaan

Hukum pelaksanaan tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diketahui oleh umat Islam. Hukum pelaksanaan tarawih berpengaruh terhadap sah atau tidaknya ibadah tarawih yang dikerjakan. Dalam madzhab Syafi’i, hukum pelaksanaan tarawih adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hukum ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan.

Dalam madzhab lain, seperti Hanafi dan Maliki, hukum pelaksanaan tarawih juga dianggap sunnah. Namun, terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat tarawih yang dikerjakan. Madzhab Hanafi menganjurkan untuk mengerjakan tarawih sebanyak 20 rakaat, sedangkan madzhab Maliki menganjurkan untuk mengerjakan tarawih sebanyak 36 rakaat.

Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat tarawih, namun secara umum hukum pelaksanaan tarawih adalah sunnah. Hal ini menunjukkan bahwa tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Dengan melaksanakan tarawih, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keutamaan pelaksanaan

Keutamaan pelaksanaan tarawih merupakan salah satu aspek yang membuat ibadah ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Ada banyak keutamaan yang dapat diperoleh dengan melaksanakan tarawih, di antaranya:

  • Mendapatkan pahala yang besar

    Melaksanakan tarawih akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Pahala ini akan dilipatgandakan sesuai dengan jumlah rakaat tarawih yang dikerjakan.

  • Menghapus dosa-dosa kecil

    Tarawih juga dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat. Dengan melaksanakan tarawih, umat Islam dapat membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan.

  • Meningkatkan derajat di sisi Allah SWT

    Melaksanakan tarawih secara ikhlas dan istiqomah akan meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Derajat yang tinggi ini akan membawa umat Islam lebih dekat kepada Allah SWT.

  • Mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW

    Bagi umat Islam yang melaksanakan tarawih dengan baik dan benar, akan mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di akhirat kelak.

Keutamaan-keutamaan inilah yang membuat ibadah tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Dengan melaksanakan tarawih, umat Islam dapat memperoleh banyak pahala, menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW.

Sunnah dalam pelaksanaan

Sunnah dalam pelaksanaan tarawih merupakan amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan dalam shalat tarawih meskipun tidak wajib hukumnya. Sunnah-sunnah ini dapat menambah kesempurnaan dan keutamaan ibadah tarawih yang dikerjakan.

  • Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali pada setiap rakaat

    Sunnah ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali pada setiap rakaat shalat tarawih. Dengan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali, pahala shalat tarawih akan dilipatgandakan.

  • Memperbanyak doa dan dzikir

    Sunnah ini juga didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir dalam shalat tarawih. Doa dan dzikir yang dipanjatkan dapat berupa doa-doa yang terdapat dalam Al-Qur’an, doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, atau doa-doa lainnya yang berisi permohonan kepada Allah SWT.

  • Memperpanjang bacaan pada rakaat ganjil

    Sunnah ini didasarkan pada praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau membaca surat-surat yang lebih panjang pada rakaat ganjil dalam shalat tarawih. Dengan memperpanjang bacaan pada rakaat ganjil, diharapkan kekhusyukan dan ketaqwaan dalam shalat tarawih akan semakin meningkat.

  • Menghidupkan malam Ramadhan

    Selain sunnah-sunnah yang disebutkan di atas, menghidupkan malam Ramadhan juga merupakan salah satu sunnah dalam pelaksanaan tarawih. Hal ini dapat dilakukan dengan melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid, membaca Al-Qur’an, berdzikir, atau melakukan amalan-amalan ibadah lainnya pada malam Ramadhan.

Dengan melaksanakan sunnah-sunnah dalam pelaksanaan tarawih, diharapkan ibadah tarawih yang dikerjakan akan lebih sempurna dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT.

Hal-hal yang membatalkan pelaksanaan

Dalam pelaksanaan ibadah tarawih, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan pelaksanaan tersebut. Hal ini penting untuk diketahui agar ibadah tarawih yang dikerjakan dapat sah dan diterima oleh Allah SWT. Adapun hal-hal yang dapat membatalkan pelaksanaan tarawih, antara lain:

  1. Keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur
  2. Hilangnya akal karena gila atau mabuk
  3. Murtad
  4. Tertawa terbahak-bahak
  5. Berbicara dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan
  6. Melakukan gerakan yang tidak termasuk dalam shalat
  7. Makan atau minum

Jika salah satu dari hal-hal tersebut terjadi saat pelaksanaan tarawih, maka ibadah tarawih tersebut batal dan harus dikerjakan ulang dari awal. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan dan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan pelaksanaan tarawih agar ibadah yang dilakukan dapat sah dan mendapatkan pahala yang maksimal.


