Inilah Kenali Gejala Kanker Usus Besar, Dari Stadium Awal Sampai Akhir, dan Tahap Perkembangannya agar deteksi lebih dini!
Selasa, 13 Mei 2025 oleh jurnal
Mengenal Gejala Kanker Usus Besar: Tahapan Awal hingga Lanjut
Kanker usus besar, atau kanker kolorektal, dimulai dari pertumbuhan kecil yang disebut polip di lapisan dalam usus besar. Polip ini, jika tidak terdeteksi dan ditangani, berpotensi berkembang menjadi kanker dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Mari kita pahami lebih dalam bagaimana kanker ini berkembang dan apa saja gejalanya.
Bagaimana Kanker Usus Besar Berkembang?
Dinding usus besar terdiri dari beberapa lapisan, mulai dari selaput lendir (mukosa), jaringan, hingga otot. Kanker usus besar biasanya berawal di mukosa, lapisan terdalam yang berfungsi memproduksi lendir dan cairan. Ketika sel-sel di lapisan ini mengalami mutasi, mereka bisa membentuk polip. Proses perubahan polip menjadi kanker ini umumnya memakan waktu sekitar 10 tahun. Namun, jika tidak terdeteksi, kanker dapat menembus lapisan jaringan, otot, dan bahkan lapisan luar usus besar.
Penyebaran kanker usus besar tidak terbatas pada area sekitar usus. Sel kanker juga dapat menyebar melalui kelenjar getah bening atau pembuluh darah ke organ-organ lain di tubuh.
Kanker Usus Besar: Bukan Hanya Masalah Usia Lanjut
Dulu, kanker usus besar lebih sering dikaitkan dengan usia lanjut. Namun, kini, kita melihat peningkatan kasus pada usia yang lebih muda, bahkan di kalangan milenial dan Gen Z. Data dari International Agency for Research on Cancer (IARC) menunjukkan bahwa pada tahun 2022, lebih dari 25 ribu warga Indonesia terdiagnosis kanker kolorektal. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.400 pasien berusia di bawah 40 tahun, dengan 968 di antaranya berusia antara 30 dan 39 tahun, dan 446 kasus pada usia 20-29 tahun.
"Hal itu yang berkontribusi signifikan dalam meningkatkan risiko kanker kolorektal pada usia muda," ujar dr. Sulpiana MBiomed, Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, menekankan pentingnya gaya hidup sehat untuk mencegah risiko ini.
Menurut dr. Sulpiana, faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat memainkan peran penting dalam peningkatan kasus kanker kolorektal pada usia muda. Riwayat keluarga dengan kanker menjadi faktor genetik yang perlu diwaspadai. Sementara itu, kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak seimbang menjadi pemicu utama dari sisi gaya hidup.
Gejala Kanker Usus Besar: Apa yang Harus Diperhatikan?
Pada stadium awal, kanker usus besar seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, seiring perkembangan penyakit, beberapa gejala berikut mungkin muncul:
- Perubahan bentuk tinja, misalnya tinja menjadi lebih kecil atau pipih.
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
- Perasaan tidak tuntas setelah buang air besar (tenesmus).
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini juga bisa disebabkan oleh kondisi lain yang tidak terlalu serius. Namun, jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala ini selama tiga minggu atau lebih, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Tahapan Kanker Usus Besar: Bagaimana Kanker Berkembang?
Kanker usus besar diklasifikasikan ke dalam beberapa stadium berdasarkan seberapa jauh kanker telah menyebar. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai setiap stadium, berdasarkan informasi dari Mayo Clinic:
Stadium I:
Kanker telah tumbuh di dalam dinding usus, tetapi belum menyebar ke luar lapisan otot atau ke kelenjar getah bening di dekatnya.
Stadium II:
Kanker telah menyebar lebih jauh ke dalam dinding usus, tetapi belum mencapai kelenjar getah bening.
- Stadium IIA: Kanker telah menyebar melalui sebagian besar dinding usus besar, tetapi belum mencapai lapisan luar.
- Stadium IIB: Kanker telah menyebar ke lapisan luar dinding usus besar atau menembus dinding.
- Stadium IIC: Kanker telah menyebar ke organ di dekatnya.
Stadium III:
Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening.
- Stadium IIIA: Kanker berada di lapisan pertama atau kedua dinding usus besar dan telah menyebar ke 1-4 kelenjar getah bening.
- Stadium IIIB: Kanker memengaruhi lebih banyak lapisan dinding usus besar, tetapi hanya 1-3 kelenjar getah bening. Atau, kanker memengaruhi lebih sedikit lapisan dinding usus besar, tetapi telah menyebar ke 4 atau lebih kelenjar getah bening.
- Stadium IIIC: Kanker berada di lapisan luar atau lapisan terluar berikutnya dari usus besar dan telah menyebar ke 4 atau lebih kelenjar getah bening. Atau, kanker telah menyebar ke organ terdekat dan satu atau lebih kelenjar getah bening.
Stadium IV:
Kanker telah menyebar (bermetastasis) ke area lain di tubuh, seperti hati, paru-paru, atau ovarium.
- Stadium IVA: Kanker telah menyebar ke satu organ atau ke kelenjar getah bening yang lebih jauh dari usus besar.
- Stadium IVB: Kanker telah menyebar ke lebih dari satu organ yang jauh dan lebih banyak kelenjar getah bening.
- Stadium IVC: Kanker memengaruhi organ jauh, kelenjar getah bening, dan jaringan perut.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker usus besar:
1. Perbanyak Konsumsi Serat - Serat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan melancarkan buang air besar. Contohnya, tambahkan sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian ke dalam menu harianmu. Misalnya, ganti nasi putih dengan nasi merah atau tambahkan salad sayur di setiap makan siang.
2. Rutin Berolahraga - Aktivitas fisik secara teratur membantu menjaga berat badan ideal dan meningkatkan metabolisme tubuh. Usahakan untuk berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Bisa dengan berjalan kaki, jogging, bersepeda, atau mengikuti kelas olahraga.
3. Batasi Konsumsi Daging Merah dan Olahan - Konsumsi daging merah berlebihan, terutama yang diolah, dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Cobalah untuk mengurangi porsi daging merah dan menggantinya dengan sumber protein lain seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau kacang-kacangan.
4. Lakukan Skrining Kanker Usus Besar Secara Teratur - Skrining dapat membantu mendeteksi polip atau kanker pada tahap awal, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif. Konsultasikan dengan dokter mengenai waktu yang tepat untuk memulai skrining, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar.
Apakah benar kanker usus besar hanya menyerang orang tua, Bu Siti?
Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP (Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI), "Tidak benar. Meskipun risiko meningkat seiring bertambahnya usia, kita melihat peningkatan kasus pada usia yang lebih muda. Penting bagi semua orang untuk mewaspadai gejala dan melakukan skrining jika ada faktor risiko."
Apa saja sih makanan yang sebaiknya dihindari agar terhindar dari kanker usus besar, Mas Budi?
Menurut Chef Juna Rorimpandey, "Sebagai seorang chef, saya selalu menekankan pentingnya bahan-bahan segar dan alami. Hindari makanan olahan, makanan cepat saji, dan konsumsi daging merah berlebihan. Perbanyak sayuran, buah-buahan, dan makanan yang kaya serat."
Bagaimana cara membedakan gejala kanker usus besar dengan masalah pencernaan biasa, Mbak Rina?
Menurut dr. Reisa Broto Asmoro, "Gejala kanker usus besar biasanya lebih persisten dan tidak membaik dengan pengobatan rumahan. Jika Anda mengalami perubahan kebiasaan buang air besar yang berlangsung lebih dari tiga minggu, segera konsultasikan dengan dokter."
Apakah faktor genetik pasti menyebabkan seseorang terkena kanker usus besar, Pak Joko?
Menurut Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, K-HOM (Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI), "Faktor genetik memang meningkatkan risiko, tetapi bukan berarti pasti terkena. Gaya hidup sehat tetap memegang peranan penting dalam mencegah perkembangan kanker."
Kapan sebaiknya saya mulai melakukan skrining kanker usus besar, Dik Ayu?
Menurut Najwa Shihab, "Sebagai jurnalis, saya selalu menekankan pentingnya informasi yang akurat. Usia yang direkomendasikan untuk memulai skrining bervariasi, tetapi umumnya dianjurkan mulai usia 45 tahun. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui rekomendasi yang sesuai dengan kondisi Anda."