Inilah Usulan Kontroversial, Danantara Pertimbangkan Cadangan Bitcoin, Bagaimana Tanggapan OJK? untuk stabilitas keuangan masa depan
Sabtu, 10 Mei 2025 oleh jurnal
Danantara Diusulkan Punya Cadangan Bitcoin, OJK Buka Suara
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan tanggapan terkait usulan yang cukup menarik dari pelaku pasar kripto. Usulan tersebut adalah menjadikan Bitcoin sebagai salah satu cadangan strategis bagi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Bagaimana tanggapan OJK? Mari kita simak.
OJK Apresiasi Usulan Inovatif
Hasan Fawzi, Dewan Komisioner OJK yang mengawasi pasar kripto, menyatakan apresiasinya terhadap usulan tersebut. Beliau menyebutnya sebagai ide inovatif yang muncul dari salah satu pelaku usaha perdagangan aset keuangan digital di dalam negeri. Pernyataan ini disampaikan saat Konferensi Pers RDK Bulanan (RDKB) April 2025 pada Jumat (9/5/2025).
"Kami dalam posisi sangat menghargai adanya usulan yang tampaknya cukup inovatif dan dimunculkan dari pelaku usaha salah satu pedagang aset keuangan digital domestik terkait dengan keinginan atau usulan Danantara untuk mempertimbangkan kepemilikan cadangan Bitcoin sebagai langkah selain diversifikasi aset juga upaya untuk penguatan nilai tukar rupiah," ucap Hasan Fawzi.
Menurut Hasan Fawzi, usulan ini mencerminkan antusiasme para pelaku industri aset kripto nasional untuk mengajak berbagai pihak berkontribusi dalam pengembangan ekosistem keuangan digital di Indonesia. Namun, beliau juga menekankan pentingnya kehati-hatian jika usulan ini ingin direalisasikan.
Prinsip Kehati-hatian Harus Diutamakan
"Tentu Danantara sebagai badan pengelola investasi negara memiliki tanggung jawab untuk mengelola kekayaan negara dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian," sambungnya. Artinya, segala keputusan terkait investasi, termasuk dalam aset kripto seperti Bitcoin, harus didasarkan pada analisis yang mendalam dan pertimbangan risiko yang matang.
Dividen BUMN untuk Danantara Capai Puluhan Triliun
Sebagai informasi tambahan, hingga akhir April 2025, tiga emiten bank BUMN telah mencairkan dividen. Danantara, sebagai pemegang saham seri B, juga telah menerima bagian dividen sesuai dengan porsinya. Total dividen yang diperoleh Danantara dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencapai hampir Rp60 triliun.
Rinciannya, Danantara menerima dividen dari BRI sebesar Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim Rp10,88 triliun), dari Bank Mandiri sebesar Rp22,62 triliun, dan dari BNI sebesar Rp8,37 triliun. Selain itu, MIND ID juga telah menyetor dividen sebesar Rp11,2 triliun ke negara, yang kini kepemilikannya berada di bawah Danantara melalui PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero).
Perusahaan BUMN besar lainnya seperti Telkom Indonesia, Pertamina, dan PLN belum mengumumkan pembagian dividen. Jika diasumsikan ketiga perusahaan ini membagikan dividen dengan jumlah yang sama seperti tahun sebelumnya, total dividen yang akan diterima Danantara dari tujuh BUMN besar tersebut bisa mencapai sekitar Rp97 triliun.
Tertarik dengan dunia kripto? Jangan terburu-buru! Investasi di aset kripto bisa sangat menguntungkan, tapi juga berisiko tinggi. Yuk, simak beberapa tips agar kamu bisa berinvestasi dengan lebih bijak:
1. Lakukan Riset Mendalam (DYOR - Do Your Own Research) - Sebelum membeli kripto apa pun, pelajari dulu proyeknya, tim pengembangnya, teknologi yang digunakan, dan potensi pertumbuhannya. Jangan hanya ikut-ikutan teman! Misalnya, sebelum membeli Bitcoin, pahami dulu apa itu blockchain dan bagaimana Bitcoin bekerja.
Ini akan membantu kamu membuat keputusan investasi yang lebih tepat.
2. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi kamu ke berbagai jenis aset kripto untuk mengurangi risiko. Contohnya, selain Bitcoin, kamu bisa mempertimbangkan Ethereum, Litecoin, atau aset kripto lainnya yang memiliki fundamental kuat.
Dengan diversifikasi, jika salah satu aset kripto mengalami penurunan, dampaknya tidak akan terlalu besar pada portofolio kamu secara keseluruhan.
3. Investasikan Dana yang Siap Hilang - Aset kripto sangat fluktuatif. Harganya bisa naik dan turun drastis dalam waktu singkat. Oleh karena itu, investasikan hanya dana yang kamu rela kehilangan jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Hindari menggunakan uang kebutuhan sehari-hari atau dana darurat.
Ingat, investasi kripto adalah investasi jangka panjang yang membutuhkan kesabaran.
4. Gunakan Platform yang Terpercaya - Pilih platform jual beli aset kripto yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Ini akan melindungi kamu dari praktik-praktik penipuan atau kejahatan siber. Contohnya, Indodax, Tokocrypto, atau Pintu.
Pastikan juga platform tersebut memiliki fitur keamanan yang kuat, seperti otentikasi dua faktor (2FA).
5. Pantau Perkembangan Pasar Secara Rutin - Pasar kripto terus berkembang. Ikuti berita dan analisis terbaru tentang aset kripto yang kamu investasikan. Ini akan membantu kamu membuat keputusan yang lebih informed dan menyesuaikan strategi investasi kamu sesuai dengan kondisi pasar.
Kamu bisa mengikuti berita dari media-media terpercaya atau bergabung dengan komunitas kripto online.
Apakah benar Danantara akan menggunakan Bitcoin sebagai cadangan devisa, menurut pendapat Ibu Ani?
Menurut Ibu Ani, seorang analis keuangan independen, "Usulan ini masih dalam tahap pertimbangan. Jika Danantara memutuskan untuk berinvestasi di Bitcoin, mereka harus mempertimbangkan volatilitas Bitcoin dan memastikan bahwa investasi ini sesuai dengan tujuan investasi jangka panjang mereka. Prinsip kehati-hatian harus diutamakan."
Bagaimana pandangan Bapak Budi terkait potensi risiko jika Danantara berinvestasi di Bitcoin?
Bapak Budi, seorang pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, berpendapat, "Risiko investasi di Bitcoin sangat tinggi karena volatilitasnya. Danantara harus memiliki strategi mitigasi risiko yang kuat jika ingin berinvestasi di aset ini. Selain itu, regulasi terkait aset kripto di Indonesia masih terus berkembang, sehingga Danantara perlu terus memantau perkembangan regulasi tersebut."
Apa saran dari Mas Joko untuk investor pemula yang tertarik dengan aset kripto?
Mas Joko, seorang influencer di bidang keuangan, menyarankan, "Bagi investor pemula, jangan langsung terjun dengan dana besar. Mulailah dengan dana kecil yang siap hilang, dan pelajari pasar kripto secara bertahap. Ikuti komunitas kripto yang positif dan hindari FOMO (Fear of Missing Out)."
Bagaimana pendapat Mbak Susi tentang diversifikasi investasi dalam aset kripto?
Mbak Susi, seorang trader kripto berpengalaman, mengatakan, "Diversifikasi itu penting! Jangan hanya fokus pada satu jenis aset kripto. Sebarkan investasi kamu ke beberapa aset kripto yang berbeda, dan jangan lupa untuk selalu melakukan riset sebelum membeli."
Menurut pendapat Kang Ujang, apa saja yang harus diperhatikan saat memilih platform jual beli kripto?
Kang Ujang, seorang ahli keamanan siber, menjelaskan, "Saat memilih platform jual beli kripto, pastikan platform tersebut memiliki sistem keamanan yang kuat, seperti otentikasi dua faktor (2FA). Selain itu, periksa juga apakah platform tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh Bappebti."