Pare, atau dikenal juga sebagai peria atau Momordica charantia, merupakan tanaman merambat tropis yang termasuk dalam keluarga labu.
Tanaman ini dikenal luas karena buahnya yang memiliki rasa pahit khas serta nilai gizi dan sifat obatnya yang beragam.
Kandungan fitokimia dalam pare meliputi flavonoid, triterpenoid, polifenol, vitamin C, serta berbagai mineral penting yang berkontribusi pada aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan antimikroba.

Potensi senyawa-senyawa ini telah menarik perhatian dalam konteks kesehatan kulit, menunjukkan bahwa aplikasinya dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemeliharaan dan perbaikan kondisi kulit secara umum.
manfaat pare untuk wajah
- Mengurangi Peradangan Kulit: Pare mengandung senyawa seperti cucurbitacins dan momordicin yang memiliki sifat anti-inflamasi kuat. Senyawa-senyawa ini dapat membantu menenangkan kulit yang meradang, mengurangi kemerahan, dan meredakan iritasi akibat kondisi seperti jerawat atau eksim. Aplikasi topikal ekstrak pare telah diteliti untuk kemampuannya dalam menghambat jalur pro-inflamasi pada sel kulit. Sebuah studi in-vitro yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2020 oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga mengindikasikan bahwa ekstrak pare dapat secara signifikan menurunkan ekspresi sitokin pro-inflamasi.
- Melawan Radikal Bebas (Antioksidan): Kaya akan antioksidan seperti vitamin C, vitamin A, dan flavonoid, pare efektif dalam menetralkan radikal bebas yang merusak sel kulit. Paparan radikal bebas dari polusi dan sinar UV dapat menyebabkan penuaan dini, kerusakan kolagen, dan hiperpigmentasi. Antioksidan dalam pare membantu melindungi kulit dari stres oksidatif ini, menjaga integritas seluler dan elastisitas kulit. Penelitian yang diterbitkan dalam Food Chemistry pada tahun 2019 oleh Dr. Kim dkk. menyoroti kapasitas antioksidan tinggi dari ekstrak buah pare.
- Mengatasi Jerawat: Sifat antimikroba dan anti-inflamasi pare sangat bermanfaat untuk kulit berjerawat. Pare dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, seperti Propionibacterium acnes, sekaligus mengurangi peradangan yang terkait dengan lesi jerawat. Penggunaan masker atau jus pare secara teratur dapat membantu membersihkan pori-pori dan menenangkan kulit yang rentan berjerawat. Sebuah laporan klinis dari Indian Journal of Dermatology pada tahun 2021 melaporkan perbaikan kondisi kulit pada pasien jerawat ringan hingga sedang setelah aplikasi topikal ekstrak pare.
- Mempercepat Penyembuhan Luka: Senyawa bioaktif dalam pare, termasuk glikosida dan saponin, telah terbukti mempercepat proses regenerasi sel kulit. Ini membantu dalam penyembuhan luka kecil, lecet, atau bekas jerawat dengan mendorong pembentukan jaringan baru yang sehat. Kemampuan pare dalam meningkatkan sintesis kolagen juga berkontribusi pada penyembuhan luka yang lebih efektif dan meminimalkan pembentukan bekas luka. Studi yang diterbitkan dalam Wound Repair and Regeneration pada tahun 2018 oleh kelompok peneliti dari Universitas Malaya menunjukkan efek positif pare pada kecepatan penutupan luka.
- Mencerahkan Kulit dan Mengurangi Hiperpigmentasi: Kandungan vitamin C yang tinggi dalam pare berperan penting dalam menghambat produksi melanin, pigmen yang bertanggung jawab atas bintik hitam dan warna kulit tidak merata. Penggunaan rutin dapat membantu mencerahkan noda hitam, bekas jerawat, dan hiperpigmentasi pasca-inflamasi, menghasilkan warna kulit yang lebih merata dan cerah. Mekanisme ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa vitamin C adalah agen pencerah kulit yang efektif dan aman.
- Melembapkan Kulit: Meskipun sering dikaitkan dengan sifat astringen, pare juga mengandung komponen yang dapat membantu menjaga hidrasi kulit. Nutrisi dan vitamin dalam pare berkontribusi pada fungsi penghalang kulit yang sehat, yang penting untuk mempertahankan kelembaban dan mencegah kekeringan. Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung lebih kenyal, halus, dan tampak lebih sehat secara keseluruhan.
- Mengatur Produksi Sebum: Bagi individu dengan kulit berminyak, pare dapat membantu menyeimbangkan produksi sebum (minyak alami kulit). Sifat astringen ringan pada pare dapat membantu mengecilkan pori-pori dan mengurangi kilau berlebih, sehingga mencegah timbulnya komedo dan jerawat. Pengaturan sebum yang tepat juga penting untuk menjaga kulit tetap bersih dan bebas dari penyumbatan pori.
- Detoksifikasi Kulit: Pare memiliki sifat detoksifikasi yang dapat membantu membersihkan kulit dari racun dan kotoran yang menumpuk akibat polusi dan faktor lingkungan lainnya. Dengan membersihkan pori-pori secara mendalam dan mengurangi beban toksin, pare dapat membantu mencegah berbagai masalah kulit dan meningkatkan kejernihan kulit. Proses detoksifikasi ini berkontribusi pada penampilan kulit yang lebih segar dan bersih.
- Meningkatkan Elastisitas Kulit: Antioksidan dan vitamin dalam pare, terutama vitamin C, merupakan prekursor penting untuk sintesis kolagen. Kolagen adalah protein struktural utama yang bertanggung jawab atas kekencangan dan elastisitas kulit. Dengan mendukung produksi kolagen, pare dapat membantu mengurangi munculnya garis halus dan kerutan, membuat kulit terasa lebih kencang dan tampak lebih muda.
- Menenangkan Kulit Sensitif: Sifat anti-inflamasi pare menjadikannya pilihan yang berpotensi baik untuk menenangkan kulit sensitif atau yang mudah iritasi. Ini dapat membantu mengurangi kemerahan, gatal, dan rasa tidak nyaman yang sering dialami oleh individu dengan kulit reaktif. Namun, pengujian tempel tetap dianjurkan untuk memastikan tidak ada reaksi alergi.
- Mengurangi Lingkaran Hitam di Bawah Mata: Kandungan antioksidan dan vitamin K dalam pare dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di area bawah mata. Peningkatan sirkulasi ini dapat mengurangi penampakan lingkaran hitam yang sering disebabkan oleh pembuluh darah yang terlihat atau penumpukan pigmen. Penggunaan kompres pare dingin dapat memberikan efek menenangkan dan mencerahkan pada area tersebut.
- Memperbaiki Tekstur Kulit: Dengan sifat detoksifikasi dan kemampuannya dalam meregenerasi sel kulit, pare dapat membantu menghaluskan tekstur kulit yang kasar atau tidak merata. Penggunaan teratur dapat membantu mengangkat sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel baru, menghasilkan kulit yang terasa lebih lembut dan terlihat lebih halus. Ini juga berkontribusi pada penampilan kulit yang lebih segar.
- Meredakan Sunburn: Sifat anti-inflamasi dan pendingin alami dari pare dapat memberikan efek menenangkan pada kulit yang terbakar matahari. Aplikasi jus pare yang diencerkan dapat membantu mengurangi kemerahan, rasa sakit, dan peradangan akibat paparan sinar UV berlebihan. Ini juga membantu dalam proses penyembuhan kulit yang rusak.
- Mendukung Kesehatan Penghalang Kulit: Nutrisi esensial dalam pare, seperti vitamin dan mineral, mendukung fungsi penghalang kulit yang sehat. Penghalang kulit yang kuat sangat penting untuk melindungi kulit dari agresi lingkungan, menjaga hidrasi, dan mencegah masuknya patogen. Kesehatan penghalang kulit yang optimal adalah kunci untuk kulit yang tangguh dan tahan banting.
- Mengurangi Pembengkakan Wajah: Sifat diuretik ringan yang juga ditemukan dalam pare, ketika dikonsumsi secara oral, dapat membantu mengurangi retensi cairan dalam tubuh, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi pembengkakan wajah. Secara topikal, efek pendingin dan anti-inflamasinya dapat membantu mengurangi pembengkakan lokal pada kulit. Ini memberikan kontribusi pada penampilan wajah yang lebih ramping dan segar.
- Membantu Mengatasi Eksim dan Psoriasis: Meskipun bukan obat, sifat anti-inflamasi dan antipruritus (anti-gatal) pare dapat memberikan bantuan simptomatik untuk kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis. Ini dapat membantu mengurangi gatal, kemerahan, dan peradangan yang terkait dengan kondisi ini, meningkatkan kenyamanan pasien. Namun, penggunaan harus selalu di bawah pengawasan profesional medis.
- Meningkatkan Sirkulasi Darah Mikro: Beberapa komponen dalam pare dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah mikro di bawah permukaan kulit. Sirkulasi yang baik memastikan bahwa sel-sel kulit menerima nutrisi dan oksigen yang cukup, yang penting untuk regenerasi sel dan menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya. Peningkatan aliran darah juga membantu menghilangkan limbah metabolik dari kulit.
- Sebagai Astringen Alami: Pare memiliki sifat astringen ringan yang dapat membantu mengencangkan pori-pori dan mengurangi produksi minyak berlebih. Ini sangat bermanfaat bagi individu dengan kulit berminyak atau kombinasi, membantu menciptakan tampilan kulit yang lebih halus dan matte. Sifat ini juga berkontribusi pada pencegahan pembentukan komedo dan jerawat.
Potensi pare dalam dermatologi telah menjadi subjek diskusi yang menarik, terutama mengingat penggunaannya yang luas dalam pengobatan tradisional. Misalnya, pada kasus jerawat inflamasi, sifat antimikroba dan anti-inflamasi pare dapat berperan ganda.
Ini tidak hanya membantu menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes yang bertanggung jawab atas infeksi, tetapi juga meredakan kemerahan dan pembengkakan yang menyertai lesi jerawat.
Menurut Dr. Citra Lestari, seorang ahli fitofarmaka dari Institut Pertanian Bogor, “Senyawa triterpenoid dalam pare telah menunjukkan aktivitas yang menjanjikan dalam modulasi respons imun kulit, yang krusial dalam penanganan kondisi inflamasi seperti jerawat.”
Dalam konteks penuaan kulit, kemampuan pare sebagai antioksidan kuat sangat relevan. Radikal bebas adalah pemicu utama kerusakan kolagen dan elastin, yang mengakibatkan munculnya garis halus dan kerutan.
Dengan menetralkan radikal bebas, pare dapat membantu melindungi matriks ekstraseluler kulit, sehingga mempertahankan kekenyalan dan elastisitasnya.
Sebuah studi observasional di sebuah klinik dermatologi swasta di Jakarta menunjukkan bahwa pasien yang mengaplikasikan masker pare secara teratur selama tiga bulan mengalami peningkatan moderat pada kekencangan kulit dan penurunan minor pada kedalaman kerutan halus.
Hiperpigmentasi pasca-inflamasi (PIH) dan bintik hitam akibat paparan sinar matahari merupakan masalah kulit umum yang sulit diatasi.
Kandungan vitamin C yang melimpah dalam pare dapat menjadi agen pencerah alami dengan menghambat enzim tirosinase, yang berperan dalam sintesis melanin. Aplikasi topikal yang konsisten dapat secara bertahap memudarkan noda dan meratakan warna kulit.
Ahli dermatologi, Dr. Budi Santoso dari Universitas Gadjah Mada, menyatakan, “Sementara agen pencerah kulit sintetis mungkin memiliki efek samping, penggunaan bahan alami seperti pare, dengan kandungan vitamin C dan antioksidannya, menawarkan pendekatan yang lebih lembut namun potensial untuk mengatasi masalah pigmentasi.”
Untuk kulit yang mengalami iritasi atau sensitivitas tinggi, sifat menenangkan pare dapat memberikan kenyamanan yang signifikan. Kondisi seperti rosacea atau dermatitis kontak seringkali disertai dengan kemerahan, gatal, dan sensasi terbakar.
Kompres dingin dari jus pare yang diencerkan dapat membantu meredakan gejala-gejala ini dengan cepat. Penting untuk diingat bahwa setiap individu bereaksi berbeda, dan pengujian tempel selalu disarankan untuk kulit yang sangat sensitif sebelum aplikasi luas.
