Ketahui Gejala & Penyebab Kanker Usus Besar yang Bisa Dicegah Sejak Dini untuk Kesehatan Anda
Selasa, 6 Mei 2025 oleh jurnal
Bisa Dicegah! Memahami Faktor Risiko Kanker Usus Besar
Seiring bertambahnya usia, risiko kanker usus besar juga meningkat. Kabar baiknya, kita bisa melakukan banyak hal untuk mencegahnya. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kanker kolorektal atau kanker usus besar merupakan salah satu penyebab kematian utama secara global. Bayangkan, pada tahun 2020 saja, tercatat lebih dari 1,9 juta kasus baru dan lebih dari 930 ribu kematian. Proyeksi untuk tahun 2040 bahkan lebih mengkhawatirkan, dengan perkiraan 3,2 juta kasus baru dan 1,6 juta kematian per tahun. Mengenali faktor risikonya adalah langkah awal yang penting untuk melindungi diri kita.
Apa Saja yang Meningkatkan Risiko Kanker Usus Besar?
Meskipun penyebab pasti kanker usus besar belum diketahui secara pasti, para ahli telah mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risikonya. Beberapa faktor, seperti usia dan riwayat keluarga, memang tidak dapat diubah. Namun, jangan khawatir, banyak faktor risiko lain yang bisa kita kendalikan dan modifikasi untuk mengurangi risiko terkena kanker usus besar.
Faktor Risiko yang Dapat Dikendalikan:
- Kelebihan Berat Badan: Gaya hidup berperan besar. Kegemukan atau obesitas terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar. Mencapai dan mempertahankan berat badan ideal sesuai usia dan tinggi badan adalah langkah penting dalam pencegahan.
- Diabetes Tipe 2: Penderita diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar. Diduga, hal ini berkaitan dengan kadar insulin yang tinggi.
- Pola Makan: Diet tinggi daging merah olahan (sapi, domba, babi) dan rendah serat, vitamin D, serta tinggi lemak dan kalori, seperti pola makan khas Barat, meningkatkan risiko kanker usus besar. Memasak daging dengan suhu tinggi (menggoreng, memanggang, membakar) juga memperburuk risiko. Sebaliknya, perbanyak konsumsi buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.
- Merokok: Merokok meningkatkan risiko kanker usus besar dan berbagai jenis kanker lainnya. Kebiasaan ini memicu pembentukan polip pada usus.
- Konsumsi Alkohol: Konsumsi alkohol, bahkan dalam jumlah ringan hingga sedang, berkaitan dengan peningkatan risiko kanker usus besar. Sebisa mungkin, hindari alkohol. Jika tetap mengonsumsi, batasi jumlahnya (maksimal dua gelas per hari untuk pria dan satu gelas per hari untuk wanita).
Yuk, terapkan langkah-langkah sederhana ini untuk mengurangi risiko kanker usus besar:
1. Jaga Berat Badan Ideal: - Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan berat badan ideal Anda dan cara mencapainya dengan sehat. Misalnya, mulai dengan olahraga rutin dan mengurangi porsi makan.
2. Perbanyak Serat: - Isi piring Anda dengan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Contohnya, tambahkan potongan buah ke sereal sarapan atau konsumsi salad sayuran saat makan siang.
3. Batasi Daging Merah dan Olahan: - Kurangi konsumsi daging merah, terutama yang diolah. Ganti dengan sumber protein lain seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau tahu dan tempe.
4. Hentikan Merokok: - Berhenti merokok adalah salah satu keputusan terbaik untuk kesehatan Anda. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dalam proses berhenti merokok.
5. Batasi Alkohol: - Jika Anda mengonsumsi alkohol, batasi jumlahnya sesuai anjuran. Lebih baik lagi, hindari alkohol sama sekali.
Apakah semua orang yang memiliki riwayat keluarga kanker usus besar pasti akan terkena penyakit ini? - Tanya Ani
Tidak. Riwayat keluarga memang meningkatkan risiko, tetapi bukan berarti pasti terkena. Menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko tersebut. - dr. Waluyo Soerjodibroto, Sp.PD-KHOM (Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik)
Apa saja gejala awal kanker usus besar yang perlu diwaspadai? - Tanya Budi
Gejala awal seringkali tidak spesifik, seperti perubahan pola buang air besar, darah dalam tinja, dan nyeri perut. Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut. - dr. Ayu Dyah Pasha (Dokter Umum)
Apakah olahraga dapat membantu mencegah kanker usus besar? - Tanya Citra
Ya, olahraga teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal dan meningkatkan kesehatan pencernaan, sehingga dapat berkontribusi dalam pencegahan kanker usus besar. - Emilia Nova (Atlet Lari Gawang Indonesia)
Bagaimana cara memasak daging yang aman untuk mengurangi risiko kanker? - Tanya Dedi
Hindari memasak daging dengan suhu sangat tinggi seperti menggoreng, memanggang, atau membakar. Pilih metode memasak dengan suhu rendah seperti merebus, mengukus, atau menumis. - Chef Juna Rorimpandey (Chef dan Public Figure)
Kapan sebaiknya melakukan skrining kanker usus besar? - Tanya Eka
Diskusikan dengan dokter Anda mengenai waktu yang tepat untuk melakukan skrining, terutama jika Anda memiliki faktor risiko. Umumnya, skrining direkomendasikan mulai usia 50 tahun. - dr. Reisa Broto Asmoro (Dokter dan Public Figure)
Apakah suplemen vitamin D bisa menggantikan asupan vitamin D dari makanan? - Tanya Fahri
Idealnya, vitamin D didapatkan dari makanan dan paparan sinar matahari pagi. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin D. - Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM (Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik)