7 Manfaat Matahari untuk Tumbuhan yang Wajib Kamu Intip (E-Jurnal)

jurnal

Cahaya matahari merupakan sumber energi primer yang tak tergantikan bagi kehidupan di Bumi, khususnya bagi organisme autotrof seperti tumbuhan.

Energi surya ini diubah menjadi energi kimia melalui suatu proses biokimia yang dikenal sebagai fotosintesis, yang menjadi dasar bagi hampir semua rantai makanan di planet ini.

Tanpa asupan energi foton yang konsisten dari matahari, tumbuhan tidak akan mampu menghasilkan senyawa organik yang esensial untuk pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi mereka.

Ketersediaan dan kualitas cahaya matahari secara langsung memengaruhi efisiensi metabolisme tumbuhan, yang pada gilirannya menentukan biomassa dan produktivitas ekosistem secara keseluruhan.


manfaat matahari bagi tumbuhan

manfaat matahari bagi tumbuhan

  1. Fotosintesis

    Fotosintesis adalah proses fundamental di mana tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa.

    Proses ini terjadi terutama di dalam kloroplas, organel sel yang mengandung pigmen klorofil yang menyerap cahaya.

    Melalui serangkaian reaksi kompleks, karbon dioksida dan air diubah menjadi gula dan oksigen, sebuah proses yang tidak hanya menyediakan nutrisi bagi tumbuhan tetapi juga melepaskan oksigen vital ke atmosfer.

    Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Plants pada tahun 2017 oleh Long et al. secara ekstensif membahas optimasi efisiensi fotosintetik untuk meningkatkan hasil panen global.

  2. Fotoperiodisme

    Fotoperiodisme merujuk pada respons fisiologis tumbuhan terhadap durasi relatif periode terang dan gelap dalam siklus 24 jam. Ini memengaruhi berbagai proses penting seperti pembungaan, dormansi, perkecambahan biji, dan pembentukan umbi.

    Misalnya, tumbuhan hari pendek akan berbunga ketika durasi malam melebihi ambang kritis, sementara tumbuhan hari panjang berbunga saat durasi malam lebih pendek.

    Penemuan oleh Garner dan Allard pada awal abad ke-20 mengenai tembakau ‘Maryland Mammoth’ secara revolusioner menunjukkan bagaimana durasi cahaya mempengaruhi fase reproduktif tumbuhan.

  3. Fototropisme

    Fototropisme adalah fenomena di mana tumbuhan tumbuh atau membengkokkan diri ke arah sumber cahaya.

    Respons ini diatur oleh hormon auksin, yang bermigrasi ke sisi batang yang jauh dari cahaya, merangsang pertumbuhan sel yang lebih cepat di sisi tersebut dan menyebabkan pembengkokan.

    Adaptasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa bagian-bagian fotosintetik tumbuhan, seperti daun, menerima paparan cahaya maksimum.

    Penelitian klasik oleh Charles Darwin dan Francis Darwin pada tahun 1880 dalam buku mereka “The Power of Movement in Plants” pertama kali mendokumentasikan fenomena fototropisme secara rinci.

  4. Sintesis Klorofil

    Pembentukan pigmen klorofil, yang esensial untuk penyerapan cahaya dalam fotosintesis, sangat bergantung pada keberadaan cahaya.

    Tanpa cahaya, tumbuhan akan mengalami etiolasi, yaitu pertumbuhan pucat, memanjang, dan tidak normal dengan daun kuning atau putih karena kurangnya klorofil. Proses biosintesis klorofil melibatkan serangkaian enzim yang diinduksi atau diaktifkan oleh cahaya.

    Ketersediaan cahaya yang memadai memastikan bahwa tumbuhan dapat memproduksi klorofil dalam jumlah yang cukup untuk menjalankan fotosintesis secara efisien.

  5. Pembukaan Stomata

    Stomata adalah pori-pori kecil pada permukaan daun yang mengatur pertukaran gas, termasuk masuknya karbon dioksida dan keluarnya uap air serta oksigen. Cahaya matahari memicu pembukaan stomata, memungkinkan karbon dioksida masuk ke dalam daun untuk fotosintesis.

    Youtube Video:


    Mekanisme ini melibatkan pompa ion kalium yang diaktifkan oleh cahaya di sel penjaga stomata, menyebabkan sel-sel tersebut membengkak dan membuka pori.

    Regulasi stomata yang tepat sangat penting untuk menyeimbangkan antara asupan CO2 dan kehilangan air melalui transpirasi, sebagaimana dijelaskan dalam banyak literatur fisiologi tumbuhan.

  6. Pemanasan Tanah dan Udara

    Meskipun tidak langsung memengaruhi proses biokimia di dalam tumbuhan, radiasi matahari juga berperan dalam memanaskan tanah dan udara di sekitar tumbuhan.

    Suhu yang optimal sangat penting untuk aktivitas enzimatis dalam berbagai proses metabolisme tumbuhan, termasuk fotosintesis dan respirasi.

    Suhu tanah yang hangat juga dapat meningkatkan penyerapan air dan nutrisi oleh akar, serta mendukung aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat.

    Oleh karena itu, suhu yang dipengaruhi oleh matahari secara tidak langsung mendukung pertumbuhan dan kesehatan tumbuhan secara keseluruhan.

  7. Produksi Metabolit Sekunder

    Cahaya matahari, terutama radiasi UV, dapat memicu produksi berbagai metabolit sekunder pada tumbuhan, seperti flavonoid, antosianin, dan karotenoid.

    Senyawa-senyawa ini berfungsi sebagai pelindung terhadap stres lingkungan, termasuk radiasi UV berlebih, serangan hama, dan patogen, serta berperan sebagai pigmen yang menarik penyerbuk.

    Sebagai contoh, tingkat paparan UV yang lebih tinggi seringkali berkorelasi dengan peningkatan kandungan antioksidan dalam buah-buahan dan sayuran.

    Penelitian oleh Li dan Kubota pada tahun 2009 dalam HortScience menunjukkan pengaruh spektrum cahaya pada akumulasi senyawa fenolik dalam selada.

Intensitas cahaya matahari memainkan peran krusial dalam menentukan produktivitas tanaman pangan global. Sebagai contoh, tanaman serealia seperti padi dan jagung, yang merupakan tanaman C4, memiliki efisiensi fotosintetik yang tinggi di bawah kondisi cahaya matahari penuh.

Sebaliknya, tanaman ini akan menunjukkan penurunan hasil yang signifikan jika terpapar naungan berlebihan atau intensitas cahaya yang rendah, menggarisbawahi pentingnya manajemen cahaya dalam praktik pertanian modern.

Di ekosistem hutan, ketersediaan cahaya matahari menjadi faktor pembatas utama bagi pertumbuhan tumbuhan di lantai hutan.

Spesies tumbuhan bawah seringkali mengembangkan adaptasi unik, seperti daun yang lebih besar atau kandungan klorofil yang lebih tinggi, untuk memaksimalkan penyerapan cahaya yang terbatas.

Menurut Dr. Ani Lestari, seorang ekolog tumbuhan dari Universitas Gadjah Mada, “Persaingan untuk cahaya adalah salah satu dinamika paling intens di dalam komunitas hutan, membentuk struktur dan komposisi vegetasi.”

Kualitas cahaya, yang mengacu pada spektrum warna cahaya, juga memiliki dampak signifikan pada perkembangan tumbuhan. Dalam lingkungan pertanian terkontrol seperti rumah kaca, penggunaan pencahayaan LED memungkinkan petani untuk memanipulasi spektrum cahaya yang diterima tanaman.

Misalnya, cahaya biru cenderung mendorong pertumbuhan vegetatif, sementara cahaya merah merangsang pembungaan dan pembentukan buah, memungkinkan optimasi produksi untuk tujuan spesifik.

Fenomena polusi cahaya, khususnya di daerah perkotaan, telah menimbulkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap siklus hidup tumbuhan.

Paparan cahaya buatan yang berkepanjangan pada malam hari dapat mengganggu fotoperiodisme, menyebabkan tumbuhan berbunga di luar musimnya atau menunda dormansi.

Hal ini dapat berdampak negatif pada keberhasilan reproduksi dan kelangsungan hidup spesies tumbuhan tertentu, serta mengganggu interaksi ekologis dengan penyerbuk nokturnal.

Interaksi antara cahaya matahari dan stres kekeringan juga merupakan area penting dalam fisiologi tumbuhan.

