Petaka Tarif Trump, Ribuan Pabrik Baju China Terancam Bangkrut Akibat Perang Dagang Sengit

Kamis, 17 April 2025 oleh jurnal

Petaka Tarif Trump, Ribuan Pabrik Baju China Terancam Bangkrut Akibat Perang Dagang Sengit

Runtuhnya 'Desa Shein'? Bayang-bayang Bangkrut Menghantui Pabrik Baju China

Kejayaan e-commerce China seperti Temu dan Shein yang menawarkan barang super murah di pasar global mulai terancam. Perang tarif era Trump dan penghapusan kebijakan bebas pajak impor (de minimis) di AS menjadi pukulan telak. Temu bahkan terpaksa menutup iklan Google Shopping-nya di AS, membuat peringkatnya di toko aplikasi anjlok drastis.

Shein, yang dikenal dengan model bisnis direct-to-consumer dengan harga miring, juga tak luput dari dampaknya. Di Distrik Panyu, Guangzhou, yang dulu dijuluki 'Desa Shein' karena ratusan pabriknya memasok baju murah untuk platform ini, kini suasananya jauh berbeda. Kegelapan mulai menyelimuti para produsen.

Reuters melaporkan, beberapa pemilik pabrik dan pemasok lokal mengaku pesanan dari Shein merosot tajam. Kebijakan de minimis yang dihapus dan ancaman tarif hingga 145% membuat mereka ketar-ketir. Relokasi pabrik ke Vietnam pun mulai dilirik sebagai solusi untuk menghindari konflik geopolitik China-AS.

Mr. Li, pemilik pabrik yang telah bermitra dengan Shein selama 5 tahun, merasakan betul dampaknya. Pesanan tahun ini menurun hingga 50%, sebagian besar beralih ke Vietnam. "Dampaknya sangat nyata. Tarif ini sepertinya tidak akan hilang dalam waktu dekat. Kami bingung harus bagaimana," keluhnya.

Model bisnis Shein yang mengandalkan produksi massal barang murah dengan pengiriman cepat memang revolusioner. Namun, kebijakan perdagangan yang berubah drastis memaksa mereka beradaptasi. Shein dikabarkan tengah mendiversifikasi rantai pasoknya ke Vietnam, meskipun mereka membantahnya dan mengklaim akan menambah ribuan pemasok di China.

Namun, relokasi ke Vietnam bukanlah solusi instan. Selain potensi biaya produksi yang lebih tinggi dan waktu produksi yang lebih lama, keterampilan tenaga kerja juga menjadi pertimbangan. "Di sini, kami bisa menyelesaikan 1.000 baju per hari. Di sana, bisa makan waktu sebulan," ujar Mr. Li. Dilema pun muncul: bangkrut atau pindah ke Vietnam?

Berikut beberapa tips bagi para pelaku bisnis, khususnya di industri tekstil, untuk menghadapi tantangan perang dagang:

1. Diversifikasi Pasar - Jangan hanya bergantung pada satu pasar ekspor. Coba jajaki pasar lain untuk mengurangi risiko jika terjadi gejolak di satu pasar tertentu.

Misalnya, jika pasar AS terganggu, coba ekspor ke negara-negara ASEAN atau Eropa.

2. Inovasi Produk - Tingkatkan nilai tambah produk Anda melalui inovasi. Produk yang unik dan berkualitas tinggi akan lebih tahan terhadap persaingan harga.

Contohnya, kembangkan produk ramah lingkungan atau produk dengan desain yang lebih inovatif.

3. Efisiensi Produksi - Lakukan efisiensi di semua lini produksi untuk menekan biaya. Ini akan membantu Anda tetap kompetitif meskipun ada kenaikan tarif.

Misalnya, gunakan teknologi otomatisasi atau optimalkan penggunaan bahan baku.

4. Pemantauan Kebijakan - Pantau terus perkembangan kebijakan perdagangan internasional. Dengan memahami tren dan perubahan kebijakan, Anda dapat mengantisipasi dan menyesuaikan strategi bisnis Anda.

Misalnya, ikuti perkembangan perjanjian perdagangan bebas atau perubahan tarif impor.

Bagaimana dampak perang dagang terhadap UMKM di Indonesia, Bu Sri Mulyani? (Ayu Puspita)

(Sri Mulyani, Menteri Keuangan) Perang dagang dapat menciptakan ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada ekspor UMKM. Pemerintah berkomitmen untuk membantu UMKM melalui berbagai program pembiayaan dan pendampingan agar tetap kompetitif.

Apakah relokasi pabrik ke Vietnam solusi terbaik bagi pengusaha tekstil, Pak Rosan? (Bambang Setiawan)

(Rosan Roeslani, Ketua Kadin) Relokasi bisa menjadi salah satu opsi, namun perlu dikaji secara matang. Pertimbangkan faktor biaya, logistik, dan ketersediaan tenaga kerja. Diversifikasi pasar dan peningkatan nilai tambah produk juga penting.

Bagaimana strategi Shein untuk menghadapi tantangan ini, Pak Airlangga? (Cindy Permata)

(Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) Shein tampaknya mencoba mendiversifikasi rantai pasok dan memperkuat pasar domestik. Ini strategi yang bijak untuk mengurangi ketergantungan pada satu pasar.

Apa saran Bapak untuk pengusaha yang terdampak perang dagang, Pak Sandiaga? (Dimas Saputra)

(Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) Inovasi dan adaptasi kunci untuk bertahan. Manfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar dan tingkatkan kualitas produk agar lebih kompetitif. Jangan takut berkolaborasi dan mencari peluang baru.