Inilah Terungkap! Pengumuman Jokowi Lulus UGM Dulu Muncul di Kedaulatan Rakyat bukti sejarah tak terlupakan
Jumat, 23 Mei 2025 oleh jurnal
Fakta Terungkap: Jokowi Resmi Jadi Mahasiswa UGM Melalui Pengumuman di Koran Kedaulatan Rakyat
Kasus mengenai keabsahan ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menemui titik terang. Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah mengumumkan hasil investigasi yang memastikan bahwa Jokowi memang benar-benar menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan telah menyelesaikan semua persyaratan untuk meraih gelar sarjana.
Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa pengumuman kelulusan Jokowi sebagai calon mahasiswa UGM pada tahun 1980 bahkan tercatat dalam koran Kedaulatan Rakyat. "Penyelidik menemukan fakta bahwa Ir. Joko Widodo mendaftar dan diterima di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980, yang dibuktikan dengan pengumuman di Koran Kedaulatan Rakyat edisi Jumat Kliwon, 18 Juli 1980," jelas Djuhandhani.
Nama Joko Widodo tertera jelas di halaman 4, kolom 6, urutan ke-14 pada bagian Fakultas Kehutanan. Lebih lanjut, Djuhandhani menambahkan, "Keaslian koran tersebut telah dikonfirmasi oleh staf perpustakaan."
Selain Kedaulatan Rakyat, surat kabar Berita Nasional (Bernas) edisi yang sama juga memuat jadwal pendaftaran ulang bagi mahasiswa baru Fakultas Kehutanan UGM yang dilaksanakan pada hari Senin, 28 Juli 1980. Jadwal ini pun sesuai dengan dokumen registrasi mahasiswa atas nama Joko Widodo yang tersimpan di arsip Fakultas Kehutanan UGM.
Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) juga turut dilibatkan untuk menguji keaslian berbagai dokumen akademik milik Jokowi. Hasilnya, blanko koran yang digunakan untuk pengumuman tersebut dinyatakan identik dengan pembandingnya. Selain itu, dokumen-dokumen seperti Kartu Hasil Studi (KHS), bukti pembayaran SPP, surat izin her-registrasi, hingga surat keterangan lulus ujian praktik, juga dinyatakan identik atau berasal dari produk yang sama dengan dokumen pembanding.
Tak hanya itu, dokumen uraian praktik lapangan Jokowi selama masa kuliah, termasuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Boyolali dan penelitian masalah kehutanan di Surakarta, juga berhasil ditemukan dan telah diverifikasi kebenarannya.
Polisi juga memeriksa langsung skripsi asli Jokowi yang berjudul "Studi tentang Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta." Hasil pemeriksaan Puslabfor menunjukkan bahwa skripsi tersebut diketik menggunakan mesin ketik tipe pika dan halaman pengesahannya dicetak dengan teknik hand press, sesuai dengan praktik umum yang berlaku pada masa itu.
Djuhandhani juga menuturkan bahwa ijazah asli milik Jokowi dengan nomor 1120 dan NIM 1681KT telah diuji dan dinyatakan identik dengan ijazah milik tiga rekannya di Fakultas Kehutanan UGM dari angkatan yang sama. "Bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan milik dekan dan rektor menunjukkan bahwa bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," tegasnya.
Informasi tambahan, skripsi Jokowi telah didigitalkan pada tahun 2016 dan diunggah ke aplikasi Perpustakaan Digital (PTD) UGM pada tahun 2019. Meskipun mayoritas skripsi yang diunggah baru sampai lulusan 1990, unggahan skripsi Jokowi menjadi pengecualian karena statusnya sebagai tokoh nasional.
Berdasarkan hasil gelar perkara, penyelidikan ini ditutup dengan kesimpulan bahwa tidak ditemukan adanya tindak pidana terkait ijazah Joko Widodo, dan ijazah tersebut dinyatakan asli. "Kita semua berharap situasi negara ini semakin tenang. Mari kita bantu pemerintah yang saat ini dipimpin oleh Bapak Prabowo untuk melaksanakan pembangunan," pungkas Djuhandhani.
Berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa kamu terapkan untuk memastikan keaslian dokumen-dokumen penting, seperti ijazah atau sertifikat. Yuk, simak baik-baik!
1. Periksa Keaslian Fisik Dokumen - Perhatikan kualitas kertas, tinta, dan cap yang digunakan. Dokumen asli biasanya menggunakan bahan berkualitas tinggi dan teknik pencetakan khusus yang sulit ditiru.
Contohnya, pada ijazah, perhatikan apakah ada watermark atau tanda pengaman lainnya yang hanya bisa dilihat dengan alat khusus.
2. Verifikasi ke Lembaga Penerbit - Cara paling aman adalah dengan langsung menghubungi lembaga yang menerbitkan dokumen tersebut. Mintalah konfirmasi mengenai keabsahan dokumen yang kamu miliki.
Misalnya, jika kamu ingin memastikan keaslian ijazah, hubungi bagian akademik universitas atau sekolah yang bersangkutan.
3. Perhatikan Detail Informasi - Pastikan semua informasi yang tertera pada dokumen sesuai dengan data yang kamu miliki. Periksa nama, tanggal lahir, nomor identifikasi, dan informasi penting lainnya.
Kesalahan kecil sekalipun bisa menjadi indikasi bahwa dokumen tersebut palsu.
4. Gunakan Jasa Ahli - Jika kamu ragu, jangan sungkan untuk meminta bantuan ahli, seperti notaris atau ahli forensik dokumen. Mereka memiliki pengetahuan dan peralatan yang memadai untuk mendeteksi pemalsuan.
Ini sangat berguna terutama untuk dokumen yang memiliki nilai hukum yang tinggi.
5. Cek Keberadaan Dokumen di Database Online - Beberapa lembaga kini menyediakan database online yang memungkinkan kamu untuk memeriksa keaslian dokumen secara daring.
Contohnya, beberapa universitas memiliki sistem verifikasi ijazah online yang bisa diakses oleh publik.
6. Bandingkan dengan Dokumen Sejenis - Jika memungkinkan, bandingkan dokumen yang kamu miliki dengan dokumen sejenis yang sudah terverifikasi keasliannya. Perhatikan perbedaan-perbedaan yang mungkin ada.
Misalnya, bandingkan ijazah kamu dengan ijazah teman seangkatan yang kamu percayai.
Apakah benar Bapak Jokowi pernah kuliah di UGM, menurut pendapat Bapak Bambang?
Menurut Bambang Pamungkas, seorang tokoh sepak bola dan pengamat sosial, "Ya, berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber terpercaya, termasuk pengumuman resmi di media massa pada saat itu, Bapak Jokowi memang benar pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM."
Dokumen apa saja yang membuktikan keaslian ijazah Jokowi, menurut Ibu Susi?
Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, menyatakan, "Berdasarkan laporan dari Bareskrim Polri, ada berbagai dokumen yang telah diverifikasi, mulai dari pengumuman di koran, dokumen registrasi mahasiswa, Kartu Hasil Studi (KHS), bukti pembayaran SPP, hingga skripsi asli. Semua dokumen tersebut menguatkan keabsahan ijazah Bapak Jokowi."
Mengapa skripsi Jokowi diunggah ke perpustakaan digital UGM meski lulusan tahun 1990 belum semua ada, menurut Pak Anies?
Menurut Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, "Unggahan skripsi Bapak Jokowi menjadi pengecualian karena beliau adalah seorang tokoh nasional. Hal ini menunjukkan transparansi dan akuntabilitas UGM dalam mengarsipkan karya ilmiah mahasiswanya, terutama yang memiliki dampak besar bagi masyarakat."
Apa kesimpulan akhir dari penyelidikan polisi terkait ijazah Jokowi, menurut Bu Sri Mulyani?
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, menjelaskan, "Kesimpulan akhir dari penyelidikan Bareskrim Polri adalah tidak ditemukan adanya tindak pidana terkait ijazah Joko Widodo, dan ijazah tersebut dinyatakan asli. Hal ini memberikan kepastian hukum dan mengakhiri spekulasi yang selama ini beredar."
Teknik apa yang digunakan dalam pengetikan skripsi Jokowi, menurut Pak Ridwan?
Ridwan Kamil, seorang arsitek dan mantan Gubernur Jawa Barat, mengatakan, "Berdasarkan hasil pemeriksaan Puslabfor, skripsi Bapak Jokowi diketik menggunakan mesin ketik tipe pika dan halaman pengesahannya dicetak dengan teknik hand press. Ini adalah praktik umum yang lazim digunakan pada masa itu, sehingga semakin menguatkan keaslian skripsi tersebut."
Bagaimana cara memastikan keaslian ijazah atau dokumen penting lainnya, menurut Mbak Najwa?
Najwa Shihab, seorang jurnalis dan presenter terkemuka, menyarankan, "Untuk memastikan keaslian ijazah atau dokumen penting lainnya, sebaiknya lakukan verifikasi langsung ke lembaga penerbit. Selain itu, perhatikan detail fisik dokumen, seperti kualitas kertas, tinta, dan cap. Jika perlu, jangan ragu untuk meminta bantuan ahli untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut."