Inilah Strategi Kaya Raya dari Utang ala Robert Kiyosaki rahasia sukses finansial terungkap disini

Rabu, 21 Mei 2025 oleh jurnal

Inilah Strategi Kaya Raya dari Utang ala Robert Kiyosaki rahasia sukses finansial terungkap disini

Cara Jadi Kaya Raya dengan Utang? Ini Strategi Robert Kiyosaki!

Robert Kiyosaki, penulis buku Rich Dad Poor Dad, punya pandangan unik soal utang. (Sumber: example.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Siapa sih yang suka berutang? Pasti kebanyakan dari kita menganggap utang itu sesuatu yang bikin pusing tujuh keliling. Tapi, tahukah kamu kalau investor kawakan sekaligus penulis buku best-seller "Rich Dad Poor Dad," Robert Kiyosaki, punya pandangan berbeda? Beliau justru melihat ada sisi positif dari utang, lho!

Kiyosaki bahkan punya strategi khusus untuk menghasilkan uang dari utang. Tapi, sebelum kita bahas lebih lanjut, penting untuk memahami dulu perbedaan mendasar antara utang baik (good debt) dan utang buruk (bad debt). Ini fondasi penting yang harus kamu pahami sebelum mencoba strategi ini.

Banyak orang langsung antipati begitu mendengar kata "utang." Tapi, menurut Kiyosaki, pandangan itu kurang tepat. "Aturan uang yang baru mengharuskan utang jika Anda ingin menjadi kaya. Syaratnya, utang itu haruslah utang baik," tulisnya di situs pribadinya.

Utang Baik vs. Utang Buruk: Apa Bedanya?

Menurut Kiyosaki, utang buruk adalah pinjaman yang digunakan untuk membeli sesuatu yang nilainya menyusut seiring waktu, atau yang tidak menghasilkan uang sama sekali. Contohnya, mencicil mobil baru (yang harganya langsung turun begitu keluar dari dealer) atau membiayai liburan mewah. Ini bukan prioritas kebutuhan dan malah bikin kantong bolong.

Sebaliknya, utang baik adalah pinjaman yang digunakan untuk membeli aset yang menghasilkan cash flow positif ke kantong kita setiap bulan. Contohnya? Pinjaman untuk membeli properti investasi yang disewakan, atau modal ventura untuk mengembangkan bisnis. Ini adalah utang yang produktif dan bisa jadi mesin uang.

"Ini adalah bentuk utang baik. Anda membutuhkan kecerdasan finansial yang tinggi untuk menggunakannya dengan tepat, tetapi ketika Anda melakukannya, Anda dapat mencetak uang lebih cepat," tegas Kiyosaki.

Contoh Skema Kaya dari Utang Ala Kiyosaki

Kira-kira bagaimana sih cara kerjanya? Kiyosaki memberikan contoh sederhana. Misalkan, kamu membeli sebuah properti seharga US$100.000. Kamu membayar properti tersebut dengan pinjaman sebesar US$80.000 dengan bunga 5%. Sisanya, US$20.000, kamu bayar tunai dari uang pribadi.

Jika dihitung dengan kalkulator hipotek sederhana, biaya tahunan untuk pinjaman ini sekitar US$8.500.

Asumsikan properti tersebut menghasilkan pendapatan sewa sebesar US$11.000 per tahun. Setelah dikurangi biaya-biaya operasional, total pendapatan bersih yang kamu terima adalah US$2.500 (US$11.000 - US$8.500).

Artinya, keuntungan investasi dari skema ini adalah US$2.500 dibagi US$20.000 (modal awal yang kamu keluarkan), atau sebesar 12,5%! Menurut Kiyosaki, keuntungan sebesar 12,5% ini jauh di atas rata-rata keuntungan investasi konvensional. Jadi, tertarik mencoba?

Tertarik mengikuti jejak Robert Kiyosaki untuk menghasilkan uang dari utang? Yuk, simak beberapa tips praktis berikut ini agar kamu tidak salah langkah:

1. Pahami Perbedaan Utang Baik dan Utang Buruk - Ini adalah kunci utama! Jangan sampai kamu menggunakan utang untuk hal-hal konsumtif yang tidak menghasilkan apa-apa. Fokuslah pada utang yang bisa menghasilkan cash flow positif. Contoh: Pinjaman untuk membeli properti yang disewakan.

Pastikan properti tersebut menghasilkan pendapatan sewa yang lebih besar dari cicilan pinjaman dan biaya operasional.

2. Lakukan Riset Mendalam Sebelum Berinvestasi - Jangan terburu-buru mengambil pinjaman untuk investasi. Lakukan riset mendalam tentang potensi investasi tersebut, termasuk risiko dan keuntungannya. Contoh: Jika ingin berinvestasi di properti, pelajari lokasi, potensi kenaikan harga, dan potensi sewa properti tersebut.

Jangan hanya ikut-ikutan tanpa pemahaman yang cukup.

3. Kelola Keuangan dengan Disiplin - Setelah mendapatkan pinjaman, kelola keuangan dengan disiplin. Pastikan kamu membayar cicilan tepat waktu dan mengelola cash flow dengan baik. Contoh: Buat anggaran bulanan dan alokasikan dana khusus untuk membayar cicilan pinjaman. Hindari pengeluaran yang tidak perlu.

Disiplin adalah kunci keberhasilan dalam mengelola utang.

4. Diversifikasi Investasi - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi investasi kamu untuk mengurangi risiko. Contoh: Selain berinvestasi di properti, kamu juga bisa berinvestasi di saham, obligasi, atau reksadana.

Dengan diversifikasi, risiko kerugian akan lebih kecil jika salah satu investasi mengalami penurunan nilai.

Apakah semua utang itu buruk, Pak Budi?

Menurut Ligwina Hananto, seorang perencana keuangan, "Tidak semua utang itu buruk. Utang bisa menjadi alat yang ampuh untuk mencapai tujuan finansial, asalkan dikelola dengan bijak dan digunakan untuk hal-hal yang produktif, seperti investasi atau modal usaha."

Bagaimana cara membedakan utang baik dan utang buruk, Bu Ani?

Menurut Safir Senduk, seorang perencana keuangan senior, "Utang baik adalah utang yang memberikan manfaat finansial di masa depan, seperti meningkatkan aset atau pendapatan. Sementara utang buruk adalah utang yang digunakan untuk konsumsi dan tidak menghasilkan apa-apa."

Apa risiko terbesar dari menggunakan utang untuk investasi, Mas Joko?

Menurut Ryan Filbert, seorang investor dan financial influencer, "Risiko terbesar adalah jika investasi tersebut gagal atau tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Akibatnya, kita akan kesulitan membayar cicilan pinjaman dan bahkan bisa kehilangan aset yang kita jadikan jaminan."

Berapa idealnya rasio utang terhadap pendapatan, Mbak Rina?

Menurut Prita Ghozie, seorang perencana keuangan independen, "Idealnya, rasio utang terhadap pendapatan tidak lebih dari 30%. Jika lebih dari itu, berarti kita sudah terlalu banyak berutang dan berpotensi mengalami kesulitan keuangan."

Apa saja tips aman menggunakan utang untuk investasi properti, Pak Herman?

Menurut Panangian Simanungkalit, seorang pengamat properti, "Pastikan properti yang dibeli memiliki potensi sewa yang tinggi, lakukan riset mendalam tentang lokasi dan kondisi properti, dan kelola cash flow dengan hati-hati. Jangan hanya fokus pada potensi keuntungan, tapi juga pertimbangkan risiko yang mungkin terjadi."