Temukan Rahasia Kopi Tubruk Nikmat, Pakar IPB Ungkap Efek Turbulensi yang bikin nagih

Jumat, 9 Mei 2025 oleh jurnal

Temukan Rahasia Kopi Tubruk Nikmat, Pakar IPB Ungkap Efek Turbulensi yang bikin nagih

Mengapa Kopi Tubruk Begitu Nikmat? Rahasia Efek Turbulensi ala Pakar IPB

Siapa yang bisa menolak secangkir kopi tubruk hangat? Di warung, kedai kopi, hingga kafe modern, kopi tubruk tetap menjadi favorit. Aromanya yang khas dan rasanya yang kuat membuat banyak orang ketagihan.

Bahkan, biji kopi Indonesia selalu memikat para pecinta kopi dari Eropa dan Amerika. Saat berkunjung ke Indonesia, mereka selalu mencari pengalaman menikmati kopi lokal yang autentik.

Kopi tubruk, dengan kesederhanaannya, menawarkan pengalaman yang unik. Hanya dengan bubuk kopi dan air panas, lalu diaduk, terciptalah minuman yang begitu memuaskan. Metode tradisional ini mungkin terasa asing bagi mereka yang terbiasa dengan mesin kopi canggih dan filter modern.

Kopi tubruk memang berbeda. Ia tidak bebas ampas seperti kopi yang disaring, namun justru di situlah letak daya tariknya. Kekentalan dan kekuatan aromanya juga berbeda. Rahasianya terletak pada suhu air, tekanan, dan waktu yang tepat saat menyeduh.

Menurut Prof. Ronny Rachman Noor, pakar Genetika Ekologi dari IPB University, kesederhanaan kopi tubruk menyimpan rahasia mengapa rasanya begitu enak, bahkan lebih enak dari varian kopi lainnya bagi sebagian orang. Ia mengacu pada penelitian dari University of Pennsylvania yang mencoba mencari cara untuk membuat kopi yang lebih kuat dengan jumlah bubuk kopi yang sama.

Penelitian ini dinilai brilian karena menggabungkan prinsip fisika dan kimia, khususnya interaksi antara bubuk kopi dan air panas dalam rentang waktu tertentu. "Secara ilmiah, prinsip ini menimbulkan turbulensi bubuk kopi di dalam air, yang terbukti secara ilmiah memperkuat rasa kopi," jelasnya, seperti dikutip dari laman IPB University, Rabu (7/5/2025).

Para peneliti tersebut menemukan bahwa rasa kopi dapat ditingkatkan dengan menuangkan air panas secara perlahan, stabil, dan tanpa terputus ke dalam gelas berisi bubuk kopi. Mereka menggunakan teko leher angsa dan mengatur ketinggian curahan air.

"Ketinggian curahan air divariasikan, dengan ketinggian maksimal 30 cm, dan dikombinasikan dengan jumlah bubuk kopi yang berbeda," imbuhnya.

Dari berbagai kombinasi ketinggian curahan air dan jumlah bubuk kopi, mereka menyimpulkan bahwa aroma kopi dapat diperkuat tanpa menambahkan bubuk kopi tambahan jika air panas dituangkan secara perlahan, stabil, dan dari ketinggian tertentu.

"Perpaduan ketinggian air yang dituangkan dan efek pencampuran air dengan bubuk kopi ini menghasilkan efek luar biasa, yang memperkuat rasa kopi tanpa harus menambah bubuk kopi lebih banyak," papar Prof. Ronny.

Ia menambahkan bahwa efek turbulensi yang dialami serbuk kopi di dalam air yang bergejolak menjadi rahasia di balik menguatnya aroma kopi tanpa harus menambahkan bubuk kopi lebih banyak. Jika kita amati lebih dalam, cara membuat kopi tubruk sangat mirip dengan percobaan yang dilakukan oleh para peneliti Amerika ini.

Ingin menikmati kopi tubruk yang lebih istimewa di rumah? Berikut beberapa tips sederhana yang bisa kamu coba:

1. Gunakan Kopi Bubuk Berkualitas - Kualitas kopi sangat berpengaruh pada rasa akhir. Pilihlah kopi bubuk yang свежемолотый atau berasal dari biji kopi yang baru digiling. Misalnya, kopi Arabika dari Toraja atau kopi Robusta dari Lampung.

Kopi yang свежемолотый akan memberikan aroma dan rasa yang lebih kuat.

2. Perhatikan Suhu Air - Suhu air yang ideal untuk menyeduh kopi tubruk adalah sekitar 90-96 derajat Celcius. Jangan gunakan air mendidih karena bisa membuat kopi terasa pahit. Jika tidak memiliki termometer, biarkan air mendidih selama beberapa saat sebelum menuangkannya ke bubuk kopi.

Gunakan air yang sudah sedikit dingin agar kopi tidak gosong.

3. Tuangkan Air Secara Perlahan - Seperti yang dijelaskan dalam penelitian, tuangkan air panas secara perlahan dan stabil ke atas bubuk kopi. Hal ini akan menciptakan turbulensi yang optimal dan mengekstrak rasa kopi secara maksimal. Gunakan teko leher angsa jika ada.

Menuangkan air secara perlahan akan membantu kopi bubuk mengeluarkan aromanya.

4. Jangan Terlalu Banyak Mengaduk - Aduk kopi tubruk secukupnya saja, jangan terlalu berlebihan. Mengaduk terlalu banyak bisa membuat kopi terasa lebih pahit karena ampas kopi lebih banyak yang larut.

Aduk secukupnya agar bubuk kopi tercampur dengan air.

Apakah benar kopi tubruk bisa lebih enak dari kopi lainnya, menurut pendapat Bambang?

Menurut Chef William Wongso, ahli kuliner Indonesia, "Selera itu personal. Tapi, kopi tubruk dengan kesederhanaannya menawarkan pengalaman yang unik. Rasa pahit dan aroma kuatnya bisa jadi lebih memuaskan bagi sebagian orang dibandingkan kopi yang sudah dicampur dengan bahan lain."

Bagaimana cara mendapatkan kopi tubruk yang tidak terlalu pahit, menurut Sarah?

Veronica Hermawan, seorang barista profesional, menjelaskan, "Untuk mengurangi rasa pahit, perhatikan suhu air dan jangan mengaduk terlalu banyak. Gunakan kopi Arabika yang cenderung lebih lembut. Selain itu, Anda bisa menambahkan sedikit gula aren untuk menyeimbangkan rasa."

Apakah ketinggian saat menuangkan air benar-benar berpengaruh pada rasa kopi, menurut Joko?

Prof. Ronny Rachman Noor, pakar Genetika Ekologi IPB University, menegaskan, "Ketinggian curahan air memengaruhi turbulensi yang terjadi saat air berinteraksi dengan bubuk kopi. Turbulensi yang optimal akan mengekstrak rasa kopi secara maksimal tanpa membuatnya terlalu pahit."

Apakah jenis teko yang digunakan memengaruhi rasa kopi tubruk, menurut Mira?

Sujiwo Tejo, seorang budayawan dan pecinta kopi, berpendapat, "Teko leher angsa memang ideal karena memungkinkan kita menuangkan air secara perlahan dan terkontrol. Tapi, yang terpenting adalah niat dan cinta saat menyeduh kopi. Dengan hati yang tulus, kopi tubruk sederhana pun bisa terasa istimewa."

Apakah kopi tubruk aman dikonsumsi setiap hari, menurut Rina?

Dr. Tania Putri, seorang ahli gizi, menjelaskan, "Kopi tubruk, seperti kopi lainnya, mengandung kafein. Konsumsi yang berlebihan bisa menyebabkan efek samping seperti insomnia atau gangguan pencernaan. Sebaiknya konsumsi kopi dalam jumlah yang wajar dan sesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing."

Temukan Rahasia Kopi Tubruk Nikmat, Pakar IPB Ungkap Efek Turbulensi yang bikin nagih