Pertanyaan Umum Seputar Tarawih

Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan. Terdapat beberapa pertanyaan umum yang sering muncul terkait dengan pelaksanaan tarawih, berikut penjelasannya:

Pertanyaan 1: Berapa rakaat dalam shalat tarawih?

Dalam pelaksanaan shalat tarawih, terdapat beberapa pendapat mengenai jumlah rakaat yang dikerjakan. Sebagian besar berpendapat bahwa tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, terdiri dari 8 rakaat secara berjamaah di masjid dan 12 rakaat yang dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendiri di rumah. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa tarawih dikerjakan sebanyak 36 rakaat.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?

Pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu shubuh. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, karena pada waktu tersebut merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.

Pertanyaan 3: Apa saja keutamaan shalat tarawih?

Terdapat banyak keutamaan yang dapat diperoleh dengan melaksanakan shalat tarawih, diantaranya adalah mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pertanyaan 4: Apa saja hal-hal yang membatalkan shalat tarawih?

Terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan shalat tarawih, yaitu keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur, hilangnya akal karena gila atau mabuk, murtad, tertawa terbahak-bahak, berbicara dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan, melakukan gerakan yang tidak termasuk dalam shalat, dan makan atau minum.

Demikian penjelasan mengenai beberapa pertanyaan umum seputar tarawih. Dengan memahami hal-hal tersebut, diharapkan pelaksanaan shalat tarawih yang dikerjakan dapat lebih sempurna dan mendapatkan pahala yang maksimal.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tips-tips dalam melaksanakan shalat tarawih, silakan baca artikel selanjutnya.


Tips Pelaksanaan Shalat Tarawih

Untuk memperoleh kekhusyukan dan keutamaan yang maksimal dalam pelaksanaan shalat tarawih, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

Tips 1: Persiapan Fisik dan Mental
Sebelum melaksanakan shalat tarawih, pastikan kondisi fisik dan mental dalam keadaan prima. Istirahat yang cukup dan konsumsi makanan yang sehat dapat membantu meningkatkan fokus dan kekhusyukan selama beribadah.

Tips 2: Pelaksanaan yang Tertib dan Tenang
Dalam pelaksanaan shalat tarawih, usahakan untuk tertib dan tenang dalam setiap gerakan dan bacaan. Hindari terburu-buru atau melakukan gerakan yang tidak sesuai dengan tata cara shalat. Kekhusyukan dan ketenangan akan membantu mendalami makna ibadah yang sedang dikerjakan.

Tips 3: Memperbanyak Doa dan Dzikir
Manfaatkan waktu shalat tarawih untuk memperbanyak doa dan dzikir. Panjatkan doa-doa terbaik, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun umat Islam lainnya. Dzikir dan doa dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah.

Tips 4: Menjaga Kekhusyukan dan Khidmat
Selama pelaksanaan shalat tarawih, usahakan untuk menjaga kekhusyukan dan khidmat. Hindari melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan, seperti berbicara, bermain ponsel, atau bercanda. Dengan menjaga kekhusyukan, ibadah tarawih akan lebih bermakna dan memberikan ketenangan batin.

Dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan pelaksanaan shalat tarawih dapat lebih khusyuk, bermakna, dan memberikan manfaat yang maksimal bagi pelakunya. Semoga ibadah tarawih yang dikerjakan dapat diterima oleh Allah SWT dan menjadi salah satu amal yang mengantarkan kepada surga-Nya.


Kesimpulan Pelaksanaan Shalat Tarawih

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan. Pelaksanaan shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Untuk memperoleh kekhusyukan dan keutamaan yang maksimal dalam pelaksanaan shalat tarawih, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti mempersiapkan fisik dan mental, melaksanakan shalat secara tertib dan tenang, memperbanyak doa dan dzikir, serta menjaga kekhusyukan dan khidmat selama beribadah.

Dengan memahami hal-hal tersebut, diharapkan pelaksanaan shalat tarawih yang dikerjakan dapat lebih bermakna dan memberikan manfaat yang maksimal. Semoga ibadah tarawih yang dikerjakan dapat diterima oleh Allah SWT dan menjadi salah satu amal yang mengantarkan kepada surga-Nya.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru