Ketahui Pesaing Baru China Muncul dengan Teknologi Canggih Harga Terjangkau solusinya ada di sini sekarang
Sabtu, 10 Mei 2025 oleh jurnal
Startup Ini Buktikan AI Canggih Tak Harus Mahal: Tantangan Baru Bagi Raksasa Teknologi?
Bayangkan, melatih model kecerdasan buatan (AI) yang mumpuni, tapi dengan biaya yang jauh lebih rendah dari perkiraan. Itulah yang berhasil dilakukan oleh sebuah startup bernama Fastino. Mereka menantang anggapan bahwa pengembangan AI canggih harus menelan biaya miliaran dolar. Bagaimana caranya?
Fastino, startup yang berbasis di Palo Alto, menciptakan arsitektur model AI baru yang dirancang khusus untuk menangani tugas-tugas spesifik dalam skala kecil. Yang mengejutkan, untuk melatih model AI ini, mereka hanya menggunakan serangkaian GPU (Graphics Processing Unit) yang biasa dipakai untuk video game kelas bawah. Bayangkan, dengan modal sekitar US$ 100.000 (sekitar Rp 1,65 miliar), mereka berhasil membangun "data center" yang mampu menghasilkan model AI yang kompetitif.
Keberhasilan ini menarik perhatian investor. Fastino berhasil mengumpulkan modal US$ 17,5 juta dari Khosla Ventures dalam putaran pendanaan awal. Khosla Ventures sendiri dikenal sebagai investor pertama di OpenAI, perusahaan di balik chatbot populer ChatGPT. Bahkan, unit modal ventura Microsoft, M12, juga ikut berinvestasi di tahap pendanaan selanjutnya.
"Model kami lebih cepat, lebih akurat, dan biaya pelatihannya sangat kecil, namun mampu mengalahkan model AI besar untuk pekerjaan tertentu," ungkap CEO Fastino, Ash Lewis, dengan penuh keyakinan.
Saat ini, Fastino menawarkan beberapa model AI yang dirancang khusus untuk kebutuhan bisnis. Setiap model fokus pada fungsi tertentu, seperti merangkum dokumen bisnis atau menyensor data sensitif.
Salah satu keunggulan utama model AI buatan Fastino adalah kecepatan responsnya. Karena ukurannya yang relatif kecil, platform AI ini mampu memberikan respons dalam hitungan milidetik, memungkinkan integrasi yang lebih cepat dan efisien dalam berbagai aplikasi bisnis.
Fastino bukan satu-satunya pemain di ranah AI bisnis ini. Perusahaan lain seperti Cohere dan Databricks juga tengah mengembangkan solusi AI yang disesuaikan untuk kebutuhan perusahaan. Bahkan, perusahaan-perusahaan besar seperti Anthropic dan Mistral pun menawarkan model AI berukuran kecil sebagai alternatif.
Tertarik untuk memanfaatkan kekuatan AI untuk mengembangkan bisnis Anda? Berikut beberapa tips praktis yang bisa Anda terapkan:
1. Identifikasi Kebutuhan Spesifik Bisnis Anda - Sebelum terjun ke dunia AI, penting untuk memahami masalah atau tantangan apa yang ingin Anda selesaikan. Apakah Anda ingin meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan layanan pelanggan, atau menganalisis data dengan lebih baik? Dengan memahami kebutuhan Anda, Anda dapat memilih solusi AI yang paling tepat.
Contohnya, jika Anda memiliki bisnis e-commerce, Anda mungkin ingin menggunakan AI untuk merekomendasikan produk kepada pelanggan berdasarkan riwayat pembelian mereka.
2. Mulai dari Proyek Kecil dan Terukur - Jangan langsung mencoba mengimplementasikan AI di seluruh aspek bisnis Anda. Mulailah dengan proyek kecil yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur. Ini akan membantu Anda memahami bagaimana AI dapat memberikan nilai tambah bagi bisnis Anda tanpa mengambil risiko yang terlalu besar.
Misalnya, Anda bisa mulai dengan menggunakan AI untuk mengotomatiskan tugas-tugas sederhana seperti membalas email atau menjadwalkan janji temu.
3. Fokus pada Kualitas Data - AI hanya sebaik data yang digunakan untuk melatihnya. Pastikan Anda memiliki data yang bersih, relevan, dan akurat. Investasikan waktu dan sumber daya untuk membersihkan dan mempersiapkan data Anda sebelum menggunakan AI.
Jika data Anda tidak berkualitas, hasil yang dihasilkan oleh AI juga tidak akan berkualitas.
4. Eksplorasi Solusi AI yang Terjangkau - Seperti yang ditunjukkan oleh Fastino, AI tidak harus selalu mahal. Ada banyak solusi AI yang terjangkau, terutama untuk bisnis kecil dan menengah. Cari tahu tentang platform AI cloud, API, dan tool sumber terbuka yang dapat membantu Anda memanfaatkan AI tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.
Misalnya, Anda bisa menggunakan platform AI cloud seperti Google Cloud AI atau Amazon AI untuk mengakses berbagai layanan AI dengan harga yang fleksibel.
Apa yang membuat inovasi Fastino begitu menarik, menurut pendapat Budi Santoso?
Menurut Dr. Budi Santoso, seorang ahli teknologi AI dari Universitas Indonesia, "Inovasi Fastino menunjukkan bahwa pengembangan AI tidak harus selalu mahal dan didominasi oleh perusahaan-perusahaan raksasa. Dengan pendekatan yang cerdas dan penggunaan sumber daya yang efisien, startup pun bisa bersaing dan menciptakan solusi AI yang kompetitif."
Apakah model AI yang dikembangkan Fastino bisa digunakan untuk semua jenis bisnis, kata Siti Aminah?
Menurut Siti Aminah, seorang konsultan bisnis spesialisasi teknologi, "Model AI Fastino dirancang untuk tugas-tugas spesifik. Jadi, bisnis perlu mengidentifikasi area mana yang paling tepat untuk diotomatisasi atau ditingkatkan dengan AI. Namun, dengan pendekatan yang tepat, model ini bisa memberikan nilai tambah yang signifikan bagi berbagai jenis bisnis."
Bagaimana cara bisnis kecil bisa mulai memanfaatkan AI, menurut pendapat Joko Susilo?
Menurut Joko Susilo, seorang pengusaha sukses di bidang teknologi, "Bisnis kecil bisa mulai dengan mengidentifikasi masalah atau tugas yang paling memakan waktu dan sumber daya. Kemudian, cari solusi AI yang dapat membantu mengotomatiskan atau menyederhanakan tugas tersebut. Jangan takut untuk bereksperimen dan belajar dari pengalaman."
Apa tantangan terbesar dalam mengadopsi AI untuk bisnis di Indonesia, menurut Rina Wijaya?
Menurut Rina Wijaya, seorang analis pasar teknologi, "Tantangan terbesarnya adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang potensi AI. Banyak bisnis masih belum tahu bagaimana AI dapat membantu mereka. Selain itu, ketersediaan talenta AI yang berkualitas juga masih terbatas. Perlu ada upaya edukasi dan pelatihan yang lebih gencar untuk mengatasi tantangan ini."