Buah naga, atau dikenal juga dengan nama pitaya, merupakan buah tropis yang berasal dari keluarga kaktus, genus Hylocereus dan Selenicereus.
Buah ini memiliki penampilan yang mencolok dengan kulit berwarna cerah, seringkali merah muda atau kuning, serta daging buah berwarna putih atau merah dengan biji hitam kecil yang dapat dimakan.
Popularitasnya terus meningkat di seluruh dunia tidak hanya karena penampilannya yang eksotis dan rasanya yang manis segar, tetapi juga karena profil nutrisinya yang kaya dan beragam.

Kandungan nutrisi yang signifikan ini menjadikan buah naga sebagai objek penelitian ilmiah yang menarik untuk memahami kontribusinya terhadap kesehatan manusia secara menyeluruh.
manfaat buah naga untuk tubuh
-
Kaya Antioksidan Kuat
Buah naga mengandung antioksidan seperti betasianin, fenolik, dan flavonoid yang melimpah.
Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam melawan radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan serta berbagai penyakit kronis.
Konsumsi rutin dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif, menjaga integritas struktural dan fungsional organ.
-
Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Kandungan serat yang tinggi dalam buah naga, baik serat larut maupun tidak larut, sangat bermanfaat bagi sistem pencernaan. Serat tidak larut membantu menambah massa feses dan melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit.
Sementara itu, serat larut dapat membantu mengatur kadar gula darah dan kolesterol, serta menjadi prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.
-
Sumber Vitamin C yang Baik
Buah naga adalah sumber vitamin C yang signifikan, sebuah vitamin esensial yang dikenal sebagai antioksidan kuat dan peningkat kekebalan tubuh. Vitamin C mendukung produksi kolagen, penting untuk kesehatan kulit, tulang, dan pembuluh darah.
Selain itu, vitamin ini juga membantu penyerapan zat besi non-heme dari makanan nabati, yang krusial untuk mencegah anemia.
-
Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Kombinasi vitamin C, antioksidan lain, dan beberapa vitamin B dalam buah naga berperan sinergis dalam memperkuat sistem imun. Nutrisi ini membantu tubuh memerangi infeksi, mengurangi durasi penyakit, dan mempercepat proses penyembuhan.
Konsumsi rutin dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk menjaga pertahanan alami tubuh tetap optimal.
-
Membantu Mengatur Kadar Gula Darah
Meskipun memiliki rasa manis, buah naga memiliki indeks glikemik yang relatif rendah dan kaya serat. Serat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.
Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi buah naga dalam membantu manajemen gula darah pada individu dengan pradiabetes atau diabetes tipe 2, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia.
-
Menurunkan Kadar Kolesterol
Serat larut dalam buah naga dapat mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh, sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat).
Selain itu, biji hitam kecil dalam buah naga mengandung asam lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 dan omega-6 yang juga berkontribusi pada kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol total.
-
Baik untuk Kesehatan Jantung
Selain efeknya pada kolesterol, antioksidan dalam buah naga juga dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif pada pembuluh darah, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Kandungan magnesium dan kalium juga mendukung fungsi jantung yang sehat dan membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Ini menjadikan buah naga pilihan yang baik untuk diet pro-kardiovaskular.
-
Membantu Menjaga Berat Badan Ideal
Kandungan serat yang tinggi dan kalori yang relatif rendah menjadikan buah naga pilihan yang sangat baik untuk manajemen berat badan. Serat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.
Selain itu, kandungan airnya yang tinggi juga berkontribusi pada hidrasi dan rasa kenyang tanpa menambah banyak kalori.
Youtube Video:
-
Sumber Prebiotik Alami
Buah naga mengandung oligosakarida, sejenis karbohidrat yang berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik ini tidak dicerna oleh tubuh tetapi menjadi makanan bagi bakteri baik di usus, seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli.
Pertumbuhan bakteri baik ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan mikrobioma usus, yang berdampak luas pada pencernaan, kekebalan, dan bahkan suasana hati.
-
Mencegah Anemia
Buah naga adalah salah satu dari sedikit buah yang mengandung zat besi, mineral penting untuk pembentukan sel darah merah dan transportasi oksigen ke seluruh tubuh.
Dikombinasikan dengan kandungan vitamin C-nya yang tinggi, penyerapan zat besi dari buah naga menjadi lebih efisien. Ini menjadikannya makanan yang bermanfaat bagi individu yang berisiko kekurangan zat besi atau anemia.
