Warga Semarang Keluhkan Tagihan Listrik Melonjak, PLN Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif, Apa Penyebabnya?

Selasa, 15 April 2025 oleh jurnal

Warga Semarang Keluhkan Tagihan Listrik Melonjak, PLN Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif, Apa Penyebabnya?

Tagihan Listrik Naik Setelah Diskon Berakhir, PLN Tegaskan Tak Ada Kenaikan Tarif

Beberapa warga Semarang dikejutkan dengan tagihan listrik yang membengkak di bulan April ini, setelah program diskon 50 persen pada Januari dan Februari 2025 berakhir. Keluhan ini ramai diperbincangkan di media sosial, salah satunya oleh akun @lag*** yang mempertanyakan apakah ada kenaikan tarif listrik. Banyak warga yang mengaku tagihan listrik mereka melonjak dua kali lipat.

Aditya (33), warga Pedurungan, pengguna listrik pascabayar 1300 VA, mengaku tagihannya naik drastis menjadi Rp 649.792 dari biasanya Rp 411.417. Meskipun ia menambah satu alat elektronik baru di bulan Januari, Aditya merasa kenaikan ini terlalu tinggi. Ia pun mencoba mengecek pemakaian listrik di meteran digitalnya, dan menemukan angka pemakaian yang melonjak di bulan Maret, meskipun ia telah memasang AC sejak Januari.

Nada (24), warga Semarang Selatan, juga mengalami hal serupa. Tagihan listriknya naik menjadi Rp 160 ribu dari biasanya sekitar Rp 120 ribu. Ia merasa terkejut karena kenaikan ini terjadi setelah menikmati diskon 50 persen di bulan-bulan sebelumnya. Nada berharap pemerintah memberikan penjelasan yang lebih transparan terkait program diskon tersebut agar tidak terkesan "menjebak" pelanggan.

"Dulu pas diskon cuma bayar Rp 60 ribuan, lah pas bayar kemarin kok naik," ujar Nada.

Menanggapi keluhan warga, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Sugeng Widodo, menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik. Kenaikan tagihan murni disebabkan oleh peningkatan pemakaian, terutama selama Ramadan. Banyak masyarakat yang bangun lebih awal untuk sahur, ditambah anak-anak yang libur sekolah dan lebih banyak beraktivitas di rumah, sehingga konsumsi listrik meningkat.

Sugeng menyarankan masyarakat untuk mengecek pemakaian listrik melalui aplikasi PLN Mobile atau datang langsung ke kantor PLN terdekat jika masih ada keraguan.

Berikut beberapa tips sederhana untuk menghemat listrik di rumah dan menghindari tagihan yang membengkak:

1. Matikan lampu saat tidak digunakan - Kebiasaan sederhana ini bisa menghemat banyak energi. Matikan lampu di ruangan yang tidak ditempati. Contohnya, matikan lampu kamar tidur saat Anda beraktivitas di ruang tamu.

2. Cabut steker elektronik yang tidak terpakai - Banyak alat elektronik yang masih mengonsumsi listrik meskipun dalam keadaan mati, seperti televisi atau charger handphone. Cabut stekernya untuk menghemat energi.

3. Gunakan lampu LED - Lampu LED lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar atau neon. Ganti lampu Anda dengan lampu LED untuk penghematan jangka panjang.

4. Atur suhu AC secukupnya - Jangan menyetel AC terlalu dingin. Atur suhu AC secukupnya agar lebih hemat energi. Misalnya, atur suhu AC di angka 24-25 derajat Celcius.

5. Manfaatkan cahaya alami - Buka jendela dan gorden di siang hari untuk memaksimalkan cahaya alami dan mengurangi penggunaan lampu.

Apakah benar ada kenaikan tarif listrik? (Pertanyaan dari Ani Handayani)

Tidak ada kenaikan tarif listrik. Kenaikan tagihan disebabkan oleh peningkatan pemakaian. - Sugeng Widodo, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta

Bagaimana cara mengetahui pemakaian listrik saya? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

Anda dapat mengecek pemakaian listrik melalui aplikasi PLN Mobile atau datang ke kantor PLN terdekat. - Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI

Mengapa tagihan listrik saya naik setelah diskon berakhir? (Pertanyaan dari Citra Dewi)

Kemungkinan pemakaian listrik Anda kembali normal setelah diskon berakhir. - Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat

Apa yang harus saya lakukan jika tagihan listrik saya terasa tidak wajar? (Pertanyaan dari Dedi Prasetyo)

Silakan cek riwayat pemakaian di PLN Mobile atau hubungi kantor PLN terdekat untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut. - Erick Thohir, Menteri BUMN