Temukan Daftar Penyakit Penyebab Urine Berdarah, Kenali Gejala Awalnya untuk deteksi sedini mungkin
Minggu, 18 Mei 2025 oleh jurnal
Waspada! Daftar Penyakit yang Bisa Menyebabkan Urine Berdarah
Pernahkah Anda mendapati warna urine Anda berubah menjadi kemerahan? Jika ya, jangan panik dulu, tapi juga jangan diabaikan. Warna urine yang tidak biasa ini bisa jadi pertanda adanya darah di dalam urine, sebuah kondisi yang dikenal secara medis sebagai hematuria.
Menurut National Institutes of Health (NIH), hematuria adalah istilah untuk kondisi di mana terdapat sel darah merah dalam urine. Kondisi ini bisa dibedakan menjadi dua jenis:
- Hematuria Bruto: Darah dalam urine terlihat jelas dengan mata telanjang. Urine mungkin tampak merah muda, merah, atau bahkan seperti warna teh.
- Hematuria Mikroskopis: Darah hanya bisa dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium, seperti urinalisis. Secara kasat mata, urine tampak normal.
Adanya darah dalam urine bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya tidak berbahaya, namun ada juga yang mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius. Penting untuk mengetahui apa saja kemungkinan penyebabnya.
Menurut Hopkins Medicine, warna kemerahan pada urine mengindikasikan adanya sel darah merah (RBC). Terkadang, tanpa pemeriksaan mikroskopis, keberadaan sel darah merah ini tidak terdeteksi. Intensitas warna urine pun bervariasi, mulai dari merah muda, merah terang, hingga menyerupai teh.
Sebagian besar penyebab hematuria tidak membahayakan. Misalnya, aktivitas fisik yang intens bisa memicu munculnya darah dalam urine. Namun, kondisi ini biasanya bersifat sementara dan hilang dalam 24 jam. Akan tetapi, waspadalah jika kondisi ini berulang atau disertai gejala lain.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa menyebabkan urine berdarah, seperti dilansir dari Health.com:
Penyebab Urine Berdarah yang Perlu Diwaspadai
- Infeksi Saluran Kemih (ISK): Bakteri yang masuk ke saluran kemih (kandung kemih melalui uretra) dapat menyebabkan ISK. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dan bisa menyebabkan hematuria, nyeri saat buang air kecil, serta dorongan untuk buang air kecil yang mendesak.
- Olahraga Berat: Aktivitas fisik yang berlebihan dapat merusak jaringan dan menyebabkan cedera internal, yang pada akhirnya memicu munculnya sel darah merah dalam urine.
- Gangguan Prostat: Prostatitis, hiperplasia prostat jinak (BPH), atau kanker prostat bisa menjadi penyebab hematuria pada pria.
- Infeksi Ginjal (Pielonefritis): Infeksi yang dimulai di kandung kemih dan menyebar ke ginjal dapat menyebabkan peradangan dan perdarahan, sehingga memicu munculnya darah dalam urine.
- Batu Ginjal: Batu ginjal dapat menyebabkan infeksi, menghalangi aliran urine, dan melukai saluran kemih, yang semuanya bisa menyebabkan hematuria.
- Trauma: Cedera pada ginjal atau kandung kemih akibat kecelakaan dapat menyebabkan perdarahan dan munculnya darah dalam urine.
- Penyakit Sel Sabit (SCD): Kelainan genetik ini menyebabkan sel darah merah berbentuk abnormal dan mudah rusak, sehingga memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk hematuria.
- Kanker Ginjal atau Kandung Kemih: Pertumbuhan sel abnormal di ginjal atau kandung kemih dapat menyebabkan perdarahan dan munculnya darah dalam urine.
- Endometriosis: Dalam kasus yang jarang terjadi, pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim dapat memengaruhi saluran kemih dan menyebabkan hematuria.
- Efek Samping Obat: Beberapa jenis obat, terutama pengencer darah, dapat meningkatkan risiko perdarahan dan munculnya darah dalam urine.
Penting untuk diingat bahwa beberapa makanan, seperti bit dan rhubarb, dapat mengubah warna urine menjadi merah atau merah muda. Jika Anda melihat perubahan warna urine, coba ingat-ingat makanan apa yang baru saja Anda konsumsi. Jika perubahan warna urine sering terjadi atau disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Urine berdarah memang bisa bikin panik, tapi ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk meminimalkan risikonya. Yuk, simak tips berikut ini:
1. Minum Air yang Cukup - Dehidrasi bisa memicu berbagai masalah pada saluran kemih, termasuk pembentukan batu ginjal yang bisa menyebabkan urine berdarah. Usahakan minum minimal 8 gelas air sehari. Biar lebih semangat, bawa botol minum ke mana pun kamu pergi!
Contoh: Kalau lagi sibuk kerja, setel alarm setiap jam untuk mengingatkanmu minum air.
2. Jaga Kebersihan Organ Intim - Kebersihan yang buruk bisa memicu infeksi saluran kemih (ISK) yang menjadi salah satu penyebab umum urine berdarah. Bersihkan organ intim secara teratur dengan sabun dan air bersih, terutama setelah buang air besar dan buang air kecil.
Contoh: Setelah buang air kecil, keringkan area intim dengan tisu bersih dari arah depan ke belakang untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke uretra.
3. Jangan Menahan Buang Air Kecil - Menahan buang air kecil terlalu lama bisa membuat bakteri berkembang biak di kandung kemih dan meningkatkan risiko ISK. Segera buang air kecil saat kamu merasa ingin, jangan ditunda-tunda ya!
Contoh: Kalau lagi di perjalanan jauh, rencanakan berhenti di rest area secara berkala untuk buang air kecil.
4. Batasi Konsumsi Makanan Tinggi Oksalat - Makanan tinggi oksalat, seperti bayam, cokelat, dan kacang-kacangan, bisa meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal pada orang yang rentan. Konsumsi makanan ini secukupnya dan imbangi dengan minum air yang banyak.
Contoh: Kalau kamu suka banget makan bayam, coba variasikan dengan sayuran hijau lainnya seperti kangkung atau sawi.
5. Konsultasi dengan Dokter Jika Ada Gejala - Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu mengalami gejala urine berdarah, nyeri saat buang air kecil, atau gejala lain yang mencurigakan. Deteksi dini dan penanganan yang tepat bisa mencegah komplikasi yang lebih serius.
Contoh: Buat catatan tentang gejala yang kamu alami, termasuk kapan munculnya, seberapa sering, dan apa saja yang memicunya. Informasi ini akan membantu dokter dalam mendiagnosis dan memberikan penanganan yang tepat.
Kenapa ya, urine saya berwarna merah setelah makan buah bit? Apakah ini berbahaya, Bu Sinta?
Menurut Dr. Tania Putri, seorang ahli gizi, "Warna merah pada urine setelah makan buah bit adalah hal yang normal dan tidak berbahaya. Kondisi ini disebut beeturia dan disebabkan oleh pigmen betalain dalam buah bit. Pigmen ini tidak sepenuhnya dipecah oleh tubuh dan dikeluarkan melalui urine. Jika Anda khawatir, coba kurangi konsumsi buah bit dan perhatikan apakah warna urine kembali normal."
Saya sering olahraga lari jarak jauh. Beberapa kali setelah lari, urine saya jadi kemerahan. Apakah ini normal, Pak Budi?
Menurut Bapak Agus Supriyadi, seorang pelatih lari, "Urine kemerahan setelah lari jarak jauh memang bisa terjadi, dan sering disebut sebagai 'sports hematuria'. Ini biasanya disebabkan oleh trauma pada kandung kemih akibat benturan selama berlari, atau karena dehidrasi. Pastikan Anda minum air yang cukup sebelum, selama, dan setelah berlari. Jika kondisi ini sering terjadi atau disertai nyeri, segera konsultasikan dengan dokter."
Saya wanita dan sering mengalami infeksi saluran kemih. Apakah ISK selalu menyebabkan urine berdarah, Mbak Rina?
Menurut Ibu Dr. Maya Sari, seorang spesialis penyakit dalam, "Tidak semua ISK menyebabkan urine berdarah, tapi hematuria memang merupakan salah satu gejala umum ISK. Gejala lain ISK meliputi nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan dorongan untuk buang air kecil yang mendesak. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat."
Apakah semua kasus urine berdarah pasti disebabkan oleh penyakit serius, Mas Joko?
Menurut Bapak Prof. Bambang Susilo, seorang urolog, "Tidak semua kasus urine berdarah disebabkan oleh penyakit serius. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa penyebab yang tidak berbahaya, seperti olahraga berat atau konsumsi makanan tertentu. Namun, penting untuk tidak mengabaikan kondisi ini dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan yang tepat."