7 Manfaat Minyak Habbatussauda yang Jarang Diketahui (E-Jurnal)

jurnal

Ekstrak yang berasal dari biji tanaman Nigella sativa, umumnya dikenal sebagai jintan hitam, telah lama digunakan dalam praktik pengobatan tradisional di berbagai budaya.

Minyak ini, yang diperoleh melalui proses pengepresan dingin biji-bijian tersebut, kaya akan senyawa bioaktif yang memberikan beragam efek fisiologis pada tubuh. Komponen utamanya, timokuinon, diyakini berperan penting dalam sebagian besar aktivitas farmakologis yang diamati.

Penelitian ilmiah modern mulai mengkonfirmasi dan memperluas pemahaman tentang potensi terapeutik dari substansi alami ini, mendukung klaim penggunaan historisnya dalam menjaga kesehatan dan mengatasi berbagai kondisi medis.

minyak habbatussauda manfaat

  1. Sifat Anti-inflamasi yang Kuat

    Minyak habbatussauda menunjukkan kapasitas anti-inflamasi yang signifikan, terutama berkat kandungan timokuinonnya. Senyawa ini dapat memodulasi jalur sinyal inflamasi, seperti NF-B, yang merupakan regulator kunci dalam respons inflamasi.

    Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Immunopharmacology pada tahun 2013 menunjukkan bahwa timokuinon secara efektif mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi seperti TNF- dan IL-6.


    minyak habbatussauda manfaat

    Potensi ini menjadikan minyak habbatussauda relevan dalam pengelolaan kondisi yang ditandai dengan peradangan kronis, seperti artritis atau asma.

  2. Aktivitas Antioksidan yang Efektif

    Kandungan antioksidan dalam minyak habbatussauda berperan penting dalam menetralkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Timokuinon, bersama dengan senyawa fenolik lainnya, berkontribusi pada peningkatan kapasitas antioksidan total tubuh.

    Studi yang dipublikasikan di Food Chemistry pada tahun 2011 menggarisbawahi kemampuannya untuk meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen seperti superoksida dismutase (SOD) dan katalase.

    Perlindungan terhadap stres oksidatif ini krusial dalam mencegah berbagai penyakit degeneratif dan penuaan dini.

  3. Mendukung Kesehatan Kekebalan Tubuh

    Minyak habbatussauda diketahui memiliki efek imunomodulator, yang berarti dapat membantu menyeimbangkan dan memperkuat respons kekebalan tubuh.

    Senyawa aktifnya dapat merangsang aktivitas sel-sel kekebalan tertentu, seperti makrofag dan sel pembunuh alami (NK cells), yang penting dalam melawan infeksi.

    Sebuah tinjauan dalam Phytotherapy Research pada tahun 2017 menyoroti potensi minyak ini dalam meningkatkan pertahanan tubuh terhadap patogen. Kemampuan ini menjadikannya suplemen yang menjanjikan untuk menjaga kesehatan imun secara keseluruhan.

  4. Potensi Antikanker dan Kemopreventif

    Beberapa penelitian in vitro dan in vivo telah mengeksplorasi potensi antikanker dari minyak habbatussauda, khususnya timokuinon. Senyawa ini dilaporkan dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, menghambat proliferasi sel tumor, dan menekan metastasis.

    Studi yang dimuat dalam Oncology Letters pada tahun 2014 menunjukkan efek positif pada berbagai jenis kanker, termasuk payudara, kolon, dan pankreas.

    Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitasnya sebagai agen terapeutik kanker.

    Youtube Video:


  5. Manfaat untuk Kesehatan Metabolik

    Minyak habbatussauda telah menunjukkan potensi dalam pengelolaan sindrom metabolik, termasuk diabetes dan dislipidemia. Senyawa aktifnya dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan memperbaiki profil lipid dengan menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida.

    Sebuah meta-analisis yang diterbitkan di Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2015 menemukan bahwa suplementasi minyak habbatussauda dapat secara signifikan mengurangi kadar HbA1c pada pasien diabetes tipe 2.

    Efek ini menjadikannya agen pelengkap yang menarik dalam strategi pengelolaan metabolik.

  6. Dukungan untuk Fungsi Saluran Pernapasan

    Sifat anti-inflamasi dan bronkodilator dari minyak habbatussauda menjadikannya berpotensi bermanfaat untuk kondisi pernapasan seperti asma dan bronkitis. Senyawa dalam minyak ini dapat membantu merelaksasi otot polos saluran napas dan mengurangi peradangan di paru-paru.

    Penelitian klinis awal yang dilaporkan dalam Phytomedicine pada tahun 2010 menunjukkan perbaikan signifikan pada gejala asma dan fungsi paru-paru pada pasien yang mengonsumsi minyak habbatussauda.

    Potensi ini menawarkan alternatif atau pelengkap untuk terapi konvensional dalam beberapa kasus.

  7. Perbaikan Kesehatan Kulit dan Rambut

    Aplikasi topikal dan konsumsi oral minyak habbatussauda telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan kulit dan rambut. Sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan antimikroba membantu mengurangi jerawat, eksim, dan psoriasis, serta mempercepat penyembuhan luka.

    Minyak ini juga dapat membantu memperkuat folikel rambut dan mengurangi kerontokan, berkat nutrisi penting yang dikandungnya.

    Beberapa studi dermatologis, meskipun seringkali skala kecil, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengatasi berbagai masalah kulit dan rambut, menjadikannya bahan populer dalam produk kosmetik alami.

Dalam konteks peradangan kronis, penggunaan minyak habbatussauda telah menjadi fokus perhatian. Pasien dengan kondisi seperti rheumatoid arthritis, yang ditandai oleh respons inflamasi sistemik, dilaporkan mengalami penurunan nyeri sendi dan kekakuan setelah suplementasi.

Menurut Dr. Fatima Al-Khateeb, seorang ahli reumatologi, “mekanisme anti-inflamasi timokuinon dapat menjadi pelengkap yang berharga dalam mengurangi beban inflamasi pada pasien ini.” Namun, pengawasan medis tetap esensial untuk mengintegrasikan suplemen ini ke dalam rencana perawatan yang komprehensif.

Kasus-kasus resistensi insulin dan diabetes tipe 2 juga menunjukkan potensi adaptasi. Beberapa studi observasional telah mencatat bahwa individu yang mengonsumsi minyak habbatussauda secara teratur cenderung memiliki kontrol glikemik yang lebih baik.

Sebuah studi kasus yang dipublikasikan dalam Journal of Endocrinology & Metabolism pada tahun 2016 melaporkan perbaikan signifikan pada kadar HbA1c dan profil lipid pada sekelompok kecil pasien diabetes.

Ini menunjukkan perannya dalam membantu regulasi metabolisme glukosa dan lemak, meskipun bukan sebagai pengganti terapi obat standar.

Pada individu dengan gangguan pernapasan seperti asma bronkial, minyak habbatussauda telah dievaluasi untuk kemampuannya meredakan gejala. Pengurangan frekuensi serangan asma dan peningkatan fungsi paru-paru telah diamati dalam beberapa penelitian klinis berskala kecil.

Menurut Prof. Ahmed Hassan, seorang pulmonolog, “efek bronkodilator dan anti-inflamasi minyak ini dapat membantu mengurangi reaktivitas saluran napas, namun data jangka panjang masih diperlukan untuk rekomendasi yang lebih luas.” Ini menggarisbawahi pentingnya penelitian lebih lanjut dalam konteks klinis yang lebih besar.

Aspek kesehatan kulit juga merupakan area di mana minyak habbatussauda menunjukkan relevansi. Pasien dengan eksim atau psoriasis seringkali mencari solusi alami untuk mengurangi gatal dan peradangan.

Aplikasi topikal minyak ini telah dilaporkan memberikan efek menenangkan dan mengurangi kemerahan.

Dr. Sarah Jamil, seorang dermatolog, menyatakan, “senyawa anti-inflamasi dan antioksidan dalam minyak habbatussauda dapat mendukung integritas barrier kulit dan mempercepat proses penyembuhan pada kondisi inflamasi kulit.” Ini menunjukkan potensi sebagai terapi tambahan.

Dalam konteks kekebalan tubuh, terutama pada musim flu dan pilek, banyak individu mencari cara alami untuk meningkatkan pertahanan. Penggunaan rutin minyak habbatussauda telah dikaitkan dengan peningkatan respons imun non-spesifik.

Menurut Dr. Imran Khan, seorang ahli imunologi, “kemampuan minyak ini untuk memodulasi aktivitas sel-sel kekebalan dapat membantu tubuh merespons lebih efektif terhadap infeksi.” Namun, penting untuk diingat bahwa ini adalah dukungan umum untuk sistem imun, bukan pengganti vaksinasi atau pengobatan spesifik.

Untuk masalah pencernaan, seperti dispepsia atau kembung, minyak habbatussauda juga telah digunakan secara tradisional. Sifat karminatif dan anti-inflamasinya dapat membantu meredakan ketidaknyamanan gastrointestinal.

Beberapa laporan anekdotal menunjukkan perbaikan gejala pada individu dengan sindrom iritasi usus besar (IBS). Meskipun demikian, penelitian ilmiah yang kuat dan uji klinis terkontrol pada manusia masih terbatas di area ini untuk memberikan rekomendasi definitif.

Manfaat kardiovaskular juga telah menjadi subjek eksplorasi. Beberapa studi menunjukkan bahwa minyak habbatussauda dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, faktor risiko utama penyakit jantung.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Hypertension pada tahun 2013 menemukan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi ringan.

Hal ini menunjukkan potensi sebagai bagian dari strategi gaya hidup untuk menjaga kesehatan jantung, tetapi tidak menggantikan terapi antihipertensi yang diresepkan.

Dalam pengelolaan nyeri, terutama nyeri neuropatik atau nyeri yang berkaitan dengan peradangan, minyak habbatussauda telah menunjukkan beberapa efek analgesik. Senyawa aktifnya dapat memengaruhi jalur nyeri dan mengurangi persepsi nyeri.

Menurut Dr. Lena Gupta, seorang spesialis nyeri, “sifat anti-inflamasi dan neuroprotektif dari timokuinon menawarkan jalur potensial untuk mitigasi nyeri, terutama yang berkaitan dengan kondisi kronis.” Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme dan efektivitasnya.

Penggunaan minyak habbatussauda dalam konteks kesehatan otak dan fungsi kognitif juga sedang dieksplorasi. Sifat antioksidan dan anti-inflamasinya dapat melindungi neuron dari kerusakan oksidatif dan peradangan.

Beberapa penelitian praklinis menunjukkan potensi dalam meningkatkan memori dan melindungi dari penyakit neurodegeneratif. Meskipun demikian, studi pada manusia masih sangat terbatas, dan klaim manfaat kognitif harus diinterpretasikan dengan hati-hati hingga data yang lebih kuat tersedia.

Secara keseluruhan, diskusi kasus ini menunjukkan potensi luas minyak habbatussauda dalam berbagai kondisi kesehatan.

Meskipun banyak laporan positif dan dukungan dari penelitian awal, penting untuk mengakui bahwa sebagian besar bukti masih bersifat praklinis atau berasal dari studi klinis berskala kecil.

Integrasi minyak habbatussauda sebagai terapi pelengkap harus selalu dilakukan di bawah pengawasan profesional kesehatan, memastikan keamanan dan efektivitas dalam konteks individu.

Tips dan Detail Penggunaan Minyak Habbatussauda

Penggunaan minyak habbatussauda sebagai suplemen kesehatan memerlukan pemahaman tentang praktik terbaik untuk memaksimalkan manfaatnya sambil memastikan keamanan. Pertimbangan kualitas produk, dosis yang tepat, dan interaksi potensial adalah aspek krusial yang harus diperhatikan oleh konsumen.

  • Pilih Kualitas Tinggi

    Penting untuk memilih minyak habbatussauda yang diekstrak dengan metode pengepresan dingin (cold-pressed) dan bersertifikat organik. Metode ini memastikan bahwa minyak mempertahankan sebagian besar nutrisi dan senyawa bioaktifnya tanpa degradasi akibat panas atau penggunaan pelarut kimia.

    Kemasan gelap juga membantu melindungi minyak dari oksidasi yang disebabkan oleh paparan cahaya, menjaga potensi terapeutiknya lebih lama. Memeriksa label untuk memastikan kemurnian dan ketiadaan bahan tambahan yang tidak diinginkan sangat dianjurkan.

  • Perhatikan Dosis dan Cara Konsumsi

    Dosis umum yang direkomendasikan bervariasi, namun biasanya berkisar antara 1 hingga 2 sendok teh per hari untuk orang dewasa. Minyak ini dapat dikonsumsi langsung, dicampur dengan madu, atau ditambahkan ke makanan dan minuman.

    Untuk kondisi kulit, aplikasi topikal langsung pada area yang bermasalah dapat dilakukan. Penting untuk memulai dengan dosis rendah dan secara bertahap meningkatkannya sambil memantau respons tubuh, terutama bagi individu yang baru pertama kali mengonsumsinya.

  • Penyimpanan yang Tepat

    Untuk menjaga kualitas dan potensi minyak habbatussauda, simpanlah di tempat yang sejuk, gelap, dan kering, jauh dari sinar matahari langsung dan sumber panas.

    Suhu ruangan yang stabil atau penyimpanan dalam lemari es dapat membantu memperpanjang umur simpannya. Pastikan botol tertutup rapat setelah setiap penggunaan untuk mencegah oksidasi dan kontaminasi.