Ketika tumbuhan mengalami kekeringan, mereka cenderung menutup stomata untuk mengurangi kehilangan air melalui transpirasi, yang pada gilirannya membatasi asupan CO2 untuk fotosintesis.

Profesor Surya Putra dari Institut Pertanian Bogor menjelaskan, “Cahaya yang berlebihan di bawah kondisi kekeringan dapat memperburuk stres, menyebabkan kerusakan fotosistem karena energi cahaya tidak dapat digunakan secara efisien.”

Tumbuhan yang tumbuh di lingkungan ekstrem, seperti di pegunungan tinggi, menghadapi tantangan paparan radiasi UV yang intens.

Spesies tumbuhan ini seringkali telah berevolusi untuk memproduksi senyawa pelindung seperti antosianin dan flavonoid dalam jumlah tinggi, yang berfungsi sebagai tabir surya alami.

Senyawa ini menyerap radiasi UV berbahaya, melindungi sel-sel fotosintetik dari kerusakan dan memastikan kelangsungan hidup di habitat yang keras.

Di lingkungan akuatik, penetrasi cahaya matahari ke dalam kolom air adalah faktor pembatas utama bagi pertumbuhan fitoplankton dan tumbuhan air lainnya. Kedalaman penetrasi cahaya (zona fotik) menentukan distribusi vertikal organisme fotosintetik.

Penurunan transparansi air akibat kekeruhan atau polusi dapat secara drastis mengurangi ketersediaan cahaya, berdampak negatif pada produktivitas primer ekosistem perairan tersebut.

Klasifikasi tumbuhan menjadi “penyuka matahari” (heliophytes) dan “penyuka naungan” (sciophytes) mencerminkan adaptasi fisiologis mereka terhadap intensitas cahaya yang berbeda.

Heliophytes memiliki kapasitas fotosintetik yang lebih tinggi dan toleransi terhadap cahaya intens, sementara sciophytes lebih efisien dalam memanfaatkan cahaya rendah.

Adaptasi ini mencakup perbedaan dalam struktur daun, jumlah kloroplas, dan respons fotosintetik terhadap fluktuasi cahaya, memungkinkan mereka untuk berkembang di ceruk ekologi masing-masing.

Durasi paparan cahaya juga memengaruhi pembentukan organ penyimpanan pada beberapa tanaman. Sebagai contoh, pembentukan umbi pada kentang dan ubi jalar seringkali dipicu oleh periode hari pendek, yang mengindikasikan transisi dari pertumbuhan vegetatif ke penyimpanan energi.

Manajemen durasi cahaya, baik secara alami maupun melalui intervensi pertanian, dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan hasil panen dan kualitas produk.

Perubahan iklim global dapat memengaruhi pola radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi, baik melalui perubahan tutupan awan maupun partikel di atmosfer.

Ini dapat menimbulkan tantangan baru bagi pertanian dan ekosistem alami, memerlukan adaptasi genetik atau manajemen lingkungan.

Menurut Dr. Gita Permata, seorang peneliti agroklimatologi, “Memahami interaksi kompleks antara cahaya matahari dan respons tumbuhan adalah kunci untuk mengembangkan strategi ketahanan pangan di masa depan.”

Tips dan Detail dalam Memaksimalkan Manfaat Matahari bagi Tumbuhan

Memahami bagaimana tumbuhan memanfaatkan cahaya matahari adalah langkah pertama untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produktivitasnya. Berikut adalah beberapa tips dan detail praktis yang dapat diterapkan, baik dalam skala rumah tangga maupun pertanian komersial.

  • Memahami Kebutuhan Spesifik Tumbuhan

    Setiap spesies tumbuhan memiliki kebutuhan cahaya yang unik, bervariasi dari intensitas penuh hingga naungan parsial. Penting untuk meneliti preferensi cahaya dari tumbuhan yang Anda tanam dan menempatkannya di lokasi yang sesuai.

    Sebagai contoh, kaktus dan sukulen membutuhkan sinar matahari langsung yang melimpah, sementara tanaman hias seperti sansevieria atau sirih gading dapat tumbuh subur di area dengan cahaya tidak langsung atau minim.

  • Mengatur Intensitas Cahaya

    Untuk tanaman yang membutuhkan naungan, penggunaan jaring peneduh atau penanaman di bawah pohon yang lebih besar dapat membantu mengurangi intensitas cahaya matahari langsung yang berlebihan.

