Temukan Gejala Kanker Prostat yang Muncul Malam Hari dan Cara Mengatasinya secara Alami

Senin, 12 Mei 2025 oleh jurnal

Temukan Gejala Kanker Prostat yang Muncul Malam Hari dan Cara Mengatasinya secara Alami

Waspada di Malam Hari: Gejala Kanker Prostat yang Mungkin Muncul

Kanker prostat, pertumbuhan sel abnormal pada kelenjar prostat (bagian penting dari sistem reproduksi pria yang menghasilkan cairan semen), seringkali berkembang tanpa disadari. Jika terlambat terdeteksi, sel kanker bisa menyebar ke tulang dan kelenjar getah bening, memperburuk kondisi.

Meskipun pada tahap awal jarang menunjukkan gejala yang jelas, ada beberapa tanda yang muncul di malam hari yang patut diwaspadai. Jika Anda mengalaminya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan apakah gejala tersebut terkait dengan kanker prostat atau penyebab lainnya.

Sering Buang Air Kecil di Malam Hari (Nokturia): Perlu Diperhatikan?

Salah satu gejala yang mungkin muncul adalah nokturia, atau sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil. Jika hal ini terjadi berulang kali, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

"Bangun untuk buang air kecil di malam hari adalah hal yang wajar, terutama seiring bertambahnya usia. Jadi, jangan terlalu khawatir jika sesekali terjadi," kata Dr. Jiri Kubes, ahli onkologi radiasi dari Ceko, seperti dikutip dari Mirror, Jumat (9/5/2025).

"Namun, jika frekuensi buang air kecil di malam hari meningkat secara signifikan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya," sambungnya.

Menurut data dari Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) tahun 2020, terdapat 13.663 kasus baru kanker prostat di Indonesia. Hal ini menjadikan kanker prostat sebagai salah satu jenis kanker yang paling umum pada pria di Indonesia.

Meskipun pada tahun 2022 jumlah kasus baru tahunan sedikit menurun menjadi 13.130 kasus, kanker prostat tetap menduduki peringkat kelima sebagai kanker yang paling banyak menyerang pria.

Gejala Lain yang Perlu Diwaspadai

Kelenjar prostat yang sehat berukuran tidak lebih besar dari kacang kenari. Gejala biasanya baru muncul ketika tumor tumbuh cukup besar untuk menekan uretra, saluran yang membawa urine dari kandung kemih. Penekanan ini menyebabkan keinginan untuk buang air kecil lebih sering.

Gejala lain yang mungkin menyertai termasuk aliran urine yang lemah, kesulitan memulai buang air kecil (harus mengejan), dan perasaan tidak tuntas setelah buang air kecil (anyang-anyangan). Semua ini bisa menjadi tanda peringatan.

Sayangnya, kanker prostat seringkali terdeteksi pada stadium lanjut. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan gejala sekecil apapun, termasuk masalah buang air kecil di malam hari, meskipun belum tentu terkait dengan kanker.

Semakin dini kanker prostat terdeteksi, semakin besar peluang keberhasilan pengobatan dan menghindari komplikasi yang lebih serius.

"Sebaiknya diskusikan setiap perubahan dalam kebiasaan buang air kecil Anda dengan dokter. Dokter akan menyelidiki penyebab gejala tersebut dan memastikan apakah ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan," tegas Dr. Kubes.

Meskipun tidak semua kasus kanker prostat dapat dicegah, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko dan mendeteksi kanker ini sedini mungkin. Yuk, simak tips berikut!

1. Jaga Pola Makan Sehat - Konsumsi makanan yang kaya akan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Hindari makanan olahan dan tinggi lemak jenuh. Misalnya, perbanyak konsumsi tomat yang mengandung likopen, yang dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat.

Dengan pola makan yang sehat, kita memberikan nutrisi penting bagi tubuh untuk melawan penyakit.

2. Rutin Berolahraga - Lakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit setiap hari. Olahraga membantu menjaga berat badan ideal dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Contohnya, berjalan kaki, jogging, berenang, atau bersepeda.

Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu mengurangi risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker prostat.

3. Pertahankan Berat Badan Ideal - Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat. Jaga berat badan Anda dalam rentang yang sehat melalui pola makan dan olahraga. Gunakan kalkulator BMI (Body Mass Index) untuk mengetahui apakah berat badan Anda ideal.

Berat badan yang sehat membantu menjaga keseimbangan hormon dan mengurangi peradangan dalam tubuh.

4. Konsultasi Rutin dengan Dokter - Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker prostat atau faktor risiko lainnya. Dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan skrining yang sesuai, seperti tes PSA (Prostate-Specific Antigen).

Skrining dapat membantu mendeteksi kanker prostat pada tahap awal, ketika pengobatan lebih efektif.

5. Perhatikan Gejala dan Jangan Ragu Bertanya - Jangan abaikan gejala seperti kesulitan buang air kecil, sering buang air kecil di malam hari, atau nyeri panggul. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala tersebut. Jangan malu untuk bertanya tentang risiko kanker prostat dan langkah-langkah pencegahannya.

Deteksi dini sangat penting dalam keberhasilan pengobatan kanker prostat.

Apakah sering buang air kecil di malam hari selalu berarti saya terkena kanker prostat, Pak Budi?

Menurut Dr. Andriani, seorang urolog terkemuka, "Tidak selalu, Pak Budi. Sering buang air kecil di malam hari bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti konsumsi cairan berlebih sebelum tidur, infeksi saluran kemih, atau pembesaran prostat jinak. Namun, jika frekuensinya meningkat secara signifikan dan disertai gejala lain, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya."

Apa saja faktor risiko kanker prostat, Bu Ani?

Menurut Prof. Bambang, seorang ahli onkologi, "Beberapa faktor risiko kanker prostat meliputi usia (risiko meningkat seiring bertambahnya usia), riwayat keluarga (memiliki anggota keluarga yang menderita kanker prostat), ras (pria Afrika-Amerika memiliki risiko lebih tinggi), dan pola makan yang tidak sehat. Meskipun faktor-faktor ini meningkatkan risiko, tidak berarti seseorang pasti akan terkena kanker prostat."

Bagaimana cara mendeteksi dini kanker prostat, Mas Joko?

Menurut dr. Citra, seorang dokter umum, "Deteksi dini kanker prostat dapat dilakukan melalui pemeriksaan PSA (Prostate-Specific Antigen) dan pemeriksaan colok dubur (Digital Rectal Exam). Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui apakah Anda perlu menjalani pemeriksaan ini, terutama jika Anda memiliki faktor risiko."

Apakah kanker prostat bisa disembuhkan, Mbak Rina?

Menurut Ibu Susi Pudjiastuti, "Tentu saja bisa, Mbak Rina! Peluang kesembuhan kanker prostat sangat tinggi jika terdeteksi pada stadium awal. Ada berbagai pilihan pengobatan yang tersedia, seperti operasi, radioterapi, terapi hormon, dan kemoterapi. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui pilihan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda."

Apakah gaya hidup sehat bisa mencegah kanker prostat, Pak Herman?

Menurut Bapak Ridwan Kamil, "Betul sekali, Pak Herman! Gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal, dapat membantu mengurangi risiko kanker prostat. Selain itu, hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan."

Apa yang harus saya lakukan jika didiagnosis kanker prostat, Dik Arya?

Menurut Nicholas Saputra, "Tenang, Dik Arya. Jika Anda didiagnosis kanker prostat, langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis onkologi. Dokter akan menjelaskan pilihan pengobatan yang tersedia dan membantu Anda membuat rencana perawatan yang sesuai. Penting untuk tetap positif dan mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman."