Ketahui Perbedaan Nyeri Dada Akibat Asam Lambung dan Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter agar tidak panik

Jumat, 30 Mei 2025 oleh jurnal

Ketahui Perbedaan Nyeri Dada Akibat Asam Lambung dan Serangan Jantung? Ini Penjelasan Dokter agar tidak panik

Nyeri Dada: Asam Lambung atau Serangan Jantung? Ini Perbedaan Kunci dari Dokter!

Pernahkah Anda merasakan nyeri dada yang begitu hebat hingga membuat panik? Sensasi tidak nyaman ini, yang kadang menjalar ke lengan kiri dan punggung, bisa membuat kita kesulitan bernapas dan berkeringat dingin. Wajar jika kemudian muncul kekhawatiran: apakah ini gejala serangan jantung yang mengancam nyawa, atau sekadar asam lambung yang naik?

Kebingungan ini sering kali membuat kita ragu untuk segera mencari pertolongan medis. Padahal, nyeri dada adalah sinyal penting yang tidak boleh diabaikan. Lalu, bagaimana cara membedakan nyeri dada akibat asam lambung dan serangan jantung? Mari kita simak penjelasan dari para ahli.

Membedakan Nyeri Dada: Asam Lambung vs. Serangan Jantung

Menurut Dr. dr. Hasan Maulahela, SpPD, Subsp. G.E.H (K), seorang dokter gastroenterologi dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, perbedaan utama terletak pada pengaruh aktivitas fisik. "Nyeri dada yang semakin parah saat beraktivitas bisa jadi indikasi adanya masalah jantung," jelas beliau saat dihubungi Kompas.com pada Kamis, 29 Mei 2025.

Beliau menambahkan, nyeri dada akibat asam lambung biasanya disertai dengan sensasi terbakar di dada (heartburn) yang muncul setelah makan. "GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) seringkali memicu nyeri dada setelah makan, terutama saat berbaring atau membungkuk," lanjutnya. Gejala ini disebabkan oleh refluks asam lambung ke kerongkongan (esofagus), yang merupakan ciri khas GERD.

Sementara itu, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, seorang dokter spesialis penyakit dalam sekaligus dekan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menyoroti perbedaan lokasi nyeri. "Nyeri jantung umumnya terasa di sebelah kiri dan menjalar ke tangan kiri," ujar Prof. Ari saat dihubungi secara terpisah.

"Kalau nyeri akibat asam lambung, biasanya disertai dengan rasa pahit di mulut dan sensasi asam," tambahnya.

Meskipun kita sudah mengetahui perbedaan-perbedaan ini, baik Dr. Hasan maupun Prof. Ari tetap menekankan pentingnya memeriksakan diri ke dokter jika mengalami nyeri dada. Diagnosis yang tepat akan memungkinkan tindakan pertolongan atau pengobatan yang sesuai.

Nyeri dada memang bisa bikin panik, tapi jangan khawatir! Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengelola dan mencegah nyeri dada, baik yang disebabkan oleh asam lambung maupun masalah jantung. Yuk, simak tips berikut ini:

1. Kenali Pemicu Asam Lambung - Setiap orang punya pemicu asam lambung yang berbeda. Coba catat makanan atau aktivitas apa saja yang membuat asam lambungmu naik. Misalnya, makanan pedas, berlemak, kopi, atau berbaring setelah makan. Dengan mengetahui pemicunya, kamu bisa menghindarinya.

2. Makan dengan Porsi Kecil dan Lebih Sering - Hindari makan terlalu banyak sekaligus. Lebih baik makan dengan porsi kecil tapi lebih sering (misalnya, 5-6 kali sehari). Ini bisa membantu mengurangi tekanan pada lambung dan mencegah asam lambung naik.

3. Jaga Posisi Tubuh Setelah Makan - Hindari berbaring atau membungkuk setelah makan. Usahakan untuk tetap tegak selama minimal 2-3 jam. Kalau mau tidur, gunakan bantal yang lebih tinggi untuk menopang kepala dan dada.

4. Kelola Stres dengan Baik - Stres bisa memicu produksi asam lambung berlebih. Cari cara untuk mengelola stres, misalnya dengan meditasi, yoga, olahraga, atau melakukan hobi yang menyenangkan.

5. Perhatikan Berat Badan - Kelebihan berat badan bisa meningkatkan tekanan pada lambung dan memicu asam lambung naik. Jaga berat badan ideal dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.

"Dok, apakah nyeri dada sebelah kanan selalu bukan dari jantung?" - Tanya Budi Santoso

Menurut Dr. Ani Wijaya, SpJP (K), seorang ahli jantung terkemuka, "Meskipun nyeri dada akibat masalah jantung lebih sering terasa di sebelah kiri, bukan berarti nyeri di sebelah kanan tidak mungkin berhubungan dengan jantung. Sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut."

"Bagaimana cara membedakan nyeri dada karena panik dengan nyeri dada karena jantung, Dok?" - Tanya Siti Aminah

"Nyeri dada karena panik biasanya disertai dengan gejala lain seperti napas pendek, jantung berdebar kencang, dan perasaan takut yang luar biasa. Kalau ragu, segera periksakan diri," saran Psikolog Klinis, Irma Suryani, M.Psi.

"Apakah semua orang yang punya asam lambung pasti akan mengalami nyeri dada, Dok?" - Tanya Joko Susilo

Menurut Dr. Rina Kumala, SpPD, seorang spesialis penyakit dalam, "Tidak semua penderita asam lambung mengalami nyeri dada. Nyeri dada biasanya muncul jika asam lambung naik sampai ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi."

"Dok, obat apa yang paling ampuh untuk menghilangkan nyeri dada akibat asam lambung?" - Tanya Maria Goretti

"Obat-obatan seperti antasida bisa membantu meredakan nyeri dada akibat asam lambung. Namun, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan resep dan dosis yang tepat," jelas Apoteker Handoko, S.Farm.

"Apakah nyeri dada bisa jadi tanda penyakit lain selain jantung dan asam lambung, Dok?" - Tanya Ahmad Fauzi

"Betul sekali. Nyeri dada juga bisa disebabkan oleh masalah paru-paru, otot, atau tulang. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya," tegas Dr. Bambang Setiawan, Sp.P, seorang ahli paru.

"Seberapa sering saya harus periksa ke dokter jika sering mengalami nyeri dada, Dok?" - Tanya Intan Permata

"Jika Anda sering mengalami nyeri dada, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. Frekuensi pemeriksaan akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi Anda," saran Dr. Karina Putri, seorang dokter umum.