Investor Ogah Investasi di RI & Pilih Vietnam, Indonesia Seburuk Itu? Apa yang Salah di Sini?

Jumat, 25 April 2025 oleh jurnal

Investor Ogah Investasi di RI & Pilih Vietnam, Indonesia Seburuk Itu? Apa yang Salah di Sini?

Investor Lebih Pilih Vietnam, Ada Apa dengan Indonesia?

Kabar kurang menyenangkan datang dari dunia investasi. Semakin banyak perusahaan asing yang memilih Vietnam sebagai lokasi pabrik baru mereka, alih-alih Indonesia. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Indonesia benar-benar seburuk itu?

Beberapa faktor menjadi daya tarik Vietnam, seperti biaya tenaga kerja yang lebih kompetitif, kemudahan berbisnis, infrastruktur yang lebih baik, dan logistik yang lebih efisien. Posisi geografis Vietnam yang strategis di Asia serta kebijakan perdagangan yang lebih terbuka juga menjadi pertimbangan penting.

Di sisi lain, Indonesia masih berkutat dengan masalah klasik seperti pungutan liar (pungli) oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) di berbagai proyek. Bahkan, praktik pemerasan THR oleh oknum ormas semakin menambah kekhawatiran investor asing.

Kasus PHK 1.126 buruh PT Yihong Novatex Indonesia akibat mogok kerja yang berujung keterlambatan pengiriman pesanan menjadi contoh nyata dampak negatif dari masalah internal. Kabar seperti ini tentu saja menjadi sinyal buruk bagi calon investor.

Bukti nyata ketertarikan investor pada Vietnam adalah pembangunan pabrik LEGO senilai US$1 miliar (Rp16,8 triliun) di Binh Duong. Pabrik ramah lingkungan seluas 44 hektar ini merupakan pabrik keenam LEGO di dunia dan kedua di Asia. Wakil Perdana Menteri Vietnam, Mai Văn Chính, menyebut investasi ini sebagai model ideal untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Investasi seperti ini berdampak positif pada PDB Vietnam, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan konsumsi rumah tangga, dan menambah pendapatan pajak negara. Perbandingan PDB per kapita antara Indonesia dan Vietnam pun semakin menyempit.

Mengapa Investor Enggan Berinvestasi di Indonesia?

Sejumlah faktor membuat investor ragu berinvestasi di Indonesia. Indeks investasi dan kualitas SDM yang masih rendah, regulasi yang rumit, biaya produksi yang tinggi, infrastruktur yang belum merata, serta ketidakpastian kebijakan dan risiko politik menjadi hambatan utama.

Meskipun Indonesia menempati peringkat ketiga terbaik di ASEAN dalam hal daya saing SDM, kualitas SDM yang belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan industri tetap menjadi perhatian. Birokrasi yang berbelit, korupsi, dan inkonsistensi kebijakan juga menjadi momok bagi investor.

Biaya logistik yang tinggi, infrastruktur yang belum merata, dan ketidakstabilan politik semakin memperkuat keraguan investor untuk menanamkan modal di Indonesia.

Berikut beberapa tips untuk meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia:

1. Perbaiki Iklim Investasi - Sederhanakan regulasi dan perizinan, berantas korupsi, dan ciptakan iklim investasi yang stabil dan transparan. Contohnya, dengan menerapkan sistem perizinan online yang terintegrasi.

2. Tingkatkan Kualitas SDM - Investasikan lebih banyak pada pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri. Misalnya, dengan memberikan beasiswa dan pelatihan di bidang teknologi.

3. Kembangkan Infrastruktur - Percepat pembangunan infrastruktur, terutama di sektor transportasi, logistik, dan energi. Contohnya, dengan membangun jalan tol, pelabuhan, dan bandara baru.

4. Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan - Pastikan stabilitas politik dan keamanan untuk menciptakan rasa aman bagi investor. Contohnya, dengan penegakan hukum yang tegas dan adil.

Apa dampak negatif pungli terhadap iklim investasi di Indonesia, Bu Sri Mulyani?

(Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan) Pungli menciptakan ketidakpastian dan meningkatkan biaya bagi investor, sehingga mengurangi minat mereka untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini menghambat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Bagaimana cara meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, Pak Nadiem Makarim?

(Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) Fokus kami adalah pada peningkatan kualitas guru, kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, dan pemanfaatan teknologi dalam pendidikan. Merdeka Belajar adalah salah satu upaya kami untuk mewujudkan hal tersebut.

Apa strategi pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur, Pak Basuki Hadimuljono?

(Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Kami fokus pada pembangunan infrastruktur konektivitas, seperti jalan tol, jembatan, dan pelabuhan, untuk mengurangi biaya logistik dan meningkatkan efisiensi.

Bagaimana pemerintah menjaga stabilitas politik dan keamanan, Pak Mahfud MD?

(Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) Pemerintah berkomitmen untuk menegakkan hukum secara adil dan tegas, memberantas korupsi, dan menjaga keamanan dalam negeri untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi.

Apa pendapat Bapak Airlangga Hartarto tentang pentingnya kemudahan berbisnis bagi investor?

(Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) Kemudahan berbisnis merupakan kunci untuk menarik investasi. Deregulasi dan digitalisasi perizinan adalah langkah penting untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Bagaimana pandangan Ibu Rosan Roeslani tentang daya saing Indonesia di pasar global?

(Rosan Roeslani, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia/KADIN) Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global. Peningkatan kualitas SDM, infrastruktur, dan iklim investasi adalah kunci untuk mewujudkan potensi tersebut.