Ketahui Mengapa Saham Berdarah,darah, DKHH Terparah Menjadi Sorotan Investor saat ini

Senin, 19 Mei 2025 oleh jurnal

Ketahui Mengapa Saham Berdarah,darah, DKHH Terparah Menjadi Sorotan Investor saat ini

IHSG Menguat, Tapi Sejumlah Saham Justru 'Berdarah': DKHH Jadi Sorotan Utama

Pekan ini menjadi pekan yang menarik bagi pasar modal Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif, namun di balik itu, ada sejumlah saham yang justru mengalami penurunan signifikan. Bahkan, beberapa saham terkoreksi cukup dalam, mencapai dua digit persentase penurunannya.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pada periode 14-16 Mei 2025, beberapa saham mengalami penurunan harga yang cukup tajam, berkisar antara 11% hingga 37%. Dari sekian banyak saham yang melemah, saham DKHH menjadi yang paling mencuri perhatian karena penurunannya yang paling signifikan.

Meskipun demikian, secara keseluruhan, performa IHSG selama pekan ini cukup menggembirakan. IHSG berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 4,01%, naik dari level 6.832,8 menjadi 7.106,5. Kapitalisasi pasar juga ikut terkerek naik sebesar 3,82% menjadi Rp 12,31 triliun, dibandingkan pekan sebelumnya yang sebesar Rp 11,86 triliun.

Selain itu, aktivitas perdagangan juga mengalami peningkatan. Rata-rata nilai transaksi harian melonjak 24,52% menjadi Rp 16,5 triliun dari sebelumnya Rp 13,3 triliun. Frekuensi transaksi harian juga naik 9,9% menjadi 1,42 juta kali transaksi, dibandingkan 1,29 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya. Volume perdagangan juga menunjukkan peningkatan sebesar 22,4% menjadi 30,02 miliar saham dari 24,52 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (16/5/2025), investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 528,2 miliar. Walaupun demikian, secara year-to-date (sepanjang tahun berjalan), investor asing masih mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 48,8 triliun. Angka ini sedikit mengecil dibandingkan minggu lalu yang mencapai Rp 53,85 triliun.

Pasar saham memang penuh dinamika. Kadang naik, kadang turun. Nah, agar kita tetap tenang dan bijak dalam berinvestasi, yuk simak beberapa tips berikut:

1. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai sektor dan jenis saham. Dengan begitu, jika satu saham mengalami penurunan, dampaknya tidak terlalu besar pada keseluruhan portofolio Anda.

Misalnya, jangan hanya berinvestasi di sektor teknologi saja. Coba alokasikan juga ke sektor perbankan, konsumer, atau infrastruktur.

2. Tetapkan Tujuan Investasi yang Jelas - Sebelum membeli saham, tentukan dulu apa tujuan Anda berinvestasi. Apakah untuk dana pensiun, pendidikan anak, atau tujuan jangka pendek lainnya? Dengan tujuan yang jelas, Anda akan lebih fokus dan disiplin dalam berinvestasi.

Misalnya, jika tujuan Anda adalah dana pensiun, Anda bisa memilih saham-saham dengan fundamental kuat dan dividen yang stabil.

3. Lakukan Riset Mendalam - Jangan hanya ikut-ikutan teman atau rekomendasi tanpa melakukan riset sendiri. Pelajari fundamental perusahaan, prospek bisnis, dan kinerja keuangannya. Semakin banyak informasi yang Anda miliki, semakin bijak keputusan investasi Anda.

Anda bisa membaca laporan keuangan perusahaan, berita industri, atau analisis dari para ahli.

4. Gunakan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) - Strategi ini melibatkan investasi sejumlah uang secara berkala, tanpa memperdulikan harga saham saat itu. Dengan DCA, Anda bisa mengurangi risiko membeli saham saat harganya sedang tinggi-tingginya.

Misalnya, Anda berinvestasi Rp 1 juta setiap bulan, tanpa peduli apakah harga saham sedang naik atau turun.

5. Jangan Panik Saat Pasar Turun - Pasar saham memang fluktuatif. Jangan panik dan langsung menjual saham Anda saat pasar sedang turun. Ingat, investasi saham adalah investasi jangka panjang. Tetap tenang dan evaluasi kembali strategi investasi Anda.

Justru saat pasar turun, Anda bisa mempertimbangkan untuk membeli saham-saham bagus dengan harga diskon.

6. Konsultasi dengan Ahli Keuangan - Jika Anda merasa kesulitan atau kurang yakin, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan. Mereka bisa memberikan saran dan panduan yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda.

Ada banyak ahli keuangan yang bisa Anda temui, baik secara online maupun offline.

Mengapa saham DKHH mengalami penurunan yang signifikan, menurut pendapat Bapak Budi Santoso?

Menurut Bapak Budi Santoso, seorang analis pasar modal terkemuka, penurunan saham DKHH yang signifikan kemungkinan disebabkan oleh sentimen negatif pasar terhadap prospek industri terkait, serta adanya aksi jual oleh investor besar. "Penting untuk diingat bahwa pasar selalu bereaksi terhadap informasi baru, dan investor harus selalu melakukan riset sebelum mengambil keputusan," ujarnya.

Bagaimana pendapat Ibu Ani Wijaya, seorang investor ritel, mengenai kondisi IHSG saat ini?

Ibu Ani Wijaya, seorang investor ritel yang cukup berpengalaman, berpendapat bahwa meskipun IHSG menunjukkan tren positif, investor tetap harus berhati-hati. "Jangan terlena dengan kenaikan IHSG. Perhatikan juga saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan prospek yang baik," katanya.

Apa saran Bapak Joko Susilo, seorang perencana keuangan, bagi investor yang portofolionya terdampak penurunan saham?

Bapak Joko Susilo, seorang perencana keuangan yang dihormati, menyarankan agar investor tidak panik dan segera menjual seluruh sahamnya. "Evaluasi kembali portofolio Anda, lihat saham-saham mana yang masih memiliki potensi, dan pertimbangkan untuk melakukan rebalancing jika diperlukan," jelasnya.

Menurut Ibu Rina Sari, seorang dosen ekonomi, faktor apa yang paling mempengaruhi pergerakan IHSG?

Ibu Rina Sari, seorang dosen ekonomi di universitas ternama, menjelaskan bahwa pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. "Faktor-faktor seperti suku bunga, inflasi, nilai tukar rupiah, dan sentimen global sangat mempengaruhi kepercayaan investor dan pergerakan IHSG," terangnya.

Apa pandangan Bapak Antonius Liman, seorang pengamat pasar modal, mengenai prospek IHSG di masa depan?

Bapak Antonius Liman, seorang pengamat pasar modal yang berpengalaman, memiliki pandangan yang optimis terhadap prospek IHSG di masa depan. "Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan reformasi struktural yang terus dilakukan, saya yakin IHSG memiliki potensi untuk terus mencatatkan kinerja yang positif," ujarnya.

Bagaimana pendapat Ibu Susi Handayani, seorang praktisi investasi, mengenai pentingnya literasi keuangan bagi investor?

Ibu Susi Handayani, seorang praktisi investasi yang aktif, menekankan pentingnya literasi keuangan bagi setiap investor. "Dengan pemahaman yang baik tentang keuangan, investor akan lebih mampu membuat keputusan investasi yang cerdas dan terhindar dari investasi bodong," tegasnya.