Inilah Worldcoin Dibekukan, Amankah Scan Bola Mata? Pakar Siber Angkat Bicara, semua jawaban ada di sini

Rabu, 7 Mei 2025 oleh jurnal

Inilah Worldcoin Dibekukan, Amankah Scan Bola Mata? Pakar Siber Angkat Bicara, semua jawaban ada di sini

Worldcoin Dibekukan: Amankah Scan Bola Mata? Ini Kata Ahli

Layanan WorldID, yang menggunakan pemindaian mata sebagai metode verifikasi identitas, tengah menjadi sorotan. Di tengah perdebatan mengenai keamanannya, pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, memberikan pandangannya. Menurutnya, jika dikelola dengan benar, WorldID memiliki potensi besar.

"Seharusnya, jika dikelola dengan baik, World.ID akan sangat berguna," ujar Alfons kepada CNBC Indonesia, Senin (5/5/2025).

Alfons menekankan pentingnya transparansi dan audit independen. "Kalau pengelolaan datanya transparan dan diaudit oleh lembaga independen serta memenuhi standar keamanan, ya harus diberi kesempatan," tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa verifikasi WorldID dapat menjadi solusi untuk berbagai masalah di Indonesia. Salah satunya adalah mengatasi masalah bot saat penjualan tiket daring. Sistem ini juga berpotensi memberantas akun bot buzzer yang marak di media sosial.

"Bahkan, jika diimplementasikan dengan baik, sistem World.id ini bisa membantu mencegah penyalahgunaan identitas. Seseorang akan terdeteksi jika membuat KTP, SIM, atau paspor lebih dari satu kali. Meskipun orang tersebut bisa mengganti nama dan identitas, biometriknya akan tetap sama dan terdeteksi oleh sistem," jelasnya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) baru-baru ini membekukan sementara izin WorldCoin dan WorldID karena adanya laporan dari masyarakat. Kominfo juga akan memanggil PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara terkait dugaan pelanggaran ketentuan penyelenggaraan sistem elektronik.

Alfons berpendapat bahwa WorldID seharusnya diberikan kesempatan untuk membuktikan diri. Kominfo dapat memanfaatkan sistem ini dan meminta perusahaan terkait untuk mematuhi regulasi yang berlaku.

Dengan pendekatan ini, Indonesia dapat memperoleh manfaat dari teknologi tersebut sambil tetap menjaga keamanan data masyarakat. "Harusnya diberikan kesempatan. Atau kalau mau menurut saya Kominfo justru memanfaatkan sistem World.id dan meminta mereka *comply*, misalnya: minta data biometrik orang Indonesia disimpan di Indonesia dan bisa diawasi. Kalau mereka *comply*, Kominfo berikan dukungan," ucap Alfons.

Keamanan data biometrik Anda itu penting banget, lho! Biar data kamu aman dan gak disalahgunakan, yuk simak tips berikut:

1. Pahami Kebijakan Privasi - Sebelum memberikan data biometrik Anda ke layanan apa pun, baca dan pahami kebijakan privasi mereka dengan seksama. Cari tahu bagaimana data Anda akan disimpan, digunakan, dan dibagikan. Contohnya, perhatikan apakah mereka menjual data Anda ke pihak ketiga.

2. Cari Tahu Metode Keamanan yang Digunakan - Pastikan layanan yang Anda gunakan memiliki sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data biometrik Anda dari peretasan dan kebocoran data. Tanyakan apakah mereka menggunakan enkripsi dan otentikasi multi-faktor. Contohnya, cari tahu apakah data disimpan dalam bentuk terenkripsi.

3. Batasi Akses Data - Jangan berikan izin akses data biometrik ke aplikasi atau layanan yang tidak Anda percayai. Semakin sedikit pihak yang memiliki akses ke data Anda, semakin kecil risiko penyalahgunaan. Contohnya, hindari memberikan izin akses kamera atau mikrofon ke aplikasi yang tidak memerlukannya.

4. Pantau Aktivitas Akun Anda - Secara teratur periksa aktivitas akun Anda di layanan yang menggunakan data biometrik. Jika Anda melihat aktivitas yang mencurigakan, segera laporkan ke penyedia layanan. Contohnya, periksa riwayat login dan transaksi secara berkala.

5. Pertimbangkan Risiko dan Manfaat - Sebelum menggunakan layanan yang meminta data biometrik, timbang baik-baik risiko dan manfaatnya. Apakah manfaat yang Anda dapatkan sepadan dengan risiko privasi yang mungkin timbul? Contohnya, pertimbangkan apakah kemudahan verifikasi dengan pemindaian wajah sepadan dengan risiko data wajah Anda disalahgunakan.

Apakah benar Worldcoin bisa membantu mencegah penipuan identitas, menurut pendapat Bambang?

Menurut Dr. Siti Aminah, pakar hukum siber, "Potensi Worldcoin dalam mencegah penipuan identitas sangat besar. Sistem biometrik yang unik dapat meminimalisir risiko penggunaan identitas palsu, terutama dalam layanan publik seperti pembuatan KTP dan paspor."

Apa saja kekhawatiran utama terkait keamanan data biometrik di Worldcoin, kata Rina?

Menurut Teguh Aprianto, seorang peneliti keamanan independen, "Kekhawatiran utamanya adalah potensi kebocoran data biometrik yang sangat sensitif. Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, bisa digunakan untuk berbagai tindak kejahatan, termasuk pemalsuan identitas dan akses ilegal ke akun pribadi."

Bagaimana seharusnya pemerintah mengatur penggunaan teknologi seperti Worldcoin, menurut pendapat Joko?

Menurut Rudiantara, mantan Menteri Kominfo, "Pemerintah perlu menetapkan regulasi yang jelas dan ketat terkait pengelolaan data biometrik. Hal ini meliputi standar keamanan data, audit independen, dan mekanisme pengawasan yang efektif. Selain itu, data warga negara Indonesia harus disimpan di dalam negeri dan diawasi secara ketat."

Apa saran terbaik bagi masyarakat yang mempertimbangkan untuk menggunakan Worldcoin, menurut Lestari?

Menurut Onno W. Purbo, seorang pakar teknologi informasi, "Sebelum menggunakan layanan seperti Worldcoin, lakukan riset mendalam tentang kebijakan privasi dan keamanan data mereka. Pastikan Anda memahami risiko dan manfaatnya. Jika ragu, sebaiknya tunda penggunaan sampai ada jaminan keamanan yang lebih jelas."