Temukan 7 Minuman Pagi Ampuh Turunkan Kolesterol Tinggi Menurut Ahli agar tubuh lebih sehat
Senin, 19 Mei 2025 oleh jurnal
7 Minuman Pagi yang Bisa Bantu Turunkan Kolesterol, Kata Ahli!
Seringkali, bangun pagi terasa berat dan badan lemas. Tanpa kita sadari, kebiasaan duduk terlalu lama bisa jadi pemicu kolesterol tinggi. Masalahnya, kolesterol tinggi seringkali tidak menunjukkan gejala apapun, lho!
Menurut berbagai penelitian, kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Salah satu penyebab utamanya adalah pola makan yang kurang sehat. Tapi jangan khawatir, ada cara sederhana yang bisa kita lakukan, yaitu dengan mengonsumsi minuman tertentu di pagi hari. Artikel ini akan membahas beberapa pilihan minuman yang bisa membantu menurunkan kolesterol, berdasarkan informasi dari berbagai sumber terpercaya.
Kolesterol tinggi memang menjadi masalah umum di era modern ini. Gaya hidup yang kurang aktif dan pola makan yang tidak seimbang seringkali menjadi penyebabnya. Padahal, tubuh kita sebenarnya membutuhkan kolesterol dalam jumlah kecil. Konsumsi makanan tinggi lemak dan gula berlebihanlah yang membuat kadar kolesterol melonjak.
Kalau dibiarkan, kolesterol tinggi bisa memicu berbagai masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung dan stroke, yang tentu saja akan menurunkan kualitas hidup kita. Dokter Pranav Ghody, seorang ahli endokrin dari Wockhardt Hospitals Mumbai Central, menekankan pentingnya menjaga pola makan sehat untuk kesehatan jantung secara keseluruhan.
Selain pengobatan dan olahraga, perubahan pola makan, terutama yang dimulai dari pagi hari, bisa sangat efektif dalam mengendalikan kadar kolesterol. Nah, berikut adalah beberapa minuman pagi yang bisa kamu coba:
1. Teh Hijau
Teh hijau kaya akan polifenol dan katekin, senyawa antioksidan yang memiliki sifat antiinflamasi. Senyawa-senyawa ini membantu menghambat penyerapan kolesterol dalam darah. Konsumsi teh hijau secara rutin terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat). Nikmati teh hijau tanpa gula di pagi hari untuk mendapatkan manfaat maksimal bagi kesehatan jantung.
2. Air Jahe dan Lemon
Air hangat yang dicampur dengan jahe dan perasan lemon sangat baik dikonsumsi saat perut kosong. Jahe kaya akan antioksidan yang melawan peradangan, sedangkan lemon membantu menjaga elastisitas pembuluh darah. Kombinasi ini membantu menjaga kadar kolesterol tetap stabil. Cukup gunakan satu sendok jahe segar dan setengah buah lemon untuk segelas air hangat.
3. Jus Tomat Segar
Tomat mengandung likopen, pigmen merah yang ampuh menurunkan LDL. Kandungan ini bahkan bekerja hampir setara dengan obat statin dosis rendah. Jus tomat juga kaya akan serat dan niasin yang baik untuk metabolisme lemak. Minum jus tomat secara rutin tanpa tambahan garam bisa membantu mengontrol kolesterol.
4. Susu Kedelai dan Chia Seed
Chia seed kaya akan serat larut dan omega-3 yang baik untuk menurunkan LDL. Saat dicampur dengan susu kedelai, kombinasi ini membantu meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik). Susu kedelai terbukti lebih efektif daripada susu rendah lemak dalam menurunkan LDL. Minum satu gelas setiap pagi bisa membantu menjaga profil lipid tetap seimbang.
5. Susu Kunyit Hangat
Kunyit mengandung kurkumin, senyawa antioksidan yang membantu menurunkan LDL dan trigliserida. Minum segelas susu hangat dengan sedikit kunyit di pagi hari membantu meredakan peradangan. Campuran ini juga cocok untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Ini bisa menjadi pilihan alami selain teh atau kopi.
6. Jus Amla (Gooseberry)
Amla dikenal sebagai sumber vitamin C dan antioksidan tinggi. Minuman ini membantu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kesehatan jantung. Cukup campurkan jus amla segar dengan air hangat. Rasa asamnya segar dan cocok diminum sebelum sarapan.
