Permukaan Planet Merkurius Berlapis Berlian Setebal 17 Km, Temuan Mengejutkan yang Mengubah Segalanya
Jumat, 25 April 2025 oleh jurnal
Berlian Mengkilap di Bawah Permukaan Hangus Merkurius?
Bayangkan sebuah planet yang hangus terbakar matahari, namun menyimpan harta karun berkilauan di bawah permukaannya. Itulah Merkurius, planet terkecil dan terdekat dengan Matahari di tata surya kita. Sebuah studi terbaru mengungkap kemungkinan adanya lapisan berlian setebal 17 km yang tersembunyi di balik permukaannya yang panas membara.
Lautan Magma dan Kelahiran Berlian
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Yanhao Lin dan dipublikasikan di Nature Communications ini, menjelaskan bagaimana berlian tersebut bisa terbentuk. Permukaan Merkurius kaya akan grafit, bentuk lain dari karbon. Grafit ini dulunya mengapung di atas lautan magma yang kaya karbon. Saat magma mendingin, karbon yang lebih ringan naik ke permukaan, sementara karbon yang lebih padat tenggelam dan terpapar tekanan serta suhu ekstrem.
Di kedalaman Merkurius, tekanan mencapai lebih dari 5,5 GPa dan suhu mendekati 1.982°C. Dalam kondisi inilah, karbon berubah menjadi berlian, membentuk lapisan kristal padat yang menyelimuti inti logam planet. "Kandungan karbon Merkurius yang tinggi membuat saya berpikir ada sesuatu yang istimewa terjadi di dalamnya," ujar Dr. Lin seperti dikutip The Daily Galaxy.
Pengaruh Sulfur dan Medan Magnet
Kehadiran sulfur juga berperan penting. Sulfur menurunkan titik leleh magma, memfasilitasi pembentukan berlian. Berlian yang terbentuk kemudian tenggelam dan terakumulasi, membentuk lapisan setebal 18 km. Menariknya, lapisan berlian ini mungkin menjadi kunci keberadaan medan magnet Merkurius yang kuat, sebuah misteri mengingat ukuran planet yang kecil.
Konduktivitas termal berlian yang tinggi memungkinkan perpindahan panas yang efisien dari inti ke mantel, menjaga gradien termal yang dibutuhkan untuk menggerakkan dinamo magnetik planet. "Konduktivitas termal berlian membantu memindahkan panas dari inti ke mantel, mempengaruhi konveksi di inti dan membantu mempertahankan medan magnet," jelas Dr. Lin.
Merkurius: Planet Kaya Karbon yang Unik
Berbeda dengan Bumi, Venus, dan Mars yang telah kehilangan banyak karbon permukaannya, Merkurius justru mempertahankan dan memusatkan karbonnya, menjadikannya planet yang unik secara kimiawi. Penemuan ini membuka wawasan baru tentang pembentukan planet berbatu, termasuk eksoplanet, dan kemungkinan keberadaan berlian di benda langit lain seperti asteroid yang kaya karbon.
Tertarik mempelajari Merkurius lebih lanjut? Berikut beberapa tips praktis:
1. Gunakan teleskop. - Meskipun Merkurius dekat dengan Matahari, Anda bisa mengamatinya dengan teleskop saat fajar atau senja. Carilah informasi tentang waktu terbaik untuk pengamatan di lokasi Anda.
2. Ikuti perkembangan penelitian. - Baca artikel ilmiah, berita, dan publikasi dari lembaga antariksa seperti NASA dan ESA untuk mendapatkan informasi terbaru tentang Merkurius.
3. Pelajari aplikasi simulasi tata surya. - Ada banyak aplikasi yang bisa mensimulasikan pergerakan planet, termasuk Merkurius. Ini membantu memvisualisasikan orbit dan posisinya.
Contoh: Stellarium, Solar Walk.
4. Bergabung dengan komunitas astronomi. - Bergabung dengan klub atau forum astronomi memungkinkan Anda berdiskusi dan berbagi informasi dengan sesama penggemar astronomi.
5. Kunjungi planetarium. - Planetarium menawarkan pengalaman belajar interaktif tentang tata surya, termasuk informasi detail tentang Merkurius.
Apakah mungkin menambang berlian di Merkurius, Pak Budi?
(Dijawab oleh Thomas Djamaluddin, Kepala LAPAN 2014-2019): Secara teoritis, mungkin saja. Namun, dengan teknologi saat ini, menambang di Merkurius sangatlah sulit dan mahal. Kondisi ekstrem di sana, seperti suhu yang sangat tinggi dan radiasi matahari yang intens, menjadi tantangan besar.
Bagaimana lapisan berlian di Merkurius bisa mempengaruhi medan magnetnya, Bu Ani?
(Dijawab oleh Dr. Premana W. Premadi, Ahli Fisika ITB): Konduktivitas termal berlian yang tinggi berperan penting dalam perpindahan panas dari inti ke mantel Merkurius. Proses ini mendukung konveksi di inti, yang merupakan mekanisme kunci dalam menghasilkan medan magnet.
Apakah ada planet lain yang memiliki lapisan berlian seperti Merkurius, Pak Ridwan?
(Dijawab oleh Prof. Dr. Taufiq Hidayat, Astronom ITB): Kemungkinan ada. Studi ini menunjukkan bahwa benda langit lain dengan kondisi pembentukan yang mirip, terutama yang kaya karbon, berpotensi memiliki lapisan berlian. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.
Apa yang membuat Merkurius unik dibandingkan planet berbatu lainnya, Bu Siti?
(Dijawab oleh Dr. Clara Yono Yatini, Peneliti di Pusat Sains Antariksa LAPAN): Merkurius unik karena berhasil mempertahankan dan memusatkan kandungan karbonnya, tidak seperti Bumi, Venus, dan Mars yang kehilangan sebagian besar karbon permukaan mereka. Hal ini menciptakan komposisi kimia yang berbeda.
Bagaimana penelitian ini bisa membantu kita memahami eksoplanet, Pak Joko?
(Dijawab oleh Dr. Hakima Idriss, Ahli Astrofisika): Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang dinamika internal planet berbatu dan bagaimana medan magnetnya terbentuk. Informasi ini dapat diaplikasikan untuk mempelajari dan memahami eksoplanet, terutama yang berukuran dan berkomposisi mirip Merkurius.