Temukan Kisah Sedih Tempat Wisata yang Dulu Ramai, Kini Tinggal Kenangan Indah
Selasa, 20 Mei 2025 oleh jurnal
Dulu Ramai, Kini Tinggal Kenangan: Destinasi Wisata yang Berubah Waktu
Setiap tempat punya masanya. Begitu pula dengan tempat wisata. Dulu, kita mungkin pernah menghabiskan akhir pekan yang menyenangkan di sana, menciptakan kenangan indah bersama keluarga dan teman. Namun, roda waktu terus berputar. Beberapa destinasi wisata yang sempat berjaya kini tinggal kenangan, berubah fungsi, atau bahkan terbengkalai.
Mari kita telusuri beberapa lokasi wisata yang dulu begitu populer, menilik sejarah singkatnya, dan melihat bagaimana nasibnya kini:
1. Kampung Gajah Wonderland, Bandung
Dulu, Kampung Gajah di Bandung Barat adalah surga bagi keluarga. Bayangkan, lahan seluas puluhan hektar dipenuhi dengan berbagai atraksi dan wahana permainan. Namun, kini yang tersisa hanyalah jejak-jejak kejayaan. Bangunan yang tak terawat memberikan kesan angker, dan lahan luas itu dipenuhi semak belukar.
2. Drive-In Cinema Ancol, Jakarta
Siapa sangka Indonesia pernah punya bioskop drive-in pertama di Asia Tenggara? Pengunjung bisa menikmati film dari kenyamanan mobil masing-masing. Sayangnya, karena berbagai faktor, termasuk film yang didominasi konten dewasa dan perilaku kurang pantas dari pengunjung, bioskop unik ini harus tutup. Kini, bekas arena teater mobil itu menjadi stasiun gondola di Ancol.
3. Snowbay Waterpark TMII, Jakarta
Snowbay Waterpark di TMII menawarkan pengalaman unik bermain air dengan konsep salju. Kombinasi yang menarik, bukan? Namun, pandemi COVID-19 membawa dampak besar. Setelah dua tahun terabaikan, Snowbay kini berubah menjadi area parkir terpusat dan fasilitas lain bagi pengunjung TMII.
4. Taman Remaja Surabaya (TRS)
TRS punya sejarah panjang. Dulu, tempat ini hadir sebagai sarana pemulihan trauma bagi warga pasca G30S/PKI. Seiring berjalannya waktu dan munculnya berbagai alternatif wisata, minat ke TRS menurun. Kini, TRS bertransformasi menjadi arena konser yang mampu menampung puluhan ribu penonton.
5. Taman Festival Bali
Dengan luas hampir 9 hektar, Taman Festival Bali dulu sangat memukau. Lokasinya strategis, wahananya megah, termasuk bioskop 3D. Sayang, kebakaran dan masalah keuangan membuat taman ini bangkrut. Kini, Taman Festival Bali dibiarkan terbengkalai dan menjadi kompleks angker yang sering dijadikan lokasi syuting konten horor.
6. Taman Ria Senayan, Jakarta
Taman Ria Senayan menemani warga Jakarta selama lebih dari empat dekade. Sempat dibongkar untuk modernisasi, taman ini mengalami kejadian menegangkan ketika roller coaster berhenti mendadak. Kini, bekas Taman Ria Senayan menjadi Senayan Park (SPARK), pusat perbelanjaan dan hiburan modern.
7. Depok Fantasi Waterpark (Aladin Waterpark)
Aladin Waterpark bisa dibilang pelopor tempat hiburan di Depok. Dulu, tempat ini selalu ramai pengunjung. Namun, pandemi COVID-19 mengakhiri masa kejayaannya. Kini, bekas arena permainan air itu berubah menjadi kompleks perumahan Grand Depok City (GDC).
8. Wonderia, Semarang
Wonderia sempat menjadi destinasi favorit warga Semarang. Dengan berbagai wahana dan atraksi, tempat ini selalu ramai pengunjung. Sayangnya, serangkaian kecelakaan, termasuk insiden di wahana plane tower, membuat Wonderia ditutup. Kini, lahan bekas Wonderia direncanakan menjadi hutan kota atau ditawarkan kepada investor.
9. Kafe Tenda Semanggi (KTS), Jakarta
Kafe Tenda Semanggi dulu adalah tempat nongkrong bergengsi di Jakarta. Banyak selebriti yang memiliki kafe tenda di sini. Namun, seiring dengan banyaknya pilihan hiburan dan kuliner, KTS mulai ditinggalkan pengunjung. Kini, bekas KTS menjadi bar dan resto modern.
10. THR Sriwedari, Solo
THR Sriwedari adalah destinasi wisata legendaris di Solo selama tiga dekade. Sempat direncanakan pindah lokasi, rencana ini gagal karena masalah harga sewa. Kini, lahan THR Sriwedari direncanakan menjadi masjid ikonik, namun pembangunannya terhambat karena sengketa kepemilikan lahan.
11. THR Lokasari, Jakarta
Dulu bernama Prinsen Park, THR Lokasari adalah destinasi wisata dan sejarah. Pemprov Jakarta mengambil alih tempat ini dan menyajikan berbagai pertunjukan seni dan hiburan. Namun, tantangan ekonomi membuat THR Lokasari terbengkalai dan akhirnya tutup. Kini, bekas taman budaya ini menjadi Lokasari Square, pusat perbelanjaan.
