Temukan Mengapa Roy Suryo dan Rekan Menolak Hasil Uji Lab Forensik Ijazah Jokowi dari Bareskrim analisis temuan lebih mendalam
Rabu, 14 Mei 2025 oleh jurnal
Roy Suryo dan Tim Pengacara Menolak Hasil Uji Forensik Ijazah Jokowi oleh Bareskrim, Inilah Alasannya
Tim advokasi yang menaungi Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, Rizal Fadillah, Tifauzia Tyassuma, Kurnia Tri Royani, dan Egi Sudjana, menyatakan penolakan mereka terhadap hasil uji laboratorium forensik ijazah Presiden Joko Widodo yang dilakukan oleh Bareskrim Polri. Sikap ini disampaikan meskipun hasil uji lab tersebut belum secara resmi dirilis.
Ahmad Khozinudin, Koordinator Nonlitigasi Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis, menjelaskan dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 12 Mei 2025, bahwa penolakan ini didasari beberapa pertimbangan krusial. Konferensi pers tersebut juga dihadiri oleh Roy Suryo dan pihak-pihak lain yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.
"Setelah klien kami dilaporkan oleh Bapak Joko Widodo ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2025, Bareskrim tiba-tiba bergerak cepat menindaklanjuti aduan masyarakat mengenai dugaan ijazah palsu. Mereka mengklaim telah menyelesaikan 90 persen penyelidikan dan akan menuntaskannya melalui uji laboratorium forensik," ujar Ahmad Khozinudin.
Lebih lanjut, Ahmad Khozinudin menegaskan bahwa timnya menolak hasil uji lab tersebut karena beberapa alasan. "Pertama, kami menolak hasil tes laboratorium forensik yang dilakukan secara sepihak oleh Bareskrim Polri. Proses yang sepihak ini sarat dengan muatan politik, tidak egaliter, tidak transparan, tidak kredibel, dan tidak akuntabel," tegasnya.
Menurut Ahmad, proses sepihak ini tidak dapat dianggap sebagai penegakan hukum, melainkan memiliki tendensi politik untuk menyelamatkan Presiden Jokowi melalui proses yang diduga akan menghasilkan kesimpulan bahwa ijazah tersebut asli. "Kedua, aduan masyarakat atau Dumas yang ditindaklanjuti dengan laporan informasi bukanlah tindakan pro justicia. Proses ini hanyalah pra pemeriksaan untuk menentukan apakah aduan tersebut layak dilanjutkan dengan diterbitkannya laporan polisi," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut belum masuk pada substansi dugaan tindak pidana, apalagi untuk melegitimasi keabsahan sebuah dokumen ijazah. "Ketiga, kami menduga kuat ada motif penyelamatan kepentingan Jokowi, sekaligus legitimasi kriminalisasi terhadap klien kami melalui proses uji laboratorium forensik yang dilakukan Bareskrim Polri. Ujungnya, diduga kuat hasil tes akan dinyatakan identik atau asli," pungkasnya.
Memverifikasi keabsahan dokumen penting seperti ijazah adalah langkah krusial untuk menghindari penipuan dan memastikan legalitas. Berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa kamu ikuti:
1. Periksa Keaslian Fisik Dokumen - Perhatikan kualitas kertas, tinta, dan tanda air (watermark). Dokumen asli biasanya memiliki kualitas yang lebih baik dan detail yang lebih halus. Misalnya, ijazah asli memiliki tekstur kertas yang berbeda dan cetakan yang tajam.
2. Verifikasi Nomor Seri dan Kode Unik - Banyak dokumen penting memiliki nomor seri atau kode unik yang dapat diverifikasi kebenarannya melalui database resmi instansi terkait. Contohnya, nomor seri ijazah bisa dicek melalui website resmi perguruan tinggi atau Kementerian Pendidikan.
3. Hubungi Instansi Penerbit Dokumen - Cara paling akurat adalah menghubungi langsung instansi yang menerbitkan dokumen tersebut, seperti universitas atau lembaga pemerintah. Mereka dapat memberikan konfirmasi resmi mengenai keabsahan dokumen. Misalnya, jika kamu ragu dengan keaslian ijazah, hubungi bagian akademik universitas terkait.
4. Gunakan Jasa Notaris atau Ahli Hukum - Jika kamu merasa kurang yakin atau membutuhkan bantuan profesional, gunakan jasa notaris atau ahli hukum untuk melakukan verifikasi dokumen. Mereka memiliki pengetahuan dan akses ke sumber informasi yang lebih luas. Contohnya, notaris dapat membantu memverifikasi keaslian akta kelahiran atau sertifikat tanah.
5. Perhatikan Kesesuaian Informasi - Pastikan semua informasi yang tertera pada dokumen sesuai dengan data yang ada di database resmi. Perbedaan sekecil apapun bisa menjadi indikasi pemalsuan. Misalnya, nama, tanggal lahir, dan nomor identitas harus sama persis dengan data yang terdaftar.
6. Konsultasikan dengan Lembaga Forensik - Jika kamu benar-benar curiga dan membutuhkan bukti yang kuat, pertimbangkan untuk menggunakan jasa lembaga forensik untuk melakukan analisis mendalam terhadap dokumen. Lembaga forensik memiliki peralatan dan keahlian khusus untuk mendeteksi pemalsuan. Contohnya, mereka dapat memeriksa tinta, kertas, dan teknik pencetakan yang digunakan.
Mengapa Bapak Bambang mempertanyakan keabsahan ijazah Presiden Jokowi?
Menurut Dr. Refly Harun, seorang pakar hukum tata negara, pertanyaan mengenai keabsahan ijazah seringkali muncul dalam konteks politik sebagai upaya untuk meragukan legitimasi seorang pemimpin. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbedaan pandangan politik atau kepentingan tertentu.
Apa saja langkah-langkah yang bisa dilakukan Ibu Sinta untuk memverifikasi keaslian ijazah?
Prof. Dr. Arief Hidayat, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, menyarankan untuk melakukan verifikasi langsung ke universitas atau lembaga pendidikan yang menerbitkan ijazah tersebut. Selain itu, bisa juga meminta bantuan notaris atau ahli hukum untuk melakukan pengecekan lebih mendalam.
Bagaimana pendapat Bapak Joko tentang tuduhan ijazah palsu ini?
Berdasarkan pernyataan yang sering disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, beliau selalu menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam segala hal. Tuduhan ijazah palsu ini tentu menjadi perhatian serius dan perlu ditangani secara profesional dan transparan agar tidak menimbulkan keraguan di masyarakat.
Apa konsekuensi hukum bagi Ibu Rina jika terbukti menyebarkan berita bohong tentang ijazah palsu?
Menurut Dr. Hotman Paris Hutapea, seorang pengacara terkenal, menyebarkan berita bohong atau hoaks dapat dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dengan ancaman hukuman pidana dan denda yang cukup besar. Oleh karena itu, penting untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya.
Bagaimana seharusnya Bapak Budi menyikapi hasil uji forensik yang dilakukan oleh Bareskrim?
Menurut Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Ito Sumardi Djunisanyoto, seorang mantan Kabareskrim Polri, hasil uji forensik harus disikapi dengan bijaksana dan profesional. Jika ada ketidaksesuaian atau keraguan, sebaiknya mengajukan keberatan secara resmi dan meminta klarifikasi lebih lanjut dari pihak Bareskrim dengan menyertakan bukti-bukti yang relevan.