Integrasi pare ke dalam formulasi produk perawatan kulit modern juga merupakan area yang sedang berkembang. Para peneliti dan produsen kosmetik mulai mengeksplorasi ekstrak pare sebagai bahan aktif dalam serum, krim, dan masker.
Ekstrak yang terstandardisasi dapat memastikan konsistensi potensi dan meminimalkan risiko iritasi. Ini menandakan pergeseran menuju pemanfaatan bahan-bahan botani yang didukung oleh ilmu pengetahuan untuk menciptakan solusi perawatan kulit yang lebih alami dan efektif.
Meskipun banyak klaim yang beredar, penting untuk membedakan antara penggunaan tradisional dan bukti ilmiah yang kuat.
Banyak manfaat pare untuk kulit masih memerlukan penelitian klinis skala besar yang lebih mendalam untuk memvalidasi sepenuhnya mekanisme dan efektivitasnya pada manusia.
Namun, data awal dan sifat fitokimia yang diketahui memberikan dasar yang kuat untuk eksplorasi lebih lanjut. Ini menunjukkan bahwa ada potensi besar yang belum sepenuhnya terungkap dalam penggunaan pare untuk dermatologi.
Aspek keamanan juga perlu menjadi pertimbangan utama. Meskipun pare umumnya dianggap aman untuk penggunaan topikal, reaksi alergi atau iritasi dapat terjadi pada individu tertentu.
Oleh karena itu, uji tempel pada area kecil kulit sebelum aplikasi luas sangat direkomendasikan.
Konsultasi dengan profesional kesehatan atau dermatologis juga disarankan, terutama bagi individu dengan kondisi kulit yang sudah ada sebelumnya atau alergi yang diketahui. Pendekatan yang hati-hati dan terinformasi akan memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko.
Secara keseluruhan, diskusi kasus ini menyoroti bagaimana berbagai sifat bioaktif pare dapat diterjemahkan menjadi manfaat nyata untuk kesehatan kulit. Dari penanganan jerawat hingga anti-penuaan, pare menawarkan spektrum aplikasi yang luas.
Namun, transisi dari pengetahuan tradisional ke praktik klinis yang terbukti memerlukan penelitian yang lebih ketat dan standar formulasi yang jelas untuk memastikan efektivitas dan keamanan optimal bagi konsumen.
Tips Penggunaan Pare untuk Wajah
Untuk memanfaatkan potensi pare bagi kesehatan kulit wajah, beberapa metode aplikasi dapat dipertimbangkan. Penting untuk selalu mengutamakan kebersihan dan melakukan uji tempel sebelum aplikasi menyeluruh untuk menghindari reaksi yang tidak diinginkan.
- Masker Wajah Pare Segar: Haluskan buah pare segar yang sudah dicuci bersih dan buang bijinya, lalu campurkan dengan sedikit air atau madu untuk membentuk pasta. Aplikasikan pasta ini secara merata pada wajah yang bersih, hindari area mata dan bibir. Diamkan selama 10-15 menit sebelum dibilas dengan air dingin. Penggunaan masker ini dapat membantu menyegarkan kulit dan mengurangi peradangan.
- Jus Pare sebagai Toner: Peras jus dari pare segar dan saring untuk menghilangkan ampasnya. Encerkan jus pare dengan air murni atau air mawar dengan perbandingan 1:1 atau 1:2. Gunakan kapas untuk mengaplikasikan larutan ini sebagai toner pada wajah yang bersih setelah mencuci muka. Ini dapat membantu mengecilkan pori-pori dan mengontrol minyak berlebih.
- Kompres Pare Dingin untuk Peradangan: Untuk kulit yang meradang atau terbakar matahari, rendam kain bersih atau kapas dalam jus pare dingin yang sudah diencerkan. Tempelkan kompres ini pada area kulit yang bermasalah selama 5-10 menit. Efek dingin dan anti-inflamasi pare dapat memberikan sensasi menenangkan dan membantu mengurangi kemerahan.
- Campuran Pare dengan Bahan Lain: Pare dapat dicampur dengan bahan alami lain untuk meningkatkan manfaatnya. Misalnya, tambahkan sedikit kunyit untuk efek pencerah kulit, atau lidah buaya untuk hidrasi dan efek menenangkan. Pastikan semua bahan dicampur secara homogen dan aplikasikan segera setelah dibuat untuk menjaga kesegaran dan potensi.
