Inilah Fakta atau Mitos, Apakah Kopi Bisa Menaikkan Kadar Gula Darah dan berisiko bagi kesehatan?
Selasa, 27 Mei 2025 oleh jurnal
Apakah Kopi Bisa Menaikkan Kadar Gula Darah? Ini Penjelasannya!
Banyak dari kita memulai hari dengan secangkir kopi. Aromanya yang khas dan efeknya yang menyegarkan memang sulit ditolak. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, apakah kopi bisa memengaruhi kadar gula darah? Jawabannya, ya, kopi bisa memengaruhi kadar gula darah, terutama karena kandungan kafeinnya.
Kafein, zat stimulan yang terdapat dalam kopi, dapat memicu respons hormonal dalam tubuh yang kemudian berdampak pada kadar gula darah. Bagaimana caranya? Kafein memengaruhi sistem saraf pusat, yang pada gilirannya memicu pelepasan hormon seperti adrenalin.
Sebuah artikel ulasan dalam Journal of Sleep Research (16 Mei 2022) menjelaskan bahwa kafein bekerja dengan memblokir reseptor adenosin. Adenosin adalah senyawa kimia yang membantu kita merasa rileks dan mengantuk. Ketika reseptor ini diblokir, aktivitas sel otak meningkat, sehingga kita merasa lebih waspada.
Selain itu, kafein juga meningkatkan efek stimulan alami seperti serotonin, dopamin (hormon kebahagiaan), dan asetilkolin. Peningkatan adrenalin inilah yang kemudian memberi sinyal pada hati untuk melepaskan glukosa yang tersimpan. Glukosa ini memberikan dorongan energi, tetapi juga dapat meningkatkan kadar gula darah.
Kurang tidur juga bisa memperburuk keadaan. Kurang tidur dapat meningkatkan resistensi insulin, membuat kita merasa lebih lapar, dan akhirnya makan lebih banyak, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan kadar gula darah.
Lalu, Apakah Kopi Aman untuk Penderita Diabetes?
Kabar baiknya, bagi kebanyakan orang sehat, konsumsi kafein hingga 400 mg per hari umumnya tidak menimbulkan masalah. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi justru dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Kok bisa?
Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition mengamati hubungan antara konsumsi kopi dan diabetes pada lebih dari 3.000 pria dan wanita. Hasilnya menunjukkan bahwa peminum kopi rutin memiliki risiko 54% lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.
Efi Koloverou, seorang ahli gizi klinis yang juga penulis utama penelitian tersebut, berpendapat bahwa manfaat kopi tidak hanya berasal dari kafein. Ia menjelaskan bahwa konsumsi minuman berkafein lain seperti teh tidak memberikan efek perlindungan yang sama terhadap diabetes. Selain itu, manfaat kopi tampaknya terkait dengan penurunan kadar Serum Amyloid A (SAA), sebuah penanda inflamasi.
Dengan kata lain, kopi mungkin memberikan manfaat karena pengaruhnya terhadap penurunan peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis merupakan faktor risiko untuk diabetes, sehingga efek ini bisa menjelaskan hubungan antara konsumsi kopi dan penurunan risiko diabetes.
Koloverou menambahkan bahwa kadar SAA yang beredar dapat memengaruhi homeostasis glukosa. "Hiperglikemia pascatantangan mungkin merupakan variabel perantara yang menghubungkan SAA dengan perkembangan diabetes tipe 2," jelasnya.
Dalam penelitian tersebut, secangkir kopi didefinisikan sebagai 150 ml, atau sekitar 2,5 hingga 3 cangkir kopi seduh, atau sekitar tiga cangkir kopi instan.
“Jadi, kita dapat berhipotesis bahwa individu yang tampaknya sehat tanpa riwayat penyakit kardiovaskular dapat memperoleh manfaat dari konsumsi kopi dalam jumlah ini setiap hari,” kata Koloverou.
Intinya: Perhatikan Reaksi Tubuhmu
Efek kafein pada gula darah bisa berbeda pada setiap orang. Penting untuk mencatat bagaimana tubuhmu bereaksi terhadap kafein. Sebagian besar orang dewasa yang sehat dapat mengonsumsi hingga 400 mg kafein per hari tanpa masalah. Namun, bagi sebagian orang, terutama mereka yang sudah didiagnosis dengan diabetes, bahkan setengah dari jumlah tersebut dapat menyebabkan kadar gula darah naik atau turun.
Konsensus umum adalah bahwa tidak seorang pun boleh mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein per hari. Jumlah ini setara dengan empat cangkir kopi, 10 kaleng soda berkafein, atau hanya dua minuman "energy shot".
Kopi memang nikmat, tapi penting untuk dinikmati dengan bijak, terutama jika kamu memiliki masalah dengan gula darah. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
1. Pantau Kadar Gula Darah Secara Teratur - Dengan memantau kadar gula darahmu sebelum dan sesudah minum kopi, kamu bisa melihat langsung bagaimana kopi memengaruhi tubuhmu. Catat hasilnya agar kamu bisa menyesuaikan konsumsi kopimu. Misalnya, jika setelah minum kopi, kadar gula darahmu melonjak tinggi, kamu mungkin perlu mengurangi jumlah kopi yang kamu minum.
2. Pilih Kopi Hitam Tanpa Gula - Gula tambahan dalam kopi manis bisa memperburuk efek kopi pada gula darah. Pilihlah kopi hitam tanpa gula atau pemanis buatan. Jika kamu ingin rasa manis, coba tambahkan sedikit kayu manis atau ekstrak vanila.
3. Perhatikan Waktu Minum Kopi - Minum kopi di pagi hari saat perut kosong bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang lebih besar. Cobalah minum kopi setelah makan atau bersamaan dengan makanan yang mengandung serat dan protein untuk membantu menstabilkan gula darah.
4. Batasi Konsumsi Kopi - Ingat, konsumsi kafein yang berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan. Usahakan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein per hari. Jika kamu merasa gelisah, sulit tidur, atau mengalami gejala lain setelah minum kopi, kurangi konsumsinya.
5. Konsultasikan dengan Dokter atau Ahli Gizi - Jika kamu memiliki diabetes atau kondisi kesehatan lainnya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi kopi secara teratur. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatanmu.
Apakah benar kopi bisa mengurangi risiko diabetes, seperti yang dikatakan oleh Budi?
Menurut Dr. Tania Putri, seorang ahli endokrinologi, beberapa penelitian memang menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi kopi dan penurunan risiko diabetes tipe 2. Namun, ini tidak berarti kopi adalah obat mujarab. Gaya hidup sehat secara keseluruhan tetap menjadi kunci utama pencegahan diabetes.
Jika saya penderita diabetes, apakah saya boleh minum kopi setiap hari, seperti yang dilakukan oleh Ani?
dr. Michael Hartono, seorang spesialis penyakit dalam, menyarankan agar penderita diabetes berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kopi secara rutin. Efek kopi pada gula darah bisa bervariasi pada setiap individu. Penting untuk memantau kadar gula darah dan menyesuaikan konsumsi kopi sesuai dengan saran dokter.
Kopi jenis apa yang paling aman untuk penderita diabetes, menurut pendapat Citra?
Menurut Chef Renata Moeloek, kopi hitam tanpa gula tambahan adalah pilihan terbaik untuk penderita diabetes. Hindari kopi dengan sirup, krim, atau pemanis buatan yang tinggi gula.
Apakah teh juga memiliki efek yang sama dengan kopi terhadap gula darah, seperti yang ditanyakan oleh Rina?
Menurut Ahli Gizi, Emilia Achmadi, teh juga mengandung kafein, tetapi dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan kopi. Efek teh pada gula darah juga bisa bervariasi tergantung pada jenis teh dan tambahan gula atau pemanis lainnya. Teh hijau tanpa gula seringkali menjadi pilihan yang lebih sehat.
Bagaimana cara mengetahui apakah kopi berdampak buruk pada gula darah saya, seperti yang dikhawatirkan oleh Joko?
dr. Tirta Mandira Hudhi, seorang influencer kesehatan, menyarankan untuk memantau kadar gula darah sebelum dan sesudah minum kopi. Catat hasilnya dan perhatikan apakah ada perubahan signifikan. Jika kadar gula darah melonjak tinggi atau turun drastis setelah minum kopi, sebaiknya kurangi konsumsi atau konsultasikan dengan dokter.
Apakah kopi instan sama buruknya dengan kopi seduh bagi penderita diabetes, seperti yang dipertanyakan oleh Dewi?
Menurut Chef Juna Rorimpandey, baik kopi instan maupun kopi seduh dapat memengaruhi kadar gula darah. Yang terpenting adalah memperhatikan kandungan gula dan bahan tambahan lainnya. Pilihlah kopi instan tanpa gula tambahan atau kopi seduh yang disiapkan tanpa gula atau pemanis buatan.