Temukan 6 Tanda Awal pada Urine yang Bisa Jadi Gejala Kanker Prostat , Jangan Sampai Terlambat!
Jumat, 16 Mei 2025 oleh jurnal
Waspada! 6 Perubahan pada Urine yang Bisa Jadi Tanda Kanker Prostat
Kanker prostat adalah momok bagi banyak pria. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel abnormal berkembang di kelenjar prostat, sebuah kelenjar kecil yang terletak di bawah kandung kemih dan berperan penting dalam sistem reproduksi pria.
Kelenjar prostat, yang bentuknya menyerupai buah kenari, bertugas memproduksi air mani. Sayangnya, penyebab pasti kanker prostat masih menjadi misteri. Meski begitu, para ahli dari American Cancer Society meyakini bahwa faktor-faktor seperti riwayat keluarga, mutasi genetik, dan bahkan infeksi menular seksual (IMS) dapat meningkatkan risiko terkena kanker ini.
Yang perlu diwaspadai adalah, kanker prostat seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun pada tahap awal. Banyak penderita baru menyadari adanya masalah setelah kanker memasuki stadium lanjut, ketika gejala mulai terasa. Salah satu gejala yang mungkin muncul adalah perubahan pada urine.
Oleh karena itu, sangat penting bagi para pria untuk memperhatikan setiap perubahan pada kebiasaan buang air kecil. Ini bisa menjadi salah satu cara deteksi dini yang efektif. Semakin cepat kanker prostat terdeteksi, semakin besar peluang untuk mencegah komplikasi serius.
Lalu, seperti apa sih ciri-ciri urine yang bisa mengindikasikan adanya kanker prostat? Mari kita bahas lebih lanjut.
6 Ciri Urine yang Bisa Menjadi Petunjuk Kanker Prostat
Karena letak prostat yang berdekatan dengan kandung kemih dan mengelilingi saluran kencing, masalah pada prostat dapat langsung memengaruhi proses buang air kecil. Perubahan ini bisa berupa kebiasaan buang air kecil yang tidak normal hingga perubahan warna urine.
Berikut adalah beberapa ciri urine yang patut diwaspadai:
1. Sering Buang Air Kecil (Terutama Malam Hari)
Kanker prostat dapat menekan kandung kemih dan uretra, sehingga menyebabkan penderitanya sering buang air kecil, bahkan merasa terdesak, terutama di malam hari. Kondisi ini dikenal dengan istilah nokturia.
2. Sulit Buang Air Kecil
Sebaliknya, kanker prostat juga bisa menyebabkan retensi urine, yaitu kondisi ketika seseorang kesulitan buang air kecil atau sulit mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Menurut Dr. Lisly Chery, seorang onkolog urologi, pertumbuhan kanker prostat dapat menyebabkan saluran kencing (uretra) kolaps, sehingga menghambat aliran urine dari kandung kemih.
3. Sulit Menahan Kencing (Inkontinensia Urine)
Inkontinensia urine, atau kesulitan menahan kencing, memang sering terjadi seiring bertambahnya usia. Namun, kondisi ini juga bisa dialami oleh seseorang dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker prostat.
4. Aliran Urine Lambat atau Lemah
Jika Anda mendapati aliran urine Anda menjadi lambat atau lemah dari biasanya, ini juga bisa menjadi pertanda kanker prostat. Segera konsultasikan dengan dokter jika aliran urine Anda mulai dan berhenti di luar kendali.
5. Urine Berwarna Merah Muda
Warna merah muda pada urine bisa mengindikasikan adanya darah dalam urine (hematuria). Kondisi ini perlu diperiksakan lebih lanjut karena bisa berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk infeksi saluran kemih (ISK) atau bahkan kanker prostat.
6. Rasa Sakit atau Terbakar Saat Kencing (Disuria)
Rasa sakit atau terbakar saat kencing, atau disuria, umumnya dikaitkan dengan infeksi saluran kemih. Namun, dalam beberapa kasus, keluhan ini juga bisa menandakan adanya kanker prostat.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini adalah kunci untuk keberhasilan pengobatan kanker prostat.
Cara Menurunkan Risiko Kanker Prostat
Menurut Christopher Weight, seorang ahli onkologi urologi, tidak ada cara pasti untuk menghilangkan risiko terkena kanker prostat. Namun, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko tersebut.
Ingin menjaga kesehatan prostat Anda? Berikut adalah beberapa tips sederhana yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Lakukan Pemeriksaan Prostat Rutin - Jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan prostat secara rutin, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker prostat. Konsultasikan dengan dokter mengenai jadwal pemeriksaan yang tepat untuk Anda.
Pemeriksaan prostat meliputi pemeriksaan colok dubur (DRE) dan tes darah PSA (Prostate-Specific Antigen).
2. Pertahankan Berat Badan Ideal - Jaga berat badan Anda tetap ideal dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur. Obesitas telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat.
Misalnya, hindari makanan cepat saji dan minuman manis, serta usahakan untuk berolahraga minimal 30 menit setiap hari.
3. Konsumsi Makanan Sehat untuk Prostat - Beberapa makanan dipercaya baik untuk kesehatan prostat, seperti tomat (mengandung likopen), brokoli, dan teh hijau.
Tambahkan makanan-makanan ini ke dalam menu harian Anda untuk membantu menjaga kesehatan prostat.
4. Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan - Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker prostat.
Jika Anda merokok, segera berhenti. Batasi juga konsumsi alkohol Anda.
Apakah benar kalau sering buang air kecil di malam hari selalu berarti ada masalah prostat, Pak Budi?
Menurut Dr. Andriani, seorang urolog dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, sering buang air kecil di malam hari (nokturia) bisa disebabkan oleh berbagai faktor, tidak hanya masalah prostat. Bisa jadi karena kebiasaan minum terlalu banyak sebelum tidur, efek samping obat-obatan tertentu, atau kondisi medis lainnya. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
Kalau saya tidak merasakan gejala apapun, apakah saya tetap perlu khawatir tentang kanker prostat, Bu Sinta?
dr. Maya, seorang spesialis penyakit dalam, mengingatkan bahwa kanker prostat seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan prostat rutin, terutama jika Anda berusia di atas 50 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan kanker prostat. Deteksi dini adalah kunci untuk keberhasilan pengobatan.
Apakah benar infeksi menular seksual (IMS) bisa meningkatkan risiko kanker prostat, Mas Joko?
Menurut Prof. Bambang, seorang ahli epidemiologi, beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara IMS dan peningkatan risiko kanker prostat. Meskipun mekanismenya belum sepenuhnya dipahami, peradangan kronis akibat IMS diduga dapat memicu perkembangan sel kanker. Penting untuk menjaga kesehatan seksual dan melakukan pemeriksaan rutin jika Anda berisiko.
Apakah ada makanan atau suplemen tertentu yang bisa mencegah kanker prostat, Mbak Rina?
Menurut ahli gizi, Ibu Ani, tidak ada makanan atau suplemen ajaib yang bisa mencegah kanker prostat sepenuhnya. Namun, mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, kaya akan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, serta membatasi konsumsi daging merah dan makanan olahan, dapat membantu menjaga kesehatan prostat. Beberapa penelitian juga menunjukkan manfaat likopen (yang terdapat pada tomat) dan selenium.
Apa saja pilihan pengobatan untuk kanker prostat, Pak Anton?
dr. Surya, seorang onkolog, menjelaskan bahwa pilihan pengobatan untuk kanker prostat tergantung pada stadium kanker, usia, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Pilihan pengobatan meliputi operasi, radioterapi, terapi hormon, kemoterapi, dan terapi target. Dokter akan merekomendasikan pengobatan yang paling sesuai untuk setiap kasus.
Apakah kanker prostat selalu berakibat fatal, Bu Dewi?
Menurut Yayasan Kanker Indonesia, kanker prostat memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi, terutama jika terdeteksi pada tahap awal. Dengan pengobatan yang tepat, banyak pria dengan kanker prostat dapat hidup sehat dan produktif selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, jangan takut untuk melakukan pemeriksaan dan mencari pengobatan jika Anda memiliki gejala atau berisiko tinggi.