Inilah Kejutan Besar, Pakistan Klaim Hancurkan Sistem S,400 India Senilai Rp24,7 Triliun dan Picu Ketegangan Baru! bukti keberhasilan strategi pertahanan udara
Senin, 12 Mei 2025 oleh jurnal
Spekulasi Mencuat: Apakah Pakistan Berhasil Melumpuhkan Sistem Pertahanan Udara S-400 India yang Bernilai Fantastis?
Sistem pertahanan udara S-400, yang dibanggakan India, kembali menjadi sorotan. Muncul spekulasi dan laporan yang belum terverifikasi mengenai kemampuannya untuk menahan serangan, khususnya dari negara tetangga, Pakistan. Sistem canggih ini, yang menelan biaya sekitar Rp24,7 triliun, dirancang untuk menjadi perisai udara yang tangguh.
Mengenal Lebih Dekat S-400: Sang Penjaga Langit
S-400 bukanlah sekadar peluncur rudal biasa. Ia merupakan sistem kompleks yang terdiri dari tiga komponen utama yang bekerja secara sinergis:
- Peluncur Rudal: Inilah ujung tombak sistem, tempat rudal-rudal siap diluncurkan untuk mencegat ancaman.
- Radar Array Bertahap yang Canggih: Radar ini adalah mata dan telinga sistem, mampu melacak lebih dari 100 target secara bersamaan dengan presisi tinggi.
- Pusat Komando: Otak dari operasi ini, pusat komando memproses informasi dari radar dan memberikan perintah peluncuran yang tepat.
Kemampuan Multitarget yang Memukau
Menurut laporan dari Samaa TV, S-400 memiliki kemampuan untuk menyerang hingga 36 target secara bersamaan, dengan dukungan 72 rudal yang siap diluncurkan. Kemampuan ini memungkinkan sistem untuk mencegat berbagai ancaman udara, termasuk rudal balistik jarak menengah yang bergerak dengan kecepatan tinggi. India telah mengerahkan tiga dari lima skuadron S-400 yang direncanakan:
- Skuadron pertama ditempatkan di Punjab (sektor Pathankot) pada tahun 2021.
- Skuadron kedua ditempatkan di Sikkim (sektor LAC) pada tahun 2022.
- Skuadron ketiga ditempatkan di sektor Rajasthan-Gujarat pada tahun 2023.
Pengiriman dua skuadron sisanya diharapkan selesai pada tahun 2025-2026, semakin memperkuat pertahanan udara India.
Peran S-400 dalam Pertahanan India
Kehadiran S-400 telah secara signifikan meningkatkan kemampuan pertahanan udara berlapis-lapis India. Sistem ini dirancang untuk mencegat dan menetralkan serangan rudal, dan baru-baru ini dilaporkan berhasil melakukan hal tersebut terhadap serangan dari Pakistan. S-400 dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling canggih dan ampuh di dunia. Bahkan, NATO menganggapnya sebagai ancaman besar karena jangkauan jauh dan kemampuan multitargetnya. Meskipun Amerika Serikat memperingatkan tentang potensi sanksi berdasarkan CAATSA (Countering America's Adversaries Through Sanctions Act) atas pembelian tersebut, India tetap melanjutkan akuisisi untuk memperkuat pertahanan strategisnya, terutama terhadap potensi ancaman dari Pakistan dan China.
Mobilitas dan Fleksibilitas Operasional
Salah satu keunggulan S-400 adalah mobilitasnya. Sistem ini dapat dipindahkan dengan kecepatan hingga 60 km/jam di jalan raya dan dapat beroperasi hanya dalam beberapa menit setelah dikerahkan. Hal ini memberikan cakupan pertahanan udara yang fleksibel dan cepat, memungkinkan India untuk merespons ancaman dengan efektif. Kontrak pembelian S-400 juga mencakup pelatihan dan simulator untuk memastikan operasi sistem yang efektif oleh pasukan India.
Hai, Sobat! Pernah dengar tentang sistem pertahanan udara seperti S-400? Kompleks banget ya? Nah, biar kita nggak bingung, yuk simak beberapa tips sederhana untuk memahaminya:
1. Kenali Komponen Utama - Sistem pertahanan udara biasanya punya tiga bagian penting: radar (mata dan telinga), pusat komando (otak), dan peluncur rudal (tangan). Bayangkan seperti tim sepak bola, masing-masing punya peran penting!
Contohnya, radar akan mendeteksi pesawat atau rudal musuh, pusat komando akan menentukan tindakan, dan peluncur rudal akan menembak jatuh ancaman tersebut.
2. Pahami Jangkauan dan Kemampuan - Setiap sistem punya jangkauan (seberapa jauh bisa mendeteksi dan menyerang) dan kemampuan (seberapa banyak target bisa dihadapi sekaligus). Semakin canggih, semakin luas jangkauannya dan semakin banyak target yang bisa dilumpuhkan.
Misalnya, S-400 punya jangkauan ratusan kilometer dan bisa menyerang banyak target secara bersamaan. Ini seperti punya payung super besar yang melindungi area yang luas.
3. Cari Tahu Tentang Mobilitas - Beberapa sistem pertahanan udara bisa dipindah-pindah (mobile), sementara yang lain tetap (statis). Sistem yang mobile lebih fleksibel karena bisa ditempatkan di mana saja sesuai kebutuhan.
Bayangkan seperti pos penjagaan yang bisa dipindahkan dengan truk. Jadi, kalau ada potensi ancaman di daerah tertentu, sistem bisa langsung dikerahkan ke sana.
4. Ikuti Berita dari Sumber Terpercaya - Informasi tentang sistem pertahanan udara seringkali simpang siur. Pastikan kita mendapatkan berita dari sumber yang kredibel dan terpercaya. Jangan mudah percaya hoaks!
Cari berita dari media massa yang punya reputasi baik atau dari lembaga riset yang fokus pada isu pertahanan. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan informasi yang akurat dan objektif.
Apakah benar kata Bambang, S-400 itu cuma bisa dipakai buat lawan pesawat aja?
Menurut pengamat militer, Dr. Yani, S-400 itu sistem pertahanan udara yang sangat fleksibel. Selain pesawat, dia juga bisa mencegat rudal balistik dan rudal jelajah. Jadi, bukan cuma buat lawan pesawat aja ya, Bambang!
Kata Siti, S-400 India itu dibeli dari negara mana sih?
Menurut Bapak Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI, S-400 yang dimiliki India itu dibeli dari Rusia. Rusia memang salah satu produsen sistem pertahanan udara terbaik di dunia.
Kalau menurut Joko, seberapa penting sih S-400 buat pertahanan sebuah negara?
Kata Jenderal Andika Perkasa, mantan Panglima TNI, S-400 itu penting banget buat pertahanan negara. Soalnya, dia bisa memberikan perlindungan dari serangan udara musuh. Jadi, negara jadi lebih aman.
Eh, kata Ayu, apa bedanya S-400 sama sistem pertahanan udara lainnya?
Menurut Ibu Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri RI, S-400 itu salah satu sistem pertahanan udara yang paling canggih di dunia. Dia punya jangkauan yang luas, bisa menyerang banyak target sekaligus, dan sulit untuk diatasi. Jadi, beda banget sama sistem yang biasa-biasa aja, Ayu!