-
Mendukung Kesehatan Tulang
Kalsium dan magnesium adalah dua mineral penting yang ditemukan dalam buah naga, keduanya krusial untuk menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Kalsium adalah komponen utama tulang, sementara magnesium berperan dalam aktivasi vitamin D dan penyerapan kalsium.
Konsumsi rutin dapat berkontribusi pada pencegahan osteoporosis dan menjaga kesehatan rangka.
-
Sifat Anti-inflamasi
Betasianin, pigmen yang memberikan warna merah pada buah naga, telah terbukti memiliki sifat anti-inflamasi.
Senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh, yang merupakan akar dari banyak penyakit modern seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Efek ini menambah dimensi lain pada manfaat kesehatan buah naga.
-
Menjaga Kesehatan Kulit
Kandungan antioksidan, terutama vitamin C, dalam buah naga sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Vitamin C berperan dalam sintesis kolagen, protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit.
Antioksidan juga membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan sinar UV, mengurangi tanda-tanda penuaan dini dan menjaga kulit tetap bercahaya.
-
Meningkatkan Hidrasi Tubuh
Buah naga memiliki kandungan air yang sangat tinggi, menjadikannya pilihan buah yang sangat baik untuk membantu menjaga hidrasi tubuh, terutama di iklim panas atau setelah aktivitas fisik.
Hidrasi yang adekuat penting untuk semua fungsi tubuh, termasuk regulasi suhu, transportasi nutrisi, dan pelumasan sendi. Ini adalah cara yang lezat dan menyegarkan untuk tetap terhidrasi.
-
Berpotensi Melindungi dari Kanker
Meskipun penelitian masih awal, beberapa studi in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa antioksidan dalam buah naga, seperti betasianin dan polifenol, memiliki sifat antikanker.
Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis sel kanker. Penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini.
-
Meningkatkan Kesehatan Mata
Meskipun tidak sepopuler wortel, buah naga mengandung karotenoid dalam jumlah kecil, prekursor vitamin A, yang penting untuk kesehatan mata.
Vitamin A esensial untuk penglihatan yang baik, terutama dalam kondisi cahaya redup, dan membantu melindungi mata dari degenerasi makula. Meskipun jumlahnya tidak besar, ini tetap merupakan kontribusi positif.
-
Detoksifikasi Alami
Antioksidan dan serat dalam buah naga secara tidak langsung mendukung proses detoksifikasi alami tubuh. Antioksidan membantu menetralkan racun dan radikal bebas, sementara serat membantu membersihkan saluran pencernaan dari limbah.
Ini berkontribusi pada fungsi hati dan ginjal yang lebih efisien dalam menghilangkan zat-zat berbahaya dari tubuh.
-
Meningkatkan Penyerapan Nutrisi Lain
Kehadiran prebiotik dalam buah naga yang mendukung mikrobioma usus yang sehat dapat secara tidak langsung meningkatkan penyerapan nutrisi. Bakteri baik di usus berperan dalam memecah makanan dan mensintesis beberapa vitamin, serta meningkatkan bioavailabilitas mineral.
Lingkungan usus yang sehat adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat dari makanan yang kita konsumsi.
-
Potensi Efek Neuroprotektif
Beberapa penelitian awal mengeksplorasi potensi antioksidan dalam buah naga untuk melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif. Stres oksidatif diketahui berkontribusi pada perkembangan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Meskipun masih dalam tahap awal, temuan ini menjanjikan untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang neurologi.
-
Meningkatkan Energi
Meskipun bukan sumber energi utama seperti karbohidrat kompleks, kandungan vitamin B kompleks, magnesium, dan air dalam buah naga dapat berkontribusi pada peningkatan metabolisme energi.
Vitamin B berperan dalam mengubah makanan menjadi energi, sementara magnesium penting untuk produksi ATP. Hidrasi yang baik juga esensial untuk menjaga tingkat energi optimal.
-
Sifat Anti-mikroba
Beberapa komponen dalam buah naga, terutama senyawa fenolik, telah menunjukkan aktivitas antimikroba dalam penelitian in vitro. Ini berarti buah naga berpotensi membantu melawan beberapa jenis bakteri dan jamur patogen.
Meskipun efek ini mungkin tidak signifikan seperti antibiotik, ini menambah daftar potensi manfaat kesehatan.
-
Membantu Proses Penyembuhan Luka
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah naga sangat penting untuk sintesis kolagen, protein struktural yang vital untuk penyembuhan luka. Kolagen membentuk kerangka dasar untuk perbaikan jaringan yang rusak.
Oleh karena itu, konsumsi buah naga dapat mendukung proses regenerasi sel dan mempercepat penutupan luka.
-
Sumber Mineral Esensial Lainnya
Selain zat besi, kalsium, dan magnesium, buah naga juga mengandung sejumlah kecil mineral penting lainnya seperti fosfor dan kalium.
Fosfor berperan dalam kesehatan tulang dan gigi serta metabolisme energi, sementara kalium penting untuk keseimbangan cairan, fungsi saraf, dan tekanan darah. Profil mineral yang beragam ini menambah nilai gizi buah naga.
Penerapan manfaat buah naga dalam konteks kesehatan nyata dapat diamati dalam berbagai skenario diet dan gaya hidup.
Sebagai contoh, bagi individu yang berjuang dengan masalah pencernaan seperti sembelit kronis, penambahan buah naga ke dalam diet harian dapat memberikan bantuan signifikan.
Seratnya yang tinggi membantu melunakkan feses dan melancarkan buang air besar, seringkali memberikan efek yang lebih lembut dibandingkan laksatif kimia.
Pada penderita diabetes tipe 2, buah naga menawarkan manfaat dalam manajemen gula darah. Meskipun bukan pengganti obat-obatan, seratnya membantu memperlambat penyerapan glukosa, sehingga mencegah lonjakan gula darah pasca-makan.
Menurut sebuah ulasan di Journal of Diabetes Research (2017), beberapa studi praklinis menunjukkan potensi buah naga dalam meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi resistensi insulin, meskipun studi klinis pada manusia masih terbatas namun menjanjikan.
Dalam konteks pencegahan penyakit jantung, konsumsi buah naga secara teratur dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol LDL dan trigliserida.
Biji buah naga yang kaya asam lemak esensial omega-3 dan omega-6, bersama dengan serat larutnya, bekerja secara sinergis untuk mendukung profil lipid yang sehat. Ini menjadikan buah naga sebagai komponen berharga dalam diet protektif kardiovaskular.
Bagi mereka yang ingin menjaga berat badan ideal atau sedang dalam program penurunan berat badan, buah naga adalah pilihan camilan yang cerdas.
Kandungan kalorinya yang rendah dan seratnya yang tinggi membantu menciptakan rasa kenyang yang lebih lama, mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Menurut ahli gizi, “Mengintegrasikan buah-buahan tinggi serat seperti buah naga dapat menjadi strategi efektif untuk mengelola nafsu makan tanpa mengorbankan nutrisi.”
Manfaat antioksidan buah naga juga relevan dalam konteks penuaan dan kesehatan kulit. Radikal bebas dari polusi, sinar UV, dan stres dapat merusak sel kulit, menyebabkan kerutan dan kehilangan elastisitas.
Antioksidan seperti vitamin C dan betasianin dalam buah naga membantu menetralkan radikal bebas ini, mendukung regenerasi sel kulit dan menjaga penampilan yang lebih muda.
Ibu hamil seringkali berisiko mengalami anemia defisiensi besi. Buah naga, sebagai salah satu dari sedikit buah yang mengandung zat besi, dapat menjadi suplemen diet alami yang bermanfaat.
Kombinasi zat besi dengan vitamin C yang meningkatkan penyerapan besi menjadikannya pilihan yang baik untuk mendukung kebutuhan nutrisi ibu dan janin. Namun, konsultasi dengan dokter tetap dianjurkan.
Aspek prebiotik buah naga memiliki implikasi besar untuk kesehatan usus secara keseluruhan. Mikrobioma usus yang seimbang adalah kunci untuk pencernaan yang efisien, penyerapan nutrisi, dan bahkan fungsi kekebalan tubuh.
Individu dengan disbioma usus mungkin menemukan bahwa konsumsi buah naga secara teratur membantu memulihkan keseimbangan bakteri baik, mengurangi gejala seperti kembung atau gas.
Dalam komunitas yang sadar akan makanan fungsional, buah naga semakin diakui sebagai “superfood” yang dapat meningkatkan kesehatan secara umum.
Misalnya, di beberapa negara Asia Tenggara, buah naga sering dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehari-hari untuk menjaga vitalitas dan mencegah penyakit kronis, mencerminkan kepercayaan tradisional yang kini didukung oleh ilmu pengetahuan modern.
Kasus lain yang menarik adalah penggunaan buah naga dalam diet pemulihan atlet.
Kandungan air dan elektrolitnya (meskipun dalam jumlah kecil) dapat membantu rehidrasi setelah latihan intens, sementara antioksidannya membantu mengurangi stres oksidatif yang disebabkan oleh aktivitas fisik berat. Ini mendukung pemulihan otot dan mengurangi nyeri pasca-latihan.
Akhirnya, potensi buah naga dalam pencegahan kanker, meskipun masih dalam tahap penelitian awal, membuka diskusi tentang peran diet dalam onkologi. Senyawa bioaktif seperti betasianin telah menunjukkan aktivitas anti-proliferatif pada sel kanker dalam studi laboratorium.
“Penelitian lebih lanjut diperlukan, tetapi data awal menunjukkan bahwa fitokimia dalam buah naga memiliki kemampuan untuk memodulasi jalur sinyal seluler yang terkait dengan pertumbuhan kanker,” ujar seorang peneliti di bidang nutrisi onkologi.
Tips Mengonsumsi Buah Naga
Untuk memaksimalkan manfaat buah naga, penting untuk memilih dan mengonsumsinya dengan cara yang tepat. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk mengintegrasikan buah naga ke dalam diet Anda secara efektif dan aman.
-
Pilih Buah yang Matang Sempurna
Pilihlah buah naga yang kulitnya berwarna cerah dan merata, tanpa noda atau memar yang signifikan. Kulit harus sedikit lunak saat ditekan, tetapi tidak lembek.
Sirip atau “daun” pada kulit harus sedikit layu di ujungnya, menunjukkan kematangan yang baik. Buah yang terlalu keras mungkin belum matang, sedangkan yang terlalu lunak bisa jadi sudah terlalu matang atau busuk.
-
Cara Memotong dan Mengonsumsi
Potong buah naga menjadi dua bagian memanjang. Daging buahnya bisa diambil dengan sendok atau dikupas kulitnya lalu dipotong dadu atau irisan.
Biji hitam kecilnya aman untuk dimakan dan bahkan mengandung nutrisi tambahan seperti asam lemak esensial. Pastikan untuk mencuci buah sebelum memotongnya untuk menghilangkan kotoran atau residu.
-
Variasi Konsumsi
Buah naga dapat dinikmati langsung sebagai camilan sehat, ditambahkan ke dalam salad buah untuk tampilan dan nutrisi ekstra, atau dicampur ke dalam smoothie. Anda juga bisa menggunakannya sebagai topping untuk yogurt, sereal, atau oatmeal.
Kreativitas dalam penyajian dapat meningkatkan daya tarik dan frekuensi konsumsi.
-
Penyimpanan yang Tepat
Buah naga yang belum dipotong dapat disimpan pada suhu ruangan selama beberapa hari. Setelah dipotong, sebaiknya simpan di dalam lemari es dalam wadah kedap udara untuk menjaga kesegaran dan mencegah oksidasi.
Konsumsi dalam beberapa hari setelah dipotong untuk mendapatkan manfaat nutrisi optimal.
-
Perhatikan Porsi
Meskipun buah naga sehat, konsumsi dalam jumlah moderat tetap disarankan sebagai bagian dari diet seimbang. Terlalu banyak serat secara mendadak dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa individu.
Sekitar satu buah naga berukuran sedang per hari sudah cukup untuk mendapatkan manfaatnya.
Sejumlah penelitian ilmiah telah dilakukan untuk mengonfirmasi manfaat kesehatan buah naga, meskipun sebagian besar masih bersifat in vitro atau menggunakan model hewan.
Studi tentang aktivitas antioksidan buah naga sering menggunakan metode spektrofotometri untuk mengukur kandungan total fenolik, flavonoid, dan kapasitas antioksidan seperti DPPH atau FRAP.
Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam Food Chemistry pada tahun 2011 oleh Kim et al. menunjukkan bahwa ekstrak buah naga merah memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan, sebanding dengan beberapa buah beri lainnya.
Dalam konteks kesehatan metabolik, penelitian pada hewan telah memberikan wawasan penting. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology (2010) oleh Huda-Faujan et al.
pada tikus diabetes menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak buah naga dapat menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki profil lipid.
Desain penelitian ini melibatkan pemberian ekstrak buah naga secara oral kepada tikus diabetes selama beberapa minggu, diikuti dengan pengukuran kadar glukosa, insulin, dan kolesterol. Temuan ini mendukung potensi buah naga sebagai agen antidiabetik dan hipolipidemik.
Mengenai kesehatan usus, penelitian telah mengidentifikasi oligosakarida dalam buah naga sebagai prebiotik yang potensial. Sebuah studi dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry (2015) oleh Li et al.
menemukan bahwa oligosakarida dari buah naga dapat secara selektif merangsang pertumbuhan bakteri probiotik seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli dalam kultur in vitro.
Ini menunjukkan bahwa buah naga dapat memodulasi mikrobioma usus ke arah yang lebih sehat, meskipun efek ini perlu dikonfirmasi dalam uji klinis pada manusia.
Namun, perlu dicatat bahwa sebagian besar bukti mengenai manfaat buah naga masih berasal dari penelitian praklinis. Studi pada manusia, terutama uji klinis acak terkontrol (RCT) berskala besar dan jangka panjang, masih terbatas.
Beberapa penelitian pada manusia yang ada cenderung memiliki ukuran sampel kecil atau durasi yang singkat, seperti studi yang mengamati efek buah naga pada respons glikemik pasca-prandial.
Keterbatasan ini terkadang memunculkan pandangan yang berlawanan atau skeptis mengenai klaim manfaat kesehatan yang luas, terutama jika dibandingkan dengan obat-obatan farmasi yang telah melalui uji klinis ketat.
Pandangan yang berlawanan seringkali berargumen bahwa meskipun buah naga kaya nutrisi, efeknya mungkin tidak sekuat yang digembar-gemborkan dalam kondisi penyakit yang parah.
Beberapa kritikus menyoroti bahwa banyak studi yang menunjukkan efek positif menggunakan ekstrak terkonsentrasi yang mungkin tidak mereplikasi konsumsi buah utuh secara normal.
Mereka menekankan pentingnya diet seimbang secara keseluruhan daripada mengandalkan satu jenis makanan “super” untuk semua masalah kesehatan.
Meskipun demikian, konsensus umum di kalangan ahli gizi adalah bahwa buah naga merupakan tambahan yang sangat sehat untuk diet seimbang.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis manfaat nutrisi dan bukti ilmiah yang ada, buah naga sangat direkomendasikan sebagai bagian dari diet sehat dan seimbang.
Konsumsi rutin buah naga dapat berkontribusi pada peningkatan asupan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan untuk mengonsumsi buah naga segar dan matang. Buah ini dapat dinikmati langsung sebagai camilan, ditambahkan ke dalam salad buah, smoothie, atau sebagai pelengkap sarapan.
Integrasikan buah naga secara konsisten dalam pola makan Anda, bukan hanya sesekali, untuk merasakan efek jangka panjangnya.
Bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, meskipun buah naga dapat membantu manajemen gula darah, penting untuk tetap memantau asupan dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Buah naga harus dianggap sebagai pelengkap diet dan bukan pengganti pengobatan medis.
Diversifikasi asupan buah dan sayuran juga sangat dianjurkan. Meskipun buah naga memiliki banyak manfaat, tidak ada satu pun makanan tunggal yang dapat menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Kombinasikan buah naga dengan berbagai jenis buah, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat untuk diet yang holistik dan bergizi seimbang.
Buah naga merupakan buah tropis yang kaya akan nutrisi esensial dan senyawa bioaktif, menawarkan beragam manfaat kesehatan yang signifikan bagi tubuh.
Kandungan serat, vitamin C, antioksidan seperti betasianin dan fenolik, serta mineral seperti zat besi dan magnesium, menjadikannya pilihan makanan yang sangat baik untuk mendukung kesehatan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu manajemen gula darah dan kolesterol, serta berkontribusi pada kesehatan jantung dan kulit.
Meskipun banyak bukti awal yang menjanjikan berasal dari studi in vitro dan model hewan, yang mengindikasikan potensi anti-inflamasi, anti-kanker, dan prebiotik, penelitian lebih lanjut pada manusia, terutama uji klinis berskala besar, masih diperlukan untuk mengonfirmasi dan memperluas pemahaman mengenai mekanisme dan dosis efektif dari manfaat-manfaat ini.
Masa depan penelitian mengenai buah naga harus berfokus pada studi intervensi jangka panjang pada populasi manusia yang beragam untuk menguatkan klaim kesehatan yang ada.
Selain itu, eksplorasi lebih lanjut terhadap senyawa bioaktif spesifik dan sinergi antar nutrisi dalam buah naga dapat membuka jalan bagi pengembangan produk pangan fungsional atau suplemen baru.
Dengan profil nutrisi yang mengesankan dan potensi kesehatan yang luas, buah naga berhak mendapatkan tempat yang lebih menonjol dalam rekomendasi diet sehat global dan terus menjadi subjek penelitian yang menarik di bidang ilmu pangan dan nutrisi.