Jangan Bilang 'Tolong' dan 'Terima Kasih' ke ChatGPT, Ini Alasannya yang Mengejutkan Anda

Minggu, 27 April 2025 oleh jurnal

Jangan Bilang 'Tolong' dan 'Terima Kasih' ke ChatGPT, Ini Alasannya yang Mengejutkan Anda

Kata "Tolong" dan "Terima Kasih" ke ChatGPT: Sopan Santun yang Mahal?

Ternyata, kesopanan kita saat berinteraksi dengan ChatGPT, seperti mengucapkan "tolong" dan "terima kasih", punya dampak yang cukup signifikan terhadap biaya operasional OpenAI. CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan bahwa kata-kata sopan tersebut, meskipun terdengar sepele, berkontribusi pada lonjakan biaya listrik yang tidak main-main, mencapai puluhan juta dolar.

Kok bisa? Kuncinya ada pada cara kerja ChatGPT. Platform ini ditenagai oleh large language models (LLMs) yang membutuhkan daya komputasi luar biasa besar. Bayangkan ribuan unit GPU berkinerja tinggi di pusat data yang bekerja keras memproses setiap permintaan kita, tentu saja membutuhkan energi yang sangat besar.

Sebagai gambaran, satu respons singkat dari ChatGPT, misalnya sebuah paragraf atau email, bisa menghabiskan sekitar 0,14 kilowatt-jam (kWh) listrik. Itu setara dengan menyalakan 14 lampu LED selama satu jam. Kalikan dengan miliaran interaksi yang terjadi setiap hari, dan kita bisa membayangkan betapa besarnya konsumsi energi yang dibutuhkan.

Saat ini, pusat data menyumbang sekitar 2% konsumsi listrik global, dan angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan popularitas AI generatif seperti ChatGPT. Meskipun demikian, beberapa pakar AI berpendapat bahwa sopan santun tetap penting dalam membangun interaksi positif dengan AI. Kurtis Beavers dari tim desain Microsoft Copilot, misalnya, menyatakan bahwa bahasa yang sopan mendorong respons yang lebih kolaboratif dan profesional dari AI.

"Ketika AI menangkap nada sopan, ia cenderung membalas dengan sikap yang sama," tulis Microsoft WorkLab, media internal Microsoft yang fokus pada adopsi AI di dunia kerja.

Menariknya, sebuah survei tahun lalu menunjukkan bahwa 67% pengguna di AS secara rutin menggunakan bahasa sopan saat berinteraksi dengan chatbot. Jadi, meskipun ada dampak biaya, kesopanan tampaknya tetap menjadi bagian penting dalam interaksi manusia dengan teknologi.

Berikut beberapa tips untuk berinteraksi efektif dengan ChatGPT tanpa harus menguras sumber daya:

1. Berikan instruksi yang jelas dan spesifik. - Semakin jelas instruksi Anda, semakin efisien ChatGPT dalam memproses dan memberikan respons yang tepat. Hindari pertanyaan ambigu atau bertele-tele.

Contoh: Alih-alih bertanya "Tulis sesuatu tentang kucing," tanyakan "Tulis paragraf pendek tentang ciri-ciri fisik kucing Persia."

2. Gunakan format yang terstruktur. - Membagi instruksi menjadi poin-poin atau menggunakan format daftar dapat membantu ChatGPT memahami kebutuhan Anda dengan lebih baik.

Contoh: Jika Anda ingin ChatGPT membuat puisi, berikan struktur seperti jumlah baris, rima, dan tema yang diinginkan.

3. Berikan contoh jika perlu. - Contoh dapat memperjelas konteks dan gaya yang Anda inginkan dari ChatGPT.

Contoh: Jika Anda ingin ChatGPT menulis dengan gaya tertentu, berikan contoh tulisan dengan gaya tersebut.

4. Tinjau dan revisi. - Meskipun ChatGPT semakin canggih, terkadang masih perlu revisi. Tinjau kembali hasilnya dan berikan instruksi tambahan jika diperlukan.

Contoh: Jika ChatGPT menghasilkan teks yang kurang sesuai, berikan feedback spesifik seperti "Tolong buat lebih ringkas" atau "Tambahkan informasi tentang X."

Apakah penggunaan bahasa formal berpengaruh pada kinerja ChatGPT, Budiman?

Onno W. Purbo (Pakar Teknologi Informasi): Tidak juga. ChatGPT lebih memperhatikan isi dan konteks daripada formalitas bahasa. Instruksi yang jelas dan terstruktur lebih penting daripada sekadar menggunakan bahasa formal.

Bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan ChatGPT agar lebih hemat energi, Ani?

Prof. Dr. Suhardi (Pakar Energi): Berikan instruksi yang spesifik dan hindari permintaan yang berlebihan atau berulang. Semakin efisien permintaan, semakin sedikit energi yang dibutuhkan untuk memprosesnya.

Apakah ada alternatif lain selain ChatGPT yang lebih ramah lingkungan, Dewi?

Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi): Riset dan pengembangan AI yang lebih efisien energi sedang berlangsung. Ke depannya, diharapkan akan ada alternatif yang lebih ramah lingkungan. Saat ini, kita bisa berkontribusi dengan menggunakan ChatGPT secara bijak.

Apa dampak penggunaan AI generatif terhadap lingkungan secara umum, Anton?

Siti Nurbaya Bakar (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan): Peningkatan penggunaan AI generatif berdampak pada peningkatan konsumsi energi dan jejak karbon. Pemerintah dan industri perlu bekerja sama untuk mengembangkan solusi dan strategi yang berkelanjutan.