Sudah Minum Obat Hipertensi, tapi Tekanan Darah Tetap Tinggi? Ini Penjelasan Dokter dan Solusinya

Sabtu, 3 Mei 2025 oleh jurnal

Sudah Minum Obat Hipertensi, tapi Tekanan Darah Tetap Tinggi? Ini Penjelasan Dokter dan Solusinya

Tekanan Darah Tinggi Tak Kunjung Turun Meski Sudah Minum Obat? Ini Kata Dokter

Minum obat hipertensi biasanya jadi andalan untuk menurunkan tekanan darah. Tapi, bagaimana jika tekanan darah tetap tinggi meski sudah minum beberapa jenis obat sekaligus? Jangan panik, ini penjelasannya.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. R.A. Adaninggar Primadia Nariswari, Sp.PD, atau yang akrab disapa dokter Ningz, kondisi tekanan darah tinggi yang tak kunjung turun meskipun sudah minum 3-4 jenis obat disebut hipertensi resisten atau hipertensi refrakter. "Kasus ini cukup umum, seringkali disebabkan karena pasien tidak patuh minum obat dan kurang konsisten dalam mengubah gaya hidup," jelas dokter Ningz.

Mengenal Hipertensi Resisten

Hipertensi resisten terjadi ketika tekanan darah tetap tinggi meskipun pasien telah mengonsumsi tiga atau empat macam obat hipertensi dari kelas terapi yang berbeda dan dengan dosis maksimal yang dapat ditoleransi. Sebelum mendiagnosis hipertensi resisten, dokter akan memastikan beberapa hal, termasuk kepatuhan pasien dalam minum obat dan keakuratan pengukuran tekanan darah.

Dokter juga akan memeriksa kemungkinan hipertensi sekunder, yaitu tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kondisi medis lain. "Jika ada hipertensi sekunder, penyakit inilah yang harus diobati agar tekanan darah terkendali," ujar dokter Ningz. Beberapa kondisi yang bisa memicu hipertensi sekunder antara lain gangguan hormonal seperti hiperaldosteronisme primer, feokromositoma, penyempitan arteri ginjal, dan gagal ginjal kronik.

Faktor Risiko Hipertensi Resisten

Dokter Ningz menjelaskan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor utama yang menyulitkan pengendalian tekanan darah tinggi. "Obesitas berkaitan erat dengan pola makan dan kebiasaan olahraga," terangnya. Faktor genetik, khususnya sensitivitas terhadap garam, juga berperan. "Jika seseorang sensitif terhadap garam dan tidak mengurangi konsumsinya secara signifikan, tekanan darahnya akan sulit dikendalikan."

Selain itu, konsumsi rutin obat-obatan tertentu, seperti obat anti-nyeri golongan NSAID, obat flu yang mengandung dekongestan, dan obat-obatan hormonal, juga dapat meningkatkan tekanan darah dan mempersulit pengendaliannya. "Semua faktor ini perlu dievaluasi jika tekanan darah tidak turun meskipun sudah minum 3-4 macam obat," tegas dokter Ningz. Penting untuk diingat, hipertensi resisten tidak hanya terjadi pada lansia, tetapi juga bisa dialami oleh anak muda.

Berikut beberapa tips untuk membantu mengendalikan tekanan darah tinggi:

1. Patuh minum obat. - Minumlah obat hipertensi sesuai anjuran dokter, jangan berhenti atau mengubah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu. Contoh: Jika dokter menganjurkan minum obat dua kali sehari, pastikan Anda meminumnya secara teratur.

2. Terapkan pola makan sehat. - Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian. Batasi asupan garam, gula, dan lemak jenuh. Contoh: Ganti camilan keripik dengan buah-buahan.

3. Rutin berolahraga. - Lakukan olahraga ringan minimal 30 menit setiap hari. Contoh: Jalan cepat, bersepeda, atau berenang.

4. Kelola stres. - Stres dapat memicu peningkatan tekanan darah. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga. Contoh: Luangkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk meditasi.

5. Kontrol berat badan. - Jika Anda memiliki berat badan berlebih, turunkan berat badan secara bertahap. Contoh: Konsultasikan dengan ahli gizi untuk merencanakan program diet yang sehat.

Apakah hipertensi resisten bisa disembuhkan, Dok? - Tanya Budiman

(Dijawab oleh dr. Vito A. Damay, Sp.JP(K), FIHA) Hipertensi resisten memang sulit dikendalikan, tetapi bukan berarti tidak bisa dikelola. Dengan kombinasi obat yang tepat, perubahan gaya hidup, dan mengatasi penyebab yang mendasarinya, tekanan darah bisa diturunkan dan komplikasi bisa dicegah.

Saya masih muda, kok bisa kena hipertensi resisten ya, Dok? - Tanya Wulan

(Dijawab oleh Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KGH) Hipertensi resisten bisa terjadi pada usia berapa pun, termasuk usia muda. Faktor genetik, gaya hidup tidak sehat, dan kondisi medis tertentu bisa menjadi penyebabnya. Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Apa makanan yang harus dihindari penderita hipertensi resisten, Dok? - Tanya Handoko

(Dijawab oleh dr. Zaidul Akbar) Hindari makanan olahan, makanan cepat saji, makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh. Perbanyak konsumsi makanan alami seperti buah, sayur, dan sumber protein sehat.

Bagaimana cara mengukur tekanan darah yang benar, Dok? - Tanya Ratna

(Dijawab oleh dr. Reisa Broto Asmoro) Pastikan Anda dalam kondisi rileks dan istirahat setidaknya 5 menit sebelum mengukur. Duduk dengan posisi punggung tegak dan kaki menapak di lantai. Posisikan lengan setinggi jantung dan jangan berbicara selama pengukuran.