Temukan Daftar Supermarket Tutup di Indonesia, Dari Giant Hingga GS, Simak sebelum berbelanja sekarang juga!

Jumat, 9 Mei 2025 oleh jurnal

Temukan Daftar Supermarket Tutup di Indonesia, Dari Giant Hingga GS, Simak sebelum berbelanja sekarang juga!

Gelombang Penutupan Supermarket di Indonesia: Dari Giant Hingga GS

Beberapa tahun belakangan ini, dunia ritel Indonesia dikejutkan dengan penutupan sejumlah supermarket. Fenomena ini tentu menimbulkan pertanyaan, apa yang sebenarnya terjadi? Beberapa supermarket yang gulung tikar bahkan merupakan waralaba asing yang cukup dikenal.

CNNIndonesia mencatat setidaknya tiga nama besar di industri supermarket yang terpaksa menutup gerainya dalam beberapa tahun terakhir. Penutupan ini, meski dilakukan bertahap, tetap saja menjadi perhatian publik.

GS Supermarket: Akhir Perjalanan Ritel Korea di Indonesia

Kabar terbaru datang dari GS Supermarket, jaringan supermarket asal Korea Selatan. Menurut Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, GS Supermarket resmi mengakhiri operasionalnya di Indonesia pada akhir Mei lalu.

"Iya memang sudah, itu anggota kami dan sudah ada info juga, iya. (Penutupan) 31 Mei kalau enggak salah ya prosesnya. Perusahaannya (di RI) tutup, GS Supermarket tutup," ungkap Budiharjo seperti dilansir detik.

Budiharjo menambahkan, GS Supermarket memiliki sekitar 10 gerai di Indonesia. Namun, jangkauan pasarnya dinilai terlalu kecil dan tidak mampu berkembang di tengah persaingan ketat industri ritel. Meski demikian, ada harapan bahwa gerai-gerai bekas GS Supermarket akan diambil alih oleh pemain lain di industri ini.

LuLu Hypermarket: Sempat Dikabarkan Bangkrut, Lalu Bagaimana?

Sebelum GS Supermarket, kabar kurang sedap juga sempat menghampiri LuLu Hypermarket, jaringan supermarket asal Uni Emirat Arab (UEA). Pada awal April lalu, gerai LuLu Hypermarket di Cakung, Jakarta Timur dan Sawangan, Depok terlihat sepi pengunjung. Bahkan, sejumlah produk diobral dengan diskon hingga 90%.

Kondisi ini memicu spekulasi bahwa LuLu Hypermarket bangkrut dan akan menutup gerainya. Padahal, LuLu Hypermarket baru masuk ke Indonesia pada 31 Mei 2016, dengan gerai pertama diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Namun, Corporate Affairs Director LuLu Group International, Luthfi Husin, membantah kabar tersebut. Ia menjelaskan bahwa diskon besar-besaran yang dilakukan merupakan bagian dari strategi untuk mengubah lini bisnis, mengingat bisnis hypermarket secara umum sedang mengalami penurunan.

"Terkait info-info yang beredar kalau gerai Lulu Hypermarket mau tutup operasi itu tidak benar ya," ungkap Luthfi seperti dilansir CNBC Indonesia.

Giant: Era Supermarket Raksasa Berakhir

Salah satu penutupan yang paling mengejutkan adalah Giant, jaringan supermarket yang dikelola oleh PT Hero Supermarket Tbk (HERO). Pada Juli 2021, HERO memutuskan untuk menutup seluruh gerai Giant di Indonesia. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap perubahan perilaku berbelanja masyarakat.

Sebelum penutupan, Giant tercatat mengalami kerugian pada tahun 2017, 2018, 2020, dan kuartal I 2021. HERO kemudian memutuskan untuk fokus pada lini bisnis lain yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan lebih baik, seperti Guardian, IKEA, dan Hero Supermarket.

Penutupan seluruh gerai Giant berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 7 ribu karyawan. Namun, HERO memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk berpindah ke lini bisnis mereka yang lain.

"Kami juga berharap dapat menyediakan peluang baru seiring dengan pengembangan bisnis kami lainnya yang memiliki potensi pertumbuhan positif yaitu Guardian, IKEA, dan Hero Supermarket," kata Hero melalui dokumen keterbukaan informasi.

Dunia ritel terus berubah, lho! Supaya kita tetap bisa belanja hemat dan cerdas di tengah perubahan ini, yuk simak beberapa tips berikut:

1. Manfaatkan Promo dan Diskon - Rajin-rajinlah mengecek promo dan diskon yang ditawarkan oleh supermarket atau toko online. Biasanya, ada promo mingguan atau bulanan yang bisa bikin belanjaan jadi lebih hemat. Misalnya, promo "Beli 2 Gratis 1" atau diskon khusus untuk member.

2. Buat Daftar Belanja - Sebelum pergi belanja, buatlah daftar barang yang benar-benar dibutuhkan. Ini akan membantu menghindari pembelian impulsif yang bisa bikin boros. Coba deh, sebelum berangkat, lihat dulu isi kulkas dan lemari, catat apa saja yang sudah habis atau perlu ditambah.

3. Bandingkan Harga - Jangan terpaku pada satu toko saja. Bandingkan harga barang di beberapa toko atau supermarket untuk mendapatkan harga terbaik. Sekarang, banyak aplikasi yang bisa membantu kita membandingkan harga dengan mudah. Misalnya, aplikasi perbandingan harga yang bisa diunduh di smartphone.

4. Belanja Online - Belanja online seringkali menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan belanja di toko fisik. Selain itu, kita juga bisa menghemat waktu dan tenaga karena tidak perlu keluar rumah. Tapi ingat, selalu perhatikan ongkos kirim dan reputasi penjual ya!

5. Cari Alternatif Merek Lokal - Produk merek lokal seringkali memiliki kualitas yang sama dengan produk merek internasional, tapi harganya jauh lebih terjangkau. Coba deh eksplorasi produk-produk lokal, siapa tahu kita bisa menemukan barang berkualitas dengan harga yang lebih bersahabat.

6. Pertimbangkan Belanja Grosir - Jika ada barang yang sering kita gunakan, pertimbangkan untuk membeli dalam jumlah besar (grosir). Biasanya, harga per unit akan lebih murah jika kita membeli dalam jumlah banyak. Misalnya, sabun cuci, deterjen, atau tisu.

Kenapa ya supermarket seperti Giant bisa sampai tutup menurut Bapak Bambang?

Menurut Bapak Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Keuangan, "Perubahan perilaku konsumen menjadi faktor utama. Masyarakat kini lebih memilih berbelanja di toko yang lebih kecil dan dekat rumah, atau belanja online. Supermarket besar perlu beradaptasi dengan tren ini."

Apa kata Ibu Susi Pudjiastuti soal persaingan supermarket di Indonesia?

Ibu Susi Pudjiastuti, pengusaha sukses, berpendapat, "Persaingan di dunia ritel memang ketat. Supermarket harus punya inovasi, pelayanan yang baik, dan harga yang kompetitif. Jangan hanya mengandalkan nama besar, tapi juga kualitas dan pengalaman belanja yang menyenangkan bagi konsumen."

Bagaimana pendapat Mas Gibran Rakabuming tentang produk lokal di supermarket?

Mas Gibran Rakabuming Raka, Walikota Surakarta, menyampaikan, "Supermarket harus mendukung produk lokal. Ini penting untuk membantu UMKM berkembang dan meningkatkan perekonomian daerah. Produk lokal juga punya kualitas yang bagus dan harga yang bersaing."

Apa solusi dari Mbak Najwa Shihab agar supermarket tetap relevan?

Mbak Najwa Shihab, jurnalis senior, menyarankan, "Supermarket harus lebih kreatif dalam menarik perhatian konsumen. Misalnya, dengan mengadakan acara-acara menarik, memberikan edukasi tentang produk, atau berkolaborasi dengan komunitas. Jangan hanya jualan, tapi juga memberikan nilai tambah bagi konsumen."

Menurut Pak Erick Thohir, bagaimana cara membantu UMKM masuk ke supermarket?

Pak Erick Thohir, Menteri BUMN, menjelaskan, "Kami terus mendorong BUMN untuk bermitra dengan UMKM. Supermarket yang dimiliki BUMN harus memberikan ruang bagi produk UMKM. Ini adalah bentuk dukungan nyata untuk memajukan ekonomi kerakyatan."

Apa saran dari Bu Sri Mulyani agar masyarakat tetap hemat saat belanja di supermarket?

Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, mengingatkan, "Penting untuk selalu bijak dalam mengelola keuangan. Buat anggaran belanja bulanan dan disiplin dalam mengikutinya. Manfaatkan promo dan diskon, serta prioritaskan kebutuhan daripada keinginan. Dengan begitu, kita bisa tetap hemat meski belanja di supermarket."