7. Smoothie Stroberi
Stroberi mengandung flavonoid yang membantu memperbaiki profil lemak dalam tubuh. Kandungan ini bisa menurunkan kadar LDL dan meningkatkan HDL. Smoothie stroberi juga cocok untuk yang punya lemak perut berlebih. Sajikan tanpa gula tambahan untuk hasil maksimal.
Ingin kolesterol tetap terkontrol? Selain mengonsumsi minuman-minuman di atas, ada beberapa tips sederhana yang bisa kamu terapkan sehari-hari, lho! Yuk, simak:
1. Kurangi Konsumsi Makanan Olahan dan Cepat Saji - Makanan olahan seringkali tinggi lemak jenuh dan trans, yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL). Usahakan untuk lebih sering memasak makanan sendiri dengan bahan-bahan segar. Misalnya, daripada beli burger, lebih baik buat sendiri dengan roti gandum dan daging tanpa lemak.
Dengan begitu, kamu bisa mengontrol bahan-bahan yang digunakan dan mengurangi kandungan lemak jenuhnya.
2. Perbanyak Konsumsi Serat - Serat larut, seperti yang ditemukan dalam oatmeal, apel, dan kacang-kacangan, bisa membantu menurunkan kadar kolesterol. Tambahkan oatmeal ke sarapanmu atau ngemil buah apel di siang hari.
Serat akan mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh.
3. Pilih Lemak Sehat - Ganti lemak jenuh dan trans dengan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, seperti yang ditemukan dalam alpukat, minyak zaitun, dan ikan berlemak. Gunakan minyak zaitun untuk memasak atau tambahkan potongan alpukat ke saladmu.
Lemak sehat ini justru bisa membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
4. Rutin Berolahraga - Olahraga secara teratur, minimal 30 menit setiap hari, bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Pilih olahraga yang kamu sukai, seperti jogging, berenang, atau bersepeda.
Olahraga juga membantu menjaga berat badan tetap ideal, yang juga penting untuk kesehatan jantung.
5. Kelola Stres dengan Baik - Stres kronis bisa memengaruhi kadar kolesterol. Temukan cara yang efektif untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu di alam.
Dengan mengelola stres, kamu tidak hanya menjaga kesehatan jantung, tapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Apakah benar teh hijau bisa menurunkan kolesterol, menurut pendapat Ibu Ani?
Menurut Dr. Tania Putri, seorang ahli gizi klinis, "Teh hijau mengandung senyawa polifenol yang kuat, terutama katekin, yang telah terbukti secara ilmiah dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (jahat) dalam darah. Konsumsi teh hijau secara teratur, tanpa tambahan gula, bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan jantung."
Apakah jus tomat benar-benar efektif seperti obat statin dosis rendah, kata Pak Budi?
Dr. Michael Halim, seorang spesialis jantung, menjelaskan, "Likopen dalam tomat memang memiliki efek positif dalam menurunkan LDL, namun tidak bisa disamakan sepenuhnya dengan obat statin. Statin bekerja dengan mekanisme yang berbeda dan biasanya diresepkan untuk kasus kolesterol tinggi yang lebih parah. Jus tomat bisa menjadi tambahan yang baik untuk diet sehat, tetapi konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kondisi medis tertentu."
Susu kunyit hangat lebih baik dari teh atau kopi di pagi hari, menurut pendapat Mbak Citra?
Menurut Chef Renata Moeloek, "Susu kunyit hangat adalah pilihan yang sangat baik untuk memulai hari. Kunyit memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang luar biasa. Dibandingkan dengan teh atau kopi, susu kunyit memberikan manfaat tambahan untuk kesehatan secara keseluruhan, terutama bagi mereka yang mencari alternatif yang lebih sehat dan alami."
Apakah jus amla aman dikonsumsi setiap hari, menurut Ibu Dewi?
Menurut Dr. Melati Sukmawati, seorang ahli herbal, "Jus amla umumnya aman dikonsumsi setiap hari dalam jumlah moderat. Amla kaya akan vitamin C dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, bagi sebagian orang, konsumsi amla berlebihan bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu."
Apakah smoothie stroberi benar-benar efektif menurunkan lemak perut, kata Mas Eko?
Menurut Jillian Tanesia, seorang fitness influencer dan ahli nutrisi, "Smoothie stroberi bisa menjadi bagian dari program penurunan berat badan yang sehat. Stroberi rendah kalori dan kaya akan serat, yang membantu merasa kenyang lebih lama. Flavonoid dalam stroberi juga mendukung metabolisme lemak. Namun, penting untuk diingat bahwa penurunan berat badan yang efektif memerlukan kombinasi diet sehat, olahraga teratur, dan gaya hidup aktif."