Temukan 7 Herbal Ampuh untuk Diabetes, Kontrol Gula Darah Secara Alami bantu jaga kesehatanmu
Jumat, 9 Mei 2025 oleh jurnal
7 Herbal Ampuh untuk Menstabilkan Gula Darah, Bye Bye Lonjakan!
Jakarta – Kadar gula darah yang tinggi seringkali menjadi momok bagi penderita diabetes. Selain pengobatan medis, tahukah kamu bahwa ada beberapa herbal alami yang bisa membantu menstabilkan kadar gula darah? Yuk, kita simak daftar lengkapnya!
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah autoimun pada diabetes tipe 1, resistensi insulin pada diabetes tipe 2, hingga faktor nutrisi seperti pada kasus diabetes tipe 5. Tanpa penanganan yang tepat, kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius.
Suntikan insulin seringkali menjadi solusi utama untuk mengendalikan gula darah. Namun, sebagai pelengkap, beberapa herbal berikut ini bisa menjadi alternatif alami untuk membantu menstabilkan kadar gula darah. Penting diingat, herbal bersifat komplementer dan bukan pengganti pengobatan medis. Konsultasikan selalu dengan dokter sebelum mencoba herbal apa pun.
Daftar Herbal Penurun Gula Darah
1. Kayu Manis
Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, kayu manis telah lama digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk diabetes. Berdasarkan tinjauan penelitian tahun 2019, kayu manis terbukti efektif membantu menurunkan kadar gula darah. Kamu bisa menambahkan kayu manis ke dalam teh, kopi, atau masakan sehari-hari.
2. Teh Hijau
Selain populer sebagai minuman untuk menurunkan berat badan, teh hijau juga memiliki manfaat bagi penderita diabetes. Kandungan antioksidan epigallocatechin gallate (EGCG) dalam teh hijau berperan penting dalam manajemen gula darah dan meningkatkan aktivitas insulin.
3. Lidah Buaya
Lidah buaya tak hanya bermanfaat untuk perawatan kulit dan rambut, tapi juga berpotensi membantu menstabilkan gula darah. Sebuah ulasan tahun 2013 menunjukkan bahwa lidah buaya dapat melindungi dan memperbaiki sel beta di pankreas yang memproduksi insulin. Senyawa antioksidan dalam lidah buaya diyakini menjadi kunci dari manfaat ini. Ulasan lain pada tahun 2020 juga menemukan bahwa lidah buaya dapat meningkatkan kadar insulin dan kesehatan sel pankreas.
4. Fenugreek (Klabet)
Fenugreek, atau klabet, adalah biji-bijian yang kaya serat dan zat kimia yang dapat membantu memperlambat pencernaan karbohidrat dan gula. Sebuah studi pada tahun 2015 menunjukkan bahwa orang dengan pradiabetes memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes saat mengonsumsi bubuk biji fenugreek.
5. Jahe
Jahe adalah tanaman obat yang sangat populer dan sering digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan dan pernapasan. Namun, tahukah kamu bahwa jahe juga bermanfaat bagi penderita diabetes? Tinjauan pada tahun 2015 mencatat bahwa jahe dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
6. Kunyit
Kunyit kaya akan senyawa antioksidan yang dapat membantu mencegah perburukan diabetes dan komplikasinya. Konsumsi kunyit secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
7. Ginseng
Selama ratusan tahun, ginseng telah dipercaya dapat mengatasi berbagai penyakit, termasuk diabetes. Ginseng diketahui dapat membantu mengontrol penyerapan gula darah dan mencegah lonjakan kadar gula darah. Manfaat ini berasal dari senyawa ginsenosida yang dapat memengaruhi kadar insulin dalam tubuh.
Itulah beberapa herbal yang berpotensi membantu menstabilkan gula darah. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan herbal apa pun, terutama jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Selain mengonsumsi herbal di atas, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan sehari-hari untuk membantu menstabilkan kadar gula darah. Yuk, simak tips berikut!
1. Konsumsi Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah - Pilih makanan yang melepaskan gula secara perlahan ke dalam darah, seperti sayuran hijau, buah-buahan (apel, pir), dan biji-bijian utuh. Hindari makanan olahan dan minuman manis.
Contohnya, daripada nasi putih, lebih baik pilih nasi merah atau quinoa.
2. Rutin Berolahraga - Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih efektif dan menurunkan kadar gula darah. Usahakan untuk berolahraga minimal 30 menit setiap hari.
Kamu bisa mencoba berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau yoga.
3. Kelola Stres dengan Baik - Stres dapat meningkatkan kadar gula darah. Temukan cara yang efektif untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu di alam.
Coba luangkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk bermeditasi.
4. Tidur yang Cukup - Kurang tidur dapat memengaruhi kadar gula darah dan meningkatkan resistensi insulin. Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam.
Buat rutinitas tidur yang konsisten, seperti tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari.
5. Perhatikan Porsi Makan - Makan terlalu banyak sekaligus dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Bagi makanan menjadi beberapa porsi kecil sepanjang hari.
Gunakan piring yang lebih kecil dan perhatikan isinya.
6. Minum Air Putih yang Cukup - Dehidrasi dapat memengaruhi kadar gula darah. Minumlah air putih yang cukup sepanjang hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Usahakan untuk minum minimal 8 gelas air putih setiap hari.
Apakah kayu manis benar-benar ampuh menurunkan gula darah, Pak Budi?
Menurut Dr. Tania Putri, seorang ahli gizi klinis, "Kayu manis memang memiliki potensi untuk membantu menurunkan gula darah, tetapi efeknya bervariasi pada setiap individu. Penting untuk diingat bahwa kayu manis bukanlah pengganti pengobatan medis dan harus dikonsumsi dengan bijak."
Benarkah lidah buaya bisa menyembuhkan diabetes, Bu Ani?
Menurut Prof. Bambang Susanto, seorang ahli farmakologi, "Lidah buaya memiliki potensi untuk membantu mengelola kadar gula darah, tetapi klaim bahwa lidah buaya bisa menyembuhkan diabetes adalah klaim yang berlebihan. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan efektivitasnya secara klinis."
Apakah jahe aman dikonsumsi setiap hari, Mas Joko?
Menurut Ibu Siti Rahayu, seorang herbalis, "Jahe umumnya aman dikonsumsi setiap hari dalam jumlah sedang. Namun, bagi sebagian orang, konsumsi jahe berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti sakit perut atau mulas. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu."
Bagaimana cara terbaik mengonsumsi fenugreek untuk diabetes, Mbak Rina?
Menurut Dr. Agus Salim, seorang spesialis penyakit dalam, "Fenugreek dapat dikonsumsi dalam bentuk biji utuh, bubuk, atau kapsul. Dosis yang tepat bervariasi pada setiap individu, tetapi umumnya dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan secara bertahap. Penting untuk memantau kadar gula darah secara teratur saat mengonsumsi fenugreek."
Apakah semua jenis ginseng aman untuk penderita diabetes, Pak Herman?
Menurut Dr. Maya Dewi, seorang ahli pengobatan komplementer, "Tidak semua jenis ginseng memiliki efek yang sama. Ginseng Korea (Panax ginseng) adalah jenis yang paling banyak diteliti untuk manfaatnya bagi penderita diabetes. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi ginseng, terutama jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan lain, karena ginseng dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu."