Temukan 5 Gejala Awal Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai , Jangan Sampai Terlambat Mengobati!
Rabu, 21 Mei 2025 oleh jurnal
Awas! 5 Tanda Peringatan Tekanan Darah Tinggi yang Sering Diabaikan
Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, sering kali dianggap sepele. Padahal, kondisi ini terjadi saat tekanan darah di arteri terus-menerus berada di atas normal. Akibatnya, jantung harus bekerja ekstra keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jika dibiarkan tanpa penanganan, hipertensi bisa memicu kerusakan organ vital dan komplikasi serius.
Menurut Mayo Clinic, seseorang didiagnosis hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darahnya mencapai 130/80 mmHg atau lebih. Yang bikin hipertensi menakutkan adalah seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Inilah mengapa hipertensi dijuluki "silent killer" atau pembunuh diam-diam.
Meskipun sering tanpa gejala, hipertensi merupakan faktor risiko utama stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan berbagai penyakit serius lainnya. Karena itulah, penting sekali untuk mengenali tanda-tanda awal hipertensi agar bisa segera ditangani dan mencegah dampak yang lebih buruk.
Kenali Tanda-Tanda Peringatan Hipertensi
Meskipun seringkali tidak menimbulkan gejala yang kentara, tubuh kita sebenarnya bisa memberikan sinyal-sinyal peringatan. Berikut adalah beberapa tanda tekanan darah tinggi yang sebaiknya tidak Anda abaikan:
1. Sakit Kepala Berulang
Sakit kepala yang terjadi berulang tanpa sebab yang jelas, terutama saat bangun tidur di pagi hari, bisa jadi merupakan indikasi tekanan darah tinggi. Menurut Times of India, sakit kepala akibat hipertensi biasanya terasa berdenyut dan sulit mereda meski sudah minum obat pereda nyeri. Tekanan darah yang tinggi memberikan tekanan ekstra pada pembuluh darah di otak, yang kemudian memicu nyeri. Jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter jika sakit kepala Anda sering kambuh dan tidak membaik.
2. Pusing dan Terasa Berkunang-kunang
Pusing atau sensasi seperti akan pingsan bisa menandakan adanya masalah pada aliran darah. Hipertensi dapat menghambat suplai oksigen ke otak dan organ-organ penting lainnya, yang menyebabkan kelelahan ekstrem atau bahkan hilangnya kesadaran. Jika Anda sering merasa pusing tanpa alasan yang jelas, sebaiknya periksakan tekanan darah Anda.
3. Gangguan Penglihatan
Gangguan pada penglihatan juga bisa menjadi tanda peringatan hipertensi. Masalah penglihatan seperti pandangan kabur, ganda, atau bahkan kehilangan penglihatan secara tiba-tiba bisa menandakan retinopati hipertensi, yaitu kerusakan pembuluh darah di retina akibat tekanan darah tinggi. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kebutaan permanen. Oleh karena itu, setiap perubahan pada penglihatan harus segera diperiksakan ke dokter.
4. Sesak Napas
Merasa sesak napas padahal tidak sedang melakukan aktivitas berat bisa menjadi tanda bahwa jantung Anda bekerja lebih keras dari biasanya akibat tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, yang memicu sesak napas. Gejala ini sering disalahartikan sebagai gejala penyakit lain, padahal bisa menjadi pertanda serius dari hipertensi.
5. Nyeri Dada
Rasa nyeri atau sesak di dada saat istirahat atau beraktivitas ringan adalah tanda peringatan yang sangat penting. Hipertensi memberikan beban ekstra pada jantung, yang bisa memicu angina (nyeri dada akibat kurangnya suplai darah ke jantung) atau bahkan serangan jantung. Jika nyeri dada disertai keringat dingin, mual, atau menjalar ke lengan kiri, segera cari pertolongan medis.
Ingat, gejala-gejala di atas tidak selalu muncul pada setiap orang yang mengalami hipertensi. Penting untuk tetap waspada dan rutin memeriksa tekanan darah. Jangan menunggu sampai gejala menjadi parah. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Jaga pola makan, rutin berolahraga, dan konsultasikan ke dokter secara berkala untuk menjaga tekanan darah tetap normal.
Sebagai informasi tambahan, American College of Cardiology dan American Heart Association telah membagi tekanan darah menjadi empat kategori umum:
- Tekanan darah normal: kurang dari 120/80 mmHg
- Tekanan darah tinggi: angka atas antara 120-129 mmHg dan angka bawah di bawah 80 mmHg
- Hipertensi stadium 1: angka atas antara 130-139 mmHg atau angka bawah antara 80-89 mmHg
- Hipertensi stadium 2: angka atas 140 mmHg atau lebih tinggi, atau angka bawah 90 mmHg atau lebih tinggi
Tekanan darah yang lebih tinggi dari 180/120 mmHg dianggap sebagai hipertensi darurat atau krisis. Jika Anda memiliki angka ini, segera cari bantuan medis!
Sahabat sehat, mengendalikan tekanan darah tinggi itu penting banget. Jangan khawatir, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan sehari-hari untuk membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Yuk, simak tips berikut ini:
1. Kurangi Asupan Garam - Terlalu banyak garam bisa meningkatkan tekanan darah. Usahakan untuk membatasi konsumsi garam harian Anda. Hindari makanan olahan dan makanan cepat saji yang biasanya tinggi garam. Misalnya, daripada makan mie instan setiap hari, coba ganti dengan nasi dan lauk yang dimasak sendiri dengan bumbu yang lebih sehat.
2. Rutin Berolahraga - Olahraga teratur membantu memperkuat jantung dan melancarkan peredaran darah. Cukup dengan berjalan kaki 30 menit setiap hari, bersepeda, atau berenang, sudah memberikan dampak positif. Contohnya, setelah pulang kerja, jangan langsung rebahan, coba sempatkan jalan kaki keliling komplek selama 30 menit.
3. Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayur - Buah dan sayur kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk kesehatan jantung. Usahakan untuk mengonsumsi minimal 5 porsi buah dan sayur setiap hari. Misalnya, tambahkan sayuran hijau dalam setiap hidangan, dan jadikan buah sebagai camilan sehat di antara waktu makan.
4. Kelola Stres dengan Baik - Stres bisa memicu peningkatan tekanan darah. Cari cara untuk mengelola stres dengan baik, misalnya dengan meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang Anda sukai. Contohnya, jika Anda merasa stres setelah seharian bekerja, coba luangkan waktu 15 menit untuk bermeditasi atau mendengarkan musik relaksasi.
5. Rutin Periksa Tekanan Darah - Memantau tekanan darah secara teratur penting untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda. Jika Anda memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga atau memiliki faktor risiko lainnya, sebaiknya periksakan tekanan darah Anda secara berkala ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Dengan mengetahui tekanan darah Anda, Anda bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Apakah benar hipertensi selalu tanpa gejala, Pak Budi?
Menurut Dr. Tania Putri, Sp.JP, seorang ahli jantung terkemuka, "Hipertensi memang seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, terutama pada tahap awal. Namun, bukan berarti sama sekali tidak ada gejala. Beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, pusing, atau pandangan kabur. Penting untuk diingat bahwa setiap orang bisa mengalami gejala yang berbeda-beda."
Jika saya merasa sering pusing, apakah itu pasti hipertensi, Bu Ani?
Menurut Prof. Dr. Bambang Susilo, seorang ahli saraf, "Pusing bisa disebabkan oleh berbagai faktor, tidak hanya hipertensi. Anemia, dehidrasi, atau masalah pada telinga bagian dalam juga bisa menyebabkan pusing. Sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti pusing yang Anda alami."
Apakah hipertensi bisa disembuhkan total, Mas Joko?
Menurut Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, "Hipertensi seringkali merupakan kondisi kronis yang membutuhkan penanganan jangka panjang. Namun, dengan perubahan gaya hidup yang sehat dan pengobatan yang tepat, tekanan darah dapat dikendalikan dengan baik. Dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup yang signifikan bahkan bisa mengurangi atau menghilangkan kebutuhan akan obat-obatan."
Bagaimana cara mengukur tekanan darah yang benar di rumah, Mbak Rina?
Menurut dr. Reisa Broto Asmoro, seorang dokter dan presenter kesehatan, "Untuk mengukur tekanan darah yang benar di rumah, pastikan Anda dalam keadaan rileks dan tidak stres. Hindari merokok atau minum kopi setidaknya 30 menit sebelum pengukuran. Duduklah dengan tenang dengan kaki menapak di lantai dan lengan disangga. Gunakan alat pengukur tekanan darah yang sudah terkalibrasi dengan benar."
Apakah makanan tertentu bisa menurunkan tekanan darah tinggi, Pak Herman?
Menurut Jansen Ongko, MSc, RD, seorang ahli gizi, "Beberapa makanan memang memiliki efek positif dalam menurunkan tekanan darah. Makanan yang kaya akan kalium, magnesium, dan serat, seperti pisang, alpukat, bayam, dan oatmeal, dapat membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, konsumsi makanan yang rendah natrium (garam) juga sangat penting."
Apakah olahraga angkat beban aman untuk penderita hipertensi, Bu Sinta?
Menurut Ade Rai, seorang binaragawan dan pakar kebugaran, "Olahraga angkat beban bisa aman untuk penderita hipertensi asalkan dilakukan dengan teknik yang benar dan di bawah pengawasan profesional. Penting untuk menghindari mengangkat beban yang terlalu berat dan menahan napas saat mengangkat beban, karena hal ini bisa meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Konsultasikan dengan dokter atau pelatih kebugaran sebelum memulai program latihan angkat beban."