Perang Dagang Memanas, Kapal Kargo China Mulai Batalkan Pelayaran Akibat Ketegangan Meningkat
Minggu, 20 April 2025 oleh jurnal
Perang Dagang AS-China: Kapal Kargo Kosong Melintasi Samudra
Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China mulai berdampak nyata pada lalu lintas kapal kargo. Bukan kapal perang, melainkan kapal kargo yang kini menjadi simbol "perang" dagang kedua negara adidaya ini. Banyak perusahaan pelayaran internasional terpaksa membatalkan rute pelayaran dari China ke AS. Penyebabnya? Merosotnya pesanan barang akibat tarif baru yang diterapkan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Bayangkan, menurut data HLS Group, setidaknya 80 pelayaran dari China telah dibatalkan! Para perusahaan pelayaran tak punya pilihan selain menyesuaikan kapasitas angkut dengan penurunan permintaan. Seperti dilaporkan CNBC, aliansi pelayaran raksasa seperti Ocean Network Express (ONE) bahkan menangguhkan salah satu rutenya yang menghubungkan beberapa pelabuhan penting, termasuk Qingdao, Ningbo, Shanghai, Pusan, Vancouver, dan Tacoma. Jalur lain juga membatalkan kunjungan ke Wilmington, North Carolina.
Rantai Pasok Terguncang
Dampak pembatalan pelayaran ini sangat signifikan terhadap rantai pasok global. Operasional pelabuhan, transportasi truk dan kereta api, hingga pergudangan, semuanya terkena imbasnya. Satu kapal kargo bisa mengangkut 8.000 hingga 10.000 TEUs (twenty-foot equivalent units). Dengan 80 pelayaran dibatalkan, artinya 640.000 hingga 800.000 kontainer hilang dari peredaran. Aktivitas bongkar muat menurun, pendapatan pelabuhan berkurang, dan permintaan angkutan darat serta penyimpanan logistik ikut tertekan.
Alan Murphy, CEO Sea-Intelligence, mengakui belum ada model yang bisa memprediksi seberapa lama penurunan ini akan berlangsung. Namun, ia yakin akan ada lebih banyak “blank sailing” atau pembatalan pelayaran di masa mendatang.
Pesanan Menurun Drastis
Data pemesanan pengiriman internasional dari akhir Maret hingga awal April menunjukkan penurunan yang tajam, terutama untuk produk pakaian jadi, aksesori, tekstil, dan mainan—kategori barang yang banyak diimpor dari China dan kini dibebani tarif tinggi. Bahkan, pemesanan produk tekstil dan pakaian jadi merosot lebih dari 50 persen!
Bruce Chan, Direktur Logistik Global di Stifel, menjelaskan bahwa kebijakan tarif membuat para pengecer lebih berhati-hati dalam mengelola inventaris. Trauma kelebihan stok pascapandemi Covid-19 membuat mereka enggan mengambil risiko yang sama. “Ketidakpastian ini tercermin dalam pembatalan pelayaran kontainer, terutama pada jalur transpasifik dari Asia ke Amerika,” ujarnya.
Strategi Bertahan Operator Pelayaran
Agar tak merugi, operator pelayaran melakukan berbagai penyesuaian, seperti membatalkan pelayaran (blank sailing), menghilangkan rute pelayaran tertentu, menggunakan kapal yang lebih kecil, atau memperlambat perjalanan kapal (slow steaming). Strategi serupa pernah diterapkan saat pandemi Covid-19, namun ironisnya, malah memicu lonjakan tarif kontainer hingga mencapai 30.000 dollar AS dan menuai kritik karena dianggap memperpanjang kelangkaan.
Vietnam: Pemenang di Tengah Konflik?
Di tengah lesunya ekspor China, Vietnam justru mendapat durian runtuh. Tarif pengiriman barang laut dari Vietnam melonjak 43 persen sejak akhir Maret, menandakan tingginya permintaan pengiriman. Peter Sand, analis utama di Xeneta, mengamati bahwa kenaikan tarif ini menunjukkan tingginya tekanan permintaan. Ia menambahkan, keputusan Presiden Trump untuk menunda tarif tambahan bagi negara selain China selama 90 hari juga turut mendorong peningkatan permintaan pengiriman dalam jangka pendek.
Ketidakpastian dalam rantai pasok global menuntut kita untuk lebih adaptif dan proaktif. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
1. Diversifikasi Sumber Pasokan - Jangan terlalu bergantung pada satu negara atau pemasok. Sebarkan risiko dengan mencari alternatif pemasok dari berbagai negara. Misalnya, jika selama ini bergantung pada China, coba jajaki pemasok dari Vietnam, Indonesia, atau India.
2. Perencanaan Inventaris yang Lebih Matang - Gunakan data historis dan prediksi pasar untuk memperkirakan permintaan dengan lebih akurat. Hindari penumpukan stok yang berlebihan atau kekurangan stok yang merugikan. Misalnya, gunakan software perencanaan inventaris untuk membantu Anda.
3. Pantau Perkembangan Geopolitik dan Ekonomi - Ikuti berita dan analisis terkini tentang isu-isu geopolitik dan ekonomi yang dapat mempengaruhi rantai pasok. Misalnya, pantau perkembangan perang dagang atau kebijakan perdagangan internasional.
4. Jalin Komunikasi yang Baik dengan Pemasok - Komunikasi yang terbuka dan transparan dengan pemasok sangat penting. Diskusikan potensi risiko dan strategi mitigasi bersama. Misalnya, adakan pertemuan rutin untuk membahas perkembangan terkini.
5. Manfaatkan Teknologi Logistik - Gunakan platform dan solusi teknologi logistik untuk meningkatkan efisiensi dan visibilitas rantai pasok. Misalnya, gunakan platform pelacakan pengiriman untuk memantau pergerakan barang secara real-time.
Apa dampak terbesar dari perang dagang AS-China terhadap Indonesia, Bu Sri Mulyani?
(Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI): Perang dagang dapat mempengaruhi ekspor Indonesia ke AS dan China, menciptakan ketidakpastian ekonomi, dan berpotensi mengganggu investasi. Namun, ini juga bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk menarik investasi yang beralih dari China.
Bagaimana pengusaha kecil bisa bertahan di tengah gejolak rantai pasok global, Pak Rosan Roeslani?
(Rosan Roeslani, Ketua Kadin Indonesia): Penting bagi UMKM untuk berinovasi, mencari pasar alternatif, dan meningkatkan efisiensi operasional. Manfaatkan teknologi digital dan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar.
Apakah "blank sailing" akan memicu kenaikan harga barang impor, Pak Chatib Basri?
(Chatib Basri, Ekonom): "Blank sailing" dapat mengurangi pasokan barang dan berpotensi meningkatkan harga. Namun, besarnya kenaikan harga tergantung pada elastisitas permintaan dan pasokan, serta faktor-faktor lain seperti nilai tukar.
Bagaimana peluang Indonesia untuk merebut pasar ekspor yang ditinggalkan China, Pak Airlangga Hartarto?
(Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian): Indonesia memiliki potensi besar untuk mengisi celah pasar yang ditinggalkan China. Kita perlu meningkatkan kualitas produk, daya saing, dan memperkuat promosi dagangan internasional.
Apa saran Bapak untuk para importir di Indonesia, Pak Faisal Basri?
(Faisal Basri, Ekonom): Para importir perlu memantau perkembangan perang dagang dengan cermat, mencari alternatif pemasok, dan mempertimbangkan strategi lindung nilai (hedging) untuk mengantisipasi fluktuasi nilai tukar.
Bagaimana dampak pembatalan pelayaran ini terhadap pelabuhan di Indonesia, Bu Destry Damayanti?
(Destry Damayanti, Ekonom): Meskipun fokus berita pada pelayaran China-AS, pembatalan pelayaran secara global dapat mempengaruhi volume kargo di pelabuhan Indonesia. Kita perlu meningkatkan efisiensi dan daya saing pelabuhan kita untuk menarik lebih banyak lalu lintas kargo.