Uni Eropa Tunda Denda Besar Untuk Apple dan Meta, Kenapa? Apa Alasannya Sekarang?

Selasa, 22 April 2025 oleh jurnal

Uni Eropa Tunda Denda Besar Untuk Apple dan Meta, Kenapa? Apa Alasannya Sekarang?

Uni Eropa Tunda Sanksi untuk Apple dan Meta, Ada Apa?

Hubungan Uni Eropa dan beberapa raksasa teknologi Amerika sedang memanas. Uni Eropa ingin memperketat kendali atas perusahaan teknologi besar, terutama terkait keamanan dan privasi data warganya. Langkah ini telah berujung pada sejumlah denda besar yang dijatuhkan kepada perusahaan seperti Google, Apple, dan Meta.

Namun, kabar terbaru menyebutkan Uni Eropa menunda hukuman untuk Apple dan Meta. Penundaan ini diduga berkaitan dengan upaya memperlancar kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat. Situasi ini menambah kompleksitas hubungan yang sudah tegang antara kedua belah pihak.

Tahun lalu, Meta dan Apple didenda oleh Uni Eropa atas praktik bisnis mereka. Apple dihukum karena memaksa pengembang aplikasi di App Store untuk menggunakan sistem pembayarannya sendiri, bahkan sampai memblokir promosi sistem pembayaran pihak ketiga. Sementara itu, Meta didenda karena membebankan biaya kepada pengguna yang ingin menghilangkan iklan, setelah sebelumnya dipaksa berhenti mengumpulkan data warga Uni Eropa untuk iklan bertarget.

Meskipun kedua perusahaan tersebut menghadapi denda yang cukup besar, Uni Eropa kini menunda keputusannya tanpa batas waktu yang jelas. Diduga, penundaan ini terkait dengan keinginan Uni Eropa untuk mempercepat kesepakatan perdagangan dengan AS. Situasi ini masih diliputi ketidakpastian, mengingat dinamika politik yang terus berubah.

Komisioner Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic, baru-baru ini bertemu dengan Presiden AS untuk membahas situasi ini. Namun, detail kesepakatan yang dicapai, jika ada, masih belum diketahui publik. Seorang juru bicara Komisi Eropa hanya menyatakan bahwa mereka sedang mengupayakan keputusan akhir dalam waktu dekat.

Berikut beberapa tips praktis untuk melindungi data pribadi Anda di dunia digital yang semakin kompleks:

1. Periksa pengaturan privasi Anda - Luangkan waktu untuk meninjau dan menyesuaikan pengaturan privasi di akun media sosial dan platform online Anda. Batasi informasi yang Anda bagikan secara publik.

Misalnya, di Facebook, Anda bisa memilih siapa yang dapat melihat postingan dan informasi profil Anda.

2. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik - Hindari menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun. Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Pertimbangkan menggunakan pengelola kata sandi.

Contoh kata sandi yang kuat: A%paKabar123!

3. Waspadai tautan dan lampiran yang mencurigakan - Jangan klik tautan atau membuka lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Ini bisa menjadi pintu masuk malware atau phishing.

Jika email terlihat mencurigakan, lebih baik langsung hapus.

4. Perbarui perangkat lunak Anda secara teratur - Pastikan sistem operasi dan aplikasi Anda selalu diperbarui ke versi terbaru. Pembaruan ini seringkali menyertakan patch keamanan penting.

Aktifkan pembaruan otomatis agar Anda tidak ketinggalan.

5. Berhati-hatilah saat menggunakan Wi-Fi publik - Hindari mengakses informasi sensitif, seperti perbankan online, saat terhubung ke Wi-Fi publik. Gunakan VPN untuk mengenkripsi koneksi Anda.

Wi-Fi publik rentan terhadap penyadapan data.

Apa dampak penundaan denda ini bagi konsumen, Ani?

(Dijawab oleh Budi Rahardjo, pakar keamanan siber) Penundaan ini bisa berdampak pada perlindungan data konsumen. Tanpa adanya penegakan hukum yang tegas, perusahaan teknologi besar mungkin kurang terdorong untuk mematuhi aturan privasi data.

Apakah penundaan ini menandakan Uni Eropa mengalah pada tekanan AS, Bambang?

(Dijawab oleh Shinta Nuriyah Wahid, aktivis HAM) Sulit untuk mengatakannya secara pasti. Namun, negosiasi perdagangan seringkali melibatkan kompromi dari kedua belah pihak. Kita perlu memantau perkembangan selanjutnya untuk melihat dampak jangka panjangnya.

Bagaimana Apple dan Meta menanggapi penundaan ini, Cindy?

(Dijawab oleh Hotman Paris Hutapea, pengacara) Belum ada pernyataan resmi dari kedua perusahaan. Namun, kemungkinan besar mereka menyambut baik penundaan ini karena dapat menghindari denda yang signifikan.

Apa langkah selanjutnya yang mungkin diambil Uni Eropa, Dedi?

(Dijawab oleh Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan) Uni Eropa kemungkinan akan terus bernegosiasi dengan AS sambil mempertimbangkan dampak keputusan mereka terhadap perlindungan data warga dan kesepakatan perdagangan.

Apakah ada preseden untuk kasus seperti ini, Eka?

(Dijawab oleh Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) Ada beberapa kasus serupa di masa lalu yang melibatkan negosiasi antara Uni Eropa dan perusahaan teknologi besar. Setiap kasus unik dan memiliki kompleksitas tersendiri. Kita perlu melihat bagaimana kasus ini berkembang.