    Sebaliknya, di daerah dengan cahaya terbatas, reflektor atau permukaan berwarna terang di sekitar tanaman dapat membantu memantulkan cahaya kembali ke tanaman, meningkatkan paparan secara keseluruhan.

    Di lingkungan rumah kaca, penggunaan sistem tirai atau cat peneduh dapat mengatur intensitas cahaya secara dinamis.

  • Memperhatikan Durasi Pencahayaan

    Durasi cahaya harian sangat memengaruhi siklus hidup tumbuhan, terutama dalam hal pembungaan dan pembentukan buah. Untuk tanaman hari pendek (misalnya krisan) atau hari panjang (misalnya bayam), durasi cahaya yang tepat harus dipertimbangkan.

    Pertanian modern sering menggunakan pencahayaan buatan untuk memperpanjang atau mempersingkat durasi cahaya, memanipulasi jadwal panen atau pembungaan sesuai kebutuhan pasar.

  • Memastikan Spektrum Cahaya yang Tepat

    Selain intensitas dan durasi, kualitas spektrum cahaya juga krusial. Cahaya biru penting untuk pertumbuhan vegetatif yang kuat, sedangkan cahaya merah esensial untuk pembungaan dan pembuahan.

    Lampu tumbuh (grow lights) LED yang modern memungkinkan penyesuaian spektrum cahaya untuk menargetkan fase pertumbuhan tertentu, memberikan kondisi optimal untuk setiap tahap perkembangan tanaman, dari semai hingga panen.

  • Menjaga Kebersihan Daun

    Debu dan kotoran yang menumpuk di permukaan daun dapat menghalangi penyerapan cahaya matahari, mengurangi efisiensi fotosintesis.

    Secara rutin membersihkan daun dengan kain lembap atau menyemprotnya dengan air dapat membantu menjaga pori-pori daun tetap terbuka dan memaksimalkan penyerapan cahaya.

    Ini adalah praktik sederhana namun efektif untuk memastikan tumbuhan menerima manfaat penuh dari sinar matahari yang tersedia.

Studi ilmiah mengenai manfaat matahari bagi tumbuhan telah berkembang pesat sejak penemuan fotosintesis. Penelitian awal oleh T.W.

Engelmann pada tahun 1883 menggunakan prisma untuk memecah cahaya dan menunjukkan bahwa alga berfotosintesis paling aktif pada spektrum biru dan merah, meletakkan dasar pemahaman tentang spektrum aksi fotosintesis.

Metode yang digunakan melibatkan penggunaan bakteri aerobik yang berkumpul di sekitar area alga yang melepaskan oksigen paling banyak, menunjukkan area fotosintesis yang aktif.

Studi modern seringkali menggunakan teknik spektrofotometri dan kromatografi untuk menganalisis pigmen fotosintetik dan responsnya terhadap berbagai panjang gelombang cahaya, seperti yang sering dipublikasikan dalam Plant Physiology atau Photosynthesis Research.

Penelitian tentang efisiensi fotosintetik, misalnya, sering melibatkan pengukuran pertukaran gas (CO2 dan O2) menggunakan sistem infra-red gas analyzer (IRGA) di bawah berbagai kondisi cahaya dan suhu.

Data ini kemudian digunakan untuk membangun kurva respons cahaya yang menunjukkan bagaimana laju fotosintesis berubah seiring dengan peningkatan intensitas cahaya.

Studi yang dilakukan oleh Farquhar, von Caemmerer, dan Berry pada tahun 1980-an, yang dimuat dalam Planta, mengembangkan model matematis yang komprehensif tentang fotosintesis C3, memberikan kerangka kerja untuk memahami batasan fotosintetik dan potensi peningkatannya.

Meskipun manfaat matahari sangat jelas, terdapat pula ‘pandangan berlawanan’ atau lebih tepatnya batasan dan potensi kerugian jika paparan cahaya matahari tidak diatur dengan baik.

Radiasi matahari yang berlebihan, terutama intensitas UV yang tinggi atau kombinasi dengan stres lingkungan lainnya seperti kekeringan atau panas, dapat menyebabkan fotoinhibisi atau fotodamage.

Fotoinhibisi adalah penurunan efisiensi fotosintesis yang disebabkan oleh kerusakan pada fotosistem II, sebuah kompleks protein yang penting dalam penyerapan cahaya.

