Inilah Fakta Madu untuk Diabetes, Sahabat atau Musuh? Ini Kata Ahli Gizi demi kesehatan optimal

Kamis, 8 Mei 2025 oleh jurnal

Inilah Fakta Madu untuk Diabetes, Sahabat atau Musuh? Ini Kata Ahli Gizi demi kesehatan optimal

Madu untuk Penderita Diabetes: Sahabat atau Musuh? Ini Kata Ahli Gizi

Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah prioritas utama. Itu sebabnya, konsumsi makanan dan minuman manis seringkali menjadi perhatian khusus. Madu, yang dikenal dengan rasa manisnya yang alami, seringkali menjadi pertanyaan: apakah madu aman dikonsumsi oleh penderita diabetes?

Olivia Gresya, S.Gz, seorang ahli gizi, memberikan pandangannya mengenai hal ini. Menurutnya, madu tidak serta merta harus dianggap sebagai musuh bagi penderita diabetes.

“Madu sebenarnya tidak bisa langsung kita cap sebagai musuh utama bagi penderita diabetes melitus,” jelas Olivia kepada Kompas.com pada Minggu (4/5/2025).

Mengapa Madu Tidak Selalu Menjadi Masalah?

Olivia menjelaskan bahwa madu memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih rendah dibandingkan gula pasir. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah.

“Indeks glikemik madu lebih rendah daripada gula pasir. Artinya, pengaruh madu terhadap kenaikan gula darah lebih lambat dan lebih terkendali,” ujarnya.

Sebagai gambaran, skala indeks glikemik berkisar antara 1 hingga 100:

  • Indeks glikemik rendah: 1-55
  • Indeks glikemik sedang: 56-69
  • Indeks glikemik tinggi: 70 ke atas

“Madu umumnya memiliki indeks glikemik sekitar 58, yang tergolong sedang,” kata Olivia. Penting untuk diingat bahwa IG madu bisa sedikit berbeda tergantung jenisnya. Sementara itu, gula pasir memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi, yaitu sekitar 80, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.

Kandungan Nutrisi dalam Madu

Madu memang mengandung karbohidrat, terutama glukosa dan fruktosa. Namun, berbeda dengan gula pasir yang hanya memberikan kalori kosong, madu juga mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah kecil. Inilah salah satu alasan mengapa madu bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada gula pasir.

Menurut WebMD, satu sendok makan madu mengandung:

  • Kalium
  • Kalsium
  • Zeng
  • Vitamin C
  • Senyawa antioksidan

Meskipun kandungan vitamin dan mineralnya tidak terlalu signifikan untuk menjadikannya sumber utama nutrisi, keberadaannya tetap memberikan nilai tambah. Oleh karena itu, Olivia menekankan pentingnya konsumsi madu dalam jumlah yang terbatas.

“Penting untuk tetap mengontrol jumlah konsumsi madu. Meskipun lebih sehat daripada gula pasir, konsumsi yang berlebihan tetap dapat memengaruhi kadar gula darah penderita diabetes,” tegasnya.

Terakhir, Olivia menyarankan agar penderita diabetes berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi konsumsi madu yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan gizi masing-masing.

Ingin menikmati manisnya madu tanpa khawatir gula darah melonjak? Ikuti tips berikut ini untuk konsumsi madu yang lebih aman bagi penderita diabetes:

1. Pilih Madu dengan Indeks Glikemik Rendah - Beberapa jenis madu memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan jenis lainnya. Cari informasi mengenai jenis madu dengan IG rendah sebelum membeli.

Contoh: Madu Akasia cenderung memiliki IG lebih rendah daripada madu manuka.

2. Konsumsi dalam Jumlah Sedikit - Batasi konsumsi madu hanya satu sendok teh per hari, atau sesuai rekomendasi dokter/ahli gizi. Jangan tergoda untuk mengonsumsi lebih banyak meskipun terasa aman.

Contoh: Tambahkan setengah sendok teh madu ke dalam teh herbal Anda sebagai pengganti gula.

3. Pantau Kadar Gula Darah Secara Teratur - Setelah mengonsumsi madu, periksa kadar gula darah Anda untuk melihat bagaimana tubuh Anda merespons. Catat hasilnya untuk dibahas dengan dokter.

Contoh: Periksa gula darah 2 jam setelah mengonsumsi madu untuk melihat apakah ada kenaikan yang signifikan.

4. Konsultasikan dengan Ahli Gizi - Setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi konsumsi madu yang paling tepat dan aman bagi Anda.

Contoh: Ahli gizi dapat membantu Anda menentukan jenis madu yang paling sesuai dan jumlah yang aman untuk dikonsumsi.

Apakah madu benar-benar lebih baik dari gula pasir untuk penderita diabetes, menurut Ibu Ani?

Menurut Dr. Tirta Mandira Hudhi, seorang dokter dan influencer kesehatan, madu memang memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dan mengandung nutrisi tambahan dibandingkan gula pasir. Namun, tetap perlu dikonsumsi dalam jumlah terbatas dan dipantau dampaknya terhadap kadar gula darah.

Jenis madu apa yang paling aman untuk dikonsumsi Pak Budi yang menderita diabetes?

Prof. Dr. Hardinsyah, MS, seorang ahli gizi dari IPB, menyarankan untuk memilih madu murni yang tidak melalui proses pemanasan berlebih dan memiliki kandungan glukosa dan fruktosa yang seimbang. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk rekomendasi yang lebih spesifik.

Bagaimana cara terbaik mengonsumsi madu agar tidak memicu lonjakan gula darah pada Ibu Susi?

Menurut Jansen Ongko, MSc, RD, seorang ahli gizi klinis, sebaiknya konsumsi madu bersamaan dengan makanan lain yang mengandung serat dan protein untuk memperlambat penyerapan gula. Hindari mengonsumsi madu saat perut kosong.

Apakah madu bisa digunakan sebagai pengganti gula sepenuhnya untuk Pak Joko?

dr. Tan Shot Yen, seorang dokter dan penulis buku kesehatan, menjelaskan bahwa meskipun madu lebih baik dari gula pasir, tetap mengandung gula dan kalori. Penggunaannya sebagai pengganti gula harus sangat dibatasi dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing.

Apakah semua jenis madu aman dikonsumsi oleh Mbak Rina yang memiliki diabetes gestasional?

Menurut Rita Ramayulis, DCN, MKes, seorang ahli gizi, penderita diabetes gestasional harus sangat berhati-hati dalam mengonsumsi madu. Sebaiknya hindari konsumsi madu sama sekali atau konsultasikan dengan dokter kandungan dan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang aman.