12. Hotel Gantung Purwakarta (Skylodge Padjadjaran Anyar)
Hotel Gantung Purwakarta sempat digadang-gadang menjadi hotel tertinggi di dunia. Pengunjung bisa menikmati sensasi menginap di kamar yang tergantung di tebing dengan dinding tembus pandang. Kini, pengunjung masih bisa mendaki Gunung Parang, meski tak lagi bisa merasakan sensasi hotel gantung.
Kenangan tentang tempat-tempat wisata yang pernah populer ini tentu layak untuk terus dikenang. Akan lebih baik jika lahan dan jejaknya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas.
Meskipun beberapa destinasi wisata favorit kita sudah tidak beroperasi lagi, bukan berarti kita tidak bisa menikmati liburan yang menyenangkan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba untuk tetap bisa mengenang masa lalu dan menemukan alternatif destinasi yang seru:
1. Lihat Foto dan Video Lama - Coba gali album foto atau video lama saat kamu berkunjung ke tempat wisata yang sudah tutup. Ini bisa membangkitkan kenangan indah dan rasa nostalgia.
Misalnya, kamu bisa membuat album digital atau mencetak foto-foto tersebut dan menempelkannya di dinding kamar.
2. Berbagi Cerita dengan Keluarga dan Teman - Ajak keluarga atau teman yang pernah berkunjung ke tempat wisata tersebut untuk bernostalgia. Saling berbagi cerita lucu atau pengalaman menarik bisa jadi kegiatan yang menyenangkan.
Kamu bisa mengadakan acara kumpul-kumpul kecil dan membahas kenangan di tempat wisata tersebut.
3. Cari Tahu Sejarah Tempat Tersebut - Cari informasi lebih lanjut tentang sejarah tempat wisata yang sudah tutup. Kamu bisa membaca artikel, menonton dokumenter, atau mengunjungi museum yang berkaitan dengan tempat tersebut.
Dengan mengetahui sejarahnya, kamu bisa lebih menghargai kenangan yang ada di tempat tersebut.
4. Kunjungi Tempat Wisata Serupa - Jika kamu merindukan suasana tempat wisata yang sudah tutup, coba cari tempat wisata lain yang memiliki konsep serupa.
Misalnya, jika kamu merindukan Snowbay Waterpark, kamu bisa mencari waterpark lain yang memiliki tema salju atau menawarkan wahana permainan air yang seru.
5. Jelajahi Destinasi Wisata Baru - Jangan terpaku pada tempat wisata yang sudah tutup. Manfaatkan kesempatan ini untuk menjelajahi destinasi wisata baru yang belum pernah kamu kunjungi.
Siapa tahu, kamu bisa menemukan tempat wisata baru yang lebih menarik dan menciptakan kenangan indah di sana.
6. Dukung Pariwisata Lokal - Dengan mengunjungi tempat wisata lokal, kamu bisa membantu perekonomian daerah dan melestarikan budaya setempat.
Pilihlah tempat wisata yang dikelola oleh masyarakat lokal atau yang berfokus pada pelestarian lingkungan.
Mengapa Kampung Gajah Wonderland di Bandung bisa sampai terbengkalai, ya, menurut Bapak Bambang?
Menurut Bapak Bambang, pengamat pariwisata, "Kampung Gajah Wonderland mengalami kesulitan keuangan dan pengelolaan yang kurang baik, diperparah dengan persaingan yang ketat dari tempat wisata lain di Bandung. Kurangnya inovasi dan perawatan juga menjadi faktor penting yang menyebabkan tempat ini akhirnya terbengkalai."
Apa saja faktor yang menyebabkan Drive-In Cinema Ancol tutup pada masanya, Bu Ratna?
Bu Ratna, seorang sejarawan Jakarta, menjelaskan, "Selain konten film yang mayoritas untuk dewasa, tindakan tak senonoh pengunjung juga menjadi masalah serius. Ini mencoreng citra tempat tersebut dan akhirnya berujung pada penutupan."
Bagaimana nasib lahan bekas Wonderia di Semarang sekarang, menurut Bapak Joko?
Bapak Joko, perwakilan dari Pemerintah Kota Semarang, menyatakan, "Lahan bekas Wonderia masih dalam tahap perencanaan. Kami mempertimbangkan beberapa opsi, termasuk menjadikannya hutan kota atau menawarkan kepada investor untuk pengembangan lebih lanjut. Kami ingin lahan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Semarang."
Kenapa THR Sriwedari di Solo sampai sekarang masih bermasalah dengan sengketa lahan, ya, Ibu Sinta?
Ibu Sinta, seorang pengacara yang mengikuti kasus ini, menjelaskan, "Sengketa lahan THR Sriwedari melibatkan ahli waris yang mengklaim kepemilikan atas lahan tersebut. Proses hukum masih berjalan dan belum ada keputusan final. Ini yang membuat pembangunan masjid di lahan tersebut terhambat."
Apakah Hotel Gantung Purwakarta punya rencana untuk dibuka kembali, Bapak Herman?
Menurut Bapak Herman, pengelola Gunung Parang, "Saat ini, belum ada rencana untuk membuka kembali Hotel Gantung. Fokus kami adalah memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung yang ingin mendaki Gunung Parang. Kami terus berupaya mengembangkan potensi wisata Gunung Parang dengan cara yang berkelanjutan."