    Masa simpan yang tertera pada kemasan juga harus diperhatikan sebagai panduan.

  • Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

    Meskipun minyak habbatussauda umumnya dianggap aman, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum memulai suplementasi, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

    Hal ini penting untuk menghindari potensi interaksi obat atau efek samping yang tidak diinginkan. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan personalisasi berdasarkan riwayat kesehatan dan kebutuhan individu.

  • Perhatikan Potensi Efek Samping dan Interaksi

    Beberapa individu mungkin mengalami efek samping ringan seperti gangguan pencernaan atau reaksi alergi.

    Minyak habbatussauda juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan (pengencer darah) atau obat diabetes, karena potensinya untuk memengaruhi pembekuan darah dan kadar gula darah.

    Oleh karena itu, komunikasi terbuka dengan penyedia layanan kesehatan mengenai semua suplemen yang dikonsumsi sangat penting untuk memastikan keamanan dan mencegah komplikasi.

Penelitian ilmiah mengenai minyak habbatussauda telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, menggunakan berbagai desain studi untuk menguji klaim manfaatnya.

Banyak studi awal bersifat in vitro, menggunakan sel atau jaringan di laboratorium untuk mengidentifikasi mekanisme molekuler dari timokuinon dan senyawa lainnya.

Misalnya, sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2005 menggunakan kultur sel untuk menunjukkan efek anti-inflamasi timokuinon melalui penghambatan NF-B.

Selanjutnya, penelitian in vivo pada model hewan, seperti tikus dan mencit, telah memberikan bukti awal tentang efektivitas minyak habbatussauda dalam mengatasi berbagai kondisi.

Sebagai contoh, sebuah studi pada tikus yang dipublikasikan di Planta Medica pada tahun 2008 menunjukkan bahwa pemberian minyak habbatussauda dapat mengurangi kerusakan hati yang diinduksi oleh karbon tetraklorida, menyoroti sifat hepatoprotektifnya.

Studi-studi ini seringkali menggunakan sampel hewan yang homogen dan kondisi yang terkontrol untuk mengisolasi efek senyawa.

Uji klinis pada manusia, meskipun lebih sedikit dibandingkan studi praklinis, telah mulai memberikan bukti yang lebih relevan secara klinis.

Sebuah studi acak, terkontrol plasebo yang diterbitkan dalam European Review for Medical and Pharmacological Sciences pada tahun 2011 melibatkan 60 pasien dengan rinitis alergi. Peserta dibagi menjadi kelompok yang menerima minyak habbatussauda atau plasebo selama empat minggu.

Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan pada gejala alergi seperti hidung tersumbat dan gatal pada kelompok yang mengonsumsi minyak habbatussauda, mengindikasikan efektivitasnya.

Studi lain, yang fokus pada pasien diabetes tipe 2, dipublikasikan di Complementary Therapies in Medicine pada tahun 2010. Studi ini melibatkan 94 pasien yang dibagi menjadi kelompok yang menerima kapsul minyak habbatussauda atau plasebo selama tiga bulan.

Para peneliti menemukan bahwa kelompok yang mengonsumsi minyak habbatussauda menunjukkan penurunan yang signifikan pada kadar glukosa darah puasa, HbA1c, dan resistensi insulin, menunjukkan potensi sebagai terapi tambahan dalam pengelolaan diabetes.

Namun, ada pula pandangan yang menentang atau memerlukan kehati-hatian.

Beberapa kritikus berargumen bahwa banyak studi klinis yang ada masih berskala kecil, memiliki durasi yang singkat, atau kurang memiliki desain yang ketat (misalnya, kurangnya randomisasi atau kontrol plasebo yang memadai).

Variabilitas dalam komposisi kimia minyak habbatussauda berdasarkan asal geografis, metode ekstraksi, dan kondisi penyimpanan juga dapat memengaruhi konsistensi hasil penelitian. Oleh karena itu, hasil dari satu studi mungkin tidak selalu dapat digeneralisasikan secara luas.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan efek samping ringan, seperti gangguan pencernaan atau reaksi alergi, meskipun jarang terjadi. Perdebatan juga muncul mengenai dosis optimal dan standar formulasi untuk aplikasi terapeutik.

Kurangnya standardisasi ini dapat mempersulit perbandingan antar studi dan pengembangan produk farmasi yang konsisten. Konsensus ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan pedoman dosis yang aman dan efektif secara universal.

Kritik juga mencatat bahwa sebagian besar penelitian tentang potensi antikanker minyak habbatussauda masih terbatas pada studi in vitro atau in vivo pada hewan.