Ini dapat mengakibatkan stres oksidatif dan bahkan kematian sel tumbuhan jika tidak diatasi, seperti yang didokumentasikan dalam banyak studi di jurnal Journal of Experimental Botany pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21.

Metodologi untuk mempelajari fotoinhibisi sering melibatkan pengukuran fluoresensi klorofil, yang dapat memberikan indikasi langsung tentang efisiensi penggunaan energi cahaya oleh fotosistem.

Tumbuhan mengembangkan berbagai mekanisme fotoprotektif, seperti pembentukan pigmen pelindung (misalnya karotenoid), disipasi energi panas berlebih melalui siklus xantofil, atau perbaikan protein fotosistem yang rusak.

Studi tentang adaptasi ini memberikan wawasan tentang bagaimana tumbuhan bertahan dalam kondisi cahaya yang menantang dan bagaimana kita dapat memanipulasi lingkungan untuk meminimalkan kerusakan akibat cahaya berlebih.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis komprehensif tentang manfaat dan tantangan terkait cahaya matahari bagi tumbuhan, beberapa rekomendasi dapat dirumuskan untuk optimalisasi pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

Pertama, implementasi manajemen cahaya yang presisi dalam sistem pertanian terkontrol, seperti rumah kaca dan pertanian vertikal, harus terus dikembangkan.

Ini mencakup penggunaan teknologi LED yang dapat disesuaikan spektrum dan intensitasnya untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap fase pertumbuhan tanaman, memaksimalkan efisiensi fotosintesis sekaligus meminimalkan konsumsi energi.

Kedua, penelitian dan pengembangan varietas tanaman yang lebih efisien dalam memanfaatkan cahaya matahari, atau yang memiliki toleransi lebih tinggi terhadap kondisi cahaya ekstrem (terlalu sedikit atau terlalu banyak), perlu ditingkatkan.

Ini dapat melibatkan rekayasa genetik untuk meningkatkan efisiensi fotosintetik atau seleksi varietas yang mampu memproduksi metabolit pelindung lebih banyak. Penekanan harus diberikan pada tanaman pangan utama untuk meningkatkan ketahanan pangan global di tengah perubahan iklim.

Ketiga, perlu adanya edukasi yang lebih luas kepada petani dan masyarakat umum mengenai pentingnya memahami kebutuhan cahaya spesifik tanaman yang mereka tanam.

Informasi mengenai intensitas, durasi, dan spektrum cahaya yang optimal untuk berbagai jenis tanaman harus mudah diakses dan diterapkan.

Ini akan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dalam penempatan tanaman, pemilihan varietas, dan penggunaan teknologi pencahayaan tambahan.

Keempat, upaya mitigasi dampak polusi cahaya pada ekosistem alami dan pertanian perlu menjadi perhatian.

Regulasi dan praktik pencahayaan luar ruangan yang lebih bijaksana, seperti penggunaan lampu dengan spektrum terbatas atau pemasangan pelindung cahaya, dapat membantu mengurangi gangguan pada siklus fotoperiodik tumbuhan dan hewan nokturnal.

Ini adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan ekologis dan biodiversitas.

Cahaya matahari adalah anugerah tak ternilai bagi tumbuhan, bertindak sebagai pemicu utama fotosintesis yang mendasari seluruh kehidupan di Bumi. Dari mengatur pertumbuhan dan perkembangan hingga memicu respons adaptif terhadap lingkungan, peran matahari tidak dapat diremehkan.

Pemahaman mendalam tentang interaksi kompleks antara cahaya dan fisiologi tumbuhan tidak hanya memperkaya ilmu botani, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi dalam pertanian dan konservasi.

Meskipun manfaatnya sangat besar, manajemen cahaya yang tidak tepat dapat menyebabkan stres dan kerusakan pada tumbuhan.

Oleh karena itu, penelitian di masa depan harus terus berfokus pada pengembangan strategi cerdas untuk mengoptimalkan penggunaan cahaya matahari, baik melalui peningkatan efisiensi fotosintetik tanaman maupun melalui rekayasa lingkungan yang adaptif.

Dengan demikian, kita dapat memastikan keberlanjutan produksi pangan dan kesehatan ekosistem dalam menghadapi tantangan lingkungan yang terus berkembang.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru