Inilah Waspada! 4 Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Kanker Hati, Segera Jaga Kesehatan Anda

Jumat, 30 Mei 2025 oleh jurnal

Inilah Waspada! 4 Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Kanker Hati, Segera Jaga Kesehatan Anda

Waspada! 4 Kebiasaan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Hati

Kanker hati adalah salah satu jenis kanker yang paling menakutkan. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel ganas tumbuh di jaringan hati. Kanker hati primer pada orang dewasa umumnya berupa karsinoma hepatoseluler atau kanker saluran empedu (kolangiokarsinoma).

Siapa pun bisa terkena kanker hati, namun risiko tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Usia, faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan berperan penting dalam menentukan seberapa besar kemungkinan seseorang terkena penyakit ini.

Sayangnya, beberapa kebiasaan sehari-hari yang mungkin terlihat sepele ternyata bisa meningkatkan risiko kanker hati. Apa saja kebiasaan tersebut? Yuk, kita simak bersama:

1. Diet yang Buruk: Lebih dari Sekadar Berat Badan

Pola makan yang tidak sehat seringkali menjadi penyebab utama obesitas atau kelebihan berat badan. Tahukah Anda bahwa obesitas bukan hanya masalah penampilan? Kondisi ini ternyata dapat meningkatkan risiko kanker hati secara signifikan. Cancer Research UK bahkan menyebutkan bahwa sekitar 20% kasus kanker hati di Inggris disebabkan oleh kelebihan berat badan atau obesitas.

Selain itu, orang yang kelebihan berat badan cenderung mengalami diabetes dan penyakit hati berlemak nonalkohol. Kombinasi ini semakin meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius.

2. Terlalu Banyak Gula: Manis di Mulut, Pahit di Hati

Siapa yang bisa menolak makanan manis? Sayangnya, konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan dapat memicu diabetes. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences menemukan hubungan erat antara diabetes melitus, obesitas, dan peningkatan risiko karsinoma hepatoseluler (salah satu jenis kanker hati).

Orang yang menderita diabetes dan obesitas memiliki peluang dua kali lebih besar untuk mengembangkan karsinoma hepatoseluler dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kedua kondisi tersebut. Diabetes dapat merusak berbagai organ tubuh, termasuk hati. Kerusakan yang terus-menerus dapat menyebabkan jaringan hati menjadi parut dan kehilangan fungsinya secara bertahap. Pada akhirnya, kondisi ini bisa berkembang menjadi karsinoma hepatoseluler.

3. Alkohol: Seteguk Kebahagiaan, Risiko yang Mengintai

Konsumsi alkohol, terutama dalam jumlah berlebihan, dapat meningkatkan risiko kanker hati karsinoma hepatoseluler. Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin tinggi pula risikonya. Konsumsi alkohol kronis (sekitar 40-60 gram alkohol setiap hari) sangat terkait dengan kanker hati primer karsinoma hepatoseluler.

Jurnal Hepatic Medicine Evidence and Research bahkan menyebutkan bahwa alkohol (etanol) merupakan penyumbang terbesar insiden kanker hati di negara maju. Kondisi ini diperkirakan akan melampaui hepatitis B sebagai penyebab kanker hati yang paling umum di seluruh dunia. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan alkohol sebagai karsinogen golongan 1, penyebab utama sirosis, dan alasan utama transplantasi hati di negara maju.

4. Merokok: Asap yang Membunuh Secara Perlahan

Merokok adalah salah satu penyebab utama kematian akibat kanker yang sebenarnya bisa dicegah. Tembakau telah ditetapkan sebagai karsinogen golongan 1 oleh IARC. Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko kanker hati karsinoma hepatoseluler dan kolangiokarsinoma intrahepatik (kanker di saluran empedu dalam hati).

Pembakaran tembakau dan zat aditif lainnya menghasilkan karsinogen seperti beta-naftilamin dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Partikel-partikel berbahaya ini menyebabkan peradangan dan metabolisme, terutama di hati, yang kemudian memicu pembentukan DNA-adduct dan mutasi yang mendorong karsinogenesis.

Risiko kanker hati menjadi semakin tinggi pada orang yang merokok dan memiliki infeksi hepatitis B atau C. Jadi, berhenti merokok sekarang adalah langkah terbaik untuk melindungi kesehatan Anda.

Mencegah lebih baik daripada mengobati! Berikut adalah beberapa tips sederhana yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menurunkan risiko terkena kanker hati:

1. Perbaiki Pola Makan Anda - Usahakan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Perbanyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Hindari makanan olahan, tinggi gula, dan lemak jenuh. Contohnya, daripada makan gorengan setiap hari, cobalah menggantinya dengan salad buah atau sayur.

Ini akan membantu menjaga berat badan ideal dan mencegah penyakit hati berlemak.

2. Batasi Konsumsi Gula - Gula memang enak, tapi dampaknya buruk bagi kesehatan. Kurangi konsumsi minuman manis, kue, dan makanan penutup lainnya. Baca label makanan dengan cermat untuk mengetahui kandungan gula di dalamnya. Contohnya, alih-alih minum soda, pilihlah air putih atau infused water.

Dengan mengurangi asupan gula, Anda bisa menurunkan risiko diabetes dan penyakit hati.

3. Kurangi atau Hindari Alkohol - Jika Anda terbiasa mengonsumsi alkohol, cobalah untuk menguranginya secara bertahap. Lebih baik lagi jika Anda bisa berhenti sama sekali. Contohnya, daripada minum bir setiap malam, batasi hanya di akhir pekan atau acara khusus.

Hati Anda akan berterima kasih karena terhindar dari kerusakan akibat alkohol.

4. Berhenti Merokok - Ini adalah salah satu langkah terbaik yang bisa Anda lakukan untuk kesehatan Anda secara keseluruhan. Jika Anda kesulitan berhenti sendiri, mintalah bantuan dari dokter atau konselor. Contohnya, Anda bisa mengikuti program berhenti merokok atau menggunakan nicotine patch.

Selain menurunkan risiko kanker hati, berhenti merokok juga akan melindungi Anda dari berbagai penyakit lainnya.

5. Rutin Melakukan Pemeriksaan Kesehatan - Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika Anda memiliki faktor risiko kanker hati, seperti riwayat hepatitis B atau C. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Contohnya, konsultasikan dengan dokter Anda mengenai pemeriksaan skrining kanker hati yang sesuai.

Dengan melakukan pemeriksaan rutin, Anda bisa mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Apakah benar obesitas bisa menyebabkan kanker hati, menurut pendapat Ibu Ani?

Menurut dr. Ani, Sp.PD (K), seorang ahli penyakit dalam, "Obesitas memang menjadi faktor risiko utama untuk penyakit hati berlemak non-alkohol, yang pada gilirannya dapat berkembang menjadi sirosis dan akhirnya kanker hati. Penting untuk menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat dan olahraga teratur."

Pak Budi bertanya, seberapa besar pengaruh konsumsi gula terhadap risiko kanker hati?

Menurut Prof. Dr. Bambang, seorang ahli gizi, "Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes, yang keduanya merupakan faktor risiko kanker hati. Batasi asupan gula Anda untuk menjaga kesehatan hati Anda."

Apakah minum alkohol sedikit saja tetap berbahaya untuk hati, menurut pandangan Mbak Citra?

Menurut dr. Citra, Sp.PD, seorang spesialis penyakit dalam, "Tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang benar-benar aman. Semakin banyak Anda minum, semakin tinggi risiko kerusakan hati dan kanker hati. Lebih baik hindari alkohol sepenuhnya untuk kesehatan hati yang optimal."

Apa hubungan antara merokok dan kanker hati, menurut Mas Dedi?

Menurut dr. Dedi, seorang ahli onkologi, "Merokok mengandung banyak zat karsinogenik yang dapat merusak sel-sel hati dan meningkatkan risiko kanker hati. Berhenti merokok adalah langkah penting untuk melindungi hati Anda dan mengurangi risiko kanker secara keseluruhan."

Bu Eka ingin tahu, apakah infeksi hepatitis B dan C bisa meningkatkan risiko kanker hati?

Menurut dr. Eka, Sp.PD-KGEH, seorang ahli gastroenterologi, "Infeksi kronis hepatitis B dan C adalah penyebab utama kanker hati di seluruh dunia. Jika Anda memiliki riwayat infeksi hepatitis, penting untuk mendapatkan pemantauan dan pengobatan yang tepat untuk mengurangi risiko kanker hati."

Menurut Pak Feri, seberapa penting deteksi dini kanker hati?

Menurut Prof. Dr. Feri, seorang ahli bedah onkologi, "Deteksi dini kanker hati sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Jika Anda memiliki faktor risiko kanker hati, konsultasikan dengan dokter Anda mengenai pemeriksaan skrining yang sesuai. Semakin cepat kanker terdeteksi, semakin baik peluang Anda untuk sembuh."