Malaysia Laporkan Peningkatan Kasus HIV di Kalangan Pelajar, Mengapa Perlu Diwaspadai?
Selasa, 29 April 2025 oleh jurnal
Khawatir! Kasus HIV Meningkat di Kalangan Pelajar Malaysia
Kasus HIV di kalangan pelajar dan mahasiswa di Malaysia menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan. Aktivitas seksual dilaporkan menjadi penyebab utama penularan.
Dr. Zaiton Yahaya, Sekretaris Kehormatan Dewan AIDS Malaysia (MAC) dan Yayasan AIDS Malaysia (MAF), mengungkapkan bahwa kelompok usia 20 hingga 29 tahun merupakan yang paling terdampak, menyumbang sekitar 44 persen dari total kasus. Yang lebih memprihatinkan, angka infeksi pada remaja usia 13 hingga 19 tahun juga tercatat, mencapai empat persen, dengan mayoritas penularan terjadi melalui hubungan seksual.
"Kasus tertinggi ditemukan di antara lulusan sekolah dan universitas, banyak di antara mereka kurang menyadari risiko infeksi. Untungnya, penularan HIV melalui penggunaan narkoba justru menurun, berkat program penyadaran bahaya berbagi jarum suntik yang konsisten kami lakukan," jelas Dr. Zaiton, seperti dikutip dari New Straits Times.
Menyikapi peningkatan kasus HIV melalui hubungan seksual, berbagai inisiatif penyadaran digencarkan untuk memastikan penderita tahu ke mana harus mencari bantuan dan dukungan. Program-program penyadaran tentang HIV juga telah dilaksanakan di sekolah dan universitas.
Data Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat total 135.035 pasien HIV sejak 1986 hingga 2023, dengan 54.265 kasus di antaranya berasal dari penularan seksual. Terdapat delapan kasus baru pada anak di bawah 13 tahun. Catatan terbaru juga menunjukkan 62 persen infeksi HIV terjadi pada individu homoseksual dan biseksual, sementara 33 persen dialami oleh pasangan heteroseksual.
MAC dan MAF telah meluncurkan ProtectNow Hub, platform digital pertama di Malaysia untuk layanan pencegahan HIV. Platform ini, hasil kolaborasi antara pakar kesehatan masyarakat, organisasi komunitas, dan anak muda, telah dikunjungi lebih dari 74.000 kali oleh individu yang mencari layanan kesehatan yang mudah diakses, aman, dan berorientasi pada komunitas.
ProtectNow Hub menyediakan akses ke berbagai layanan penting, termasuk PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis), tes HIV mandiri, dukungan kesehatan mental, dan layanan pemulihan kecanduan. Dr. Zaiton berharap platform ini dapat memberdayakan individu untuk membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan mereka, bebas dari stigma dan misinformasi.
Berikut beberapa langkah penting untuk melindungi diri dari HIV:
1. Praktikkan seks aman. - Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual. Kondom merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan HIV.
Misalnya, pastikan kondom tersedia dan digunakan dengan benar sebelum memulai hubungan seksual.
2. Hindari berbagi jarum suntik. - Jangan pernah berbagi jarum suntik dengan orang lain, karena ini merupakan jalur utama penularan HIV di kalangan pengguna narkoba.
Jika kamu membutuhkan suntikan, pastikan menggunakan jarum suntik steril yang baru.
3. Lakukan tes HIV secara teratur. - Mengetahui status HIV kamu sangat penting. Tes HIV tersedia di puskesmas, rumah sakit, dan klinik.
Tes HIV dapat dilakukan secara anonim dan rahasia.
4. Dapatkan informasi yang akurat tentang HIV. - Hindari misinformasi dan stigma. Cari informasi dari sumber terpercaya seperti Kementerian Kesehatan atau organisasi kesehatan lainnya.
Memahami HIV dengan benar dapat membantu kamu membuat keputusan yang tepat untuk kesehatanmu.
Bagaimana cara saya bisa mendapatkan PrEP di Indonesia, Dokter Handoko?
Dr. Handoko Gunawan, Spesialis Penyakit Dalam: PrEP dapat diperoleh melalui konsultasi dengan dokter di klinik atau rumah sakit yang menyediakan layanan PrEP. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan penilaian untuk menentukan kelayakan Anda mendapatkan PrEP.
Apa saja gejala awal HIV, Ibu Dewi?
Prof. Dewi Lestari, Ahli Imunologi: Gejala awal HIV seringkali mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam. Namun, banyak orang yang tidak mengalami gejala sama sekali. Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes HIV jika Anda merasa berisiko.
Apakah HIV bisa disembuhkan, Pak Budi?
Dr. Budi Santoso, Spesialis Infeksi: Saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan HIV. Namun, dengan pengobatan antiretroviral (ARV), penderita HIV dapat hidup sehat dan produktif seperti orang tanpa HIV. ARV juga dapat mencegah penularan HIV ke orang lain.
Bagaimana saya bisa mendukung teman yang hidup dengan HIV, Mbak Ani?
Ayu Anjani, Aktivis Sosial: Dukungan terbaik yang bisa Anda berikan adalah dengan bersikap positif, tidak menghakimi, dan memberikan informasi yang akurat. Dengarkan keluh kesahnya dan dampingi ia untuk mencari bantuan profesional jika dibutuhkan.