Review Harga Minyak Pekan Ini, Dihantui Nuklir & Sanksi Baru Trump Mengguncang Pasar Global

Minggu, 27 April 2025 oleh jurnal

Review Harga Minyak Pekan Ini, Dihantui Nuklir & Sanksi Baru Trump Mengguncang Pasar Global

Harga Minyak Dunia: Rollercoaster Geopolitik dan Sanksi

Minggu ini, harga minyak dunia seperti naik rollercoaster. Geopolitik, perang dagang, dan sanksi baru AS terhadap Iran menjadi biang kerok volatilitasnya. Meskipun Brent dan West Texas Intermediate (WTI) sempat menguat tipis di akhir pekan, secara keseluruhan keduanya justru mencatat penurunan mingguan terburuk sejak awal April – Brent turun 1,8% dan WTI hampir 3%.

Awal pekan dimulai dengan penurunan tajam. Isu pembicaraan nuklir AS-Iran yang berpotensi melonggarkan sanksi dan menambah pasokan minyak global, ditambah ketegangan dagang AS-China yang mengancam permintaan energi, menekan harga Brent hingga 1,7% pada hari Senin.

Ketegangan berlanjut di hari Selasa. Komentar kontroversial Presiden Trump terhadap The Fed menambah sentimen negatif di pasar global. Produksi OPEC+ yang melampaui ekspektasi juga memperkuat kekhawatiran kelebihan pasokan.

Rabu membawa angin segar. Sanksi baru AS terhadap jaringan ekspor energi Iran, rebound pasar saham global, dan harapan meredanya ketegangan dagang AS-China mendorong harga Brent naik 1,8%. Data penurunan stok minyak mentah AS juga turut memperkuat harga.

Sayangnya, kebangkitan ini tak bertahan lama. Perang dagang kembali menghantui menjelang akhir pekan. Pernyataan Trump tentang pembicaraan dagang yang dibantah Beijing menciptakan ketidakpastian, membuat kenaikan harga minyak terbatas.

Di sisi fundamental, dinamika suplai minyak juga rumit. Perselisihan OPEC+ dengan Kazakhstan terkait kepatuhan produksi dan kenaikan output beberapa anggota lainnya memicu kekhawatiran kelebihan pasokan. Namun, backwardation yang melebar di pasar berjangka justru mengindikasikan pasokan fisik minyak yang masih ketat.

Singkatnya, volatilitas harga minyak pekan ini menunjukkan betapa rentannya keseimbangan pasar terhadap tekanan geopolitik, ketidakpastian permintaan global, dan dinamika suplai yang belum stabil.

Volatilitas harga minyak bisa membingungkan. Berikut beberapa tips untuk menghadapinya:

1. Pantau berita dan analisis pasar. - Ikuti perkembangan geopolitik, data ekonomi, dan tren industri minyak untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi harga. Contoh: Baca berita dari sumber terpercaya seperti CNBC Indonesia, Bloomberg, dan Reuters.

2. Diversifikasi investasi. - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda di berbagai aset untuk mengurangi risiko. Contoh: Selain minyak, pertimbangkan investasi di saham, obligasi, atau emas.

3. Kelola risiko dengan bijak. - Gunakan strategi seperti stop-loss order untuk membatasi potensi kerugian. Contoh: Tentukan batas kerugian maksimal yang Anda toleransi dan jual aset jika harga mencapai batas tersebut.

4. Pertimbangkan investasi jangka panjang. - Volatilitas jangka pendek seringkali tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi jangka panjang. Contoh: Jika Anda berinvestasi untuk masa pensiun, fokuslah pada tren jangka panjang daripada fluktuasi harian.

5. Konsultasikan dengan ahli keuangan. - Jika Anda tidak yakin bagaimana mengelola investasi Anda, mintalah saran dari profesional. Contoh: Berkonsultasilah dengan perencana keuangan untuk mendapatkan strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.

6. Jangan panik. - Keputusan investasi yang diambil dalam keadaan panik seringkali merugikan. Contoh: Hindari menjual aset secara impulsif saat harga turun drastis. Lakukan riset dan pertimbangkan strategi jangka panjang Anda.

Bagaimana sanksi AS terhadap Iran mempengaruhi harga minyak, Pak Budi Santoso?

Sanksi AS terhadap Iran membatasi ekspor minyak Iran, mengurangi pasokan global dan berpotensi menaikkan harga. Namun, dampaknya bisa bervariasi tergantung pada faktor lain seperti produksi OPEC+ dan permintaan global. - Budi Santoso, Pengamat Energi

Apa dampak perang dagang AS-China terhadap permintaan minyak, Ibu Ani Wijaya?

Perang dagang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global, termasuk China, yang merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia. Penurunan aktivitas ekonomi dapat mengurangi permintaan energi dan menekan harga minyak. - Ani Wijaya, Ekonom Senior

Apa yang dimaksud dengan backwardation di pasar minyak, Pak Chatib Basri?

Backwardation terjadi ketika harga minyak untuk pengiriman segera lebih tinggi daripada harga untuk pengiriman di masa mendatang. Ini mengindikasikan pasokan fisik yang ketat dan permintaan yang kuat di pasar spot. - Chatib Basri, Mantan Menteri Keuangan

Bagaimana strategi investasi yang tepat di tengah volatilitas harga minyak, Ibu Sri Mulyani?

Penting untuk memiliki strategi investasi yang terdiversifikasi dan mempertimbangkan profil risiko Anda. Jangan panik dan hindari keputusan impulsif. Konsultasikan dengan penasihat keuangan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda. - Sri Mulyani, Menteri Keuangan