Meskipun hasilnya menjanjikan, mekanisme yang diamati di laboratorium mungkin tidak sepenuhnya mereplikasi kompleksitas lingkungan biologis manusia.

Oleh karena itu, klaim tentang efek antikanker pada manusia harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan menunggu hasil dari uji klinis berskala besar dan terdefinisi dengan baik.

Aspek toksisitas juga menjadi perhatian. Meskipun umumnya dianggap aman pada dosis yang direkomendasikan, penelitian toksikologi jangka panjang pada manusia masih terbatas.

Beberapa kekhawatiran muncul mengenai potensi efek pada fungsi ginjal atau hati pada dosis yang sangat tinggi atau penggunaan jangka panjang.

Oleh karena itu, pemantauan dan pengawasan medis sangat penting, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan yang mendasari atau yang mengonsumsi obat-obatan lain.

Meskipun demikian, data yang ada secara keseluruhan menunjukkan profil keamanan yang relatif baik pada dosis terapeutik. Mayoritas penelitian melaporkan tidak ada efek samping serius.

Ini mengindikasikan bahwa minyak habbatussauda memiliki potensi besar sebagai agen terapeutik atau pelengkap, asalkan penelitian lebih lanjut dapat mengatasi keterbatasan metodologis yang ada.

Studi multi-pusat, acak, dan terkontrol plasebo dengan ukuran sampel yang lebih besar sangat dibutuhkan untuk memperkuat bukti ilmiah.

Singkatnya, meskipun ada tantangan dan keterbatasan dalam penelitian yang ada, bukti ilmiah yang mendukung berbagai manfaat minyak habbatussauda terus bertambah. Metodologi penelitian yang beragam telah digunakan, dari studi molekuler hingga uji klinis.

Namun, untuk mengonfirmasi sepenuhnya potensi terapeutiknya dan mengintegrasikannya ke dalam praktik medis konvensional, penelitian yang lebih ketat, jangka panjang, dan berskala besar masih sangat diperlukan, sambil terus memperhatikan pandangan yang berbeda dan potensi risiko.

Rekomendasi Penggunaan

Berdasarkan analisis ilmiah yang ada, beberapa rekomendasi dapat diberikan terkait penggunaan minyak habbatussauda. Individu yang mempertimbangkan suplementasi harus mengutamakan produk berkualitas tinggi dari sumber terpercaya yang menjamin kemurnian dan metode ekstraksi yang tepat.

Dosis harus disesuaikan secara individual, idealnya dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan secara bertahap sesuai toleransi dan respons tubuh.

Penting untuk mengintegrasikan penggunaan minyak habbatussauda sebagai terapi pelengkap, bukan pengganti, untuk pengobatan medis konvensional yang diresepkan.

Konsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau apoteker, sangat dianjurkan sebelum memulai suplementasi, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit kronis atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Hal ini untuk memitigasi potensi interaksi obat dan memastikan kesesuaian dengan kondisi kesehatan spesifik.

Pemantauan respons tubuh dan efek samping yang mungkin timbul juga merupakan langkah krusial. Jika terjadi reaksi yang tidak diinginkan, penggunaan harus segera dihentikan dan nasihat medis dicari.

Penggunaan jangka panjang harus dilakukan dengan kehati-hatian dan mungkin memerlukan evaluasi medis berkala untuk memastikan tidak ada efek samping kumulatif yang merugikan. Kepatuhan terhadap pedoman penyimpanan yang benar juga penting untuk mempertahankan potensi produk.

Minyak habbatussauda, ekstrak dari Nigella sativa, telah menunjukkan spektrum luas manfaat kesehatan yang didukung oleh semakin banyak bukti ilmiah.

Sifat anti-inflamasi, antioksidan, imunomodulator, dan potensi efek antikanker, serta manfaatnya dalam kesehatan metabolik dan pernapasan, menjadikannya subjek penelitian yang menarik.

Meskipun banyak studi praklinis dan beberapa uji klinis awal menunjukkan hasil yang menjanjikan, sebagian besar penelitian masih terbatas dalam skala dan durasi, memerlukan validasi lebih lanjut.

Masa depan penelitian harus berfokus pada uji klinis acak terkontrol plasebo berskala besar dan multi-pusat untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan jangka panjang pada populasi manusia yang lebih beragam.

Standardisasi formulasi dan dosis juga penting untuk memfasilitasi perbandingan hasil antar studi dan pengembangan produk terapeutik yang konsisten.

Pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme aksi pada tingkat molekuler juga akan membuka jalan bagi aplikasi terapeutik yang lebih spesifik dan personalisasi.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru