Muncul Siklon Tropis Errol, BMKG Yogyakarta Prediksi Sejumlah Wilayah Diterpa Cuaca Buruk Waspadai Dampaknya Sekarang Juga
Jumat, 18 April 2025 oleh jurnal
Waspada! Siklon Tropis Errol Picu Potensi Cuaca Buruk di Yogyakarta
Yogyakarta bersiap menghadapi potensi cuaca buruk akibat Siklon Tropis Errol. BMKG Yogyakarta memprediksi hujan lebat yang dapat memicu bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah DIY.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, menjelaskan bahwa Siklon Tropis Errol di selatan Pulau Sumba telah menciptakan pola belokan angin di sebagian besar Pulau Jawa, termasuk DIY. Suhu muka laut yang hangat (29-30 derajat Celcius) dan kelembapan udara yang tinggi (50-95%) semakin memperbesar potensi pertumbuhan awan hujan.
“Kondisi ini diperkirakan akan meningkatkan peluang hujan lebat di wilayah DIY,” ungkap Warjono, Kamis (17/4/2025).
Warjono memprediksi hujan sedang hingga lebat akan mengguyur Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulonprogo bagian utara dan tengah, serta Gunungkidul bagian utara-tengah pada Kamis (17/4/2025) dan Jumat (18/4/2025). Potensi serupa juga diprediksi terjadi di Sleman, Kulonprogo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara pada Sabtu (19/4/2025).
Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang selama tiga hari ke depan. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir patut diwaspadai.
Menanggapi prediksi BMKG, BPBD Kota Jogja telah mengajukan perpanjangan status siaga darurat.
Berikut beberapa tips untuk menghadapi cuaca ekstrem di Yogyakarta:
1. Pantau informasi cuaca terkini. - Simak terus perkembangan cuaca dari BMKG melalui berbagai kanal informasi seperti website, aplikasi, atau media sosial. Contohnya, cek aplikasi Info BMKG di ponsel Anda.
2. Hindari daerah rawan bencana. - Jika tinggal di daerah rawan banjir atau longsor, pertimbangkan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman saat hujan lebat.
3. Siapkan perlengkapan darurat. - Siapkan senter, baterai, obat-obatan, makanan ringan, dan air minum untuk menghadapi kemungkinan pemadaman listrik atau evakuasi.
4. Periksa saluran air di sekitar rumah. - Pastikan saluran air tidak tersumbat agar air hujan dapat mengalir dengan lancar dan mencegah banjir.
5. Amankan barang berharga. - Pindahkan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan akibat banjir.
6. Hubungi pihak berwenang jika diperlukan. - Laporkan kejadian bencana atau situasi darurat kepada BPBD setempat atau pihak berwenang lainnya.
Bagaimana cara mengetahui informasi terkini tentang cuaca dari BMKG, Pak Budi?
(Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG) Informasi cuaca terkini dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi Info BMKG, media sosial BMKG, atau menghubungi kantor BMKG terdekat.
Apa saja tanda-tanda akan terjadi banjir, Bu Ani?
(Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB -alm-) Tanda-tanda banjir antara lain hujan deras yang terus menerus, naiknya permukaan air sungai atau drainase secara cepat, dan adanya genangan air di daerah yang biasanya kering.
Apa yang harus dilakukan jika terjadi tanah longsor, Pak Roni?
(Doni Monardo, Kepala BNPB) Segera evakuasi ke tempat yang lebih aman dan laporkan kejadian ke pihak berwenang. Hindari daerah yang berpotensi longsor susulan.
Apakah aman berteduh di bawah pohon saat hujan disertai petir, Bu Dewi?
(Edvin Aldrian, Ahli Meteorologi) Sangat tidak aman! Pohon adalah konduktor listrik yang baik, sehingga berteduh di bawah pohon saat hujan petir sangat berbahaya. Carilah tempat berlindung yang lebih aman, seperti bangunan permanen.
Bagaimana cara mengamankan dokumen penting saat banjir, Pak Anton?
(Tri Rismaharini, Menteri Sosial) Simpan dokumen penting dalam wadah kedap air dan letakkan di tempat yang tinggi atau amankan di tempat yang lebih tinggi dari jangkauan banjir.
Kapan sebaiknya menghubungi BPBD, Bu Siti?
(Ganip Warsito, Kepala BNPB) Hubungi BPBD segera setelah Anda mengalami atau menyaksikan bencana atau situasi darurat yang membutuhkan pertolongan.