Ketahui! 6 Asuransi dan 11 Dapen Diawasi Ketat OJK, Ada Apa Sebenarnya? kini terungkap
Minggu, 11 Mei 2025 oleh jurnal
OJK Intensifkan Pengawasan: Sejumlah Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun dalam Sorotan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau ketat perkembangan sektor keuangan, khususnya terkait pemenuhan kewajiban modal minimum bagi perusahaan asuransi. Berdasarkan data terbaru per Maret 2025, sebanyak 109 perusahaan asuransi dan reasuransi dari total 144 telah memenuhi persyaratan ekuitas yang ditetapkan untuk tahun 2026. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, di mana terdapat tambahan 3 perusahaan yang berhasil memenuhi target.
Namun, OJK juga tidak menutup mata terhadap sejumlah lembaga jasa keuangan yang masih menghadapi tantangan. Melalui mekanisme pengawasan khusus, OJK berupaya mencari solusi bagi perusahaan-perusahaan yang bermasalah. "Hingga 28 April 2025, kami melakukan pengawasan khusus terhadap 6 perusahaan asuransi dan reasuransi. Harapannya, langkah ini dapat membantu mereka memperbaiki kondisi keuangan," ujar Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, dalam konferensi pers RDK OJK yang diselenggarakan pada Jumat, 9 Mei 2025.
Selain perusahaan asuransi, OJK juga memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan dana pensiun. Saat ini, terdapat 11 dana pensiun (dapen) yang berada dalam pengawasan khusus. Kabar baiknya, jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagai catatan, pada bulan April lalu, OJK mencatat 7 perusahaan asuransi yang masuk dalam kategori pengawasan khusus.
Lantas, apa yang menyebabkan perusahaan-perusahaan ini masuk dalam pengawasan khusus? Menurut Ogi Prastomiyono, secara umum, penyebabnya adalah rasio solvabilitas, likuiditas, dan kecukupan investasi yang berada di bawah standar minimum, yaitu 80%. "Selain itu, kurangnya permodalan untuk menutup defisit dan mencapai tingkat kesehatan minimum juga menjadi faktor pemicu," jelas Ogi dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis, 4 April 2024.
Lebih lanjut, OJK juga menyoroti permasalahan lain, seperti ketidakmampuan pemegang saham untuk menyuntikkan modal atau mencari investor strategis. Kondisi ini tentu mempersulit upaya perusahaan untuk keluar dari masalah dan memenuhi kewajiban yang ditetapkan.
Memilih asuransi dan mengelola dana pensiun adalah keputusan penting untuk masa depan keuanganmu. Berikut beberapa tips praktis yang bisa kamu terapkan:
1. Pahami Kebutuhanmu - Sebelum membeli asuransi, identifikasi dulu kebutuhan spesifikmu. Apakah kamu mencari perlindungan kesehatan, jiwa, atau aset? Misalnya, jika kamu memiliki keluarga yang bergantung padamu, asuransi jiwa mungkin menjadi prioritas.
Contoh: Jika kamu seorang freelancer, asuransi kesehatan dengan manfaat rawat jalan dan rawat inap sangat penting untuk melindungi diri dari risiko biaya medis yang tak terduga.
2. Bandingkan Beberapa Pilihan - Jangan terpaku pada satu produk asuransi saja. Bandingkan beberapa pilihan dari berbagai perusahaan untuk mendapatkan manfaat terbaik dengan harga yang sesuai. Perhatikan detail polis, seperti pengecualian dan masa tunggu.
Contoh: Gunakan situs perbandingan asuransi online untuk melihat berbagai pilihan polis dan membandingkan premi, manfaat, dan reputasi perusahaan.
3. Periksa Reputasi Perusahaan - Sebelum memutuskan, cari tahu reputasi perusahaan asuransi. Baca ulasan online, periksa peringkat keuangan perusahaan, dan pastikan perusahaan tersebut terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Contoh: Cek website OJK untuk melihat daftar perusahaan asuransi yang terdaftar dan informasi mengenai sanksi atau teguran yang pernah diberikan.
4. Mulai Menabung Dana Pensiun Sejak Dini - Semakin cepat kamu memulai, semakin besar potensi dana yang terkumpul saat pensiun. Manfaatkan program dana pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan atau pilih investasi dana pensiun pribadi.
Contoh: Sisihkan minimal 10% dari penghasilanmu setiap bulan untuk dana pensiun. Pertimbangkan untuk berinvestasi pada instrumen investasi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi, seperti reksa dana atau obligasi.
5. Diversifikasi Investasi Dana Pensiun - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi investasi dana pensiunmu ke berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, dan properti, untuk mengurangi risiko.
Contoh: Konsultasikan dengan perencana keuangan untuk membuat portofolio investasi dana pensiun yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.
6. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala - Lakukan evaluasi berkala terhadap polis asuransi dan investasi dana pensiunmu. Sesuaikan dengan perubahan kebutuhan, tujuan keuangan, dan kondisi pasar.
Contoh: Tinjau polis asuransi setiap tahun untuk memastikan manfaat yang diberikan masih relevan dengan kebutuhanmu. Lakukan penyesuaian jika ada perubahan dalam status perkawinan, jumlah tanggungan, atau kondisi kesehatan.
Mengapa OJK melakukan pengawasan khusus terhadap perusahaan asuransi dan dana pensiun, menurut pendapat Bapak Bambang?
Menurut Bapak Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Keuangan, pengawasan khusus dilakukan OJK untuk melindungi kepentingan konsumen dan menjaga stabilitas sistem keuangan. Hal ini penting agar perusahaan asuransi dan dana pensiun dapat memenuhi kewajibannya kepada nasabah dan peserta dengan baik.
Apa saja indikator yang membuat perusahaan asuransi masuk dalam pengawasan khusus OJK, berdasarkan pandangan Ibu Susi?
Ibu Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, berpendapat bahwa beberapa indikator utama yang membuat perusahaan asuransi masuk pengawasan khusus OJK antara lain adalah rasio solvabilitas, likuiditas, dan kecukupan investasi yang rendah. Selain itu, masalah permodalan dan ketidakmampuan pemegang saham untuk menyuntikkan modal juga menjadi perhatian utama.
Bagaimana cara masyarakat memastikan perusahaan asuransi yang dipilih aman dan terpercaya, menurut Bapak Joko?
Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, menyarankan agar masyarakat selalu memeriksa legalitas dan reputasi perusahaan asuransi sebelum membeli produk. Pastikan perusahaan tersebut terdaftar dan diawasi oleh OJK, serta memiliki rekam jejak yang baik dalam membayar klaim.
Apa yang sebaiknya dilakukan jika dana pensiun kita masuk dalam pengawasan khusus OJK, menurut Ibu Sri?
Menurut Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, jika dana pensiun kita masuk dalam pengawasan khusus OJK, sebaiknya kita segera menghubungi pihak dana pensiun untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kondisi dan rencana perbaikan yang sedang dilakukan. Selain itu, kita juga bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan untuk mendapatkan saran terbaik.
Bagaimana OJK menjamin transparansi dalam proses pengawasan perusahaan asuransi dan dana pensiun, menurut Bapak Anies?
Bapak Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, menekankan pentingnya transparansi dalam pengawasan yang dilakukan OJK. OJK perlu secara rutin memberikan informasi kepada publik mengenai kondisi sektor asuransi dan dana pensiun, serta langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi permasalahan yang ada. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan.