Inilah Pengakuan Dokter Piprim, Karier Cemerlang Berujung Mutasi Mendadak Tanpa Alasan Jelas, ungkap semua alasannya

Rabu, 7 Mei 2025 oleh jurnal

Inilah Pengakuan Dokter Piprim, Karier Cemerlang Berujung Mutasi Mendadak Tanpa Alasan Jelas, ungkap semua alasannya

Dokter Piprim Merasa Diperlakukan Tidak Adil: Mutasi Mendadak Meski Kinerja Cemerlang

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim B Yanuarso, mengungkapkan kekecewaannya terkait mutasi mendadak dirinya dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ke Rumah Sakit Fatmawati (RSF). Beliau merasa bahwa keputusan ini diskriminatif dan tidak adil, mengingat rekam jejaknya yang gemilang selama dua tahun terakhir.

"Saya merasa punya catatan prestasi yang sangat baik dalam dua tahun terakhir. Tapi, kok malah dimutasi mendadak tanpa alasan yang jelas? Menurut saya, ini tidak adil dan diskriminatif," ujar dr. Piprim kepada Kompas.com pada hari Selasa, 6 Mei 2025.

Dr. Piprim menekankan bahwa Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) jelas mengamanatkan bahwa mutasi harus berdasarkan sistem merit, yang mengedepankan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, serta prinsip keadilan tanpa diskriminasi. Ia juga menilai bahwa mutasi ini tidak sejalan dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (SE Menpan RB) Nomor 21 Tahun 2022 tentang mutasi ASN.

SE Menpan RB tersebut secara rinci mengatur bahwa proses mutasi harus disertai alasan tertulis yang resmi, prosedur administratif yang jelas, pemberitahuan yang memadai, klarifikasi jabatan, serta penilaian kebutuhan organisasi yang komprehensif. "Jadi, menurut saya, ada pelanggaran prosedur mutasi di sini," tegasnya.

Lebih lanjut, dr. Piprim menyoroti perannya sebagai salah satu pengajar bagi calon dokter subspesialis kardiologi anak di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang berpraktik di RSCM. Mutasi ke RS Fatmawati, yang bukan merupakan rumah sakit pendidikan, akan menghambat kemampuannya untuk mendidik para calon dokter spesialis tersebut.

"Bagaimana nasib murid-murid saya kalau saya tiba-tiba dipindahkan paksa ke RS Fatmawati, yang notabene bukan rumah sakit pendidikan?" tanyanya retoris.

Dr. Piprim juga mempertanyakan alasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyebutkan bahwa mutasi ini bertujuan untuk memajukan layanan jantung anak di RS Fatmawati. Menurutnya, ada cara lain yang lebih efektif untuk mencapai tujuan tersebut.

"Untuk memajukan layanan jantung anak di RS Fatmawati, bisa dilakukan dengan mekanisme pengampuan yang dilakukan oleh divisi kardiologi anak," jelas dr. Piprim. "Jadi, ada banyak cara tanpa harus mengorbankan pelayanan jantung anak di RSCM dan mengorbankan murid-murid saya," imbuhnya.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, dr. Piprim adalah salah satu dari sejumlah dokter anak yang dimutasi secara mendadak oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) juga menyatakan bahwa mutasi mendadak ini menciptakan ketidakpastian di kalangan dokter anak.

Mutasi kerja memang bisa menjadi tantangan, apalagi jika dirasa tidak adil. Tapi, jangan khawatir! Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghadapinya dengan bijak:

1. Kumpulkan Bukti dan Dokumentasi - Sebelum mengambil tindakan apapun, pastikan kamu memiliki semua bukti dan dokumentasi yang relevan, seperti surat keputusan mutasi, catatan kinerja, dan email terkait. Ini akan sangat berguna jika kamu memutuskan untuk mengajukan keberatan.

2. Konsultasikan dengan Ahli Hukum atau Serikat Pekerja - Jika kamu merasa mutasi tersebut melanggar hak-hakmu sebagai pekerja, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli hukum atau serikat pekerja. Mereka bisa memberikan saran hukum dan membantu kamu mengambil langkah-langkah yang tepat. Misalnya, kamu bisa bertanya tentang pasal-pasal yang dilanggar dalam UU Ketenagakerjaan.

3. Ajukan Keberatan Secara Resmi - Jika kamu yakin mutasi tersebut tidak adil, ajukan keberatan secara resmi kepada atasan atau pihak yang berwenang. Sampaikan alasan-alasanmu dengan jelas dan sertakan bukti-bukti yang mendukung. Pastikan kamu melakukannya secara tertulis dan simpan salinannya sebagai bukti.

4. Fokus pada Kinerja dan Profesionalisme - Meskipun sedang menghadapi situasi yang sulit, tetaplah fokus pada kinerja dan profesionalisme. Tunjukkan bahwa kamu adalah seorang profesional yang berkomitmen dan tidak mudah terpengaruh oleh masalah pribadi. Ini akan memberikan kesan positif dan bisa membuka peluang baru di masa depan.

5. Jaga Kesehatan Mental dan Emosional - Menghadapi mutasi yang tidak adil bisa sangat menguras energi dan emosi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosionalmu. Lakukan aktivitas yang menyenangkan, habiskan waktu bersama orang-orang tersayang, atau cari bantuan profesional jika diperlukan. Jangan ragu untuk berbicara dengan psikolog atau konselor.

6. Pertimbangkan Pilihan Lain - Jika semua upaya untuk menyelesaikan masalah mutasi gagal, pertimbangkan pilihan lain, seperti mencari pekerjaan baru atau mengambil cuti untuk menenangkan diri. Jangan terpaku pada satu situasi yang membuatmu tidak bahagia. Ingatlah bahwa kamu memiliki banyak potensi dan peluang di luar sana.

Apa yang sebaiknya dilakukan Ibu Ani jika merasa mutasinya tidak sesuai dengan kompetensinya?

Menurut Dr. Siti Fadilah Supari, mantan Menteri Kesehatan, Ibu Ani sebaiknya mengumpulkan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa mutasinya tidak sesuai dengan kompetensinya dan mengajukan keberatan secara resmi kepada pihak yang berwenang. Penting untuk berkomunikasi secara terbuka dan profesional, serta mencari dukungan dari serikat pekerja atau ahli hukum jika diperlukan.

Bagaimana cara Bapak Budi menyikapi mutasi mendadak yang membuatnya kehilangan kesempatan mengajar?

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, seorang tokoh pendidikan, menyarankan agar Bapak Budi berdialog dengan pihak universitas dan rumah sakit untuk mencari solusi terbaik. Beliau juga menyarankan agar Bapak Budi tetap aktif dalam kegiatan pendidikan di luar kampus, misalnya dengan memberikan pelatihan atau seminar secara daring.

Apa hak-hak Ibu Rina sebagai ASN jika dimutasi tanpa alasan yang jelas?

Menurut Dr. Sofyan Djalil, seorang ahli hukum tata negara, Ibu Rina berhak mendapatkan penjelasan tertulis mengenai alasan mutasinya. Jika merasa mutasi tersebut tidak adil, Ibu Rina berhak mengajukan keberatan dan menuntut keadilan sesuai dengan Undang-Undang ASN dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagaimana Bapak Joko bisa tetap berkontribusi jika dimutasi ke tempat yang kurang sesuai dengan keahliannya?

Menurut Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, Bapak Joko bisa mencari cara untuk mengembangkan diri dan memanfaatkan keahliannya di tempat yang baru. Beliau juga menyarankan agar Bapak Joko aktif mencari peluang untuk berkolaborasi dengan rekan kerja dan memberikan kontribusi positif bagi organisasi.

Apa saja yang perlu dipertimbangkan oleh Sdr. Herman sebelum menerima mutasi yang dirasa tidak adil?

Menurut Dr. Pratikno, Menteri Sekretaris Negara, Sdr. Herman perlu mempertimbangkan dampaknya terhadap karir, keluarga, dan kesehatannya. Sdr. Herman juga perlu mengevaluasi apakah mutasi tersebut memberikan peluang untuk berkembang atau justru menghambat potensinya. Jika merasa mutasi tersebut tidak adil, Sdr. Herman berhak untuk mengajukan keberatan dan mencari solusi yang terbaik.