Robert Kiyosaki, Jangan Panik, Krisis Finansial Akan Jadi Peluang Seumur Hidup, Raih Kesempatan Emas Sekarang

Senin, 5 Mei 2025 oleh jurnal

Robert Kiyosaki, Jangan Panik, Krisis Finansial Akan Jadi Peluang Seumur Hidup, Raih Kesempatan Emas Sekarang

Robert Kiyosaki: Jangan Panik, Krisis Keuangan Bisa Jadi Peluang Emas

Robert Kiyosaki, penulis buku fenomenal Rich Dad Poor Dad, kembali mengguncang dunia maya dengan pandangannya tentang ekonomi global. Melalui akun X-nya, Kiyosaki mengungkapkan kekhawatirannya tentang meluasnya rasa takut akan pengangguran, seolah virus yang menginfeksi dunia.

FEAR of UNPLOYMENT spreads like a virus across the world. Obviously, this fear is not good for the global economy.

— Robert Kiyosaki (@theRealKiyosaki)

Ramalan "Depresi Besar Baru": Mungkinkah Kiyosaki Benar?

Kiyosaki menghubungkan pernyataan ini dengan ramalannya dalam buku Rich Dad's Prophecy (2004) tentang potensi "Depresi Besar Baru". Meskipun berharap ramalannya salah, ia mengingatkan bahwa krisis bisa menjadi "peluang seumur hidup" bagi mereka yang siap dan tidak panik. Ia sendiri pernah membuktikannya saat krisis keuangan 2008, yang justru menjadi momen pembelajaran dan pertumbuhan finansial baginya.

“Jika saya benar... dan ekonomi global runtuh... ingatlah, kehancuran bagi mereka yang siap—bukan panik—bisa menjadi peluang seumur hidup,” tegas Kiyosaki.

Inspirasi dari Warren Buffett: Saat Aset Riil 'Diobral'

Mengikuti filosofi Warren Buffett, Kiyosaki mendorong kita untuk tetap bijak dan tidak terbawa kepanikan. Saat krisis, aset riil seperti properti, emas, dan komoditas seringkali dijual di bawah harga pasar. Inilah momen yang disebutnya "real assets go on sale" – peluang emas bagi investor jangka panjang yang berpikir strategis dan tidak terjebak panic selling.

Kiyosaki juga mengingatkan prinsip dasar investasi: “Keuntungan Anda dibuat saat Anda membeli, bukan saat Anda menjual.” Artinya, membeli dengan bijak di saat pasar lesu adalah kunci keuntungan maksimal di masa depan.

Bitcoin: Momen Beli atau Menangis?

Kiyosaki juga menyentil pasar kripto dengan pertanyaan menohok: “Jika Bitcoin jatuh ke 300 dolar AS per koin... apakah Anda akan menangis atau merayakannya?” Ini ajakan untuk melihat krisis sebagai peluang akumulasi, bukan momen panik. Ia juga mengutip tokoh-tokoh inspiratif seperti Oprah Winfrey, Abraham Lincoln, Benjamin Franklin, dan George Paterno untuk memotivasi kita agar tetap tenang, waspada, dan berpikir jangka panjang.

Berikut 5 tips praktis untuk menghadapi krisis keuangan, terinspirasi dari Robert Kiyosaki:

1. Jangan Panik - Kepanikan adalah musuh terbesar dalam krisis. Bernapaslah dalam-dalam, dan coba lihat situasi secara objektif.

Contoh: Ketika harga saham turun drastis, jangan langsung jual semua aset. Pertimbangkan dulu kondisi fundamental perusahaan dan prospek jangka panjangnya.

2. Lihat Krisis Sebagai Peluang - Seperti kata Kiyosaki, krisis bisa jadi peluang seumur hidup. Aset-aset berharga seringkali dijual murah saat krisis.

Contoh: Saat harga properti turun, itu bisa jadi momen yang tepat untuk membeli properti impian Anda.

3. Belajar dari Warren Buffett - Fokus pada investasi jangka panjang dan belilah aset saat harganya sedang turun.

Contoh: Investasikan dana Anda pada perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental kuat, meskipun harga sahamnya sedang turun.

4. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai aset.

Contoh: Selain saham, pertimbangkan juga investasi di obligasi, emas, properti, atau bahkan kripto.

5. Terus Belajar dan Berkembang - Krisis adalah momen yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan finansial Anda.

Contoh: Ikuti seminar, baca buku, atau dengarkan podcast tentang investasi dan keuangan.

Bagaimana cara mengelola rasa takut saat krisis ekonomi, Pak Budi Santoso?

(Budi Santoso, Psikolog): Kelola rasa takut dengan fokus pada hal-hal yang bisa Anda kendalikan, seperti pengeluaran dan perencanaan keuangan. Ingatlah bahwa krisis bersifat siklus dan akan berlalu.

Apa saran Ibu Sri Mulyani untuk investor pemula di tengah ketidakpastian ekonomi?

(Sri Mulyani, Menteri Keuangan): Pelajari fundamental investasi, diversifikasi portofolio, dan jangan terbawa emosi pasar. Mulailah dengan investasi yang sesuai profil risiko Anda.

Bagaimana pandangan Bapak Perry Warjiyo tentang Bitcoin di masa depan, Bu Ani?

(Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia): Kripto seperti Bitcoin memiliki potensi, namun juga risikonya tinggi. Pahami teknologinya, regulasinya, dan kelola risikonya dengan bijak.

Apakah ada saran dari Bapak Lo Kheng Hong untuk memilih aset yang tepat saat krisis, Pak Andi?

(Lo Kheng Hong, Investor Saham): Pilihlah aset dari perusahaan yang fundamentalnya kuat dan dikelola dengan baik. Krisis adalah saat yang tepat untuk membeli saham berkualitas dengan harga diskon.