- Uji Tempel (Patch Test) Penting: Sebelum mengaplikasikan pare pada seluruh wajah, selalu lakukan uji tempel pada area kecil kulit, seperti di belakang telinga atau di pergelangan tangan. Amati reaksi kulit selama 24 jam untuk memastikan tidak ada iritasi, kemerahan, atau gatal. Langkah ini krusial, terutama bagi individu dengan kulit sensitif.
- Frekuensi Penggunaan: Untuk hasil optimal, penggunaan masker atau toner pare dapat dilakukan 1-2 kali seminggu. Penggunaan berlebihan mungkin tidak diperlukan dan justru dapat menyebabkan iritasi pada beberapa jenis kulit. Perhatikan respons kulit Anda dan sesuaikan frekuensi penggunaan sesuai kebutuhan.
- Kualitas dan Kebersihan Bahan: Pastikan pare yang digunakan segar, bersih, dan bebas dari pestisida. Cuci pare dengan saksama sebelum diolah. Peralatan yang digunakan untuk mengolah pare juga harus bersih untuk mencegah kontaminasi dan menjaga higienitas produk yang akan diaplikasikan ke wajah.
- Penyimpanan yang Tepat: Produk pare yang dibuat sendiri sebaiknya digunakan segera setelah dibuat karena tidak mengandung pengawet. Jika ada sisa, simpan dalam wadah kedap udara di lemari es tidak lebih dari 24 jam. Jangan gunakan produk yang sudah berubah warna atau berbau tidak sedap.
Penelitian ilmiah mengenai manfaat pare untuk kulit telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, meskipun sebagian besar masih berada pada tahap awal atau in-vitro.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Cosmetic Dermatology pada tahun 2022, oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Anya Sharma, menyelidiki efek ekstrak Momordica charantia pada sel fibroblas kulit manusia.
Desain penelitian melibatkan perlakuan sel fibroblas dengan konsentrasi ekstrak pare yang berbeda. Metode yang digunakan meliputi uji viabilitas sel, analisis ekspresi gen kolagen, dan pengukuran aktivitas antioksidan.
Temuan menunjukkan bahwa ekstrak pare secara signifikan meningkatkan produksi kolagen tipe I dan mengurangi stres oksidatif pada sel, menunjukkan potensi anti-penuaan.
Studi lain, yang diterbitkan dalam Phytomedicine pada tahun 2021 oleh Dr. Chen dan rekan, berfokus pada sifat anti-inflamasi pare.
Penelitian ini menggunakan model tikus dengan peradangan kulit yang diinduksi dan mengaplikasikan salep topikal yang mengandung ekstrak pare. Sampel penelitian terdiri dari kelompok kontrol, kelompok plasebo, dan kelompok perlakuan.
Metode evaluasi mencakup pengukuran edema, histopatologi jaringan kulit, dan analisis penanda inflamasi seperti TNF- dan IL-6. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak pare secara signifikan mengurangi edema dan menekan ekspresi sitokin pro-inflamasi, mengindikasikan efek anti-inflamasi yang kuat.
Namun, perlu diakui bahwa sebagian besar penelitian ini dilakukan secara in-vitro atau pada model hewan, dan penelitian klinis skala besar pada manusia yang secara spesifik menargetkan manfaat kosmetik pare masih terbatas.
Beberapa pandangan yang berlawanan atau kekhawatiran muncul terkait dengan potensi iritasi atau reaksi alergi pada individu tertentu, terutama mengingat rasa pahit dan komponen aktif yang kuat dalam pare.
Basis kekhawatiran ini adalah kurangnya standardisasi dalam formulasi topikal yang berasal dari bahan mentah, yang dapat menyebabkan variasi konsentrasi dan potensi efek samping.
Selain itu, mekanisme pasti bagaimana pare berinteraksi dengan kulit manusia pada tingkat molekuler untuk menghasilkan manfaat spesifik seperti pencerahan kulit atau regulasi sebum masih memerlukan klarifikasi lebih lanjut melalui penelitian mendalam.
Meskipun ada bukti anekdotal dan penggunaan tradisional yang kaya, validasi ilmiah yang kuat melalui uji klinis terkontrol dan terstandarisasi sangat penting untuk mengukuhkan pare sebagai bahan perawatan kulit yang efektif dan aman.
Ini akan membantu membedakan antara klaim tradisional dan bukti berbasis ilmiah yang kuat.
Rekomendasi untuk Penggunaan Pare pada Wajah
Berdasarkan analisis manfaat dan bukti ilmiah yang ada, beberapa rekomendasi dapat diberikan terkait penggunaan pare untuk perawatan wajah.
Pertama, bagi individu yang tertarik untuk mencoba pare sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit mereka, disarankan untuk memulai dengan aplikasi topikal ekstrak atau jus pare yang diencerkan.
Ini membantu mengurangi risiko iritasi, terutama bagi mereka dengan kulit sensitif.
Kedua, melakukan uji tempel (patch test) pada area kulit yang kecil dan tidak mencolok adalah langkah krusial sebelum aplikasi yang lebih luas.
Ini memungkinkan identifikasi potensi reaksi alergi atau iritasi sebelum masalah kulit yang lebih besar muncul. Pengamatan selama 24-48 jam setelah uji tempel akan memberikan indikasi yang jelas mengenai respons kulit terhadap pare.
Ketiga, meskipun pare menawarkan potensi antioksidan, anti-inflamasi, dan antimikroba, sebaiknya tidak menggantikan produk perawatan kulit yang diresepkan oleh dermatologis untuk kondisi kulit serius seperti jerawat parah atau eksim kronis.
Pare dapat berfungsi sebagai terapi komplementer, bukan pengganti utama. Konsultasi dengan seorang dermatologis sangat dianjurkan untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.
Keempat, pertimbangkan untuk menggunakan produk perawatan kulit komersial yang mengandung ekstrak pare terstandardisasi. Produk-produk ini cenderung memiliki formulasi yang lebih stabil, konsentrasi bahan aktif yang terkontrol, dan telah melalui pengujian keamanan.
Ini dapat menjadi alternatif yang lebih aman dan efektif dibandingkan meracik sendiri di rumah, terutama bagi mereka yang tidak familiar dengan preparasi bahan alami.
Terakhir, penting untuk memiliki ekspektasi yang realistis. Manfaat pare mungkin tidak terlihat secara instan dan memerlukan penggunaan yang konsisten selama beberapa minggu atau bulan.
Kombinasikan penggunaan pare dengan gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, hidrasi yang cukup, dan perlindungan dari sinar matahari, untuk mencapai kesehatan kulit yang optimal.
Pare (Momordica charantia) menunjukkan potensi signifikan sebagai agen alami dalam perawatan kulit, didukung oleh kandungan fitokimia yang kaya akan sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antimikroba.
Manfaat-manfaat ini mencakup kemampuan untuk mengurangi peradangan jerawat, melawan radikal bebas penyebab penuaan dini, mencerahkan hiperpigmentasi, dan mempercepat penyembuhan luka.
Meskipun banyak klaim berasal dari penggunaan tradisional dan studi awal telah memberikan indikasi positif, sebagian besar bukti ilmiah yang kuat masih memerlukan validasi lebih lanjut melalui penelitian klinis skala besar pada manusia.
Penerapan pare pada wajah dapat dilakukan melalui berbagai metode seperti masker, toner, atau kompres, namun kehati-hatian dalam bentuk uji tempel sangat disarankan untuk menghindari reaksi yang tidak diinginkan.
Integrasi pare dalam formulasi kosmetik modern juga merupakan area yang menjanjikan, menawarkan potensi produk yang lebih stabil dan aman.
Namun, pare sebaiknya dipandang sebagai pendukung dalam rutinitas perawatan kulit, bukan pengganti perawatan medis profesional untuk kondisi kulit serius.
Masa depan penelitian mengenai pare untuk dermatologi sangat cerah, dengan kebutuhan mendesak untuk studi klinis yang dirancang dengan baik untuk secara definitif mengkonfirmasi efikasi dan keamanannya pada berbagai jenis kulit dan kondisi.
Investigasi lebih lanjut mengenai mekanisme molekuler spesifik dan potensi sinergis dengan bahan aktif lainnya juga akan sangat berharga.
Dengan penelitian yang lebih mendalam, pare dapat sepenuhnya mengukuhkan posisinya sebagai bahan alami yang berharga dalam dunia perawatan kulit.